No.24/05/75/Th.VII, 1 Mei 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN I TAHUN 2013 Jenis Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di Provinsi Gorontalo adalah industri Makanan, industri Tekstil, Industri Pakaian Jadi, Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, industri Bahan Kimia dan Barang dari bahan Kimia, industri Barang Galian bukan Logam, industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, industri Alat Angkutan Lainnya, industri Furnitur, dan industri Pengolahan Lainnya. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) pada Triwulan I tahun 2013 (q-to-q) mengalami kenaikan sebesar 7,72 persen dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2012. Untuk Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) di Provinsi Gorontalo Triwulan I tahun 2013 (y-on-y) juga mengalami kenaikan sebesar 12,03 persen. Adapun jenis industri yang mengalami kenaikan produksi tersebut adalah industri Makanan (8,19 %), industri kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan barang anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya (4,86 %), industri Barang Galian Bukan Logam (21,67 %), industri Furniture (1,90 %) dan industri Pengolahan Lainnya (4,44 %). Untuk kategori IBS Pada Triwulan I tahun 2013, Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Gorontalo naik sebesar 1,35 persen dibandingkan dengan produksi IBS triwulan IV tahun 2012. Jika dibanding dengan triwulan I tahun sebelumnya (y-on-y), secara umum pertumbuhan IBS triwulan I tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 12,10 persen. Berita Resmi Statistik No. 24/05/75/Th.VII, 1 Mei 2013 1
I. Pendahuluan Pembangunan bidang industri merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Di samping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri itu sendiri untuk dapat menopang kehidupan manusia antar generasi. Kontribusi sembilan sektor lapangan usaha Indonesia menunjukkan bahwa sektor industri manufaktur (manufacturing industry) tetap sebagai the leading sector yang memberikan sumbangan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, meskipun di Provinsi Gorontalo sektor industri belum mampu bersaing dibandingkan dengan sektor pertanian. II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I Tahun 2013 (q-to-q) & (y-on-y) Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan bagian dari sektor industri manufaktur, yang mempunyai sumbangan cukup signifikan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1-4 orang, sedangkan industri kecil adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 5-19 orang. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I tahun 2013 (q-to-q) Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan sebesar 7,72 persen dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2012. Sementara untuk pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I tahun 2013 (y-on-y) Provinsi Gorontalo juga terjadi kenaikan sebesar 12,03 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2012. Sedangkan untuk pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I tahun 2013 (q-to-q) secara nasional mengalami kenaikan sebesar 1,74 persen sementara untuk pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I tahun 2013 (y-on-y) juga mengalami kenaikan sebesar 4,84 persen (Tabel 1). Berita Resmi Statistik No. 24/05/75/Th.VII, 1 Mei 2013 2
III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2013 (q-to-q) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) triwulan I tahun 2013 Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan sebesar 1,35 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2012 (Tabel 2 ), sementara secara nasional terjadi penurunan sebesar (-2,25 persen). IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) Untuk Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) triwulan I tahun 2013 Provinsi Gorontalo juga terjadi kenaikan sebesar 12,10 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2012 (Tabel 2), dan secara nasional juga terjadi kenaikan sebesar 8,94 persen. Berita Resmi Statistik No. 24/05/75/Th.VII, 1 Mei 2013 3
Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I Tahun 2013 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Provinsi Gorontalo dan Nasional No Kode KBLI Jenis Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Pertumbuhan Triw I (persen) Provinsi Gorontalo Nasional q-to-q y-on-y q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 10 Industri Makanan 9,37 8,19 5,85 10,76 2 13 Industri Tekstil -2,10-0,95-0,89 7,62 3 14 Industri Pakaian Jadi -1,28-12,91-0,86 7,53 4 16 5 18 6 20 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -5,11 4,86-3,22-0,82 3,63-2,63 4,18 1,37-6,25 0,00 4,33 1,86 7 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 5,57 21,67 3,77 4,63 8 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 9,48-22,58 0,17-11,25 9 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 5,83-1,56 1,92-9,77 10 31 Industri Furnitur 5,27 1,90-1,05 3,31 11 32 Industri Pengolahan Lainnya 9,63 4,44-1,70-9,26 Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) 7,72 12,03 1,74 4,84 Berita Resmi Statistik No. 24/05/75/Th.VII, 1 Mei 2013 4
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2013 Provinsi Gorontalo Pertumbuhan (%) No Kode KBLI Jenis Industri q-to-q y-on-y Triw IV 2012 Triw I 2013 Triw IV 2012 Triw I 2013 1 10 Industri Makanan Manufacture of food products 3,07 1,61 8,11 12,42 Pertumbuhan IBS Provinsi Gorontalo 3,63 1,35 7,15 12,10 Berita Resmi Statistik No. 24/05/75/Th.VII, 1 Mei 2013 5