Pantang menyerah sebelum. mencapai hasil yang maksimal

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Mahaesa

BABAD PASEK KAYU SELEM : ANALISIS STRUKTUR OLEH : I PUTU YUDHI SANTIKA PUTRA NIM:

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang

GEGURITAN AJI RAMA RENA ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA

GEGURITAN KONTABOJA: ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA OLEH: IDA AYU EKA PURNAMA WULANDARI NIM

TEKS GEGURITAN DARMAKAYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: KADEK RIKA ARIPAWAN NIM:

TEKS TUTUR CANDRABHERAWA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

TUTUR LEBUR GANGSA; ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: I MADE OKA PARIATNA

TEKS GEGURITAN MANTRI SANAK LIMA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI

TEKS GEGURITAN PADEM WARAK ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA

TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA

SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN SOSIOLOGIS DRAMA MULIH KARYA I NYOMAN MANDA OLEH : NI PUTU HARUM KARTIKA DEWI NIM

TUTUR ANGKUS PRANA: KAJIAN STRUKTUR DAN SEMIOTIKA. Oleh: NI KADEK DEWI SANTHIASTINI

TEKS TUTUR JONG MANTEN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: DESAK PUTU ELVIANA DEWI NIM:

GEGURITAN ANGGASTYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM

KATA PENGANTAR. atas berkat rahmat-nya skripsi yang berjudul Novel Sing Jodoh Analisis

MITOS DI NUSA PENIDA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA

BABAD DANGHYANG BANG MANIK ANGKERAN: KAJIAN STRUKTUR DAN FUNGSI

PELESTARIAN BAHASA BALI DALAM MEDIA CETAK BERBAHASA BALI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK OLEH ANAK AGUNG ISTRI ITA RYANDEWI NIM:

TEKS MITOS TAPAKAN BARONG BHATARA SAKTI NAWA SANGA DI KAHYANGAN JAGAT LUHUR NATAR SARI: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

ABSTRAK GEGURITAN MASAN RODI ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI

GEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa/Ida Sang Hyang

CITRA WANITA PENYIHIR DALAM NOVEL RATNA TRIBANOWATI KARYA I MADE SUGIANTO: SUATU KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS

SKRIPSI KAMUS BALI INDONESIA BIDANG ISTILAH UPAKARA MANUSA YADNYA DI KABUPATEN BADUNG

Kata Kunci : Kidung, Struktur, Semiotik, Smaratantra.

PEMERTAHANAN BAHASA BALI MELALUI GENDING RARE PADA ANAK-ANAK DI SANGGAR KUKURUYUK: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

ABSTRAK. Kata Kunci: kamus, bahasa, sastra, istilah, kategori.

BAB I PENDAHULUAN. sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh

METODE COPY THE MASTER KAANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NYURAT CERPEN SISIA RING KELAS XI MIA3 SMA NEGERI 2 SINGARAJA

PENGGUNAAN BAHASA BALI DALAM KELUARGA KAWIN CAMPUR BALI-JAWA DI KELURAHAN KEROBOKAN KELOD, KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan berarti gubahan cerita yang berbentuk tembang atau pupuh (Tim

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR

SKRIPSI CAMPUR KODE DALAM BAHASA INDONESIA PADA ACARA SAMATRA ARTIS BALI DI MEDIA MASSA BALI TV NI PUTU LILIK YUDIASTARI

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, MANFAAT PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan akar dari kebudayaan nasional. Keberadaan karya sastra dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

SKRIPSI ANALISIS POLA KALIMAT DALAM TULISAN MAHASISWA BIPA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA REVINA INELDA NIVIRAWATI

Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN BANK SEBAGAI PIHAK YANG TERAFILIASI TERKAIT DILAKUKANNYA MERGER BANK PADA P.T.

Tesis untuk Memeroleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI BLAHBATUH PADA TAHUN

PEPLAJAHAN MABEBAOSAN BASA BALI SANE NGANGGEN MODEL PEPLAJAHAN INOVATIF RING KELAS XI IIS 3 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

INTERAKSI SOSIAL BUDAYA TIMUR-BARAT DALAM NOVEL LIAK NGAKAK KARYA PUTRA MADA: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NI PUTU NOVA SANDITYAWATI

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PENSIUNAN PADA PT. BANK BPD BALI KANTOR CABANG UBUD

HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

NUMERALIA BAHASA JAWA KUNO OLEH DEWA AYU CARMA MIRADAYANTI NIM

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KAMAR RUMAH KOST DI KECAMATAN KUTA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENANAM MODAL ASING DALAM SENGKETA HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

