Laporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Analisis Kation Golongan III

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

Analisis Anion Disampaikan pada Pertemuan Ke 5 Analisis Senyawa Kimia.

Kimia Analitik Kualitatif

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

LOGO Analisis Kation

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR (KI-1111) PERCOBAAN II REAKSI-REAKSI KIMIA DAN STOIKIOMETRI

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

Antiremed Kelas 11 Kimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

Asam + Oksida Basa Garam + air

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

Reaksi dalam larutan berair

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

: Mempelajari kesetimbangan ion-ion dalam larutan D. Tinjauan Pustaka

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

Penentuan Kesadahan Dalam Air

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

Metodologi Penelitian

Teori Asam-Basa Arrhenius

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

KIMIA ELEKTROLISIS

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI PENGENDAPAN CARA VOLHARD. Disusun oleh : Haris Dianto

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

BERKAS SOAL (ANALISIS KUALITATIF)

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

Pemisahan dengan Pengendapan

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB I A. LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

Transkripsi:

Laporan Analisis Anion Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Menentukan jenis Anion yang terdapat pada sampel dengan Analisis Kimia Kualitatif Anorganik. 1.2 Prinsip Percobaan Anion merupakan unsur non logam yang bermuatan negatif. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi Anion ini adalah Analisis Kimia Kualitatif anorganik. Ion-ion diidentifikasi menurut sifat fisika dan kimianya. 1.3 Teori Percobaan Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zatzat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh. (Underwood, 1986) Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. (Svehla, 1990) Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garamgaram kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat. Demikian pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks.

Berikut adalah reaksi-reaksi sampel dengan asam sulfat dingin. Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat. Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang ditemukan Pb2+, anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air panas. Tidak mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin. Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Untuk Reaksi Kering pemeriksaan Anion dalam sampel yang masih berbentuk zat biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan Ekstrak Soda (ES). Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditambahkan dulu asam. Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan untuk mempertinggi kelarutan anion.. Pada pemanasan dengan penambahan Na2CO3 ion-ion logam diendapkan dalam bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan karbonat basa. Bila Na2CO3 yang ditambahkan banyak maka CrO4 2- yang dapat larut makin banyak. 2.1 ALAT Tabung reaksi Pipet tetes Erlenmeyer 100 ml Rak tabung Hot Plate Penangas Air Penjepit Tabung Kertas Isap 2.2 BAHAN Sampel Anion (E, F, G, H) Aquades Larutan HCl Larutan H2SO4 Larutan FeCl3 Larutan Amilum Larutan I2 Larutan Fe(SO4)2 Larutan NaSCN Larutan HNO3 BAB II ALAT DAN BAHAN

Larutan H2O2 Larutan KMnO4 Larutan PbOAc Larutan NaOH Larutan AgNO3 Larutan K2CrO4 BAB III PROSEDUR 3.1 Identifikasi Sianida (CN-) A. Uji dengan Perak Nitrat 2. Ditambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung tersebut tetes demi tetes B. Uji dengan Asam Sulfat Pekat 1. Sedikit garam sianida dipanaskan dengan asam sulfat pekat 2. Uji nyala dilakukan terhadap karbon monoksida yang dihasilkan C. Uji Biru Prusia 2. Sampel dibasakan dengan larutan NaOH 3. Ditambahkan beberapa ml Larutan Fe(SO4)2 4. Campuran dididihkan 5. Campuran yang telah dingin diasamkan dan ditambahkan larutan FeCl3 6. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya 3.2 Uji Tiosulfat A. Uji dengan HCl encer 2. Ditambahkan HCl encer, lalu dipanaskan 3. Uji dilakukan dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan K2CrO4 B. Uji dengan Larutan Iod 2. Ditambahkan larutan iod C. Uji dengan Larutan PbOAc 2. Ditambahkan larutan Timbal secara berlebih 3. Campuran dipanaskan hingga terbentuk endapan 3.3 Uji Nitrit A. Uji dengan HCl encer 2. Ditambahkan HCl encer sehingga diperoleh warna dan uap B. Uji dengan Kalium Iodida

