BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Di Indonesia, lembaga yang terlibat di pasar modal adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1990, tentang bursa efek, bursa efek adalah suatu tempat pertemuan termasuk sistem elektronik tanpa tempat pertemuan yang diorganisir dan digunakan untuk menyelenggarakan pertemuan penawaran jual-beli atau perdagangan efek. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional sebagaipenyedia fasilitasyang mempertemukan masyarakat pemodal (investor) sebagai pihak yang memeliki kelebihan dana dengan investee sebagai pihak yang memerlukan pendanaan. Perusahaan go public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sampai dengan Februari 2015 berjumlah 502 emiten yang terdaftar di perdagangan saham. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan dengan tujuan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain.dari sisi investor, berinvestasi pada instrumen keuangan saham menjadi pilihan banyak investor karena saham memberikan imbal hasil yang sepadan dengan risiko yang bersedia ditanggung ( 2015). Indeks Harga Saham (IHSG) adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham sedangkan perkembangan perdagangan di Bursa Efek Indonesia dicerminkan dalam suatu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk seluruh perusahaan terbuka dan tercatat. Salah satu indeks harga saham Bursa Efek Indonesiaadalah Indeks Sektoral.Indeks Sektoral BEI adalah semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI. Kesembilan sektor tersebut adalah sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka Industri, Barang 1

2 Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa,BEI juga menghitung Indeks Industri Manufatur yang merupakan gabungan dari emitenemiten yang terklasifikasi dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, Aneka Industri, dan Barang Konsumsi (buku panduan Indeks Harga Saham, 2010). Sektor pertambangan adalah sektor yang berada pada sektor utama yang terdiri dari beberapa subsektor, yaitu pertambangan batubara, pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan logam dan mineral lainnya dan pertambangan batu-batuan ( Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar padasektor pertambangan, dikhususkan padasubsektor pertambangan batubara (coal mining). Subsektor batubara sendiri merupakan subsektor terbesar dan memberikan kontribusi tertinggi terhadap penerimaan negara. Berikut tabel jumlah perusahaan yang ada di sektor pertambangan: Tabel 1.1 Daftar Subsektor yang Terdapat di Sektor Pertambangan No. Sektor Jumlah Perusahaan 1 Pertambangan Batubara 22 Perusahaan 2 Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 7 Perusahaan 3 Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya 8 Perusahaan 4 Perusahaan Batu-batuan 2 Perusahaan Sumber: Penerimaan negara dari subsektor batubara terus meningkat dari tahun ke tahun. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pertambangan umum dan batubara sebesar Rp 8.7 Triliun (2007), 12.5 Triliun (2008), 15.3 Triliun (2009), 18.6 Triliun (2010) dan 24.2 Triliun (2011). Sementara penerimaan pajak sektor ini sebesar 29.3 Triliun (2007), 35,4 Triliun (2008), 36.1 Triliun (2009), 48,3 Triliun (2010) dan 70.5 Triliun (2011) ( 2014). Industri batubara mulai berkembang di Indonesia sekitar akhir tahun Hingga Maret 2015 tercatat 22 perusahaan sektor pertambangan batubara di Bursa 2

3 Efek Indonesia. Daftar perusahaan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.1 perusahaan pertambangan batubara tahun 2015 berikut ini: Tabel 1.2 Daftar Perusahaan Pertambangan Batubara Tahun 2015 No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1. ADRO Adaro Energy Tbk. 2. ARII Atlas Resources Tbk. 3. ATPK ATPK Resources Tbk. 4. BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. 5. BRAU Berau Coal Energy Tbk. 6. BSSR Baramulti Suksessarana Tbk. 7. BUMI Bumi Resources Tbk. 8. BYAN Bayan Resources Tbk. 9. DEWA Darma Henwa Tbk. 10. DOID Delta Dunia Makmur Tbk. 11. GEMS Golden Energy Mines Tbk. 12. GTBO Garda Tujuh Buana Tbk. 13. HRUM Harum Energy Tbk. 14. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 15. KKGI Resource Alam Indonesia Tbk. 16. MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk. 17 MYOH Samindo Resources Tbk. 18 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk. 19. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (Bersambung) 3

