Ditimbang 1,3609 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR LAMPIRAN. 250 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 100 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR...

3 Metodologi Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi

DAFTAR TABEL. 2. Nilai Arus Puncak Oksidasi Senyawa Trifeniltimah(IV) Klorida menggunakan Voltammetri Siklik pada Variasi Elektroda Kerja...

Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Maret 2012 di laboratorium

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. karakterisasi elektroda pembanding Ag/AgCl. 2) Pembuatan EPK tanpa

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan mengukur potensial campuran elektrolit K 3 Fe(CN) 6 dan K 4 Fe(CN) 6

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KOMPARASI METODE ANALISIS URANIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER DAN VOLTAMETER

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB III DASAR TEORI. Asam urat (bahasa Inggris: uric acid, urate) adalah senyawa turunan purina

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM

STUDI KOMPARASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN VOLTAMMETRI UNTUK PENENTUAN KADAR MERKURI DALAM LARUTAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah

Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN BATAS DETEKSI (LOD) DAN BATAS KUANTITASI (LOQ) PADA PENGUKURAN FOSFAT (PO 4 -P) DALAM AIR TAWAR DENGAN METODE ASAM ASKORBAT

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

BAB III METODE PENELITIAN

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Senin, 26 Maret Anita Muji Rahayu Pembimbing : Dr. rer. nat. Fredy Kurniawan, M.Si

Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker

POTENSIOMETRI DAN KONDUKTOMETRI

BAB IV PROSEDUR KERJA

Transkripsi:

59 Lampiran 1. Pembuatan Larutan 1. Larutan NaOH 1 M Ditimbang 4 gram padatan NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian dimasukkan dalam gelas beker 1 ml dan dilarutkan dengan akuades. Kemudian dipindahkan larutan dalam labu takar 1 ml dan diencerkan hingga tanda batas. 2. Larutan NaOH,1 M Ditimbang sebanyak 1 gram padatan NaOH menggunakan kaca arloji, kemudian dimasukkan dalam gelas beker 25 ml dan dilarutkan dengan akuades hingga homogen. Kemudian dipindahkan larutan ke dalam labu takar 25 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 3. Larutan KHP,1 M Ditimbang 2,422 gram padatan KHP dengan menggunakan kaca arloji. Kemudian dimasukkan dalam gelas beker 1 ml dan dilarutkan dengan akuadses hingga homogen. Larutan dipindahkan ke dalam labu takar 1 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 4. Larutan KH2PO4,1 M Ditimbang 1,369 gram padatan KH2PO4 dengan menggunakan kaca arloji. Kemudian dimasukkan dalam gelas beker 1 ml dan dilarutkan dengan akuades hingga homogen. Larutan dipindahkan ke dalam labu takar 1 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 5. Larutan NaHCO3,5 M

6 Ditimbang,425 gram padatan NaHCO3 dengan menggunakan kaca arloji. Kemudian dimasukkandalam gelas beker 1 ml dan dilarutkan dengan akuades hingga homogen. Larutan dipindahkan ke dalam labu takar 1 ml dan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas. 6. Larutan Asam Urat,1 M Ditimbang serbuk asam urat sebanyak 1,6811 gram menggunakan kaca arloji. Kemudian dilarutkan dengan larutan NaOH 1 M 1 ml dan diletakkan diatas hotplate sambil distirer kemudian asam urat dimasukkan sedikit demi sedikit. Didinginkan dan dsimpan dalam botol kaca gelap. 7. Larutan Standar Asam Urat a),1 M Dari larutan standar asam urat konsentrasi,1 M diambil larutan sebanyak 1 ml dan diencerkan dengan akuades pada labu takar 1 ml sampai tanda batas. Sesuai perhitungan : V1.M1 = V2.M2 V1.,1 M = 1 ml.,1 M V1 = 1 ml Dimana : V1 = Volume konsentrasi yang dibuat M1 = awal V2 = Volume pengenceran M2 = yang dibuat b),2 M

61 Pembuatan larutan menggunakan labu takar 1 ml dan hasil yang didapatkan setara dengan konsentrasi,2 M. V1.M1 = V2.M2 V1 x,1 = 1 x,2 V1 = 2 ml Maka diambil sebanyak 2 ml larutan asam urat,1 M dan diencerkan dengan akuades pada labu takar 1 ml sampai tanda batas. c),3 M Pembuatan larutan menggunakan labu takar 1 ml dan hasil yang didapatkan setara dengan konsentrasi,3 M. V1.M1 = V2.M2 V1 x,1 = 1 x,3 V1 = 3 ml Maka diambil sebanyak 3 ml larutan asam urat,1 M dan diencerkan dengan akuades pada labu takar 1 ml sampai tanda batas. d),4 M Pembuatan larutan menggunakan labu takar 1 ml dan hasil yang didapatkan setara dengan konsentrasi,4 M. V1.M1 = V2.M2 V1.,1 = 1.,4 V1 = 4 ml Maka diambil sebanyak 4 ml larutan asam urat,1 M dan diencerkan dengan akuades pada labu takar 1 ml sampai tanda batas.