2. Ditambahkan larutan Kalium Iodida 3. Campuran tersebut diasamkan dengan asam asetat/asam sulfat encer 4. Ditambahkan beberapa tetes amilum 5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya C. Uji dengan Kalium Permanganat 1. Larutan Kalium Permanganat yang sebelum telah diasamkan dituangkan kedalam tabung reaksi 2. Kemudian ditambahkan Larutan sampel 3.4 Uji Kromat dan Dikromat A. Uji dengan larutan Perak Nitrat 1. Larutan sampel dituangkan kedalam 3 tabung reaksi 2. Kemudian ditambahkan larutan AgNO3 sehingga terbentuk endapan 3. Kedalam 3 tabung tersebut ditambahkan masing-masing asam nitrat encer, ammonia dan asam asetat. 4. Kemudian ditambahkan HCl dan dipanaskan 5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya B. Uji dengan Timbal Asetat 1. Larutan sampel dituangkan kedalam 3 tabung reaksi 2. Ditambahkan larutan Timbal 3. Kedalam 3 tabung tersebut ditambahkan masing-masing asam nitrat encer, ammonia dan NaOH C. Uji dengan H2O2 2. Sampel diasamkan dengan larutan HCl 3. Ditambahkan amil alcohol 4. Ditambahkan larutan H2O2 tetes pertetes 5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya 3.5 Uji Permanganat A. Uji dengan H2O2 2. Sampel diasamkan dengan larutan HCl 3. Ditambahkan amil alcohol 4. Ditambahkan larutan H2O2 tetes pertetes 5. Perubahan yang terjadi diamati dan ditentukan reaksinya B. Uji dengan NaOH 2. Ditambahkan larutan NaOH C. Uji dengan H2SO4 encer 2. Ditambahkan larutan H2SO4 encer 3.6 Uji Asetat A. Uji dengan H2SO4 encer 2. Ditambahkan larutan H2SO4 encer, kemudian campuran tersebut dipanaskan. B. Uji dengan AgNO3

2. Ditambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung tersebut tetes demi tetes C. Uji dengan FeCl3 2. Ditambahkan larutan FeCl3 3. Campuran tersebut dipanaskan hingga terbentuk endapan 3.7 Uji Klorida A. Uji dengan H2SO4 pekat 1. Larutan dituangkan kedalam 2 tabung reaksi 2. Ditambahkan larutan asam sulfat 3. Salah satu tabung dimasukkan kedalam penangas B. Uji dengan AgNO3 2. Ditambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung tersebut hingga terbentuk endapan 3. Kemudian ditambahkan larutan Ammonia encer, Kalium sianida atau tiosulfat C. Uji dengan PbOAc 2. Ditambahkan larutan PbOAc ke dalam tabung tersebut 3.7 Uji Sulfida A. Uji dengan HCl atau H2SO4 encer 1. Larutan dituangkan kedalam tabung reaksi 2. Ditambahkan larutan asam klorida atau asam sulfat 3. Hasil diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan PbOAc B. Uji dengan Perak Nitrat 1. Larutan dituangkan kedalam 2 tabung reaksi 2. Ditambahkan larutan asam nitrat panas dan dingin kedalam masingmasing tabung C. Uji dengan Timbal Asetat 2. Ditambahkan larutan PbOAc ke dalam tabung tersebut