4 (Sambungan) No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan 20 PTRO Petrosea Tbk. 21 SMMT Golden Eagle Energy Tbk.. 22 TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk. Sumber: Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2011, sektor pertambangan batubara mengalami goncangan karena harga batubara mengalami kenaikan yang cukup tajam namun merosot pada tahun berikutnya. Penurunan harga batubara dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pasokan berlebihan baik dari Indonesia maupun negara-negara lain dan dampak negatif dari krisis Eropa ( 2012). Tabel 1.3 Harga Batubara Tahun Tahun Harga Batubara Acuan (USD/ton) , , , , ,62 Sumber: Berdasarkan Tabel 1.3, terlihat bahwa terjadi kenaikan yang cukup tajam dari 2010 ke 2011, namun setelahnya terdapat penurunan harga batubara dari 2011 hingga Penurunan harga tersebut berdampak pada penurunan laba perusahaan yang berpengaruh pada penurunan harga saham komoditi tersebut. Harga Saham adalah harga yang ditentukan oleh investor melalaui pertemuan permintaan dan penawaran (Ratih, et al., 2013). Penentuan harga saham pada penelitian ini menggunakan closing price. Closing price adalah harga yang 4

5 diumumkan oleh bursa sebagai patokan pada tahun yang bersangkutan. Closing price atau harga penutupan dinyatakan sebagai harga adanya transaksi saham terakhir pada periode tahun tersebut. Tabel 1.4 Laba dan Harga Saham Perusahaan Batubara Sumber : Data sekunder yang diolah penulis Berdasarkan Tabel 1.4, terlihat ketidaksesuaian antara laba perusahaan dengan harga saham. Kenaikan harga batubara dari tahun 2010 ke 2011 berdampak juga pada kenaikan laba perusahaan batubara. Namun hal ini justru berdampak dengan menurunnya harga saham perusahaan batubara. Menurut teori sinyal, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, salah satunya adalah laporan laba rugi, akan mengurangi asimetri informasi antara manajemen dan investor. Laba yang tinggi akan memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaan dalam kondisi baik dan akan meningkatkan minat investasi sehingga harga pun akan bergerak naik (Wolk, et al., 2000). Tetapi pada pengamatan terhadap laba perusahaan yang dilihat dari segmen usaha penambangan dan harga saham pada sektor ini menunjukkan pergerakan tersebut tidak searah. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat laba sebesar Rp 4,7 triliun untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Laba bersih tahun 2011 menunjukkan kenaikan bila dibandingkan dengan laba bersih pada tahun Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan sebesar 11% dari 22,2 juta ton pada tahun 2010 menjadi 24,7 juta ton pada tahun 2011, serta harga rata rata jual batubara yang lebih tinggi 30% dari US$74,9 per 5

6 ton menjadi US$97,1 per ton di tahun Sedangkan harga saham mengalami penurunan, dimana pada tahun 2010 harga saham tercatat Rp. 48,600 menjadi Rp. 43,500 di tahun Data tersebut mencerminkan bahwa terjadinya pergerakan yang tidak searah antara harga saham dan laba perusahaan batubara. Besarnya penurunan yang dialami oleh hampir seluruh perusahaan batubara pada tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti yang terlihat pada Tabel 1.4 menjadi permasalahan tersendiri bagi pengusaha maupun calon investor. Fluktuasi harga saham dalam merespon perubahan kondisi perekonomian yang terjadi berbedabeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain meskipun perusahaan tersebut bergerak dalam bidang industri yang sama. Untuk itu diperlukan perluasan penelitian yang didukung oleh teori mendasar, maka diajukan permasalahan faktor-faktor yang mampu memprediksi harga saham dimana terdapat beberapa variabel seperti Return On Equity (ROE), Pertumbuhan Penjualan, dan Earning Per Share (EPS). Tabel 1.5 Harga Saham dan ROE Batubara Sumber : Data sekunder yang diolah penulis Pada Tabel 1.5 pergerakan ROE dan harga saham juga menunjukkan fluktuasi. Fluktuasi ROE dan harga saham juga tidak menunjukkan arah tren yang sama. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami kenaikan Return On 6

