BAB II. PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember Akta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II. PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember Akta"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. A. Sejarah Ringkas PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, yang berkantor di jalan Jenderal Ahmad Yani NO. 2 Medan-Sumatera Utara pada tahun 1904, berdasarkan Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.J.A5/ 121/ 20 Tanggal 14 September 1963, tambahan No Perusahaan ini mengelola bermacam-macam usaha antara lain: 1. Industri dan Bahan kimia 2. Perkebunan 3. Pauls (yang terdiri dari bermacam-macam dagang) 4. Perdagangan umum Internasional. Semua usaha di atas tersebar di seluruh dunia tetapi untuk di Indonesia perusahaan ini hanya bergerak di bidang perkebunan saja. Harrison dan Crosfield mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1906 dan perkebunan ini pada mulanya merupakan bekas hak konsesi berdasarkan perjanjian antara Zelf B Elstuut dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan residen Sumatera Timur. Untuk memperluas usahanya pada tahun 1962 sampai 1963 perusahaan ini menggabungkan diri dengan perusahaan perkebunan di Sumatera Utara. Dengan demikian penggabungan kedua perusahaan ini terbentuk PT. PP.

2 London Sumatra Indonesia Tbk. Pada masa konfrontasi dengan Malaysia, terjadi konflik antara pemerintah Inggris dengan Indonesia yang menyebabkan kaum buruh perkebunan dan pemerintah Republik Indonesia berinisiatif mengambil alih kepengurusan perusahaanuntuk meneruskan aktivitas yang terkendala. Selanjutnya pada tahun 1964 kepengurusan ini diserahkan kepada badan pengawas pemerintah daerah. Tetapi dalam tahun tersebut terjadi lagi perubahan berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1964 diadakan perjanjian ini mulai berlaku tanggal 20 Maret Isi perjanjian tersebut adalah: 1. Pengambilan hak milik kepada Harrison dan Crosfield Ltd di Sumatera Utara. 2. Kerjasama di bidang perkebunan karet, kelapa sawit, proyek pertanian lainnya dan proyek bahan pangan. Perjanjian berdasarkan: 1. Instruksi Presidium Kabinet No.28/ U/ IN/ 12/ 1966,tanggal 12 Desember 1966 dan semua peraturan lain yang berhubungan dengan pengendalian perusahaan-perusahaan asing. 2. Undang-undang No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing Indonesia. Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir terjadi pada tanggal 25 Juli 1967, sehubungan dengan perubahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan

3 No.C HT tahun Sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana diatur oleh Undang-Undang No.1/ 1995, perubahan nama perusahaan menjadi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Serta perubahan tempat kedudukan perusahaan menjadi di Jakarta. Perusahaan ini mengelola hak tanah perkebunan yang disebut Hak Guna Usaha (HGU), berlaku selama 30 tahun dengan obsi pembaharuan. Semua Hak Guna Usaha berakhir tahun Pada tanggal 31 Desember 1997 perusahaan telah memperoleh kembali perpanjangan Hak Guna Usaha selama 25 tahun hingga tahun B. Jenis Usaha PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. (PT. Lonsum) merupakan salah satu perkebunan yang masih membudidaya tanaman karet selain kelapa sawit, kakao, teh, kopi dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao. Operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia, tbk. bergerak dalam bidang perkebunan yang terdiri dari: perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, perkebunan coklat, perkebunan kopi, perkebunan kelapa, perkebunan teh. Perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan ini tersebar diberbagai daerah yaitu: 1. Daerah Langkat (Kebun Turangie, Kebun Namu Tonga, Kebun Pulau Rambong, Kebun Bungara), 2. Daerah Serdang (Kebun Bagerpang, Kebun Sei Merah), 3. Daerah Rampah (Kebun Rambong Sialang, Kebun Sei Bulan, Kebun Bah Bulian), 4. Daerah Asahan (Kebun Gunung

