BAB 3 OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2010 PT Astra Agro Lestari Tbk

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terjadinya krisis ekonomi global yang melanda dunia bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB 3. PROFIL PT BW PLANTATION Tbk.

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2013 PT Astra Agro Lestari Tbk

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM PADA PT ASTRA AGRO LESTARI, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. peranan paling penting dalam perekonomian nasional. Harianto (2013), Staf

PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS. (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II. PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember Akta

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1993:4). Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. cara menaikkan hutang (Yeniatie dan Nicken, 2010). memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tetapi memaksimumkan

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2014 PT Astra Agro Lestari Tbk

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, Mei 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Singkat PT Astra Agro Lestari Tbk

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Bab ini akan menguraikan tentang pengakuan, pengukuran dan penyajian

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 03/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

BAB II PROFIL PT PP LONDON SUMATERA, DESA PERKEBUNAN SEI RUMBIA DAN DESA PERKEBUNAN NAGODANG.

BAB II PROFIL PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA. A. Sejarah Ringkas PT PP London Sumatera Indonesia Tbk

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perkembangannya mengalami masa pasang-surut akibat beberapa faktor, mulai

BAB III OBYEK PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 11 Juli Pada tahun 1982 dimulailah kegiatan

Finance, Accounting and Marketing Pemetaan Daya Saing Industri Pada Sektor Industri Agribisnis di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia:

M. Hudori *1 dan Muhammad 2 1

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 20/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kontrol untuk peralatan operasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi keuangan yaitu menjadi

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN. Apakah ada rencana ekspansi pabrik kelapa sawit ke depannya?

M. Hudori Program Studi Manajemen Logistik, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi 17520, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny. Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB I PENDAHULUAN. Hermuningsih (2009) bagi perusahaan terbuka (go public) indikator nilai

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak kelapa sawit terbesar. Kelapa sawit sangat bermanfaat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav , 27 th floor.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ditanam di Kebun Raya Bogor, dua berasal dari Bourbon (Mauritius) dan

Transkripsi:

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantations Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. A.kan tetapi bukan produk atau pun bidang usahanya tetapi dari laporan harga saham perusahaan tersebut. PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantations Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk dijadikan objek penelitian karena merupakan perusahaan yang sudah mencapai tingkat mature dan selalu membagikan deviden sehingga cocok dianalisis dengan pendekatan DDM dan PER. 3.2 Sejarah Perusahaan, Bidang Usaha dan Produk 3.2.1 PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Agro Lestari TAbk yang merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk, pada awalnya merupakan sebuah perusahaan yang mengembangkan lebih dari 2000 hektar perkebunan singkokng. Setelah itu PT Astra Agro Lestari Tbk melebarkan sayap bisnisnya dalam perkebunan karet. Seiring berjalannya waktu, dengan meningkatnya jumlah permintaan minyak kelapa sawit, akhirnya PT Astra Agro Lestari Tbk mengubah bisnisnya menjadi penghasil minyak sawit selama 31 tahun terakhir ini. Mengingat bisnis yang menjanjikan dari minyak kelapa sawit, PT Astra International Tbk berkelana ke industri kelapa sawit. Pada tahun 1984, PT Astra International Tbk mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang sudah memiliki 40