7 Equity (ROE) yang pada tahun 2011 ROE tercatat 0,51%, jumlah tersebut mengalami kenaikkan di banding tahun 2010 dimana ROE tercatat sebesar 0,28%. Namun harga saham Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)mengalami penurunan, pada tahun 2010 ITMG mencatat harga saham sebesar Rp 48,600 menjadi Rp 43,500 pada tahun Menurut Asnita (2013) ROE menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh oleh pemegang saham. Dengan menggunakan Return On Equity, kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba tidak diukur menurut besar kecilnya jumlah laba yang dicapai, tetapi jumlah laba tersebut harus dibandingkan dengan jumlah dana dari modal saham yang telah digunakan dalam menghasilkan laba tersebut. Semakin besar persentasi Return On Equity, maka semakin efektif perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba. Oleh karena itu, ROE dianggap dapat mempengaruhi harga saham. Hal ini sejalan dengan penelitian Pryanka, Ivonne dan Yumita (2014) yang menemukan bahwa return on equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Namun, hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maskun (2012) yang menemukan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham, maka ROE tidak dapat disajikan sebagai alat untuk memprediksi harga saham di BEI. Tabel 1.6 Harga Saham dan Pertumbuhan Penjualan Batubara Sumber : Data sekunder yang diolah penulis 7

8 Pada Tabel 1.6 pergerakan harga saham dan pertumbuhan penjualan juga menunjukkan fluktuasi. Fluktuasi pertumbuhan penjualan yang dilihat dari penjualan batubara dari perusahaan yang terkait dan harga saham juga tidak menunjukkan arah tren yang sama. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami kenaikan pertumbuhan penjualan pada tahun 2012 pertumbuhan penjualan tercatat 10,63%, jumlah tersebut mengalami kenaikkan di banding tahun 2011 dimana pertumbuhan penjualan tercatat sebesar 3%. Namun harga saham Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan, pada tahun 2011 ITMG mencatat harga saham sebesar Rp 43,500 menjadi Rp 40,500 pada tahun Pertumbuhan penjualan menurut Kennedy dkk (2013) diartikan sebagai kenaikan jumlah penjualan daritahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Menurut Kusumajaya (2011) tingkat pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan tingkat penjualan mempengaruhi nilai perusahaan atau harga saham perusahaan sebab pertumbuhan perusahaan menjadi tanda perkembangan perusahaan yang baik yang berdampak respon positif dari investor. Oleh karena itu pertumbuhan penjualan dianggap mempengaruhi harga saham. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Utama (2014) yang menemukan bahwa growth opportunity berpengaruh terhadap nilai perusahaan (closing price). Hal ini meningkatkan kepercayaan pada sentimen publik yang mengarahkan pada pemikiran bahwa perusahaan memiliki prospek yang menggembirakan di masa depan (Hossain and Ali, 2012). Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Deitiana (2011) yang menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham. 8