KEWAGEDAN NGRESEPANG WANGUN DASAR LAN ARTOS KRUNA DWILINGGA SISIA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJAR SINGARAJA

NUREKSAIN ANGGAH-UNGGUHING BASA BALI RITATKALA PAPARUMAN ADAT RING DESA ADAT SAMPALAN TENGAH, KABUPATEN KLUNGKUNG

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA PENGANIAYAAN TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DAN KUHP

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum sastra Bali dibedakan atas dua kelompok, yaitu Sastra Bali

BAB I PENDAHULUAN. kesusastraan Bali adalah salah satu bagian dari karya sastra yang terdapat di

PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR

IUSAN PANGAWIGUNAAN PIRANTI GAMBAR (MONOPOLI) MABASA BALI RING PAPLAJAHAN NGWACEN AKSARA BALI RING SISIA KELAS V SDK MARSUDIRINI

A. A. GD DALEM PUTRA MAHENDRA NIM

SKRIPSI PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN PERSYARATAN SURAT KEPUTUSAN PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PT

ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI GEGURITAN NAGA PUSPA KARYA I NYOMAN SUPRAPTA

I Putu Widhi Astika 1 I Wayan Wendra 1, Sang Ayu Putu Sriasih 2. Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

KAWENTENAN ANGGAH-UNGGUHING BASA BALI RING NASKAH DRAMA I GODOGAN JURUSAN PENDIDIKAN BASA BALI WARSA 2015/2016

PEMANFAATAN LAYANAN REFERENSI DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

NUREKSAIN SESURATAN AKSARA BALI MANUT PASANG AKSARA PURWADRESTA LONTAR SATUA JRO MATUA TEKEN I CAI MANTU DRUEN GEDONG KIRTYA

SISTEM PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG RENON

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF (STUDI KASUS PADA CV. BENTALA BALI DENPASAR)

DAMPAK DIBERLAKUKANNYA TARIF PAJAK PROGRESIF KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH

SKRIPSI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM HABIBIE & AINUN NI KADEK ARIANTI

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan Pura Tanah Lot (yang selanjutnya disingkat GPTL)

SOR SINGGIH BASA BALI RING PARUMAN SUBAK ABIAN DESA ADAT ASAHDUREN, KECAMATAN PEKUTATAN, JEMBRANA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 06 Juli 2017

NYAIHANG SESURATAN GEGURITAN CUPAK GERANTANG LAN SATUA CUPAK GERANTANG MADASAR ANTUK WANGUN CARITA SANE KASELEHIN ANTUK TEORI SASTRA BANDINGAN

Tokoh Lian dalam Novel Nyawa Karya Vinca Callista. : Ilmu Budaya Universitas Udayana

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK SINAR HARAPAN BALI SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

: NI PUTU PEBI ARDIYANI NIM

NOVEL ZIARAH YANG TERPANJANG KARYA K.USMAN Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra

Geguritan Masan Rodi: Analisis Struktur dan Nilai

SKRIPSI MILIK ATAS TANAH TANPA AKTA PPAT DI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

SARANA TEMBANG MELAYANGAN OLIH EMONI KAANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NYURAT PUISI BALI ANYAR SISIA KELAS VIII 6 SMP NEGERI 3 BANJAR

REAKSI PASAR TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN CASH DIVIDEND PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

Jurusan Pendidikan Bahasa Bali, FBS. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja, Indonesia

Oleh : MADE YUDHA WIRAWAN NIM :

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN HARI TUA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG RENON

CAMPUH KODE (CAMPUR KODE) RING WAYANG KULIT INOVATIF CENK BLONK SANE MAMURDA LATA MAHOSADHI

SISTEM PENJUALAN EKSPOR PADA PT. BALI MINA UTAMA. Oleh : NI NYOMAN SURYANINGSIH NIM :

NGAWIGUNAYANG METODE AUDIOLINGUAL ANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NEMBANGANG PUPUH MASKUMAMBANG SISIA KELAS X MIPA 2 SMA NEGERI 1 SINGARAJA

KRITIK POLITIK DALAM ANTOLOGI PUISI MANUSIA ISTANA KARYA RADHAR PANCA DAHANA: ANALISIS BENTUK DAN ISI

ANALISIS PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA SERANGAN

MOTIVASI INDIVIDU BERGABUNG DALAM KOMUNITAS PENGGEMAR TIM SEPAKBOLA (STUDI KASUS: LIMA ANGGOTA FANSCLUB UNITED INDONESIA CHAPTER BALI)