BAB IV HASIL PENGAMATAN 4.1 Data Pengamatan No. Kode Sampel Uji Fisik Hasil Warna Bau Kejernihan 1 E Bening Tidak berbau Jernih Cl - 2 F Ungu Tidak berbau Berwarna MnO4 3 G Bening Tidak berbau Jernih S2O3 2-4 H Bening Berbau cuka Jernih CH3COO 4.2 Reaksi 1. A. Sampel E Anion Klorida, Cl- - Cl- + AgNO 3 a AgCl + NO 3- end.putih 1. B. Sampel F Anion Permanganat, MnO4-2 MnO4 2- + 5 H 2 O 2 + 6H+ a 5O 2 + 2 Mn 2 + + 8H 2 O coklat kehitaman 1. C. Sampel G Anion Sulfit, S2O32- - S2O3- + I2 a 2I- + S4O62-1. D. Sampel H Anion Asetat, CH3COO- - CH3COO- + AgNO3 a CH3COOAg endapan putih - 6 CH3COO- + 3Fe3+ + 2H2O a [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+ - [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 4H2O a 3Fe(OH)2CH3COO + CH3COOH + H+ endapan coklat BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan jenis Anion yang terdapat pada sampel dengan Analisis Kimia Kualitatif Anorganik. Pada setiap sampel dilakukan uji-uji yang menghasilkan reaksi-reaksi spesifik. 1. A. Sampel E 2. Larutan tidak berbau dan tidak berwana 3. Dari keterangan tersebut larutan tidak mungkin mengandung Anion MnO42-, CH3COO-, CrO42-, Cr2O7 2-, Karena anion-anion tersebut merupakan anion yang spesifik dalam hal warna dan bau. 4. Dilakukan uji dengan Larutan Perak Nitrat menghasilkan endapan berwarna putih, kemungkinan Anion adalah Cl-. Dengan reaksi : Cl- + AgNO3 a AgCl + NO3- end.putih Maka anionnya adalah Cl-.

1. B. Sampel F 2. Larutan tidak berbau dan berwarna ungu kehitaman. 3. Dari keterangan diatas kemungkinan Larutan mengandung Anion MnO42- karena larutan yang mengandung MnO4 2- akan berwarna ungu kehitaman. 4. Untuk memastikan dilakukan dengan uji dengan larutan H2O2 menghasilkan larutan coklat kehitaman. Kesimpulannya anion tersebut adalah MnO4 2- karena MnO42- direaksikan dengan H2O2 menghasilkan larutan Mangan yang berwarna coklat kehitaman dengan reaksi: 2 MnO4 2- + 5 H2O2 + 6H+ a 5O2 + 2 Mn2+ + 8H2O coklat kehitaman Maka anionnya adalah Permanganat, MnO42-. 1. C. Sampel G 2. Larutan tidak berwarna dan tidak berbau 3. Dari keterangan tersebut larutan tidak mungkin mengandung Anion MnO42-, CH3COO-, CrO42-, Cr2O72-, Karena anion-anion tersebut merupakan anion yang spesifik dalam hal warna dan bau. 4. Dilakukan uji dengan larutan I2, Larutan yang asalnya berwarna coklat ketika ditambahkan larutan sampel maka larutan menjadi jernih. Maka Anion adalah Sulfit karena tiosulfit tereduksi menjadi tiosulfat. Dengan reaksi : S2O3- + I2 a 2I- + S4O62- lar. tidak berwarna Maka anion tersebut adalah positif Tiosulfit, S2O3-. 1. D. Sampel H 1. Larutan tidak berwarna tetapi berbau cuka 2. Dari keterangan tersebut larutan tidak mungkin mengandung Anion MnO42-,CrO4 2-, Cr2O72-, Karena anion-anion tersebut merupakan anion yang spesifik dalam hal warna. Tetapi bau khas cuka dari ion CH3COO- kemungkinan larutan ini mengandung anion CH3COO-. 3. Untuk memastikan dilakukan uji terhadap larutan AgNO3 menghasilkan endapan putih. Kemungkinan ion CH3COO- karena ion tersebut menghasilkan endapan putih CH3COOAg ketika direaksikan dengan AgNO3 dengan reaksi : CH3COO- + AgNO3 a CH3COOAg endapan putih Kemudian dilakukan uji dengan larutan FeCl menghasilkan endapan berwarna jingga. Ion CH3COO- akan menghasilkan endapan berwarna coklat ketika bereaksi dengan FeCl3. Dengan reaksi : - 6 CH3COO- + 3Fe3+ + 2H2O a [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+ - [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 4H2O a 3Fe(OH)2CH3COO + CH3COOH + H+ endapan coklat Maka anion tersebut adalah CH3COO-.