4 Melayu), 5. Daerah Pulau Jawa (Kebun Kertasari, Kebun Baambessie), 6. Daerah Sulawesi (Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang). PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. juga melakukan pengelolahan yang dilakukan dibeberpa pabrik yang terdapat di masing-masing daerah. Hal ini bertujuan untuk mencapai efisiensi kerja yang menghemat biaya angkutan. Hasil perkebunan dan pengolahan dari pabrik-pabrik yang akan dijual keluar negeri maupun dalam negeri terdiri dari: minyak kelapa sawit, coklat, kopra dan teh. C. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian, kegiatan yang dalam suatu perusahaan disusun teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik. Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selalu berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Untuk menetapkan suatu struktur organisasi harus dillihat sesuai perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya. Struktur organisasi sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan perusahaan. Jika struktur organisasi dapat dibentuk dengan tepat dapat mendukung pencapaian tujuan usaha. Tetapi jika sebaliknya maka akan terjadi ketidakteraturan Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan kegiatan kantor dan usaha sehingga akan sangat berpengaruh pada hasil usaha.

5 Adapun struktur organisasi yang akan digunakan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah struktur organisasi garis yang pelimpah wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen di bawahnya dan kemudian dilanjutkan kepada unit bawah departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut: 1. Terwujudnya hubungan yang harmonis antar karyawan dalam perusahaan. 2. Mendapat ketegasan fungsi dan tanggunng jawab dari masing-masing karyawan. 3. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan. 4. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan proses kegiatan kerja.

6 STRUKTUR ORGANISASI PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk

7 D. Job Description Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian atau departemen pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk dapat diketahui sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan atau program kerja yang diajukan Presiden Direktur. b. Menyetujui kebijaksanaan yang diambil oleh Presiden Direktur dalam menggunakan cadangan dana menurut cara yang terbaik. c. Mengawasi jalannya perseroan. 2. Presidn Direktur a. Membuat perencanaan kerja. b. Menyusun kebijaksanaan dan strategi perusahaan. 3. Direktur Produksi a. Bertugas dan bertanggung jawab atas perencanaan dan pengaturan bidang produksi, baik kualitas maupun kuantitas. b. Membawahi semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian produksi. 4. Direktur Keuangan a. Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. b. Mengontrol pekerjaan yang dilaksanakan oleh bagian keuangan.

8 5. Direktur Tanaman a. Mengadakan pengawasan kepada inspektur lapangan terhadap kepincangan yang terjadi dan dilakukan oleh staff dalam menjalankan tugas. b. Mengadakan pengawasan data dari perkebunan. 6. Direktur Manajemen a. Mengadakan perencanaan tenaga kerja, pendidikan, kenaikan pangkat, pemberhentian staff dan karyawan. b. Mengurus segala urusan kesekretariatan. c. Bertindak sebagai Publik Relation perusahaan. 7. Estate Departement a. Membuat laporan tahunan, bulanan dan laporan rutin. b. Mengatur peredaran uang tunai. c. Mengatur pemakaian modal. 8. Training Sector a. Melaksanakan training untuk para staff dan karyawan. b. Menyusun perencanaan kebutuhan training. 9. Enginering Departement a. Pembelian barang untuk pabrik. b. Pemeliharaan mesin-mesin. c. Membuat peta lokasi pabrik dan kebun.

9 10. Internal Audit a. Melaksanakan pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan. b. Bertanggung jawab penuh kepada direktur utama perusahaan. E. Kinerja Usaha Terkini 1. Produksi Tingkat rata-rata rendemen CPO Lonsum pada tahun 2004 merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Kegiatan operasional Lonsum mencakup pengelolaan perkebunan dari tahap pengembangan hingga tahap produksi; pengoperasian pabrik pengolahan minyak sawit dan produk turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, enginering dan sistem pengelolaan proyek maupun pengendalian seluruh kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan, termasuk prasarana pendukungnya seperti jalan, perumahan dan sarana umum di sekitar perkebunan. Selain itu, Lonsum juga mengoperasikan fasilitas penelitian dan pengembangan yang berkonsentrasi pada kegiatan pembibitan dan persemaian, proteksi tanaman, serta pengendalian dampak lingkungan dan pencapaian proses pengembangan yang berkelanjutan. 2. Pemasaran Selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di palembang menjadi awal upaya Lonsum mengalihkan basis penjualan CPO dari expabrik menjadi ex-tangki timbun yang lebih menguntungkan. Komoditas

