KEWENANGAN BERTINDAK DALAM MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM MENGENAI HARTA BAWAAN DAN HARTA BERSAMA BAGI JANDA YANG DITINGGAL MATI SUAMI (STUDI PADA KANTOR SUPRAYITNO S.H., M.Kn. DI KOTA MEDAN) S K R I P S I Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Oleh HARYO KUNCORO JATI 130200582 DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
LEMBARAN PENGESAHAN KEWENANGAN BERTINDAK DALAM MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM MENGENAI HARTA BAWAAN DAN HARTA BERSAMA BAGI JANDA YANG DITINGGAL MATI SUAMI (STUDI PADA KANTOR SUPRAYITNO S.H., M.Kn. DI KOTA MEDAN) Oleh HARYO KUNCORO JATI 130200582 Disetujui Oleh DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW Dr. Rosnidar Sembiring S.H., M.Hum NIP. 196002021991032002 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Hasim Purba, SH. M.Hum Dr. Rosnidar Sembiring S.H.,M.Hum NIP. 1966030319850811001 NIP. 196002021991032002
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmad dan karunia-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah Kewenangan Bertindak Dalam Melakukan Perbuatan Hukum Mengenai Harta Bawaan dan Harta Bersama Bagi Janda Yang Di Tinggal Mati Suami (Studi Pada Kantor Notaris Suprayitno S.H., M.Kn. Di Kota Medan). Untuk penulisan skripsi ini penulis berusaha agar hasil penulisan skripsi ini mendekati kesempurnaan yang diharapkan, tetapi walaupun demikian penulisan ini belumlah dapat dicapai dengan maksimal, karena ilmu pengetahuan penulis masih terbatas. Oleh karena itu, segala saran dan kritik akan penulis terima dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan penulisan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kapada : 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum. 2. Bapak Dr. OK. Saidin, SH, M.Hum selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum. 3. Ibu Puspa Melati Hasibuan, SH, M.Hum, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum. i
4. Bapak Dr. Jelly Levisa, SH, M.Hum, selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum. 5. Dr. Rosnidar Sembiring, SH., M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Keperdataan dan selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan bimbingan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Prof. Dr. H. Hasim Purba, SH., M.Hum selaku Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan bimbingan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh staf dan pengajar Fakultas Hukum USU yang dengan penuh dedikasi menuntun dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan sampai dengan menyelesaikan skripsi ini. 8. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Abang dan Kakak penulis Tri Bintarti S.H., Panji Bintoro, S.P., Setio Wibowo S.H., Yurista Arini S.H., yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil, dan kasih sayang mereka yang tidak pernah putus sampai sekarang dan selamanya. 9. Terima kasih pula kepada papi P.E. Tarigan dan mami Yusta Karim, serta kak Jesscy Putri Giovana Tarigan S.Mng. selaku keluarga kedua penulis yang juga telah mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini. 10. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk yang terkasih istri tercinta CRISTH DESSY NATALIA TARIGAN, S.H. dan anakku tersayang Humam Zada Harsen yang tak henti-hentinya memberi dukungan dan motivasi kepada penulis, dengan sabar mendengarkan keluh kesah penulis serta membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. ii
11. Terima kasih buat teman-teman stambuk 011, 012, 013, Soni Anggara lubis, Harry Septiadi, Sukri Nababan, Sahlan Bintang, Rahmad Darmawan, dan yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan motivasinya sehingga terselesaikan skripsi ini. 12. Buat teman-teman stambuk 2011 Pertanian USU yang selalu memberikan dukungan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Terkhusus untuk kedua orangtua penulis papa H. Djumali, S.H. dan mama Yenni Indrawati yang sangat penulis kasihi, terimakasih sebesar-besarnya untuk motivasi, kasih sayang, cinta dan bantuan materil dari awal penulis memulai perkuliahan bahkan dari penulis masih menginjak bangku dasar sampai dengan penulis menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang telah kita lakukan mendapatkan Balasan dari ALLAH SWT. Penulis memohon maaf kepada Bapak atau Ibu dosen pembimbing, dan dosen penguji atas sikap dan kata yang tidak berkenan selama penulisan skripsi ini. Medan, Juni 2016 Penulis, Haryo Kuncoro Jati 130200582 iii
