Prosiding Psikologi ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
1 2

Hubungan antara Social Support dengan Self Esteem pada Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto

Hubungan antara Self-Esteem dengan Perilaku Compulsive Buying pada Remaja Anggota Hansamo

BAB II. Tinjauan Pustaka

ABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha

Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang kritis karena terjadi peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

SELF ESTEEM KORBAN BULLYING (Survey Kepada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri 270 Jakarta Utara)

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

PROFIL MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK STKIP CITRA BAKTI PERIODE 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT

Hubungan antara Persepsi Dukungan Wali Kelas dengan Self Efficacy Siswa di SMK TI-Garuda Nusantara

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

Studi Komparatif Mengenai Resiliensi Remaja Korban Sodomi di Desa X dan di Desa Y Kabupaten Bandung

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Kendal Tau diperoleh sebuah

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keseluruhan, termasuk karakteristik fisik dan fungsional dan sikap. terhadap karakteristik tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Dwi Hurriyati

Prosiding Psikologi ISSN:

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER

PENELITIAN PERILAKU REMAJA OBESITAS DALAM UPAYA PENURUNAN BERAT BADAN DI SMAN 3 PONOROGO

Studi Deskriptif Mengenai Self Control pada Remaja Mengenai Kedisiplinan di Panti Asuhan X

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini,

Edu Elektrika Journal

BAB I PENDAHULUAN. mereka dan membangun citra tubuh atau body image). Pada umumnya remaja putri

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Harga Diri. Harris, 2009; dalam Gaspard, 2010; dalam Getachew, 2011; dalam Hsu,2013) harga diri

Prosiding Psikologi ISSN:

Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self-Esteem Siswa

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

KEMAMPUAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TENTANG DISIPLIN BELAJAR PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN STUDY ON LEARNING DISCIPLINE SANTRI IN COTTAGE BOARDING

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Counseling Care Volume 1, Nomor 1, Bulan April, 2017 PROFIL DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA SISWA DI SMP NEGERI KECAMATAN BATANG KAPAS PESISIR SELATAN

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

DAFTAR ISI. MOTTO... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR DIAGRAM... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Psikologi ISSN:

SKRIPSI. Oleh : WAHYU KURNIAWATI NPM: P

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh mereka. Salah satu tugas

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN SKRIPSI

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E, Stems, H. L, Feldman, R. D. & Camp, C. J. (2002). Adult Development and Aging (2 nd ed). New York:McGrawHill

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

Harga Diri pada Remaja Menengah Putri di SMA Negri 15 Kota Semarang

JURNAL HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DENGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

yang lainnya, maupun interaksi dengan orang sekitar yang turut berperan di dalam aktivitas OMK itu sendiri,. Interaksi yang sifatnya saling

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP. SD Katolik Santa Clara kelas IV hingga VI akan diikuti oleh student wellbeing

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AGRESIFITAS ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA 1-61 PADANG

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA PEREMPUAN DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG

1 2

DAPATKAH AKU BERHENTI BERJUDI? (STUDI FENOMENOLOGIS PROFIL PENJUDI BOLA YANG MEMASUKI MASA DEWASA AWAL)

KARAKTERISTIK SIKAP MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DALAM BIDANG OTOMOTIF

MOTIVASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TATA HIDANG DI JURUSAN PKK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh, bagi sebagian orang, menjadi media yang tepat untuk berekspresi dan

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 variabel yaitu:

Hubungan Antara Body Image dan Self-Esteem. Pada Dewasa Awal Tuna Daksa. Dahlia Nur Permata Sari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, 2012

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

Daftar Pustaka. Albery, P. I. & Munafo, M Psikologi Kesehatan. Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Kesehatan. Jakarta: Palmall.

Prosiding Psikologi ISSN:

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM PERAWATAN PAYUDARA SENDIRI DI DESA PAKUNDEN KABUPATEN PONOROGO

HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN DAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI KABUPATEN PURBALINGGA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... ABSTRAK...