10 yang dipasarkan Lonsum merupakan hasil dari perkebunan yang dikelolanya sendiri, yaitu produk. 3. Penjualan Keunggulan Lonsum dalam hal mutu dan penyediaan produk memungkinkan perseroan memperoleh pembiayaan penjualan yang menguntungkan dengan jaminan piutang perseroan. a) Kantor Pemasaran Singapura Di tahun 2004 Lonsum mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran dan penjualannya melalui kantor Singapura, mengerahkan segenap daya untuk mengembangkan pangsanya di pasar internasional. Lonsum tengah membangun kembali reputasinya sebagai pemasok andal produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh, terutama melayani pembeli dari kalangan industri seperti pialang komoditas global, perusahaan pengolah makanan dan sebagainya. b) Penjualan CPO Pada tahun 2004 Lonsum berhasil melakukan diversifikasi pemasaran CPO sehingga mampu meningkatkan jumlah pelanggan. Perkembangan ini berawal dari selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang yang merupakan langkah awal upaya Lonsum mengalihkan metode penjualan CPO di Sumatera Selatan dari ex-pabrik ke ex-tangki timbun. Hasilnya mampu menambah jumlah pelanggan secara signifikan serta menikmati keuntungan dari perolehan harga pasar CPO yang berlaku.

11 c) Penjualan Komoditas Lainnya Pejualan karet, kakao dan teh di sepanjang tahun 2004 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan meskipun masingmasing komoditas ini memiliki prospek yang berbeda. Permintaan akan produk karet alam sedikit menurun akibat lesunya pasar otomotif di Cina, yang merupakan pasar karet alam terbesar di dunia. Sementara melonjaknya harga minyak bumi belakangan ini tidak mempengaruhi stabilitas harga karet alam, berbeda dengan harga karet sintetis yang terbawa naik. 4. Penanganan Logistik Pengelolaan informasi dan peningkatan sisi keamanan akan menjadi salah satu fitur utama penanganan logistik dan trasportasi terpadu. Pengelolaan logistik yang baik dan benar terutama dalam hal penanganan pengiriman tandan buah segar kelapa sawit (TBS) dari perkebunan ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki timbun sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan. Mutu CPO sangat bergantunng pada rendahnya kandungan asam lemak bebas (FFA), di mana kadar FFA akan meningkat apabila TBS tidak ditangani secara benar atau terlambat waktu pengirimannya ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki timbun sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan.

12 5. Kinerja Saham LSIP & Perkebunan di BEJ LSIP kembali terpilih menjadi salah satu saham pilihan yang membentuk indeks harga saham LQ45 BEJ. Biro direksi Lonsum mengelola komunikasi internal maupun eksternal perseroan. Kebijakan dan prosedur tata kelola perusahaan di lingkungan Lonsum diterapkan serta dipantau oleh Biro Direksi di bawah kendali langsung Presiden Direktur. Selain aspek tata kelola, Direktorat tersebut juga mengawasi empat departemen lainnya yaitu departemen komunikasi perusahaan, hubungan investor, sekretaris perusahaan dan hukum, serta hubungan pemerintahan dan kemasyarakatan. Keempat departemen ini berperan aktif dalam berbagai kegiatan di sepanjang tahun 2004 dalam upaya untuk menyatukan visi dan nilai utama, menyelaraskan organisasi dan operasional dengan visi yang baru, dan menumbuhkan citra perusahaan yang bertanggung jawab, tanggap perkembangan serta menjanjikan. F. Rencana Perusahaan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (Lonsum) menargetkan produksi Crude Palm Oil (CPO/minyak kelapa sawit) sebanyak satu juta ton pertahun mulai tahun 2010 mendatang. Estimasi ini bersumber dari rencana penambahan areal perkebunan dengan cara membeli lahan baru dan akuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Indonesia. Kebun Dolok Estate, Kabupaten Asahan,