BAB VI KESIMPULAN Dari percobaan diatas didapat kesimpulan sebagai berikut : - Sampel E mengandung anion Cl- - Sampel F mengandung anion MnO4 - Sampel G mengandung anion S2O3- - Sampel H mengandung anion CH3COO DAFTAR PUSTAKA c Day, JR dan Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta c Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Erlangga. Jakarta. c Svehla, G, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi ke-5. PT Kalman Media Pustaka. Jakarta c Sukardjo, 1985. Kimia Anorganik.Bina Aksara. Yogyakarta c Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta. http://chomeita.wordpress.com/tuu-gaasss/kimia-analitik/laporan-analisis-anion/ http://staff.unila.ac.id/sonnywidiarto/files/2011/09/bab-5-analisis-kation-anion.pdf Identifikasi ion bromine - Br- Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika larutan dikocok dengan karbon disulfide, Br2 yang terjadi akan larut dalam karbon disulfide dan warna larutan akan berubah menjadi cokelat. Reaksinya identifikasinya adalah sebagai berikut: Cl2(g) + 2Br-(aq) --> 2Cl-(aq) [kuning] + Br2(g) Br2 larut dalam CS2 à warna cokelat Identifikasi ion chlorine - Cl- Ion Cl- dengan larutan perak nitrat terjadi endapan putih, yang larut dalam larutan amoniak. Ag+(aq) + Cl-(aq) --> AgCl(s) [putih] AgCl(s) + 2NH3(aq) --> Ag(NH3)2 + Cl-(aq) Identifikasi ion karbonat - CO32- Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbon dioksida. Jika gas ini dialirkan ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat mengeruhkan air kapur. 2H + (aq) + CO32-(g) --> H2O(l) + CO2(g) CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq) --> CaCO3(s) [putih] + H2O(l) Identifikasi ion yodida - IIon I- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika dikocok dengankarbon disulfide, I2 yang terjadi larut dalam karbon disulfide dan warna larutan akan berubah menjadi ungu. Cl2(g) + 2I-(aq) --> 2Cl-(aq) [kuning] + I2(s) I2 larut dalam CS2 --> warna ungu

Identifikasi ion nitrat - NO3- Ion NO3- dengan asam sulfat pekat dan larutan besi(ii) sulfat pekat akan menghasilkan suatu cincin cokelat. NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3e- --> NO(g) + 2H2O(l) 3Fe2+(aq) --> 3Fe3+(aq) + e- ---------------------------------------------------------------------------- NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq) --> NO(g) + 2H2O(l) + 3Fe3+(aq)NO(g) + Fe2+ (aq) --> FeNO2+(aq) [cokelat] Identifikasi ion pospat - PO43 - Ion PO43 - dengan larutan campuran MgC l2, NH4OH, dan NH4Cl (magnesia mixture) menghasilkan endapan putih. Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut: Mg 2+ (aq) + NH4OH(aq) + PO43 -(aq) --> MgNH4(s) [putih] + OH- (aq) Identifikasi ion sulfide - S 2 - Ion S 2 - dengan larutan HCl terbentuk gas H 2S yang berbau telur busuk. Gas ini jika dikenakan pada kertas saring yang dicelupkan dalam timbale acetate Pb(CH3COO)2 menyebabkan kertas saring berubah menjadi hitam. Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut: 2H+ (aq) + S 2 -(aq) --> H2S(g) H2S(g) + Pb 2+ (aq) --> PbS(s) [hitam] + 2H+ (aq) Identifikasi ion sulfite - SO32 - Ion SO32 - dengan larutan asam klorida menghasilkan gas SO 2. Gas ini dikenakan pada kertas saring yang telah dicelupkan ke dalam larutan kalium bikromat K2Cr2O7 dan asam sulfat. Gas SO2 akan mengubah warna kertas saring ini dari jingga menjadi hijau. 2H+ (aq) + SO3 2 -(aq) --> H2O(l) + SO2(g) SO2(g) + 2H2O(l) --> SO4 2 -(aq) + 4H+ (aq) + 2e - x 3 Cr2O7 2 -(aq) + 14H+ (aq) + 6e - --> 2Cr 3+ (aq) + 7H2O(l) ------------------------------------------------------------------------- Cr2O7 2 -(aq) [jingga] + 3SO2(g) + 2H+ (aq) --> 2Cr 3+ (aq) + 3SO4 2 -(aq) + H2O(l) Identifikasi ion sulfate - SO4 2 - Ion SO4 2 - dengan larutan barium klorida dan asam klorida menghasilkan endapan putih. Ba 2+ (aq) + SO4 2 -(aq) --> BaSO4(s) [putih]