15.000 hektar perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. Keputusan bisnis terbukti tepat waktu dan tepat sebagai bisnis minyak sawit telah tumbuh kokoh, memberikan dampak positif terhadap unit usaha Perseroan. Akhirnya, PT Astra International Tbk memutuskan untuk spin off unit usaha menjadi anak perusahaan kelapa sawit baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala baru pada tanggal 3 Oktober 1988. Sebagai salah satu anak perusahaan dari PT Astra International Tbk, nama PT Suryaraya Cakrawala diubah menjadi PT Astra Agro Niaga pada tahun 1989. Didorong oleh bisnis kelapa sawit yang berkembang, PT Astra Agro Niaga digabung dengan PT Suryaraya Bahtera pada tahun 1997 dan berganti nama menjadi PT Astra Agro Lestari. Nama PT Astra Agro Lestari yang dikenal publik dan berkelanjutan sampai mencapai usia 23 tahun pada tahun 2011. Terus mengalami pertumbuhan yang kuat, PT Astra Agro Lestari mencatatkan sahamnya untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Desember 1997 tentang Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, yang keduanya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Selama Penawaran Umum Perdana (IPO), Perusahaan menawarkan 125.800.000 saham kepada masyarakat dengan harga Rp 1.550 per saham. Pada akhir tahun 2011, perdagangan saham Perusahaan di BEI ditutup pada harga Rp 21.700 per saham. Selama 31 tahun terakhir, PT Astra Agro Lestari Tbk kini telah memiliki total luas 266.706 hektar minyak kelapa sawit, yang terdiri dari kebun inti dan plasma (plasma perkebunan) di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dengan usia rata-rata 14 tahun. Sampai akhir tahun 2011, Perusahaan telah dipekerjakan 26.473 orang. 41

3.2.2 PT BW Plantations Tbk Perseroan (PT BW Plantation Tbk.) pada awalnya didirikan dengan nama PT Bumi Perdana Prima International berdasarkan Akta Pendirian No. 13, tanggal 6 November 2000. Pada tanggal 3 Desember 2007, PT Bumi Perdana Prima International berganti nama menjadi PT BW Plantation sesuai perubahan Anggaran Dasar serta maksud dan tujuan Perusahaan. Perseroan bergerak di bidang industri perkebunan kelapa sawit dengan kegiatan usaha utama Perseroan adalah mengembangkan, menanam, dan memanen Tandan Buah Segar (TBS) dari tanaman kelapa sawit dan mengolah TBS menjadi Minyak Kelapa Sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit atau Palm Kernel (PK). Pendapatan usaha Perseroan terutama berasal dari penjualan CPO dan PK. Perseroan melalui anak perusahaan memiliki hak atas tanah pada tujuh perkebunan kelapa sawit di propinsi Kalimantan Barat, Tengah dan Kalimantan Timur. Tiga perkebunan merupakan tanaman belum menghasilkan (tanaman yang belum memasuki masa komersial), dua perkebunan telah ditanami dengan mayoritas tanaman menghasilkan (tanaman yang telah memasuki masa komersial), dan dua perkebunan yang belum ditanami. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan memiliki total lahan hak atas tanah seluas 95.182 hektar, dan mengelola 39.302 hektar lahan inti yang telah ditanami dan 2.146 hektar lahan di bawah Program Plasma, di mana 13.634 hektar lahan merupakan tanaman menghasilkan. Pada tanggal 31 Desember 2009, rata-rata usia dari tanaman menghasilkan Perseroan adalah 9,8 tahun, dimana 93,8% adalah usia Prima. Tanaman kelapa sawit memerlukan waktu kurang lebih tiga tahun untuk siap dipanen dan belum 42

mencapai puncak produksi TBS sampai dengan tahun kedelapan setelah penanaman. Masa paling produktif tanaman kelapa sawit adalah antara tahun kedelapan sampai dengan tahun kedelapan belas setelah penanaman, setelah itu produktivitas mulai menurun. Pada tanggal 31 Desember 2009, tanaman kelapa sawit Perseroan belum ada yang masuk klasifikasi usia tua yaitu di atas delapan belas tahun menurut standar industri kelapa sawit. Perseroan memiliki tim manajemen yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun di industri kelapa sawit dan mempunyai lebih dari 6.700 karyawan yang tersebar di beberapa areal yang dimiliki. Perseroan juga aktif membina dan menyiapkan generasi penerus sebagai kader pemimpin untuk mengantisipasi perkembangan perusahaan. Sistem pengawasan dan kontrol juga terus diperkuat untuk menjamin pencapaian maksimum dari aset yang dimiliki. Perseroan saat ini memiliki dua pabrik pengolahan kelapa sawit, dengan total kapasitas produksi 105 ton TBS per jam. Kombinasi dari penggunaan mesin mesin yang mutakhir, teknologi yang inovatif, pengiriman TBS yang tepat waktu dan kesigapan manajemen, memastikan bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk berkualitas. Kedekatan kedua lokasi pabrik CPO dengan perkebunan menjamin kesegaran TBS untuk dapat langsung diproses dalam pabrik. Penambahan pabrik CPO akan terus diupayakan seiring dengan meningkatnya umur tanaman menghasilkan yang dimiliki oleh Perseroan. Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa masa depan Perseroan sangat menjanjikan. Keyakinan ini disebabkan karena kebutuhan minyak kelapa sawit yang terus meningkat, luas areal perkebunan yang dimiliki Perseroan sangat luas, baik yang 43