13 Saat ini, kata pembukaan lahan baru maupun peremajaan tanaman Lonsum mencapai hektar pertahun. Dengan akumulasi lahan yang ada, serta penambahan lahan baru, diperkirakan pada tahun 2010 itu, Lonsum akan memiliki sekitar 200 ribu lahan sawit yang sudah tertanam. Selain itu, didukung pula dengan penambangan dua pabrik dengan kapasitas produksi 40 ton tandan buah segar perjam. Pabrik yang masing-masing bernilai US$ 9 juta itu, dibangun di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Saat ini, Lonsum mengelola sekitar 80 ribu hektar lahan sawit di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hasil produksi CPO pada tahun ini mencapai 371 ribu ton, dan jika dihitung dengan penjualan benih, produksi karet, kakao dan beberapa komoditi lainnya, perusahaan ini kemungkinan besar dapat memenuhi target penjualan sebesar Rp 2,1 triliun pada tahun " Produksi CPO menyumbang 70 % dari total target penjualan itu Sedangkan tahun 2007, estimasi produksi CPO PT Lonsum mencapai 400 ribu ton. Sehingga diperkirakan target penjualan juga akan meningkat. Apalagi harga CPO diperkirakan naik menjadi sekitar US$ 620 per ton pada tahun Sementara harga saat ini sekitar US$ 550 per ton.

BAB II PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk.

BAB II PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk. BAB II PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk. A. Sejarah Ringkas PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, yang berkantor di jalan Jenderal Ahmad Yani No.2 Medan- Sumatera Utara pada tahun 1904, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA. A. Sejarah Ringkas PT PP London Sumatera Indonesia Tbk

BAB II PROFIL PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA. A. Sejarah Ringkas PT PP London Sumatera Indonesia Tbk BAB II PROFIL PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA A. Sejarah Ringkas PT PP London Sumatera Indonesia Tbk Sejarah PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia, Tbk adalah salah satu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) oleh Horrison Crosfield Ltd. England

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack.) merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah. Indonesia merupakan produsen

Lebih terperinci

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964 BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964 P.T. PP London Sumatra Indonesia Tbk. sebelum dinasionalisasi bernama Harrison & Crossfield Ltd. Perusahaan ini berpusat di London, Inggris,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN BAB II SEJARAH PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Sejalan dengan perkembangan sejarah Indonesia, baik masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan dan masa pembangunan saat ini, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons dan Crosfield

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta. Perkebunan-perkebunan besar

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Perkebunan Sumatera Utara didirikan berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sumatera Utara No.15 Tahun 1979 dengan bentuk badan hukum pertama sekali

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,

Lebih terperinci

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL Direktur Jenderal Perkebunan disampaikan pada Rapat Kerja Revitalisasi Industri yang Didukung oleh Reformasi Birokrasi 18

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Harga Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia. Oleh karenanya harga minyak bumi merupakan salah satu faktor penentu kinerja ekonomi global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Paya Pinang Pada bulan Maret tahun 1962 para pendiri perusahaan (pribumi) yang tergabung dalam PT. Sumber Deli dan PT. Tjipta Makmur (sebagai owner) yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar di berbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang subur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Business Assignment Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. Pengembangan bisnis ini diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA A. Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara PT. Perkebunan Sumatera Utara (persero) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara, didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan sumber pembiayaan yang sangat penting adalah devisa. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan salah satu sektor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi. Menurut Soekartawi (2000),

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah singkat perusahaan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. yang berkantor pusat di Jalan Jendral Ahmad Yani No.2 Medan, Sumatera Utara pada mulanya adalah salah satu anak

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantations Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. A.kan tetapi

Lebih terperinci

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PEMBERITAHUAN ATAS PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT ANUGERAH PALM INDONESIA OLEH PT USAHA AGRO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN B. Sejarah Ringkas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III. 1.1 Sejarah Singkat PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara I.PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara untuk membiayai pembangunan adalah ekspor nonmigas, yang mulai diarahkan untuk menggantikan pemasukan dari

