29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Distribusi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta pada Bulan Desember 215. Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien rawat jalan. Sampel sejumlah 5 orang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh sebagai berikut: 1. Distribusi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Distribusi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 14 28% Perempuan 36 72% Berdasarkan Tabel 4.1, gambaran distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar sampel (72%) adalah perempuan. Sedangkan sisanya (28%) merupakan responden laki-laki. 29
3 2. Distribusi Sampel berdasarkan Usia Tabel 4.2 Distribusi Sampel berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase 15-29 tahun 3-44 tahun 45-59 tahun 6 tahun 22 15 11 2 44% 3% 22% 4% Berdasarkan Tabel 4.2, responden paling banyak berusia 15-29 tahun (44%), disusul responden yang berusia 3-44 tahun (3%), dan sisanya berusia 45 tahun ke atas. 3. Distribusi Sampel berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3 Distribusi Sampel berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase < SMA/SMK SMA/SMK 13 37 26% 74% Dari 5 responden, berdasarkan Tabel 4.3 sebanyak 13 orang (26%) memiliki latar belakang pendidikan di bawah SMA/SMK. Sedangkan sisanya yakni 37 orang (74%) memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK ke atas. 3
31 4. Distribusi Sampel berdasarkan Pendapatan Tabel 4.4 Distribusi Sampel berdasarkan Pendapatan Pendapatan Frekuensi Persentase >Rp1.5., Rp1.5., 23 27 46% 54% Dari 5 responden berdasarkan Tabel 4.4 ternyata sebanyak 54% memiliki pendapatan di bawah Rp1.5., per bulan. Sedangkan 46% sisanya memiliki pendapatan di atas Rp1.5.,. 5. Distribusi Sampel berdasarkan Persepsi Kualitas Pelayanan Kesehatan Tabel 4.5 Distribusi Sampel berdasarkan Persepsi Kualitas Pelayanan Kesehatan Persepsi Kualitas Pelayanan Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Netral Kurang Baik Sangat Kurang Baik 15 35 3% 7% % % % Sebanyak 35 dari 5 responden (7%) berdasarkan Tabel 4.5 menyatakan kualitas pelayanan kesehatan di rawat jalan Puskesmas Sibela Kota Surakarta baik. Sisanya sebanyak 3% (15 responden) menyatakan kualitas pelayanan kesehatan sangat baik. Tidak ada responden yang 31
32 menilai netral, kurang baik, dan sangat kurang baik pada kualitas pelayanan kesehatan. 6. Distribusi Sampel berdasarkan Tingkat Kepercayaan Tabel 4.6 Distribusi Sampel berdasarkan Tingkat Kepercayaan Responden Tingkat Kepercayaan Frekuensi Persentase Sangat Percaya 14 28% Percaya 36 72% Netral % Kurang Percaya % Sangat Kurang Percaya % Dari 5 responden berdasarkan Tabel 4.6, 72% (36 responden) percaya terhadap pelayanan kesehatan, sedangkan sisanya (28%) sangat percaya. Tidak ada responden yang tingkat kepercayaannya netral, kurang percaya, dan sangat kurang percaya terhadap pelayanan kesehatan pada layanan rawat jalan Puskesmas Sibela Kota Surakarta. 7. Distribusi Sampel berdasarkan Persepsi Kualitas dan Kepercayaan Tabel 4.7 Distribusi Sampel berdasarkan Persepsi Kualitas dan Kepercayaan Persepsi Kualitas Tingkat Kepercayaan Total Pelayanan Kesehatan Sangat Percaya Percaya Sangat Baik 11 (22%) 4 (8%) 15 (3%) Baik 3 (6%) 32 (64%) 35 (68%) Total 14 (28%) 36 (72%) 5 (1%) 32
33 Bersadarkan Tabel 4.7, sebanyak 11 responden (22%) mempersepsikan kualitas pelayanan kesehatan rawat jalan sangat baik dan sangat percaya terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, sedangkan 4 responden (8%) mempersepsikan kualitas pelayanan kesehatan sangat baik dan percaya terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Tiga responden (6%) menyatakan kualitas pelayanan kesehatan baik tetapi sangat percaya terhadap pelayanan kesehatan yang sudah diberikan, dan 32 responden (72%) menilai kualitas pelayanan kesehatan baik dan percaya terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. 8. Distribusi Sampel berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kepercayaan Tabel 4.8 Distribusi Sampel berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kepercayaan Tingkat Pendidikan Tingkat Kepercayaan Total Sangat Percaya Percaya < SMA/SMK SMA/SMK 7 (14%) 7 (14%) 7 (14%) 29 (58%) 14 (28%) 36 (72%) Total 14 (28%) 36 (72%) 5 (1%) Berdasarkan Tabel 4.8, sebanyak 7 responden (14%) yang memiliki latar belakang pendidikan di bawah SMA/SMK menyatakan sangat percaya. Sebanyak 7 responden (14%) yang memiliki latar belakang pendidikan di bawah SMA/SMK menyatakan percaya. Sebanyak 7 responden (14%) memiliki latar belakang pendidikan SMA/SMK ke atas menyatakan sangat percaya. Sisanya sebanyak 29 responden (58%) yang 33