62 e),5 M Pembuatan larutan menggunakan labu takar 1 ml dan hasil yang didapatkan setara dengan konsentrasi,5 M. V1.M1 = V2.M2 V1.,1 = 1.,5 V1 = 5 ml Lampiran 2. Voltamogram Siklik hasil pengukuran buffer ph 4, 7, dan 1,5,4,3.196 buffer ph 4 buffer ph 4 + asam urat -1 -,5,5 1 - Potensial (V) Gambar 12. Perbandingan voltamolgram siklik antara buffer ph 4 dengan buffer ph 4 yang ditambahkan asam urat,3 M. Kecepatan scan 3 mvs - 1

63,45,4,35.335,3 5 5,5-1 -,5 -,5,5 1 Potensial (V) buffer ph 7 buffer ph 7 + asam urat Gambar 13. Perbandingan voltamolgram siklik antara buffer ph 7 dengan buffer ph 7 yang ditambahkan asam urat,3 M. Kecepatan scan 3 mvs -1,9,8,7.672,6,5,4,3-1 -,5-,5 1 - Potensial (V) buffer ph 1 buffer ph 1 + asam urat Gambar 14. Perbandingan voltamolgram siklik antara buffer ph 1 dengan buffer ph 1 yang ditambahkan asam urat,3 M. Kecepatan scan 3 mvs -1

64 Lampiran 3. Kurva Kalibrasi hasil pegulangan 7x,8,7,6,5,4,3 A y =,86x + 2E-5 R² =,9913,1,2,3,4,5,6,8,7,6,5,4,3 B y =,85x + 3E-5 R² =,9967,1,2,3,4,5,6,8,7,6,5,4,3 C y =,98x + 3E-5 R² =,9969,1,2,3,4,5,6

65,8,7,6,5,4,3 D y =,86x + 2E-5 R² =,999,1,2,3,4,5,6,8,7,6,5,4,3 E y =,88x + 3E-5 R² =,9965,1,2,3,4,5,6,8,7,6,5,4,3 F y =,9x + 3E-5 R² =,9942,1,2,3,4,5,6

66,8,7,6,5,4,3 G y =,91x + 3E-5 R² =,998,1,2,3,4,5,6 Gambar 15. Kurva kalibrasi asam urat sebanyak 7 kali pengulangan (A-G) Lampiran 4. Perhitungan Presisi Tabel 6. Perhitungan presisi No (ppm) mg/dl 1,29 483,7748 2,4189 2,31 518,7988 2,5939 3,26 436,735 2,1837 4,27 451,845 2,2554 5,28 476,7655 2,3838 6,29 48,3313 2,417 7,31 515,9794 2,5799 Rata-rata 2,425 Dari tabel diperoleh nilai SD=,1518 Presisi (RSD %)= SD/Rata-rata x 1% =,1518/2,425 x1% = 6,319 Log konsentrasi=log 2,425 x 1-6 = -5,6193 CV Hortwits =,5 x -5, 6193

67 = -2,897 = 1 (-2, 897) = 3,897 = 2 3,897 = 14,225 2/3 Cv Hortwitz= 2/3 x 14,225 = 9,3483 Lampiran 5. Perhitunggan limit of detection (LOD) dan Limit of Quantification (LOD) A. Grafik hubungan antara arus dengan konsentrasi asam urat,1-,5 M,9,8,7,6,5,4,3 y =,147x + 2E-6 R² =,9983,1,2,3,4,5,6 Gambar 16. Kurva Kalibrasi Asam Urat,1-,5 M Dalam perhitungan LOD dan LOQ dalam penelitian asam urat dengan menggunakan siklik voltammetri menggunakan elektroda nikel ini nilai R 2 yaitu,998. Persamaan kurva kalibrasi sebagai berikut:

68 Y=,14x + B. Perhitungan LOD dan LOQ Tabel 7. Perhitungan LOD dan LOQ (M ) y' y-y' (y-y')^2,1 73 6,129 1,68 x 1-12,42 9 1,84 x 1-13,2,34,3,3,471,44,315 9,92 x 1-12,4,598,58,185 3,4 x 1-12,5,762,72,42 1,77 x 1-11 Jumlah 3,28 x 1-11 Data tabel diperoleh dari persamaan y =,14x +,2. Dimana x adalah konsentrasi standar asam urat. Sy 2 = (y y )² =,328 n 2 5 2 Sy =,19 =,331 =,19 C. Penentuan Limit Deteksi dan Limit Quantifikasi LOD = 3 Sy = 3(,331) slope,14 LOQ = =,79 1 Sy = 1(,331) =,236 slope,14 Lampiran 6. Perhitungan Recovery Tabel 8. Puncak arus perhitungan recovery No Obyek Current 1 Urin + standar (C1),141 2 Urin (C2) 92

69 3 Standar(C3),11 Recovery = (C1 C2) C3 x 1 % =,141 92 x 1 %,11 =1,95 % Lampiran 7. Tabel Asam Urat Tabel 9. Data puncak arus larutan asam urat dalam urin (pengulangan 1) 49,1,317,2,441,3,59,4,5733,5,684 Tabel 1. Data puncak arus larutan asam urat dalam urin (pengulangan 2) 55,1,358,2,443,3,57,4,61,5,693 Tabel 11. Data puncak arus larutan asam urat dalam urin (pengulangan 3) 68,1,341,2,444,3,544,4,637,5,754

7 Tabel 12. Data puncak arus larutan asam urat dalam urin (pengulangan 4) 35,1,313,2,43,3,494,4,569,5,667 Tabel 13. Data puncak arus larutan asam urat dalam urin (pengulangan 5) 38,1,355,2,426,3,522,4,61,5,69 Tabel 14. Data puncak arus larutan asam urat dalam urin (pengulangan 6) 65,1,352,2,41,3,526,4,614,5,711

71 Tabel 15. Data puncak arus larutan asam urat dalam urin (pengulangan 7) 79,1,38,2,45,3,554,4,638,5,741