BAB I PENDAHULUAN. sastra sebagai milik bersama yang mencerminkan kedekatan antara karya sastra

KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGKONSUMSI MAKANAN KADALUWARSA

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP LOYALITAS PRODUK HANDPHONE MEREK SAMSUNG DIMEDIASI OLEH PERSEPSI HARGA DI KOTA DENPASAR SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR PUSAT DENPASAR

Transkripsi:

USULAN SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI DANDINILAI OLEH PANITIA PENGUJI PADA PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA PADA TANGGAL, 23 PEBRUARI 2017 Berdasarkan SK Ketua Program Studi Sastra Bali atas nama Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana No : 22/UN14.1./PP.02/2017 Tanggal : 23 Pebruari 2017 Panitia Penguji Usulan Skripsi Ketua Sekretaris Anggota : Dr. Drs. I Wayan Suardiana, M. Hum. : Drs. I Wayan Suteja, M. Hum. : 1. Drs. I Dw. Gd Windhu Sancaya, M. Hum. 2. Dr. Dra. L.P. Puspawati, M. Hum. 3. Drs. I Gde Nala Antara, M. Hum. 4.Drs. I Nyoman Duana Sutika, M. Si. iv

Motto Pantang menyerah sebelum mencapai hasil yang maksimal v

UCAPAN TERIMA KASIH Om Swastyastu. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Mahakuasa karena atas tuntunan dan anugrah-nya, skripsi yang berjudul Aspek-Aspek Sosiologis Geguritan Jayaprana ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan yang mendasar dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sastra padaprogram Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan, tentunya tidak terlepas dari segala kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki baik dari segi wawasan maupun pengalaman. Akan tetapi berkat bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini sebagai rasa hormat atas terwujudnya skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana beserta staf atas segala kebijakan dan fasilitas yang telah disediakan; 2. Drs. I Dw. Gd Windhu Sancaya, M.Hum.,selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak membimbing dan memberikan dasar-dasar pemahaman tentang bagaimana penulisan skripsi yang benar, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sebagai pembimbing pertama pembuatan skripsi ini beliau dengan sabar dan teliti memberikan bimbingan; vi

3. Dr. Dra. Luh Putu Puspawati, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membimbing dan banyak memberikan dasar-dasar pemahaman tentang telaah teks sastra, serta mengarahkan penulis dengan sabar, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan; 4. Dr. Drs. I Wayan Suardiana, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, atas segala bantuan dan dukungannya hingga terwujudnya skripsi ini; 5. Drs. I Nyoman Duana Sutika, M. Si., selaku Sekretaris Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana serta selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas segala bantuan dan yang telah membimbing serta mengarahkan dalam hal akademik sejak semester awal hingga semester akhir; 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, atas segala petunjuk dan pengajarannya selama perkuliahan hingga terwujudnya skripsi ini; 7. Seluruh staf UPT Perpustakaan Lontar, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, para pegawai tata usaha, bagian akademik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana atas segala informasi dan bantuannya dalam mendukung penyelesaian skripsi ini; 8. Seluruh staf Pusat Dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Perpustakaan Daerah Provinsi Bali, serta seluruh staf Gedong Kirtya Kota Singaraja yang telah memberikan bantuan dalam mendukung diselesaikannya skripsi ini; vii

9. Para informan yang berasal dari Desa Kalianget dan Teluk Terima yang telah memberikan informasi mengenai cerita Jayaprana hingga terwujudnya skripsi ini; 10. Keluargaku tercinta, Ayah dan Ibu khususnya, Wayan Sukitadan Ni Nyoman Jelihatas segala pengertian dan pengorbanan tanpa batas baik material maupun spiritual serta dorongan semangat yang telah diberikan seumur hidup tanpa akhir, ketiga saudara Luh Suriapti, Kadek Sutartiningsih dan Nyoman Sutresna yang telah memberikan semangat dan dorongan hingga saat ini, serta pada teman dan sahabat yang telah memberikan motivasi dan doanya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan; 11. Kawan-kawan Sastra Bali Angkatan 2011 serta seluruh keluarga besar MAHASABA (Mahasiswa Sastra Bali) atas segala motivasi dan kebersamaannya hingga terwujudnya skripsi ini. Semoga segala budi baik Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara mendapat anugerah dari Tuhan. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati pula penulis ingin menyampaikan bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan serta kelemahan, maka dari itu segala kritik atau saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini sangat diharapkan, serta berharap skripsi ini ada sesuatu yang berguna di dalamnya. Om Santih, Santih, Santih Om. Denpasar, Pebruari 2017 Penulis viii