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:

PENGARUH BERMAIN SOSIAL PURA-PURA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK PRA SEKOLAH SKRIPSI. Oleh : Indah Yunita Sari

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Character Strength Orang Tua dari Anak Penderita Kanker di Rumah Cinta Bandung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

Transkripsi:

Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Self Esteem Wanita Obesitas Usia Dewasa Dini di Komunitas Xtra-Large Bandung Descriptive Study About Self Esteem Women Obesity In Early Age Community Xtra- Large Bandung 1 Faza Mustikawati, 2 Endang Pudjiastuti 12 Prodi Psikologi, Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No.1 Bandung 40116 E-mail: 1 fazamw@yahoo.com Abstract. Every woman wants a body ideal, but not all can have, such as the early age of adult women are obese. Results of interview and observation, they had no good treatment from his social environment, related to the condition of her body. The condition can affect a person's self esteem. This research aims to obtain empirical data about the image of a woman's self esteem early adulthood obesity in xtra-large Bandung. The methods used in this research is descriptive study methods. Sampling techniques using a purposive sampling technique. Respondents research as many as 17 people. Data retrieval is performed using instruments join the self esteem based on theory of Coopersmith. From the results of the retrieval and processing of data obtained 4 aspects of self esteem. On the Significance and Competence, acquired 11 people (65%) categorized high and 6 persons (35%) categorized low. On the aspect of the Virtue of 10 people (59%) categorized high and 7 people (41%) categorized low. On the Power of 9 people (53%) categorized high and 8 people (47%) categorized low. Overall women's early adulthood obesity have high self esteem. Keywords: Self Esteem, obesity, early-mature Abstrak. Setiap wanita menginginkan tubuh yang ideal, namun tidak semua dapat memiliki, seperti wanita dewasa usia dini yang mengalami obesitas.dari hasil wawancara dan observasi, mereka mengalami perlakuan yang tidak baik dari lingkungan sosialnya, terkait dengan kondisi tubuhnya. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi self esteem seseorang.penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai gambaran self esteem wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Responden penelitian sebanyak 17 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat ikut self esteem berdasarkan teori Coopersmith.Dari hasil pengambilan dan pengolahan data diperoleh 4 aspek self esteem.pada aspek Significance dan Competence, didapat 11 orang (65%) dikategorikan tinggi dan 6 orang (35%) dikategorikan rendah.pada aspek Virtue 10 orang (59%) dikategorikan tinggidan7orang(41%)dikategorikanrendahpada aspek Power 9 orang (53%) dikategorikan tinggi dan 8 orang (47%) dikategorikan rendah. Secara keseluruhan wanita obesitas usia dewasa dini memiliki self esteem tinggi. Kata Kunci: Self Esteem, Obesitas, Dewasa dini A. Pendahuluan Setiap wanita khususnya usia dewasa dini, menginginkan tubuh yang ideal dan menarik, karena pada usia tersebut adalah usia yang sedang produktif baik dalam hubungan dengan lawan jenis, pekerjaan, berhungan dengan masyarat, dan kegiatan lainnya. Namun tidak semua wanita dapat memiliki tubuh yang ideal. Sehingga wanita yang memiliki tubuh yang dikategorikan sebagai obesitas, merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya, merasa minder, putus asa, sulit untuk menunjukan potensinya, dan menarik diri dari kehidupan bermasyarakat karena lebih memilih untuk berada di rumah. Wanita obesitas juga sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari lingkungan nya. Seperti mendapat kekerasan verbal, diabaikan karena dirasa ruang gerak nya lambat dan tidak dapat diandalkan. Sehingga membuat psikologis mereka terganggu. Namun beberapa wanita obesitas dapat menunjukan potensi yang dimilikinya, tidak merasa minder dengan bentuk tubuhnya, dapat berinteraksi dan 890