9 Tabel 1.7 Earning Per Share dan Harga Saham Batubara Sumber : Data sekunder yang diolah penulis Pada Tabel 1.7 pergerakan EPS dan harga saham juga menunjukkan fluktuasi. Fluktuasi EPS dan harga saham juga tidak menunjukkan arah tren yang sama. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengumumkan laba bersih per saham dasar (Earning per Share) pada 2012 sebesar 4,424 jumlah tersebut mengalami kenaikkan di banding tahun 2011 dimana EPS tercatat sebesar 1,622. Sedangkan harga saham Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan, pada tahun 2011 ITMG mencatat harga saham sebesar Rp 43,500 menjadi Rp 40,500 pada tahun Earning per share (EPS) merupakan salah satu rasio pasar yang merupakan hasil pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. Earning per share (EPS) adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (Ratih, et al., 2013). Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham, mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya. Oleh karena itu, earning per share dianggap mempengaruhi harga saham. Hal ini sesuai berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratih, et al. (2013) yang menemukan bahwa earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi dkk (2011) yang menunjukkan bahwa earning per share tidak berpengaruh terhadap harga saham. 9

10 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Return On Equity (ROE), Pertumbuhan Penjualan, dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ) 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi return on equity (ROE), pertumbuhan penjualan, dan earning per share (EPS) perusahaan-perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 2. Bagaimana pengaruh return on equity (ROE), pertumbuhan penjualan, dan earning per share (EPS) secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? 3. Bagaimana pengaruh secara parsial : a. Return On Equity terhadap harga saham pada perusahaan batubara periode ? b. Pertumbuhan penjualan terhadap harga saham pada perusahaan batubara periode ? c. Earning Per Share terhadap harga saham pada perusahaan batubara periode ? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis return on equity (ROE), pertumbuhan penjualan,earning per share (EPS) dan harga saham pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

11 2. Untuk menganalisis pengaruh return on equity (ROE), pertumbuhan penjualan, dan earning per share (EPS)secara simultan terhadap harga pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Untuk menganalisis pengaruh secara parsial : a. Return on Equity terhadap harga saham perusahaan batubara periode b. Pertumbuhan penjualan terhadap harga saham perusahaan batubara periode c. Earning Per Share terhadap harga saham perusahaan batubara periode Kegunaan Hasil Penelitian Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan referensi bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham Aspek Praktis 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian diharapkan berguna untuk memberikan informasi bagi perusahaan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. 2. Bagi Investor dan Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai harga saham dan dapat dijadikan sebagai referensi oleh calon investor yang akan melakukan investasi di pasar modal. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 11

12 Bagian ini menjelaskan gambaran umum, ringkas, dan padat mengenai isi penelitian yang meliputi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKAN DAN LINGKUP PENELITIAN Bagian ini mengemukakan secara jelas, ringkas, dan padat mengenai hasil kajian pustaka yang terkait dengan topik dan variabel penelitian yang dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Hal-hal yang diuraikan dalam bab ini meliputi tinjauan pustaka penelitian, kerangka pemikiran, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini menjelaskan mengenai pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang meliputi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan mengenai langkah-langkah analisis data dan hasil analisis data yang telah diperoleh dengan menggunakan alat analisis yang diperlukan serta pembahasan hasil penelitian yang diperoleh. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan peneliti yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.selain itu juga disertakan saran yang berguna bagi penelitian selanjutnya. 12

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di Indonesia, lembaga yang terlibat di pasar modal adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1990, tentang bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 Daftar Emiten Sub Sektor Batubara. No Kode Nama Emiten. 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 2 ARII Atlas Resources Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan pasar modal yang tumbuh dengan pesat dewasa ini, persaingan dunia bisnis pun akan semakin kompetitif dalam penyediaan maupun perolehan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995). Menurut Tandelilin (2010:2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Undang Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995). Menurut Tandelilin (2010:2) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai cara yang digunakan untuk melakukan kegiatan investasi di Indonesia, berbagai investor yang terlibat di pasar sangatlah berpengaruh bagi kemajuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara.

