TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

Transkripsi

1 TOPIKAL PAPER Industrial Environment PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH VIETNAM TERHADAP KEPUTUSAN EKSPANSI PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Pengajar: Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D Aufa Fitria Yulius 13/360577/PEK/19076 REGULER ANGKATAN 34 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2014

2 1. Pendahuluan Globalisasi merupakan fenomena yang tidak bisa dihindarkan dalam dunia bisnis. Perekonomian dunia semakin terbuka dan menjadi suatu kesatuan. Maraknya bisnis internasional terjadi sebagai akibat dari membaiknya infrastruktur, kondisi politik dan sosial dunia. Hal ini ditandai dengan maraknya perusahaan yang beroperasi secara lintas negara. Perusahaan tidak dapat hanya sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap dapat mempertahankan pasarnya. Namun perusahaan harus mampu menembus pasar global. Perusahaan tidak dapat lagi hanya memusatkan perhatian pada pasar domestiknya. Sebagian besar industri pada saat sekarang ini adalah industri level dunia. Perusahaan yang beroperasi secara global diyakini mampu menekan biaya operasional dan meraih kemasyuran merek produknya yang lebih luas. Mempertahankan hanya mampu memperlambat masuknya produkproduk unggul. Cara bertahan terbaik justru menyerbu pasar di seluruh dunia. Dengan memasuki pasar global perusahaan akan menghadapi peluang yang potensial dan juga mengandung risiko yang besar. Hal ini karena fluktuasi mata uang, pemerintah yang tidak stabil, hambatan para proteksionis, biaya-biaya adaptasi produk dan komunikasi yang mahal, serta beberapa faktor lain. Namun, daur hidup produk internasional mendukung gagasan bahwa keunggulan komparatif pada sebagian besar industri akan berpindah dari negara dengan biaya tinggi ke negara biaya dengan biaya rendah. Karena itulah perusahaan tidak dapat sekadar bertahan di pasar domestik dan berharap dapat mempertahankan pasarnya. Pada saat sekarang ini perusahaan lebih memilih Negara yang berkembang sebagai tujuan ekspansi perusahaan. Hal ini dikarenakan Negara berkembang membutuhkan peran investor asing di negaranya seperti Foreign Direct Investment (FDI) sehingga akan menciptakan peningkatan perekonomian pada Negara tersebut. Negara Asean merupakan salah satu tujuan yang bagus untuk melakukan ekspansi, selain Negara asean rata-rata Negara berkembang dan juga pada tahun 2015 negara peserta asean akan menghadapi pasar bebas internasional atau Masyrakat Ekonomi Asean.

3 Salah satu Negara peserta asean yang mempunyai potensi besar untuk melakukan ekspansi perusahaan adalah Vietnam. Sekarang ini Vietnam lagi gencarnya dalam membangun perekonomian nya dengan menarik investor asing agar tertarik untuk melakukan investasi di Negara tersebut. Sebagai negara sedang berkembang, Vietnam telah dan sedang menyempurnakan banyak kebijakan ekonomi, diantaranya ada kebijakan menyerap investasi asing langsung (FDI), kebijakan mengembangkan zona investasi domestik dan lain-lain. Oleh karena itu perusahaan di Indonesia tertarik untuk melakukan ekspansi ke Negara Vietnam dengan melihat kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Negara tersebut. Salah satu perusahaan BUMN yang tertarik untuk melakukan ekspansi ke Negara tersebut salah satu nya yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk. 2. Profil Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan anak cabang dari Astra Internasional yang bergerak dibidang agribusiness. Kantor Head Office PT Astra Agro Lestari Tbk terletak di Jl. Puloayang Raya Blok OR-I Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) adalah salah satu produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di Indonesia. AAL tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Astra International sebagai pemegang saham utama sebesar 79,7%. Menelusuri 30 tahun yang lalu saat PT Astra International, perusahaan induk perusahaan, mendirikan sebuah unit usaha pertanian untuk mengembangkan perkebunan ubi kayu seluas hektar. Kemudian, perusahaan itu berubah menjadi perkebunan karet. Melihat prospek yang bagus di bisnis kelapa sawit, perusahaan itu memutuskan untuk menjelajah ke bisnis kelapa sawit tahun 1984 dengan mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang memiliki total luas hektar perkebunan kelapa sawit di provinsi Riau. Pada tanggal 3 Oktober 1988, PT Astra International membuat kelapa sawit unit bisnis sebagai entitas baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Pada tahun1989, nama anak perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Niaga.