Studi Deskriptif Mengenai Self Esteem... 891 bersosialisasi dengan baik dengan orang orang disekitarnya, merasa bahwa mereka memiliki kelebihan dibanding orang lain, mampu bersaing dengan dengan orang lain. Perilaku perilaku tersebut menunjukan self esteem. Self esteem adalah penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri yang dihayati seseorang dan tetap dipertahakannya, evaluasi diri ini mencerminkan sikap penerimaan atau penolakan dan merupakan indikasi sejauh mana terjadi yang bersangkutan menganggap dirinya sebagai seseorang yang mampu dan berarti (Coopersmith,1967). Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah yang diajukan peneliti adalah Bagaimanakah deskripsi self esteem wanita obesitas usia dewasa dini di Komunitas Xtra-Large Bandung? B. Landasan Teori Self esteem Self esteem merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap keberadaan dan keberartian dirinya. Individu yang memiliki self esteem yang tinggi akan menerima dan menghargai dirinya sendiri apa adanya. Dalam self esteem tercakup evaluasi dan penghargaan terhadap diri sendiri dan menghasilkan penilaian tinggi atau rendah terhadap dirinya sendiri. Penilaian tinggi terhadap diri sendiri adalah penilaian terhadap kondisi diri, menghargai kelebihan dan potensi diri, serta menerima kekurangan yang ada, sedangkan yang dimaksud dengan penilaian rendah terhadap diri sendiri adalah penilaian tidak suka atau tidak puas dengan kondisi diri sendiri, tidak menghargai kelebihan diri dengan melihat diri sebagai sesuatu yang selalu kurang (Santrock, 1998). Dari definisi tersebut dapat diperoleh pengertian bahwa self esteem merupakan penilaian yang dilakukan oeh individu mengenai sejauhmana ia meyakini dirinya sebagai orang yang mampu, berarti, berhasil, dan berharga.self esteem seseorang dapat menentukan bagaimana cara seseorang berperilaku di dalam lingkungannya. Peran self esteem dalam menentukan perilaku ini dapat dilihat melalui proses berpikirnya, emosi, nilai, cita-cita, serta tujuan yang hendak dicapai seseorang. Bila seseorang mempunyai self esteem yang tinggi, maka perilakunya juga akan positif, sedangkan bila self esteemnya rendah, akan tercermin pada perilakunya yang negatif pula.secara singkat,self esteem merupakan keputussan pribadi mengenai keberhagaan diri yang diekspresikan dalam sikap-sikap yang menjadi pegangan individu terhadap dirinya. Aspek-Aspek Self Esteem Coopersmith (1967) menyebutkan terdapat empat aspek yang menjadi sumber dari self esteem individu, diantaranya sebagai berikut. 1. Power Power mengacu pada kemampuan untuk mempengaruhi dan mengontrol orang lain. Keberhasilan di area power merujuk pada kemampuan seseorang untuk mempengaruhi arah tindakan dalam mengontrol perilakunya dan perilaku orang lain. Dalam situasi tertentu, power tersebut dinyatakan dengan pengakuan dan penghormatan yang diterimaseseorang dari orang lain dan adanyakualitas pendapat yang diutarakan oleh individu yang mempengaruhi individu lain dan hak-hak mereka. 2. Significance Significance mengacu pada penerimaan, perhatian, dan afeksi dari orang lain. Keberhasilan di area significance merujuk pada kepedulian, perhatian, dan kasih Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