I. PENDAHULUAN. batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pertambangan batubara merupakan perusahaan yang menghasilkan batubara, baik penambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara. Batubara sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Pertambangan Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam bumi Indonesia. Dalam

Lebih terperinci

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten

Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan. No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten 95 Lampiran 1 Tabel Sampel Perusahaan Pertambangan No Kode Nama Emiten No Kode Nama Emiten 1 ADRO PT. Adaro Energy, Tbk 21 SMMT PT. Golden Eagle Energy, Tbk 2 ARII PT. Atlas Resources, Tbk 22 TKGA PT.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham

Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun No Kode Saham Lampiran 1 Data Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014 No Kode Saham Nama Emiten Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 1 ADRO Adaro Energy Tbk 2 ARII Atlas Resources

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan periode pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok BEI UIN SUSKA RIAU. Penelitian ini meneliti perusahaan yang terdaftar dalam BEI sektor pertambangan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan industri pertambangan yang dahulu dan sampai sekarang menjadi primadona di beberapa daerah di Indonesia merupakan salah satu pilar pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung (German, Sidney, dan Raymond, 1985) dalam Hadi (2013) dan jika

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung (German, Sidney, dan Raymond, 1985) dalam Hadi (2013) dan jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, harga saham muncul dari tingkat penawaran dan permintaan suatu saham. Harga saham adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi Pasar Modal merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Secara historis pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini, perusahaan berkompetisi untuk memperluas jangkauan pasarnya. Perluasan pasar ini merupakan salah satu strategi pertumbuhan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Haruman (2008), peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sektor pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) selama periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang dipilih, penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Pertambangan yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

BAB III. Metode Penelitian. sampel pada penelitian ini sebagai berikut : BAB III Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode LAMPIRAN 87 88 Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Pertambangan Periode 2010-2014 No Nama Perusahaan Kode 1 Adaro Energy Tbk. ADRO 2 Aneka Tambang (Persero) Tbk. ANTM 3 Ratu Prabu Energi Tbk. ARTI 4 ATPK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price

BAB III METODE PENELITIAN. Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return to Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price Earning

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( )

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( ) ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2011-2013) SKRIPSI Nama : Rachmawati Arfah Kurniasih NIM : 43111010019

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Deni Darmawan (2013:127) Menyatakan bahwa : Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi. baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal.

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi. baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai kinerja keuangan suatu perusahaan, selain itu juga dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah transaksi yang dilakukan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian adalah : Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia

Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia 2 Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia Sumber: Direktorat Jendral Mineral dan Batubara Cadangan batu bara di Indoensia tersebar di darah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Menurut Sugiyono (2017:2) definisi metode penelitian adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan mempunyai satu tujuan utama untuk dapat memperoleh keuntungan dan berkembang serta mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan harus bersaing

Lebih terperinci

BAB I PE DAHULUA. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian

BAB I PE DAHULUA. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian BAB I PE DAHULUA BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 telah menghancurkan perekonomian dunia. Krisis yang awalnya terjadi di Amerika, dengan cepat menyebar ke

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN)

Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN) Lampiran 1 : Daftar Item Pengungkapan Lingkungan ENVIRONMENTAL DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN) 1. Kebijakan lingkungan atau kepedulian perusahaan terhadap lingkungan a. Kebijakan pernyataan yang sebenarnya,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 ) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dan didukung oleh teori-teori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGATAR ABSTRAKSI ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv vi vii viii xv xvi xvii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih sedikit. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang boros dan tanpa

I. PENDAHULUAN. lebih sedikit. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang boros dan tanpa I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali kita melihat seseorang yang memiliki penghasilan lebih besar tetapi asset atau hartanya lebih sedikit dibandingkan orang lain yang penghasilannya lebih sedikit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal yang berada Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal Indonesia tercermin melalui peningkatan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), yang merupakan indeks yang menggambarkan perkembangan nilai pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah keadaan dari pasar modal negara tersebut. Apabila keadaan