4 Kemudian pada tahun 1997, PT Astra Agro Niaga merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan berubah nama menjadi PT Astra Agro Lestari. Pada tanggal 9 Desember 1997, PT Astra Agro Lestari menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek 50 Surabaya, yang kemudian merger dan bernama Bursa Efek Indonesia. Pada penawaran umum perdana (IPO), perusahaan menawarkan saham kepada masyarakat dengan harga Rp per saham.pada akhir perdagangan terakhir di BEI tahun terakhir, harga saham Perseroan tercatat sebar Rp per saham. Sebagai salah satu produsen utama minyak kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk. saat ini mengelolah area perkebunan sebesar ± hektar, termasuk kedua (petani) inti dan perkebunan plasma di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan usia rata-rata adalah 14 tahun. Saat ini total pabrik pengolahan Astra Agro dan anak usaha memiliki kapasitas produksi 940 ton tandan buah per jam dan 600 ton kernel per hari dan 300 ton CPO per hari. Keseluruhan proses produksi itu dikerjakan melalui anak usaha yang meliputi PT Sari Lembah Subur, PT Eka Dura Indonesia, PT Tunggal Perkasa Plantations, hingga PT Sawit Asahan Indah. Total kapasitas produksi belum memperhitungkan dua pabrik baru yang dibangun pada tahun 2012 yang berlokasi di Kalimantan dan Sulawesi. Visi Menjadi perusahaan agribisnis yang paling produktif dan paling inovatif di dunia. Misi Menjadi panutan dan berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan bangsa. 3. Pembahasan Vietnam pada saat sekarang ini sedang memperbaiki lingkungan investasi walaupun belum berhasil memuaskan semua permintaan investor tetapi pemerintah Vietnam berusaha untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif seperti melakukan reformasi administrasi dan merivisi undang undang tentang investasi.

5 Pada latar belakang Vietnam mendorong kuat restrukturisasi perekonomian, maka pembaruan kebijakan dan cara menyerap modal invsetasi asing langsung (FDI) diajukan sebagai satu tuntutan mendesak. Pekerjaan ini sedang dilakukan secara sinkron dan aktif di Vietnam. Pada tahun 2013, penyerapan modal FDI dianggap sebagai titik cerah dalam panorama ekonomi Vietnam ketika modal FDI melampaui angka USD 20 miliar. Pada tahun 2014, dengan banyak perubahan dalam penyerapan modal FDI, sumber modal ini akan memberikan sumbangan secara lebih efektif terhadap perkembangan ekonomi Vietnam. Vietnam berfokus menyerap proyek-proyek yang akrab lingkungan hidup, punya kadar teknologi tinggi, menggunakan energi sedikit, sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya meningkat. Bersamaan itu, Vietnam juga berfokus menyerap proyek-proyek besar dan punya daya sebar untuk menyerap proyek-proyek investasi lainnya. Dengan begitu Vietnam akan mempunyai peluang untuk menarik investor untuk berinvestasi. Salah satu yang ditawarkan oleh Vietnam yaitu investasi dalam bidang agraria seperti perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu AALI sebagai perusahaan terbesar perkebunan kelapa sawit di Indonesia melihat itu sebagai peluang untuk melakukan ekspansi di Negara Vietnam. Hal ini akan memperluas pangsa pasar dari AALI dan mendapatkan banyak konsumen yang tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri sehingga itu akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