892 Faza Mustikawati, et al. sayang yang diberikan oleh orang lain yang menunjukkan adanya penerimaan dan popularitas seseorang dari lingkungan sosialnya. Penerimaan dari lingkungan ditandai dengan adanya kehangatan, respon yang baik dari lingkungan, adanya ketertarikan lingkungan terhadap individu, dan lingkungan menyukai individu sesuai dengan keadaan dirinya. 3. Virtue Virtue mengacu pada ketaatan terhadap standar moral dan etika. Keberhasilan di area virtue ditandai oleh perilaku mematuhi kode moral, etika, dan prinsipprinsip agama dan menghindari tindakan-tindakan yang dilarang. Orang-orang yang mematuhi kode etika dan agama yang telah mereka terima dan diinternalisasi menganggap positif sikap diri mereka terhadap kesuksesan memenuhi tujuan yang tinggi. Perasaan terhadap esteem mereka dapat diketahui dari sentimen keadilan, kejujuran, dan pemenuhan spiritual. 4. Competence Competence mengacu pada kinerja yang sukses dalam memenuhi tuntutan prestasi (need for achievement). Keberhasilan di area competence ditandai oleh tingginya tingkat kinerja dimana level dan tugas-tugas tersebut tergantung pada variasi usia seseorang. Individu memenuhi tuntutan dan meraih kesuksesan seuai dengan tingkat usia dan tugas perkembangannya saat itu. Obesitas Obesitas merupakan keadaan dimana terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dibanding kebutuhan, sebagai akibat adanya imblans antara pemasukan energi dan pengeluaran energi. Penimbunan lemak terjadi biasanya karena jumlah makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas yang dilakukan tidak seimbang. Menurut Taylor (1991) mengatakan bahwa seseorang dikatakan mengalami obesitas apabila berat badan individu tersebut melebihi 20% dari berat badan ideal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa orang yang mengalami obesitas adalah orang yang terdapat ditubuhnya kelebihan atau penimbunan lemak didalam tubuh dan berat badan yang dimiliki melebihi 20% dari berat ideal yang seharusnya dimiliki. C. Hasil Penelitian Pada penelitian ini dapat dilihat gambaran mengenai self esteem, wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large memiliki self esteem tinggi dan self esteem rendah. Wanita obesitas dikatakan memiliki self esteem tinggi berdasarkan skor yang diperoleh oleh wanita obesitas, pada setiap aspek dalam self esteem menunjukan skor yang tinggi. Sebaliknya self esteem wanita obesitas dikatakan rendah jika seluruh ataupun sebagian skor mereka menunjukan skor rendah dalam aspek self esteem. Gambaran persentase jumlah wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large yang memiliki self esteem tinggi dan rendah dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Volume 3, No.2, Tahun 2017

Studi Deskriptif Mengenai Self Esteem... 893 Self Esteem 80% 60% 40% 20% 0% 65% 53% 53% 59% 65% 47% 47% 35% 41% 35% SELF ESTEEM POWER SIGNIFICANCE VIRTUE COMPETENCE TINGGI RENDAH Diagram 1. obesitas usia dewasa Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large Bandung sebanyak 9 orang (53%) memiliki self esteem yang tinggi dan 8 orang (47%) memiliki self esteem yang rendah. Pada aspek power terlihat bahwa wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large Bandung sebanyak 9 orang (53%) memiliki power yang tinggi dan sebanyak 8 orang (47%) memiliki power yang rendah. Pada aspek significance terlihat bahwa wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large Bandung sebanyak 11 orang (65%) memiliki significance yang tinggi dan 6 orang (35%) memiliki significance yang rendah. Pada aspek virtue terlihat bahwa wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large Bandung sebanyak 10 orang (59%) memiliki virtue yang tinggi dan 7 orang (41%) memiliki virtue yang rendah. Pada aspek competence terlihat bahwa wanita obesitas usia dewasa dini di komunitas xtra-large Bandung sebanyak 11 orang (65%) memiliki competance yang tinggi dan sebanyak 6 orang (35%) memiliki competance yang rendah. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada 17 orang wanita dewasa dini yang mengalami obesitas di komunitas xtra-large Bandung, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Dari 17 responden penelitian ini, didapatkan data bahwa 9 (53%) responden memiliki tingkat self esteem tinggi dan 8 (47%) responden memiliki tingkat self esteem rendah. Artinya responden yang memiliki self esteem sebagian besar responden memiliki self esteem tinggi. Aspek tertinggi di dapat pada aspek significance dan apek competence yaitu masing masing 11 (65%) responden memiliki significance dan competance tinggi, sedangkan 6 (35%) responden memiliki significance dan competance rendah. Aspek terendah di dapat pada aspek power, yaitu sebanyak 9 (53%) responden memiliki power tinggi dan 8 (47%) responden memiliki power rendah. Dilihat dari keseluruhan jumlah responden pada tiap kategori aspek pembentuk self esteem, aspek significance dan aspek competence adalah yang paling banyak berada pada kategori tinggi. Menunjukan bahwa responden memiliki penilaian bahwa responden mendapat kepedulian dari lingkungannya, menilai bahwa dirinya berarti bagi orang lain, dan memiliki penghargaan yang baik terhadap dirinya. Responden juga dapat menilai bahwa dirinya mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab, juga mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

