30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang dipilih, penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Pertambangan yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan cara penelitian sekunder yaitu mengambil data atau informasi melalui akses internet ke website Bursa Efek Indonesia, Website masing-masing Perusahaan Pertambangan dan link lainnya yang memberikan tambahan informasi tentang masalah dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah laporan keuangan industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 sampai dengan 2015. Yaitu total terdapat 28 Perusahaan dari subsektor logam mineral, batubara dan minyak dan gas. B. Desain Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Financial Distress dengan menggunakan Model Altman Z-Score ( Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2015 ). Pada penelitian ini, dilakukan analisis Deskriptif Kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka (Sugiyono, 2011) yaitu data laporan keuangan tahunan pada perusahaan pertambangan yaitu pada subsektor logam mineral, batubara, dan minyak dan gas yang ada di Indonesia yakni terdapat 28 Perusahaan. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan Perusahaan yang diambil dari 30
31 website Bursa Efek Indonesia dan Website masing-masing Perusahaan Pertambangan di Indonesia. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Variabel Indipenden ( Model Altman Z-Score ) Z= 1,2 (X 1 ) + 1,4 (X 2 ) + 3,3 (X 3 ) + 0,6 (X 4 ) + 1 (X 5 ) Dimana, X = Working Capital to Total Assets ( Modal Kerja / Total Aktiva ) X 2 = Retained Earnings to Total Assets ( Laba Ditahan / Total aktiva ) X 3 = Earning Before Interest and Taxes to Total Asset ( Laba sebelum Pajak dan Bunga / Total Aktiva) X 4 = Market Value of Equity to Book Value of Liability ( Nilai Pasar Ekuitas/ Nilai Buku Utang) X 5 = Sales to Total asset ( Penjualan / Total Aktiva). Variable Dipenden Variabel dipenden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset. Menurut Hanafi dan Halim (2003:27), Return on Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.
32 2. Operasionalisasi Variabel Definisi Oprasional adalah definisi yang didasarkan atas variabel yang diamati. Secara tidak langsung, definisi operasional itu mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Model Altman Z-Score digunakan untuk mengukur dan mengetahui kemungkinan terjadinya Financial Distress. Variabel Tabel 3.1 Operasional Variabel Keterangan Return on asset mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Model Altman Z-Score Z = 1.2X1 + 1.4X2 + 3.3X3 + 0.6X4 + 1X5 X1 = Working capital/total assets X2 = Retained earnings/total assets X3= Earnings before interest and taxes/total assets X4 = Market value of equity/book value of total debt X5 = Sales/total assets Hubungan antara variable (konsep), dimensi, indicator, pengukuran dan skala pengukuran dengan model Altman Z-Score dengan rumus Toto Pribadi ( 2010 ): Z= 1,2 (X 1 ) + 1,4 (X 2 ) + 3,3 (X 3 ) + 0,6 (X 4 ) + 1 (X 5 ) Nilai Z tersebut adalah, jika ; Z > 2,99 = perusahaan tidak mengalami kebangkrutan 1,81 2,99 = perusahaan akan mengalami ancaman kebangkrutan atau dapat dikategorikan grey area Z<1,81 = perusahaan mengalami kebangkrutan
33 D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan pertambangan di 3 subsektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 2015 yaitu sektor Logam Mineral, Batu Bara, dan Minyak dan Gas. Metode penarikan sample yang digunakan adalah sampling purposive. Sampling purposive merupakan teknik penarikan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut diantaranya : a) Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 31 Desember 2011 dan masih terdaftar hingga 31 Desember 2015 yang terbagi di 3 sub sektor yaitu Logam Mineral, Batu Bara, dan Minyak dan Gas. b) Mempublikasikan Laporan Keuangan secara lengkap dan telah diaudit periode 2011-2015. c) Periode pelaporan keuangan berakhir pada 31 Desember Tabel 3.2 Penarikan Sampel No Keterangan Jumlah 1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di 3 subsektor yaitu Logam Mineral, 33 Batubara, dan Minyak dan Gas Periode 2011-2015. 2. Perusahaan pertambangan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dalam periode (5) penelitian.. 3 Periode pelaporan keuangan tidak berakhir pada 31 Desember - Jumlah Sampel yang digunakan 28 Sumber : Data Sekunder yang diolah dari www.sahamok.com dan www.idx.co.id