6 Vietnam memiliki lahan yang digunakan untuk keperluan pertanian, 3,4 juta ha untuk keperluan non-pertanian, dan 4,7 juta ha terdiri dari lahan yang tidak terpakai. Tingkat iklim, suhu, dan kelembaban di Vietnam menjadikannya sesuai untuk perkebunan tanaman tropis seperti kelapa sawit. Pada saat sekarang ini budidaya kelapa sawit di Vietnam baru tahap permulaan dan belum ada perusahaan asing yang berinvestasi kelapa sawit. Selama ini lemak nabati yang dihasilkan oleh Vietnam yang bersumber dari kopra, kedelai, kacang tanah dan wijen belum bisa memenuhi kebutuhan Vietnam. Maka pemerintah Vietnam sedang melaksanakan sebuah proyek tentang pengembangan bahan bakar nabati 2015 yaitu etanol dan lemak nabati yang harus memproduksi 1,8 juta ton agar dapat memenuhi kebutuhan Negara sebesar 5%. Dengan adanya lahan yang tidak terpakai sebesar 4,7 ha, belum adanya perusahaan asing yang menggarap perkebunanan kelapa sawit dan untuk bisa mencukupi kebutuhan etanol serta lemak nabati Vietnam, maka hal ini merupakan peluang bagi AALI dalam melakukan ekspansi perkebunan kelapa sawit di Vietnam. Dari semua peluang yang bisa dimanfaatkan oleh AALI terdapat juga ancaman atau hambatan yang akan di hadapi oleh AALI apabila ingin melakukan ekspansi di Vietnam. Salah satu ancaman itu berasal dari tanah yang akan digunakan untuk menanam kelapa sawit. Hak

7 tanah di Vietnam merupakan kepunyaan Negara dan suatu saat Negara bisa mengambil kembali. Dalam pembebasan lahan dan proyek investor tersebut di setujui oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah investor harus berunding dan memberikan kompensasi bagi penduduk lokal yang tinggal didaerah yang akan digunakan sebagai perkebunan. Hal ini akan menambah biaya lagi bagi perusahaan. Dan adanya ketidak jelasnya kepemilikan tanah disana atau tidak konsistennya antara dokumen-dokumen hukum yang berbeda. Dan adanya kerancuan dokumen dan sistem yang rumit serta dapat berubah-rubah. Selain itu ancaman yang dihadapi AALI yaitu sudah adanya tanaman industri bernilai tinggi yang telah menempati lahan luas di Vietnam sehingga sebagai ancaman lahan perkebunan kelapa sawit akan di ambil alih apabila perkembangan kelapa sawit di Vietnam tidak memberikan kontribusi yang baik. Serta adanya perdagangan bebas yang memasuki Vietnam akan berdampak terhadap kompetitor yang masuk ke industri yang sama dan mempunyai modal yang lebih besar sehingga itu sebagai ancaman oleh AALI nanti. 4. Strategi Bisnis Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dijelaskan oleh penulis diatas, maka PT Astra Agro Lestari Tbk dapat menetapkan strategi, perencanaan dan mengimplementasikan strategi tersebut agar bisa memanfaatkan peluang yang ada di Vietnam serta menghindari resiko yang timbul. Strategi tersebut adalah - PT Astra Agro Lestari Tbk harus bisa melakukan pendekatan terhadap pemerintah Vietnam agar bisa memasuki industri kelapa sawit dan meyakinkan kepada pemerintah Vietnam agar bisa mendukung program pemerintah untuk kebutuhan biodiesel. - PT Astra Agro Lestari Tbk harus bisa memperkuat bisnisnya dengan memiliki modal yang besar agar bisa bersaing dengan perusahaan asing lainnya yang akan memasuki industri di Vietnam akibat dari kebijakan industry dan perdagangan bebas yaitu masyarakat ekonomi asean (MEA).

8 Daftar Pustaka Link gambar 1 Lokasi area perkebunan kelapa sawit, diakses pada tanggal 16 September Link Kebijakan FDI Vietnam, diakses pada tanggal 16 September FDI/ vov Link profil perusahaan, diakses pada tanggal 16 September