894 Faza Mustikawati, et al. E. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti dapat mengemukakan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi pihak pihak terkait dalam penelitian dan juga berguna bagi penelitian selanjutnya, yaitu: Bagi subjek penelitian : 1. Subjek yang memiliki self esteem rendah pada power, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungannya agar lebih percaya diri dalam melakukan setiap aktifitasnya tanpa merasa malu dengan kondisi tubuhnya dan melakukan apapun yang diinginkan tanpa memikirkan bentuk tubuhnya. 2. Subjek yang memiliki self esteem rendah pada virtue, diharapkan dapat lebih memperhatikan aturan aturan yang ada pada dirinya dan lingkungannya juga menjalankan aturan yang berlaku. 3. Subjek yang memiliki self esteem rendah pada significance, diharapkan lebih menghargai dirinya dengan lebih dapat membuka diri pada lingkungan, sehingga menimbulkan rasa kehangatan penerimaan, dan respon yang baik dari lingkungan. 4. Subjek yang memiliki self esteem rendah pada competence, diharapkan subjek lebih menonjolkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya, dan menunjukan walaupun memiliki tubuh obesitas tetapi dapat menunjukan kelebihan yang ada dalam dirinya. Bagi peneliti yang tertarik menggunakan topik yang sama : 1. Peneliti agar memperhatikan pengambilan data dalam rangka mencari indeks massa tubuh subjek. Perlu dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan secara langsung agar subjek tidak melakukan manipulasi dalam proses pengisian skala. 2. Peneliti agar memperhatikan jumlah subjek. Peneliti merasa jumlah subjek masih sedikit, sehingga belum secara sempurna mewakili. Oleh karena itu pada penelitian selanjutnya dapat menambah subjek pada penelitian yang serupa. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Managemen Penelitian. Jakarta : Rhineka Cipta. Baron&Byrne. 1994. Social Psychology : Understanding Human Interaction (7th edition). USA : Needham Height Allyn & Bacon Inc. Baron, R. A. & Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial (edisi 10). Jakarta : Penerbit Erlangga Boyd, D., Bee, H. 2006. Lifespan Development (4th ed.). New Jersey : Pearson Education, Inc. Branden, Nathaniel. 1992. The Power Of Self Esteem. Florida : Health Communication, Inc. Breakey, William. 2003. Psychiatric and Mental Health Service. United State Of America. Brown, J. D., & Marshall, M. A. 2006. The three faces of self-esteem. In M. Kernis (Ed.), Self-esteem: Issues and answers (pp. 4-9). New York: Psychology Press. Colin Wilborn, J. B. 2005. Obesity: Prevalence, Theories, Medical Consequences, Volume 3, No.2, Tahun 2017

Studi Deskriptif Mengenai Self Esteem... 895 Management, and Research Directions. Journal of the International Society of Sports Nutrition., 5-6. Chaiken & Flett. 2004. Body Image. New York. Coopersmith, Stanley. 1967. The Antecendents of Self Esteem. San Francisco: W. H.Freeman and Company. Davies and Furnman. 2002. The Body Beautiful. Sociocultural Perspektive Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung. El, M. J. 2013. Hubungan antara self-esteem dan Prokrastinasi Akamdemik Pada Mahasiswa Angkatan 2010 Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Jurnal ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Guyton, A. C. & J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-9. Terjemahan: Irawati Setiawan. EGC. Jakarta. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Haeruddin, I. 2014. Artikel Kesehatan Masyarakat. obesitas. Hurlock, E. B. 1996. Psikologi Perkembangan :Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. John W. Santrock. 2012. Life-Span Development. Jakarta: Erlangga. Noor, Hasanuddin. 2009. Psikometri, Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung : Fakultas Psikologi Unisba. Sarafino, E. P. (2006). Health Psychology : Biopsychosocial Interaction.5th ed. New York: John Willey & Sons, Inc. Sjarif. 2002. Perkembangan Kesehatan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sudjana, M.A., M.Sc. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sorga Perucha Iful Prameswari, S. A. 2013. Hubungan Obesitas dengan Citra Diri dan Harga Diri Pada Remaja Putri Di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang. Semarang : Fakultas Psikologi. Sternberg, R. J. (2008). Psikologi kogitif. (4th ed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017