ATUR SUKSMA Om Swastyastu. Rasa angayubagia majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, santukan sangkaning asung kerta wara nugrahan Ida, saselehan sané mamurda Aspék- Aspék Sosiologis Geguritan Jayaprana puniki prasida kapuputang manut galah sané kacumawisang. Tetujon indik panyelehan puniki pinaka piranti mitegepin silih tunggil syarat anggén ngrereh Gelar Sarjana Sastra ring Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, UniversitasUdayana. Saseleh puniki majanten sampun makéh kekirangan-kekirangannyané santukan minakadi wawasan utawi pangalaman. Nanging malarapan indik piteket, wantuan, taler sokongan saking Ida Dané sareng sami, saseleh puniki sida kapuputang, duaning punika ring galah sané becik puniki titiang ngaturang suksma majeng ring: 1. Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., pinaka Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana taler staf makasami sanésampun lédang ngicénin titiang sarana ritatkala nglaksanayang kuliah; 2. Drs. I Dw. Gd Windhu Sancaya, M. Hum.,pinaka Dosen Penuntun I, sané sampun ngicénin makudang-kudang pangweruh indik sasuratan skripsi sané patut, sané sampun ngicénin tuntunan, lan piteket-piteket ring sajeroning muputang saselehé puniki. Pinaka penuntun kapertama pakaryaan saseleh puniki Ida antuk sabar lan sayaga ngicénin tuntunan; ix

3. Dr. Dra. Luh Putu Puspawati, M. Hum., pinakadosen Penuntun II, sané sampun ngicénin tuntunan indik teks sastra, taler makudang-kudang pangweruh sané nyokong saseleh puniki sida kapuputang; 4. Dr. Drs. I Wayan Suardiana, M.Hum., pinaka Ketua Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, indik wantuan miwah tuntunannyané nyantos saseleh puniki sida kapuputang; 5. Drs. I Nyoman Duana Sutika, M.Si., pinaka Sekretaris ring Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, taler pinaka Dosen Penuntun Akademik, indik samian wantuan lan sané sampun ngicénin tuntunan indik akademik saking semester pangawit nyantos semester penguntat; 6. Para dosen Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana sané sampun ngicénin titiang tuntunan lan pangweruh ritatkala titiang nyarengin paplajahan nyantos saseleh puniki sida kapuputang; 7. Staf UPT Perpustakaan Lontar taler Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, pegawai tata usaha, bagian akademik makasami, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana sané sampun ngicénin wantuan lan informasi ritatkala muputang saselehé puniki; 8. Staf Pusat Dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali maka sami, Perpustakaan Daerah Provinsi Bali, taler maka sami staf Gedong Kirtya Kota Singaraja sané sampun ngicénin wantuan lan informasi ritatkala muputang saselehé puniki; x

9. Para Informan sané magenah ring Desa Kalianget miwah Teluk Terima sané sampun ngicénin informasi ngeninin indik carita Jayaprana nyantos saseleh puniki sida kapuputang; 10. Kuluwargan titiang sané banget tresnain titiang, I Bapa taler I Mémé untengnyané, Wayan Sukita miwah Ni Nyoman Jelih indik samian pikayun lan sokongan taler tuntunan semangat sané sampun kaicénin satanggun urip titiangé, para nyaman titiang Luh Suriapti, Kadek Sutartiningsih miwah Nyoman Sutresna sané sampun ngicénin semangat miwah tuntunan nyantos kadi mangkin. Taler timpal-timpal sané sampun ngicénin motivasi miwah pangacepnyané nyantos saseleh puniki sida kapuputang; 11. Sameton Sastra Bali Angkatan 2011taler makasami kuluwarga MAHASABA (Mahasiswa Sastra Bali) indik motivasi lan kebersamaan pinaka saselehé puniki sida kapuputang. Dumogi Bapak, Ibu, talersameton sareng sami ngamolihang panugrahan saking Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tiosan punika, kritik miwah piteket-piteket saking para pangwacén miwah parajana kaaptiang anggén ngwangun saselehé puniki mangda sida patut. Inggih wantah asapunika atur piuning titiang, dumogi saselehé puniki wénten pikenohyané majeng ring para pangwacén. Om Santih, Santih, Santih Om. Denpasar, Pebruari 2017 Panyeleh xi