Lebih terperinci

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Investor Summit Jakarta, 18 September 2014 2 DISCLAIMER Presentasi ini dipersiapkan secara khusus dan semata-mata ditujukan kepada pihak-pihak tertentu yang diundang

Lebih terperinci

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. Topik Bahasan Tentang Perseroan Operasional Ikhtisar Keuangan Strategi Usaha 2 Tentang Perseroan 3 Profil Perseroan Tahun 2005: Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies Tahun 2010:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun dibayangi penurunan harga sejak akhir 2012, Prospek minyak kelapa sawit mentah (CPO) diyakini masih tetap akan cerah dimasa akan datang. Menurut Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan semakin ketat dalam suatu industri termasuk pada agroindustri. Salah satu produk komoditi yang saat ini sangat digemari oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Objek Penelitiam PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang berusaha di bidang perkebunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari peran sektor pertanian tersebut dalam perekonomian nasional sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara. Sobri (2001) menyatakan bahwa perdagangan internasional adalah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri

BAB II PROFIL INSTANSI. didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Perusahaan PT. ASAM JAWA adalah perusahaan perkebunan besar swasta nasional didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) No. 6 tahun 1968 dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi telah menambahkan banyak tantangan baru bagi agribisnis di seluruh dunia. Agribisnis tidak hanya bersaing di pasar domestik, tetapi juga untuk bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara adalah kegiatan perdagangan internasional. Sehingga perdagangan internasional harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Desa Asam Jawa merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini memiliki ketinggian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN

BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN 5.1 Komoditas Perkebunan Komoditi perkebunan merupakan salah satu dari tanaman pertanian yang menyumbang besar pada pendapatan nasional karena nilai ekspor yang tinggi

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT NUSARAYA PERMAI, PT ALAM PERMAI DAN PT NAKAU OLEH PT

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan UsahaMilik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan komoditas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab V. GAMBARAN UMUM 5.1. Prospek Kakao Indonesia Indonesia telah mampu berkontribusi dan menempati posisi ketiga dalam perolehan devisa senilai 668 juta dolar AS dari ekspor kakao sebesar ± 480 272 ton pada

Lebih terperinci

PELUANG INVESTASI BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA. Makalah. Disusun Oleh : Imam Anggara

PELUANG INVESTASI BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA. Makalah. Disusun Oleh : Imam Anggara PELUANG INVESTASI BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA Makalah Disusun Oleh : Imam Anggara 11.12.5617 11.S1SI.04 STMIK AMIKOM Yogyakarta 2012-03-16 KATA PENGANTAR Makalah ini mengangkat judul tentang Peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan industri manufaktur dan sebagai sumber devisa negara. Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan industri manufaktur dan sebagai sumber devisa negara. Pengembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Subsektor perkebunan dalam perekonomian Indonesia mempunyai peranan strategis, antara lain sebagai penyerap tenaga kerja, penyedia pangan, penopang pertumbuhan industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai penghasil produk-produk hulu pertanian yang mencakup sektor perkebunan, hortikultura dan perikanan. Potensi alam di Indonesia memungkinkan pengembangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Produksi CPO di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Produksi CPO di Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Produksi CPO di Indonesia Menurut Martha Prasetyani dan Ermina Miranti, sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, luas areal perkebunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. PT. Asam jawa didirikan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 16 januari 1982 Notaris Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, karena selain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, sektor ini juga menyumbang devisa, menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting sebagai suatu sumber minyak nabati. Kelapa sawit tumbuh sepanjang pantai barat Afrika dari Gambia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Lagkat ini merupakan Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tahun 01 Agustus 1974 sebagai salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2010), tetapi Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ke dua di

I. PENDAHULUAN. 2010), tetapi Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ke dua di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Luas areal kebun karet Indonesia terluas di dunia (+ 3,4 juta hektar pada tahun 2010), tetapi Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ke dua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki potensi alamiah yang berperan positif dalam