ABSTRAK *HASIM PURBA **ROSNIDAR SEMBIRING ***HARYO KUNCORO JATI Konsekuensi logis bahwa Negara Indonesia sebagai negara yang berdasarkan hukum maka seluruh aspek kehidupan masyarakat diatur oleh hukum termasuk mengenai perkawinan, perceraian, dan kewarisan. Apabila terjadi suatu perkawinan tentu akan membawa akibat hukum sebagai konsekuensi dari perceraian tersebut yaitu status suami atau istri, kedudukan anak, maupun mengenai harta bersama yang diperoleh sepanjang perkawinan ataupun harta bawaan dari suami maupun isteri. Pada umumnya, janda yang telah ditinggal mati suaminya dalam memenuhi kehidupannya dan anak-anaknya sering sekali mengalami kendala ekonomi pasca meninggalnya suami, atas hal tesebut banyak sekali janda-janda yang ditinggal mati suaminya melakukan perbuatan hukum seperti penjualan dan gadai atas waris alhmarhum suaminya, akan tetapi terdapat kendalakendala dalam melakukan perbuatan hukum tersebut dalam pelaksanaanya yang memiliki proses dan prosedur yang harus dijalani dengan benar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu dengan meneliti bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi buku-buku serta norma-norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum, kaidah hukum, sistematika hukum dan studi pada Kantor Notaris di Kota Medan, serta data lain yang memiliki kaitan dengan skripsi ini. Berdasarkan kedudukan Janda sebagai istri yang hidup terlama, tampil menjadi ahli waris berdasarkan keutamaan dan menutup golongan lain sebagai ahli waris Golongan I. Dalam Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dalam Pasal 35 ayat (2) yang berbunyi Harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan harta benda yang diperoleh masingmasing sebagai hadiah atau warisan, adalah di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain. Dan dalam Pasal 36 ayat (2) yang berbunyi Mengenai harta bawaan masing-masing, suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya.. Dalam melakukan suatu perbuatan hukum yaitu untuk menggadaikan atau menjual harta anak bawah umur, seorang janda yang berperan sebagai wali dari anak bawah umur tersebut mereka harus mendapat izin terlebih dahulu dari Pengadilan Negeri di tempat Objek harta anak bawah umur tersebut. Misalnya jika letak harta anak bawah umur tersebut di Kota Medan maka orang tua dan wali yang mewakili anak bawah umur tersebut harus meminta izin di Pengadilan Negeri Kota Medan. Kata Kunci : harta bawaan, ahli waris, menggadaikan dan menjual, janda * Pembimbing I Dosen Fakultas Hukum ** Pembimbing II Dosen Fakultas Hukum *** Mahasiswa Fakultas Hukum Sumatera Utara iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i ABSTRAK iv DAFTAR ISI v BAB I : PEDAHULUAN 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Permasalahan 5 C. Tujuan Penulisan.. 6 D. Manfaat Penulisan 6 E. Metode. 7 F. Keaslian Penulisan 8 G. Sistematika Penulisan... 9 BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PERBUATAN HUKUM.. 12 A. Pengertian Dan Tujuan Hukum 12 B. Sumber-sumber Hukum... 16 C. Perbuatan Hukum Menurut KUHPerdata 24 D. Jenis-jenis Perbuatan Hukum... 27 BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DIDALAM PERKAWINAN 30 A. Pengertian dan Tujuan Perkawinan... 30 B. Akibat Hukum Perkawinan (Undang-undang Perkawinan).. 38 C. Jenis-jenis harta dalam perkawinan... 43 D. Kedudukan Janda Terhadap Harta Suaminya... 47 BAB IV : KEWENANGAN BERTINDAK DALAM MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM MENGENAI HARTA BAWAAN DAN HARTA BERSAMA BAGI JANDA YANG DITINGGAL MATI v
SUAMI (STUDI PADA KANTOR SUPRAYITNO S.H., M.Kn. DI KOTA MEDAN)....... 52 A. Kedudukan Harta Bersama Menurut Peraturan Perundang undangan.... 52 B. Pembagian Harta Bawaan dan Harta Bersama (Pasca Perceraian)...... 56 C. Kewenagan Bertindak Dalam Melakukan Perbuatan Hukum Seorang Janda Yang Ditinggal Mati Suami Atas Harta Bawaan Suami (Penjualan atau Gadai)... 71 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 87 A. Kesimpulan.. 87 B. Saran 90 DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN 92 vi