ABSTRAK ASPEK-ASPEK SOSIOLOGIS GEGURITAN JAYAPRANA Penelitian ini berjudul Aspek-Aspek Sosiologis Geguritan Jayaprana.Penelitian ini menggunakan teori struktural yang dikemukakan oleh Teeuw, Jan Van Luxemburg, dan Nurgiyantoro serta teori sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Sapardi Djoko Damono, Wellek dan Warren. Metode yang digunakan dalam tahap penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik membaca. Selain itu juga menggunakan metode wawancara dengan teknik merekam dan mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari hasil wawancara. Selanjutnya dalam tahap analisis data menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif analitik. Pada tahapan analisis data, metode yang digunakan adalah metode formal dan informal yang dibantu dengan teknik deduktif dan induktik. Pengungkapan struktur Geguritan Jayaprana menyangkut stuktur forma yang meliputi: kode bahasa dan sastra, dan gaya bahasa. Analisis struktur naratif Geguritan Jayaprana akan dilakukan dari enam aspek, yaitu insiden, alur (plot), tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Aspek-Aspek Sosiologis Geguritan Jayaprana yang meliputi: (1) sistem religi, (2) sistem sosial, (3) sistem pengetahuan, (4) sistem ekonomi, (5) sistem teknologi arsitektur tradisional Bali, (6) sistem bahasa, (7) sistem kesenian, dan (8) geografis dantopologi. Serta keterkaitan cerita Jayaprana dengan keyakinan masyarakat Desa Kalianget. Kata kunci : geguritan, struktur, aspek-aspek sosiologis, dan keyakinan xii

ABSTRAK ASPEK-ASPEK SOSIOLOGIS GEGURITAN JAYAPRANA Panuréksan puniki mamurda Aspek-Aspek SosiologisGeguritan Jayaprana. Ring panuréksan puniki nganggé teori strukturalsaking Teeuw, Jan Van Luxemburg, lan Nurgiyantoro miwahteori sosiologi sastrapamekasnyané saking Sapardi Djoko Damono miwah Wellek lan Warren. Tata cara sane kaanggén minakadi tahap penyediaan data nganggén metode simak sane kawantu antuk teknik mamaca. Lianan antuk punika kaanggén malih metode wawancara sane kawantu antuk teknik ngerekammiwah teknik nyatet mungguing napi sané kabuat saking wawancara punika.selanturnyané ring tata cara analisis data kaanggén metode kualitatif antuk teknik deskriptif analitik. Ring analisis data tata cara sané kaanggén minakadi metode formal miwah informal sane kawantu antuk teknik deduktif miwah induktif. Sajeroning nlatarang Geguritan Jayapranaindik wangunnyané minakadi kode bahasa lan sastra, miwah gaya bahasa. Sajeroning Struktur naratif pacangkawéntenang antuk nenem soroh inggih punika insiden, alur, tokoh lan penokohan, latartema, miwah amanat. Aspek-Aspek Sosiologis Geguritan Jayaprana minakadi: (1) sistem religi, (2) sistem sosial, (3) sistem pengetahuan, (4) sistem ekonomi, (5) sistem teknologi arsitektur tradisional Bali, (6) sistem bahasa, (7) sistem kesenian, lan (8) geografis lan topologi. Miwah paiketan carita Jayaprana tekéning keyakinan warga Desa Kalianget. Unteng Baos : geguritan, struktur, aspek-aspek sosiologis, miwah keyakinan xiii

DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN PENETAPAN PANITIA UJIAN MOTTO UCAPAN TERIMA KASIH ATUR SUKSMA ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR LAMBANG DAN SINGKAT i ii iii iv v vi ix xii xiv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 6 1.3 Tujuan Penelitian 6 1.3.1 Tujuan Umum 6 1.3.2 Tujuan Khusus 7 1.4 Manfaat Penelitian 7 1.4.1 Manfaat Teoretis 7 1.4.2 Manfaat Praktis 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA,KONSEP,DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 9 2.2 Konsep 12 2.2.1 Konsep Aspek Sosial 13 2.2.2 Konsep Keyakinan 14 2.3 Landasan Teori 14 BAB III METODE DAN TEKNIK, SUMBER DATA, JANGKAUAN, DAN SISTEMATIKA ANALISIS DATA 3.1Metode dan Teknik 19 3.1.1 Metode dan Teknik Penyediaan Data 20 3.1.2 Metode dan Teknik Analisis Data 21 3.1.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data 22 3.2 Sumber Data 22 3.3 Jangkauan 25 3.4 Sistematika Analisis Data 26 BAB IV UNSUR-UNSUR STRUKTUR GEGURITAN JAYAPRANA 4.1 Struktur Forma 32 4.1.1 Kode Bahasa dan Sastra 32 4.1.2 Gaya Bahasa 39 xiv