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki potensi alamiah yang berperan positif dalam 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi alamiah yang berperan positif dalam pengembangan sektor pertanian sehingga sektor pertanian memiliki fungsi strategis dalam penyediaan pangan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL Gamal Nasir Direktorat Jenderal Perkebunan PENDAHULUAN Kelapa memiliki peran strategis bagi penduduk Indonesia, karena selain

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Rohul Sawit Industri (RSI) PKS -Sukadamai adalah bagian dari perusahaan besar yakni anak perusahaan dari BGA Group (Bumitama Gunajaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsektor perkebunan merupakan salah satu bisnis strategis dan andalan dalam perekonomian Indonesia, bahkan pada masa krisis ekonomi. Agribisnis subsektor ini mempunyai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara atau biasa disebut sebagai PTPN merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kewenangan untuk mengelola perkebunan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan antar negara akan menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sumber daya alam Indonesia

Lebih terperinci

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Selasa, 17 April 2012 Waktu : 16.00 16.30 WIB Tempat : JW Marriott Hotel Jakarta Dua Mutiara 1 & 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sawit nasional karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. sawit nasional karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang saat ini sedang marak dikembangkan di Indonesia. Pemerintah terus mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang didukung oleh sektor pertanian. Salah satu sektor pertanian tersebut adalah perkebunan. Perkebunan memiliki peranan yang besar

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2011 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Jum at, 29 April 2011 Waktu : 15.30 16.30 WIB Tempat : Ballroom III Hotel Mulia Senayan Jl. Asia Afrika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Herfinta Farm and Plantation adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan perdagangan (agrobisnis). Perusahaan tersebut adalah milik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari 3 dasawarsa dalam pasar minyak nabati dunia, terjadi pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara tahun 1980 sampai

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak nabati merupakan salah satu komoditas penting dalam perdagangan minyak pangan dunia. Tahun 2008 minyak nabati menguasai pangsa 84.8% dari konsumsi minyak pangan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global yang penting dalam menjadi sumber devisa utama bagi sejumlah negara sedang berkembang. Perkebunan kelapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake PT. Wanasari Nusantara berkedudukan di Pekanbaru, didirikan berdasarkan akta Notaris No. 15 tanggal 06 Februari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. Minyak

Lebih terperinci

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei 2018 1. Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018? Target produksi Perseroan untuk tahun 2018 adalah 219.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya dasar (input), yang digabung lalu diproses untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya dasar (input), yang digabung lalu diproses untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan secara umum merupakan suatu organisasi yang memiliki sumber daya dasar (input), yang digabung lalu diproses untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, peran tersebut antara lain adalah bahwa sektor pertanian masih menyumbang sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, 60 BAB I PENDAHULUAN 3.1. Latar Belakang Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bila pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana mata pencaharian mayoritas penduduknya dengan bercocok tanam. Secara geografis Indonesia yang juga merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan tanaman dengan banyak manfaat. Tanaman ini menjadi bahan baku dalam industri penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha) 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor pertanian khususnya di sektor perkebunan. Sektor perkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Rohul Sawit Industri (RSI) PKS -Sukadamai adalah bagian dari perusahaan besar yakni anak perusahaan dari BGA Group (Bumitama Gunajaya

Lebih terperinci

dan teori yang dipegang dalam penafsiran pendidikan tersebut. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.

dan teori yang dipegang dalam penafsiran pendidikan tersebut. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, kita sering menjumpai kata mendidik dan pendidikan. Pendidikan berasal dari kata didik yang berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kelapa sawit (Elaesis guineesis Jacq.) merupakan tanaman penghasil utama minyak nabati yang mempunyai produktivitas lebih tinggi dari pada tanaman penghasil minyak nabati

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III, merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit bukan tanaman asli Indonesia, namun keberadaan tanaman ini telah masuk hampir ke semua sektor kehidupan. Kondisi ini telah mendorong semakin meluasnya

Lebih terperinci