Lebih terperinci

Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia LAMPIRAN Lampiran1 Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2015 NO NAMA PERUSAHAAN KODE PERUSAHAAN 1 PT. Adaro Energy Tbk. ADRO 2 PT. Aneka Tambang Tbk. ANTM 3 PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi ekonomi yakni sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era ekonomi pasar bebas, pasar modal memiliki peran yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era ekonomi pasar bebas, pasar modal memiliki peran yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era ekonomi pasar bebas, pasar modal memiliki peran yang cukup penting karena dapat dijadikan sumber dana alternatif bagi perusahaan. Pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI sebanayak 460 perusahaan keseluruhan, dalam proses pengumpulan

Lebih terperinci

Diserahkan: 15 Juli 2017, Direvisis: 11 Agustus 2017 Diterima: 9 September 2017

Diserahkan: 15 Juli 2017, Direvisis: 11 Agustus 2017 Diterima: 9 September 2017 ISSN 2549-6018 (online) Hal 108-95 ISSN 1907-7513 (Print) Analisis Kepatuhan Emiten Dalam Menerapkan Good Corporate Governance Eka Lestari Hafqi Putri Universitas Airlangga Korespondensi: eka.lestarihp@vokasi.unair.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian menjadi eksportir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di era globalisasi ini memiliki pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di era globalisasi ini memiliki pengaruh yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di era globalisasi ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara, karena pasar modal memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun akan menghasilkan laba yang kurang baik juga. panjang dinilai akan menggeser pusat ekonomi dunia ke Asia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun akan menghasilkan laba yang kurang baik juga. panjang dinilai akan menggeser pusat ekonomi dunia ke Asia yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Laba sebuah perusahaan dapat menjadi tolak ukur sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya. Jika sebuah

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM

2015 PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini tujuan perusahaan bukan hanya untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, namun meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran pemiliknya menjadi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel No. Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3 Sampel 1. ATPK Resources Tbk ATPK Sampel 1 2 Adaro Energy Tbk ADRO - 3. Ratu Prabu Energy Tbk ARTI Sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan. berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan. berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham dan memaksimumkan laba. Perusahaan dalam aktivitas usahanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keyakinan bahwa ekonomi global akan pulih dan industri manufaktur akan membaik membuat investor berspekulasi akan naiknya kebutuhan komoditas yang otomatis mendorong

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI) Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI) A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017. 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan Pada Subsektor Batu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat untuk perusahaan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan pertumbuhan konsumsi batubara global diperkirakan akan melambat pada tahun 2012 menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan seperti penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan seperti penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi membuat para manajer perusahaan harus selalu bersikap waspada serta efektif dan efisien dalam mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN. mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN. mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI SKRIPSI

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI SKRIPSI PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai alternatif kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia memberikan banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian. Bahan galian seperti

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah 1). Sejarah Pasar Modal Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang diharapkan, seperti meningkatkan profit, meningkatkan kinerja dan lainnya. Banyak cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan perusahaan dalam memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak tahun 2005 sampai saat ini (tahun 2016) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak tahun 2005 sampai saat ini (tahun 2016) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang kekayaan alamnya sangat luar biasa, salah satunya adalah bahan tambang batubara. Perusahaan batubara Indonesia sejak tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan cukup apabila perusahaan hanya menggunakan modal sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sektor pertambangan merupakan salah satu penompang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan, harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan, harus dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan juga untuk memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham, untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALTMAN

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALTMAN JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALTMAN Z SCORE DAN METODE SPRINGATE SCORE UNTUK MENGETAHUI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor energi memiliki peran penting dalam pembangunan. Sumbersumber

I. PENDAHULUAN. Sektor energi memiliki peran penting dalam pembangunan. Sumbersumber I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor energi memiliki peran penting dalam pembangunan. Sumbersumber energi seperti minyak bumi, batubara, gas bumi dan listrik sangat dibutuhkan dalam semua aspek kehidupan.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Perusahaan Pertambangan di Indonesia Perusahaan publik/emiten di Bursa Efek Indonesia sub sektor pertambangan batu bara, pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa dan Pembahasan Penelitian ini mengungkapkan pengungkapan perusahaan atas corporate social responsibility-nya berdasarkan indikator GRI 3.1. Penelitian ini menggunakan purposive