sudah tertanam maupun yang siap untuk ditanam. Banyaknya produk turunan yang dapat dihasilkan dari CPO merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di masa depan. Salah satu produk turunan minyak kelapa sawit, yakni minyak olein dan minyak stearin, yang merupakan bahan dasar dari berbagai produk, memiliki nilai jual yang sangat tinggi dibandingkan dengan produk agrobisnis lainnya. Manfaat CPO sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (bio-fuel) juga membuka peluang yang lebih besar bagi peningkatan harga jual CPO di masa depan. Selain itu Perseroan mempunyai komitmen untuk terus melakukan ekspansi untuk mendukung keberhasilan Perseroan di masa yang akan datang Pada tanggal 27 Oktober 2009, Perseroan telah melakukan terobosan besar dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini diharapkan mempunyai peran besar dalam meningkatkan kapasitas, pencapaian dan pengembangan Perusahaan di masa yang akan datang. 3.2.3 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Sejarah PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 dengan kiprah Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London- Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama "Lonsum", berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, memiliki hampir 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, teh dan kakao yang tertanam di empat pulau terbesar di Indonesia. Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di awal Indonesia merdeka Lonsum lebih memfokuskan 44

usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan. Lonsum memiliki 38 perkebunan inti dan 14 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro-manajemen dan tenaga kerja yang terampil serta professional. Bidang bisnis Lonsum mencakup pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengolahan, pemrosesan dan penjualan produkproduk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan saat ini memiliki 20 pabrik pengolahan yang sudah beroperasi di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Dalam dunia industri perkebunan Lonsum dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit dan kakao yang berkualitas baik. Bisnis berteknologi canggih tersebut adalah kunci utama pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 1994, Harrisons & Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama. 45

3.3 Struktur Organisasi 3.3.1 PT Astra Agro Lestari Tbk Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: President Commissioner Vice President Commisioner Commisioner : Prijono Sugiarto : Chiew Sin Cheok : Gunawan Geniusahardja Simon Coller Dixon Independent Commissioner : Patrick Morris Alexander : Anugrah Pakerti : H. S. Dillon 3.3.2 PT BW Plantations Tbk Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: President Commissioiner Commisioner : Tjipto Widodo : Phoebe Widodo : Wahyu Saroso Independent Commissioner : Stephen K. Sulistyo 3.3.3 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: President Commissioner Commissioner : Fransiscus Welirang : Axton Salim : Werianty Setiawan 46

: Hendra Widjaja : Hans Ryan Aditio Independent Commissioner : Rachmat Soebiapradja : Tengku Alwin Aziz : Hans Kartikaahadi : Eddy Sugito 3.4 Desain Penelitian 3.4.1 Jenis dan Sumber Data Dalam melakukan penelitian data yang digunakan adalah data sekunder. Dimana data yang digunakan berupa perubahan harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang dapat diperoleh secara on-line. 3.4.2 Metode Pengumpulan Data Pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap pergerakan harga saham dari PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. 47

3.4.3 Metode Analisis Data Dalam proses penelitian, metode yang digunakan untuk mengolah data antara lain: 1. Devidend Discount Model (DDM) 2. Price Earning Ratio (PER) 48