4.2 Struktur Naratif 46 4.2.1 Insiden 46 4.2.2 Alur/Plot 51 4.2.3 Tokoh dan Penokohan 59 4.2.4 Latar/Setting 73 4.2.5 Tema 82 4.2.6 Amanat 88 BAB V ASPEK-ASPEK SOSIOLOGIS GEGURITANJAYAPRANA 5.1 Sistem Religi 92 5.2 Sistem Sosial 97 5.3 Sistem Pengetahuan 107 5.4 Sistem Ekonomi 110 5.5 Sistem Teknologi Arsitektur Tradisional Bali 111 5.6 Sistem Bahasa 115 5.7 Sistem Kesenian 122 5.8 Geografis dan Topologi 132 BAB VI KETERKAITAN CERITA JAYAPRANA DENGAN KEYAKINAN MASYARAKAT DESA KALIANGET 6.1 Keyakinan Masyarakat Desa Kalianget terhadap Peninggalan dalam bentuk Benda yang dikaitkan dengan Cerita Jayaprana 140 6.2 Keyakinan Masyarakat Desa Kalianget terhadap Peninggalan dalambentuk Bangunan Suci yang dikaitkan dengan Cerita Jayaprana 142 BAB VIISIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan 148 7.2 Saran 150 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN xv

DAFTAR LAMBANG ---- : suku kata / : penanda (satu) baris (palet) // : penanda (satu) bait (pada) I-X : jumlah baris (paletp/guru gatra) 1,2,3,4,5,6,7,8, : jumlah suku kata (kecap/guru wilangan) /a/, /i/, /u/, /e/, /o/ : jatuhnya bunyi vokal (guru lagu, guru, suara pamatut, lingga suara) pada suku kata terakhir dalam suatu palet. DAFTAR SINGKAT GJP BBA BBM BBK : Geguritan Jayaprana : Bahasa Bali Alus : Bahasa Bali Madia : Bahasa Bali Kasar xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih hidup dan berkembang sampai saat ini adalah geguritan. Dari sekian banyak karya sastra geguritan yang ada, salah satunya adalah Geguritan Jayaprana. Geguritan Jayaprana menggunakan satu jenis pupuh, yaitu Pupuh Ginada Jayaprana yang terdiri dari 179 bait (pada). Beberapa keunikan dan kekhasan yang terdapat dalam Geguritan Jayaprana membuat ketertarikan sendiri untuk menganalisis geguritan ini lebih mendalam terutama pada segi struktur, aspek-aspek sosiologis Geguritan Jayaprana, serta kaitan cerita Jayaprana dengan keyakinan masyarakat Desa Kalianget. Salah satu hal menarik yang terdapat pada naskah Geguritan Jayaprana yaitu terletak pada hubungan antara karya sastra dengan tempat-tempat yang digambarkan di dalam karya sastra itu sendiri. Tempat-tempat yang digambarkan tersebut sesuai dengan kenyataan di masyarakat memang benar ada di wilayah Buleleng bagian Barat. Sampai saat ini tempat-tempat tersebut masih bisa ditemukan dan masih dilestarikan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu terletak juga pada hubungan antara karya sastra dengan keyakinan dan kenyataan masyarakat yang ada di Desa Kalianget dan masyarakat di Teluk Terima yang meyakini kisah I Jayaprana dan Ni Layonsari memang sungguh-sungguh terjadi. Dari segi cerita, cerita Jayaprana memang sangat menarik, bahkan menjadi semacam legenda bagi masyarakat Bali. Dari struktur ceritanya, permasalahan 1