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal Indonesia setelah tahun 1988 menunjukkan jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN A INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR GRI VERSI 3.0

LAMPIRAN A INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR GRI VERSI 3.0 LAMPIRAN A INDIKATOR PENGUNGKAPAN CSR GRI VERSI 3.0 Indikator Kinerja Ekonomi Aspek kinerja ekonomi EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian pada dasarnya untuk menunjukkan kebenaran dan pemecahan masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sudah listing dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sudah listing dengan tujuan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang ini, sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana bertemunya antara permintaaan dan penawaran atas berbagai instrumen keuangan jangka panjang. Dari sudut pandang perusahaan,

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN SELAMA PERIODE DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGARUH RASIO FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN SELAMA PERIODE DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK PENGARUH RASIO FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN SELAMA PERIODE 2004-2009 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK Rasio fundamental memiliki kemampuan untuk menerangkan kinerja emiten. Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (www.britama.com)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (www.britama.com) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada 2013 hingga 2015 membuat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada 2013 hingga 2015 membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi global yang terjadi pada 2013 hingga 2015 membuat perekonomian dunia menjadi terhambat. Hal tersebut sangat dirasakan terutama oleh negara negara berkembang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya sumber-sumber yang dapat menghasilkan keuntungan. Untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. adanya sumber-sumber yang dapat menghasilkan keuntungan. Untuk mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan keberhasilan ekonomi suatu negara didukung dengan adanya sumber-sumber yang dapat menghasilkan keuntungan. Untuk mengetahui keberhasilan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan tahun Pengambilan sampel data dilakukan secara online melalui situs online

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan tahun Pengambilan sampel data dilakukan secara online melalui situs online BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober. Tempat melakukan penelitian di Jakarta. Data yang diambil adalah data laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia di hampir seluruh sektor. Banyak perusahaan yang gulung tikar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di. laporan keuangan tahun berturut-turut.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di. laporan keuangan tahun berturut-turut. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010-2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba maksimal, sementara tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba maksimal, sementara tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan didirikan perusahaan adalah untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan perusahaan jangka pendek yaitu memanfaatkan semua sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang biasanya digunakan semakin susah untuk diperoleh. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang biasanya digunakan semakin susah untuk diperoleh. Kondisi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan membutuhkan dana yang cukup banyak agar usaha yang dijalankan bisa tetap berjalan dengan lancar. Sedangkan pembiayaan tradisional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATU BARA

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATU BARA ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATU BARA Augustpaosa Nariman Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakarta Email: augustpaosa@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. batubara yang terdaftar di BEI periode Berikut ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. batubara yang terdaftar di BEI periode Berikut ini adalah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah perusahaanperusahaan batubara yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk memperoleh dana untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya. Hadirnya pasar modal memperbanyak

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 Nama : Riwan Cipta Januariawan NPM : 13209385 Dosen Pembimbing : Dr. Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat perkembangan pasar modal menjadi tolok ukur kemajuan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat perkembangan pasar modal menjadi tolok ukur kemajuan perekonomian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana investasi yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang dana jangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel dimana kelima variabel tersebut dibagi menurut variabel

Lebih terperinci

Jumlah Perusahaan Pertambangan di Indonesia

Jumlah Perusahaan Pertambangan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan sumber daya alam yang sangat tinggi, khususnya barang tambang. Daerah-daerah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling: Annual report PROPER SAMPEL

LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling: Annual report PROPER SAMPEL LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang memenuhi kriteria purposive sampling: Annual report 2011-2013 PROPER SAMPEL No Kode Perusahaan Pekebunan 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 2 GZCO Gozco Plantation Tbk - -

Lebih terperinci