34 memiliki latar belakang pendidikan SMA/SMK ke atas menyatakan percaya. 9. Distribusi Sampel berdasarkan Pendapatan dengan Kepercayaan Tabel 4.9 Distribusi Sampel berdasarkan Pendapatan dengan Kepercayaan Pendapatan Tingkat Kepercayaan Total Sangat Percaya Percaya >Rp1.5., Rp1.5., 5 (1%) 9 (18%) 18 (36%) 18 (36%) 23 (46%) 27 (54%) Total 14 (28%) 36 (72%) 5 (1%) Berdasarkan Tabel 4.9, sebanyak 46% responden yang memiliki pendapatan di atas Rp1.5., per bulan, 36% percaya dan 1% sangat percaya terhadap pelayanan kesehatan. Sebanyak 18% memiliki pendapatan di bawah Rp1.5., per bulan dan sangat percaya terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Sedangkan sebanyak 36% memiliki pendapatan di bawah Rp1.5., per bulan percaya terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan di rawat jalan Puskesmas Sibela Kota Surakarta. B. Hasil Analisis Penelitian 1. Uji Normalitas Data dan Uji Homogenitas Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah data residual yang terbentuk model regresi linier terdistribusi normal atau tidak. Hasil 34
35 uji normalitas dapat dilihat dari gambar Normal P-P Plot (Lampiran). Grafik Normal P-P plot memiliki pola distribusi normal dimana varians data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Uji homogenitas data bertujuan untuk melihat apakah popolasi penelitian memiliki variasi yang homogen atau heterogen. Berdasarkan diagram sebar/scatterplot (Lampiran) menunjukkan tidak terbentuknya pola/alur pada sebaran titik-titik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa populasi penelitian memiliki variasi yang sama (homogen). 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis multivariat yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda karena variabel terikat (variabel tingkat kepercayaan) menggunakan skala pengukuran numerik. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi kualitas pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan, dan pendapatan dengan tingkat kepercayaan pasien pada layanan rawat jalan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta. Hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. 35
36 Tabel 4.1 Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Berganda tentang Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Kesehatan, Tingkat Pendidikan, dan Pendapatan dengan Tingkat Kepercayaan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Sibela Kota Surakarta Variabel Independen Koefisien 95% Confidence Interval p Konstanta Persepsi Kualitas Pelayanan Tingkat Pendidikan SMA/SMK Pendapatan >Rp1.5. per bulan N observasi Adjusted R Square p Regresi (B) 15,5,41 -,34,82 5 51,4% <,1 Lower Bound 5,95,29-1,87 -,49 for B Upper Bound 24,17,54 1,19 2,12,2 <,1,661,214 Berdasarkan Tabel 4.1 analisis regresi linier ganda dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Koefisien regresi variabel persepsi kualitas pelayanan bernilai positif (,41). Artinya semakin baik persepsi kualitas pelayanan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan pasien. Setiap kenaikan 1 poin persepsi kualitas pelayanan akan meningkatkan,41 poin tingkat kepercayaan pasien. Besar nilai p<,1 (p<,5) menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi kualitas pelayanan dan tingkat kepercayaan secara statistik signifikan. b. Koefisien regresi variabel pendapatan juga bernilai positif (,82). Artinya semakin tinggi pendapatan pasien semakin tinggi pula 36
37 kepercayaan pasien. Rata-rata responden dengan pendapatan lebih dari Rp1.5., per bulan memberikan kepercayaan lebih tinggi,82 poin dibanding responden dengan pendapatan di bawah Rp1.5., per bulan. Namun, besar nilai p =,214 (p >,5) menunjukkan hubungan antara pendapatan dan tingkat kepercayaan tidak signifikan secara statistik. c. Sedangkan koefisien regresi variabel tingkat pendidikan bernilai negatif (-,34). Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan responden semakin rendah tingkat kepercayaannya. Rata-rata responden dengan tingkat pendidikan minimal SMA/SMK memberikan kepercayaan lebih rendah,34 poin dibanding dengan responden yang tingkat pendidikannya tidak sampai SMA/SMK. Besar nilai p =,661 (p >,5) menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat kepercayaan tidak signifikan secara statistik. d. Koefisien determinasi menunjukkan proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika dilihat dari Adjusted R Square, variabel persepsi kualitas pelayanan kesehatan, variabel tingkat pendidikan, dan variabel pendapatan hanya mampu menjelaskan 51,4% tentang variabel tingkat kepercayaan. Sedangkan sisanya sebesar 48,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam model regresi linier. 37
38 e. Hasil uji kelayakan model (uji F) menunjukkan apakah model yang diestimasi layak untuk menjelaskan pengaruh atau antara variabelvariabel bebas dengan variabel terikat. Nilai p berdasarkan Tabel 4.1 sebesar <,1 atau kurang dari,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda ini layak digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel persepsi kualitas pelayanan kesehatan, variabel tingkat pendidikan, dan variabel pendapatan dengan variabel tingkat kepercayaan. 38