yang diungkapkan di dalamnya mengisahkan tentang kehidupan masyarakat kebanyakan yang di angkat menjadi warga kerajaan. Hal ini merupakan sesuatu yang jarang terjadi dan di angkat sebagai kisah di dalam karya sastra. Menurut kalangan masyarakat Desa Kalianget cerita Jayaprana dianggap sebagai peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Mereka pada umumnya berkeyakinan bahwa cerita Jayaprana ini benar-benar terjadi. Hal tersebut ditunjukkan oleh mereka dengan bukti adanya peninggalan-peninggalan berupa benda-benda seperti, naskah lontar Geguritan Jayaprana, 3 buah Keris, dan 1 buah Pengrupak untuk menyurat lontar yang saat ini disimpan di Pura Jayaprana yang oleh masyarakat di sana juga dinamakan Pura Ida Bhatara Sakti Wawu Rauh. Apabila dihubungkan dengan karya sastra, benda-benda tersebut diyakini masyarakat Desa Kalianget sebagai sesuatu yang ditinggalkan dari kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari. Selain hal-hal tersebut mereka juga meyakini bahwa kisah I Jayaprana dan Ni Layonsari benar-benar terjadi, yaitu dengan bukti adannya bangunan-bangunan suci (pura) yang diyakini sebagai peninggalan dari kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari dahulu. Pura-pura tersebut antara lain Pura Merajan Prabhu, Pura Jaran Guyang, dan Pura Jayaprana. Pura Merajan Prabhu apabila dikaitkan dengan kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari diyakini dulu sebagai tempat untuk persembahyangan khusus Sang Raja Kalianget, akan tetapi saat ini pura tersebut difungsikan sebagai tempat persembahyangan para Anake Agung se-jebag Bali. Pura Jaran Guyang apabila dikaitkan dengan kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari diyakini dahulu difungsikan sebagai tempat persembahyangan khusus 2

pasangan suami istri yaitu, I Jayaprana bersama dengan Ni Layonsari untuk ngayat Ida Bhatara Leluhurnya (Sanggah Merajan). Namun saat ini pura tersebut difungsikan sebagai tempat untuk memohon anugrah apabila ingin sukses dalam pembelajaran maupun dalam pekerjaan. Pura Jayaprana apabila dikaitkan dengan kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari difungsikan oleh masyarakat Desa Kalianget sebagai tempat persembahyangan untuk memohon keselamatan dan ketentraman masyarakat desa. Pura tersebut dibangun setelah selesai melaksanakan upacara pengabenan jenazah I Jayaparana pada tahun 1950. Saat ini Pura Jayaprana dianggap oleh sebagian besar masyarakat Desa Kalianget sebagai Pura Kahyangan Jagat, karena kebanyakan dari kalangan masyarakat luar Desa Kalianget yang datang untuk bersembahyang ke pura tersebut. Selain itu dari kalangan luar Bali serta dari Luar Negeri pun juga ada yang bersembahyang ke Pura Jayaprana. Oleh sebab itulah saat ini Pura Jayaprana bukan hanya digunakan sebagai tempat persembahyangan masyarakat Desa Kalianget, akan tetapi juga digunakan sebagai tempat persembahyangan untuk umum, seperti pura-pura besar lainya yang ada di Bali. Pura-pura tersebut sangat besar kaitannya dengan kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari, karena pura-pura tersebut sampai saat ini masih bisa ditemukan dan masih difungsikan serta dilestarikan oleh masyarakat Desa Kalianget. Di samping itu pula keyakinan juga muncul pada masyarakat Teluk Terima yang meyakini bahwa pada zaman dahulu memang benar I Jayaprana di bunuh di Teluk Terima, lalu jenazahnya dikubur di sana. Masyarakat Teluk Terima menemukan 3

kuburan tersebut, lalu dibuatkanlah pelinggih berbentuk patung I Jayaprana dan Ni Layonsari yang diletakkan di atas kuburan Jayaprana tersebut. Sejauh mana keyakinan masyarakat Desa Kalianget dan masyarakat Teluk Terima sesuai dengan kenyataan, tentu saja hal itu memerlukan penelitian tersendiri khususnya dari segi sejarah. Penelitian ini bukan merupakan kajian sejarah, tetapi mengkaji aspek-aspek sosiologis yang terkandung di dalam Geguritan Jayaprana dan unsur estetisnya. Sepanjang pengetahuan penulis Geguritan Jayaprana sudah pernah dikaji sebelumnya oleh Tim Peneliti dalam Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Bali Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Denpasar (1985) terutama dari segi naskah geguritan, bentuk dan strukturnya. Pada kajian struktur penelitiannya tersebut, tim lebih memfokuskan pada aspek tema, alur, penokohan, komposisi cerita, latar, dan gaya bahasanya saja (1985: 33-91). Namun penelitian kali ini akan membahas dari segi struktur, yang meliputi struktur forma dan struktur naratif, membahas mengenai aspek-aspek sosiologis Geguritan Jayaprana, serta membahas keterkaitan cerita Jayaprana dengan keyakinan masyarakat Desa Kalianget. Struktur forma yang dibahas pada penelitian kali ini meliputi, kode bahasa dan sastra, dan gaya bahasa. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian sebelumnya oleh Tim Peneliti dalam Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Bali Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Denpasar (1985) hanya membahas mengenai bentuk geguritan dan gaya bahasa, 4

namun penelitian kali ini akan membahas lebih mendalam mengenai kode bahasa dan sastra, dan beberapa gaya bahasa yang kembali ditemukan oleh penulis. Selain itu kajian mengenai struktur naratifnya, pada penelitian kali ini dilakukan dari enam aspek, yaitu insiden, alur (plot), tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu, hanya pada aspek insiden dan amanat yang tidak dijelaskan secara rinci. Maka dari itu pada penelitian kali ini akan menjelaskan kembali mengenai aspek insiden dan amanat yang terkandung di dalam Geguritan Jayaprana. Pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan satu teori yaitu teori struktural. Teori yang digunakan secara mendalam yaitu teori struktural yang dikemukan oleh Hutagalung. Namun pada penelitian kali ini akan menggunakan secara mendalam teori struktural yang dikemukakan oleh Teeuw, Luxemburg, Nurgiyantoro dan teori sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Damono, Wellek dan Warren. Teori sosiologi sastra digunakan yaitu untuk membedah kajian aspek-aspek sosiologis Geguritan Jayaprana. Penelitian yang dilakukan kali ini lebih menekankan pada aspek-aspek sosiologis yang terkandung di dalam Geguritan Jayaprana, serta mengkaitkannya dengan keyakinan masyarakat Desa Kalianget. Sejauh ini belum pernah ada yang melakukan penelitian mengenai aspek-aspek sosiologis yang terkandung di dalam Geguritan Jayaprana. 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut. 1) Unsur-unsur apa sajakah yang membangun struktur Geguritan Jayaprana? 2) Aspek-aspek sosiologis apa sajakah yang terkandung di dalam Geguritan Jayaprana? 3) Sejauh manakah cerita Jayaprana berkaitan dengan keyakinan masyarakat Desa Kalianget? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini, secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan karya-karya sastra yang masih ada sampai saat ini di Bali. Selain itu juga untuk ikut berpartisipasi dalam rangka pengembangan, pembinaan, serta pelestrarian bahasa Bali sebagai warisan budaya. Serta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat Bali khususnya penikmat sastra mengenai kebenaran kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari. 6

1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus suatu penelitian harus sesuai dengan masalah serta rincian yang telah ditetapkan. Secara khusus penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui unsur-unsur yang membangun struktur Geguritan Jayaprana, 2) untuk mengetahui aspek-aspek sosiologis yang terkandung di dalam Geguritan Jayaprana, 3) serta untuk mengetahui sejauhmana cerita Jayaprana berkaitan dengan keyakinan masyarakat Desa Kalianget. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian terhadap karya sastra Bali tradisonal sangat besar manfaatnya bagi perkembangan apresiasi masyarakat. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat terutama bagi penulis sendiri, dan masyarakat untuk lebih mengenal keberadaan karya sastra Bali tradisonal khususnya karya sastra Geguritan. Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang didapatkan yaitu, manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1.4.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan sumbangan atau kontribusi dalam bidang ilmu sastra dan pengembangan maupun penerapan teori sastra untuk melakukan penelitian 7

terhadap karya sastra. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi untuk melakukan analisis karya sastra geguritan di masa mendatang. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut. 1) Bagi peneliti, dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan peneliti mendapat wawasan yang lebih banyak mengenai kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari di masyarakat secara langsung. Selain itu juga diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat Bali khususnya penikmat sastra mengenai kebenaran kisah cerita I Jayaprana dan Ni Layonsari. 2) Bagi masyarakat khususnya penikmat sastra, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal karya sastra geguritan, sehingga dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap karya sastra Bali tradisional. Hasil kajian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan sedikit wawasan kepada pembaca mengenai aspek-aspek sosiologis Geguritan Jayaprana sehingga dapat direnungkan, diresapi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 8