34 Tabel 3.2 Menunjukan perusahaan yang terpilih menjadi sampel berdasarkan data keuangan yang diperoleh dari situs www.sahamok.com dan www.idx.co.id. Dengan kriteria tersebut di atas diperoleh 28 (dua puluh delapan) sampel penelitian yang seperti terlihat pada table 3.3 berikut : Tabel 3.3 Sampel Penelitian No Kode Sektor Nama Perusahaaan Saham Pertmbangan 1 ANTM PT Aneka Tambang Tbk Logam Mineral 2 CITA PT Cita Mineral Investindo Tbk Logam Mineral 3 CKRA PT Cakra MineralTbk Logam Mineral 4 DKFT PT Central Omega Resources Tbk Logam Mineral 5 INCO PT Vale IndonesiaTbk Logam Mineral 6 PSAB PT J Resources Asia Pasifik Tbk Logam Mineral 7 SMRU PT SMR UtamaTbk Logam Mineral 8 TINS PT TimahTbk Logam Mineral 9 ADRO PT Adaro Energy Tbk Batu Bara 10 ATLAS PT Atlas Resources Tbk Batu Bara 11 ATPK PT Bara Jaya Internasional Tbk Batu Bara 12 BYAN PT Bayan ResourcesTbk Batu Bara 13 DEWA PT Darma Henwa Tbk Batu Bara 14 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk Batu Bara 15 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk Batu Bara 16 HRUM PT Harum Energy Tbk Batu Bara 17 ITMG PT Indo Tambang Raya Megah Tbk Batu Bara 18 KKGI PT Resource Alam Indonesia Tbk Batu Bara 19 MYOH PT Samindo Resources Tbk Batu Bara 20 PKPK PT Perdana Kaya Perkasa Tbk Batu Bara 21 PTBA PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk Batu Bara 22 SMMT PT Golden Eagle Energy Tbk Batu Bara 23 ARTI PT Ratu Prabu Energi Tbk Minyak dan Gas 24 BIPI PT Benakat Integra Tbk Minyak dan Gas 25 ELSA PT Elnusa Tbk Minyak dan Gas 26 ENRG PT Energi Mega persada Tbk Minyak dan Gas 27 MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk Minyak dan Gas 28 RUIS PT Radiant Utama Interinsco Tbk Minyak dan Gas Sumber : www.idx.co.id
35 E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang relevan sehingga dapat dijadikan landasan dalam proses analisis, maka penulis menggunakan pengumpulan data dengan metode pendokumentasian. Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencatat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Financial distress serta data-data yang berhubungan dengan karakteristik masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian maupun data-data pendukung lain. Untuk memperoleh data sekunder dan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, penulis menggunakan buku-buku, artikel dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan teori financial distress dan analisis kinerja keuangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Penelitian Kepustakaan yaitu Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data dan informasi yang relevan melalui membaca dan menelaah buku, majalah, artikel, jurnal, penelitian terdahulu dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. 2) Teknik pengumpulan data arsip (dokumen/copy) yaitu untuk memperoleh data sekunder dan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Untuk sumber data yang akan diolah dan dinalisis peneliti mengakses www.idx.co.id yang merupakan situs resmi Bursa Efek Indonesia dan situs-situs yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini
36 F. Metode Analisis Metode analisa data pada laporan keuangan digunakan untuk mengukur, mengetahui, menggambarkan kemungkinan terjadinya financial distress Perusahaan Pertambangan yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 2015 pada 3 sub sektor yaitu sektor Logam Mineral, Batu Bara dan Minyak dan Gas. Laporan Keuangan yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisa data dengan menggunakan model prediksi Financial Distress yaitu Altman Z-Score. Model perhitungan Z-Score dimulai dengan mencari data yang diperlukan yang diambil dari Laporan Keuangan Perusahaan Pertambangan yang telah di audit oleh auditor independen dan kemudian dimasukkan ke dalam rumus Z- Score untuk mendapatkan nilai dari Z. Altman Z-Score dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut (Munawir, 2002): Z-Score = 1.2X1 + 1.4X2 + 3.3X3 + 0.6X4 + 1.0X5 Dimana: X1 = Modal Kerja terhadap Total Aset (Modal Kerja / Jumlah Aktiva). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal kerja bersih dari seluruh total aset. X2 = Saldo Laba Ditahan terhadap Total Aset (Saldo Laba Ditahan / Total Aktiva)
37 Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total asset perusahaan. Saldo laba ditahan terjadi karena pemegang saham biasa mengizinkan perusahaan untuk menginvestasikan kembali keuntungan didistribusikan sebagai dividen. X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) terhadap Total Aset (Laba sebelum Bersih Beban Bunga / Total Aktiva). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari aset perusahaan sebelum pembayaran bunga dan pajak. X4 = Nilai Pasar Ekuitas terhadap Nilai Buku Jumlah Kewajiban ( Harga Pasar / Jumlah Hutang). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan terkait dengan nilai pasar modal (saham biasa ). Nilai ekuitas pasar itu sendiri diperoleh dengan mengalikan jumlah saham biasa. X5 = Penjualan terhadap Total Aset (Sales / Total Aktiva). Setelah memasukkan nilai ke dalam perhitungan Z-Score, langkah berikutnya adalah melakukan analisis data untuk menentukan Altman Z-Score. Setelah analisis dan interpretasi data dilakukan, maka nilai Z-Score dapat digunakan untuk memprediksi apakah ada kecenderungan 28 perusahaan pertambangan mengalami kesulitan keuangan atau tidak. Penilaian Altman Z-Score adalah sebagai berikut:
38 1. Z-score> 2,99 dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat yang menunjukkan tidak ada keuangan kesulitan. 2. Z-Score <1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang menunjukkan situasi yang sangat sulit dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang parah dan berisiko tinggi dilikuidasi atau bangkrut Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh nilai Z-Score perusahaan pertambangan terhadap ROA (Return on Asset) digunakan alat SPSS yaitu Analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan..