BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III Studi Kasus III.1 Sekilas Tentang Ciptagelar III.1.1 Bentang Alam di Daerah Kasepuhan Ciptagelar

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penentuan Batas Wilayah Adat

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa:

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. BT dan LS. Suhu rata-rata pada musim kemarau antara 28 C

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. 4. Dale, P. F. dan Mclaughlin, J. D Land Administration. Oxford University Press. New York, USA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat baik bila industri ini dapat dikelola dan dikembangkan secara

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB III PENENTUAN BATAS WILAYAH ADAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

DISFUNGSIONAL PERAN KARANG TARUNA DALAM PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG CIREUNDEU

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Dale and McLaughlin, 1999: Land Administration, Oxford Press, New York, USA

Gambar 3.1 Lokasi Kasepuhan Ciptagelar (Google Earth, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

2016 KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN SANITASI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT KASEPUHAN CIPTARASA KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI

DAFTAR PUSTAKA. Artawilaga, R. Rustandi Hukum Agraria Indonesia dalam Teori dan Praktek. NV Masa Baru. Jakarta

TATA CARA PEMBAGIAN ATAU PENGKAPLINGAN TANAH DALAM SISTEM PERTANAHAN MENGGUNAKAN HUKUM ADAT DI KASEPUHAN CIPTAGELAR

PEMASARAN, DAYA TARIK EKOWISATA DAN MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN

VII. PERSEPSI MASYARAKAT KASEPUHAN SINAR RESMI TERHADAP PERLUASAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK (TNGHS)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB VI IMPLIKASI PENERAPAN STANDAR PENGELOLAAN DI LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moch Ali M., 2015

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Adat Kasepuhan

BAB I PENDAHULUAN. Baduy merupakan salah satu suku adat di Indonesia yang sampai

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

2015 PENGAKUAN KEESAAN TUHAN DALAM MANTRA SAHADAT SUNDA DI KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI

BAB IV PENUTUP. manajemen dalam sebuah porduksi acara televisi sangatlah penting untuk

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

Kosmologi dalam Arsitektur Masyarakat Kasepuhan Banten Kiduldi Lebak Sibedug

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Wawan (2014:11) menyatakan melalui informasi manusia juga dapat mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI CULTURE DIVERSITY LITERACY DI KASEPUHAN SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN Sejarah Kampung Adat Ciptagelar

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

IV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi

BAB II LANDASAN TEORI. Pulau Giliyang terdiri dari dua kata gili (pulau) dan iyang (sesepuh). Konon

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2015 KEHID UPAN MASAYARAKAT BAD UY LUAR D I D ESA KANEKES KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

ADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG

ADAPTASI LINGKUNGAN MASYARAKAT KASEPUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Mereka selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Bab III. Metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari masa ke masa semakin canggih dan mudah untuk diakses. Kita sebagai manusia tidak dapat menghindari perkembangan teknologi dan informasi tersebut. Muda sampai yang tua, pedesaan atau pun perkotaan, yang punya tingkat ekonomi rendah maupun tinggi pasti akan terkena arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan perubahan pada pola kehidupan dan cara kerja individu maupun organisasi. Tidak dapat dipungkiri bila di era yang sangat modern ini teknologi menjadi sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Masyarakat yang hidup dengan tingkat ekonomi menengah ke atas dan berlokasi di perkotaan bukan hal yang aneh dengan adanya televisi layar tipis, program siaran televisi dari jaringan berlangganan, ataupun teknologi yang canggih serta bernilai tinggi. Namun apabila dalam suatu perkampungan terdapat televisi dengan program siaran yang mereka buat sendiri mungkin akan menjadi hal yang baru yang akan kita lihat. Perkampungan tersebut adalah perkampungan adat yang memegang teguh ajaran atau kepercayaan dari leluhurnya. Hal tersebut menjelaskan bahwa teknologi yang berkembang sangat pesat ini membuat suatu perkampungan adat dapat menerimanya dan memanfaatkan suatu media massa sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai leluhur. Dari situ lah terbentuk suatu komunikasi massa, yang dimana menurut Dominick fungsi komunikasi massa terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan) (dalam Ardianto dkk, 2007:14). Jaringan siaran televisi yang diciptakan oleh perkampungan tersebut telah menerapkan fungsi-fungsi dari komunikasi massa. Perkampungan yang dimaksud adalah Kasepuhan Ciptagelar yang berada di Kampung Sukamulya (Ciptagelar) Desa 1

Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Sukabumi Provinsi Jawa Barat tepat di bawah kaki Taman Nasional Guning Halimun-Salak (TNGHS), sebelumnya Kampung Adat Ciptagelar berada di Kampung Ciptarasa (Sirnarasa). Pada bulan Juli tahun 2001 masyarakat adat ini melakukan Hijrah dari Ciptarasa ke Ciptagelar. Perpindahan kampung ini berdasarkan atas perintah (wangsit) yang di dapat oleh Abah Anom. Pada waktu itu Bapak Encup Sucipta (sesepuh) dari para leluhurnya yang mau atau tidak harus mengikuti wangsit tersebut. Begitulah informasi awal yang peneliti peroleh dari hasil wawancara dengan sesepuh adat di Ciptagelar pada saat pra penelitian. Kasepuhan Ciptagelar merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya. Hal ini akan terlihat jelas perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar kampung adat Ciptagelar. Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar hidup pada suatu tatanan yang dikondisikan dalam suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat. Kepercayaan warga kampung adat Ciptagelar masih memegang teguh ajaran-ajaran dari leluhurnya. Walaupun masyarakatnya berbahasa Sunda tetapi mereka tidak mengaku dari etnis Sunda, melainkan mengakui bahwa mereka adalah masyarakat Banten Kidul. Pada saat ini anggota masyarakatnya terdiri dari berbagai macam latar belakang dan daerah, karena Kasepuhan Ciptagelar sangat terbuka buat siapapun yang ingin tinggal di wilayah mereka asal mau mengikuti tata aturan yang berlaku di masyarakat tersebut. Kasepuhan Ciptagelar tidak menutup media yang masuk baik itu berupa informasi, kebudayaan asing ataupun melupakan adat istiadat leluhurnya. Berkembangnya media di Indonesia yang semakin modern, masyarakat Kasepuhan Ciptagelar tetap teguh memegang kepercayaan mereka terhadap leluhurnya tanpa melupakan kebudayaan mereka. Peneliti melakukan pra observasi ke lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran awal mengenai Kasepuhan Ciptagelar. Perjalanan menuju Kasepuhan Ciptagelar dapat di tempuh dengan menggunakan motor maupun mobil. Terdapat 3 rute menuju Kasepuhan Ciptagelar, 2 rute diantaranya hanya dapat ditempuh dengan kendaraan motor dan kendaraan mobil four wild (4WD) atau mobil khusus untuk 2

gunung dengan jalan yang berbatu dan sedikit berlumpur. 2 rute ini biasa di sebut dengan jalur setan.namun untuk 1 rute lainnya dapat di lalui dengan mobil biasa seperti avanza maupun sedan, karena jalanannya yang tidak terlalu parah seperti 2 rute lainnya. Hanya saja rute ini 2 kali lipat lebih jauh dari 2 rute lainnya. Perjalanan dari Bandung menuju Kasepuhan Ciptagelar dapat di tempuh 6-8 jam lewat Pelabuhan Ratu menuju Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Sukabumi Propinsi Jawa Barat. Dari beberapa literatur tersebut memberi gambaran tentang Kampung Adat Ciptagelar yang bersahaja, secara keseluruhan gambaran yang diberikan beberapa media tersebut memaksa pikiran peneliti agar nanti ketika berada di Kampung Adat Ciptagelar peneliti harus menjaga perilaku, ucapan, dan waspada terhadap segala kemungkinan yang akan bersinggungan dengan adat istiadat setempat. Gambar 1.1 Imah Gede Kasepuhan Ciptagelar (Sumber: dokumentasi pra penelitian 2015) Ciptagelar saat ini di bawah kepemimpinan Abah Ugi atau nama lengkapnya Ugi Sugriana Rakasiwi menggantikan almarhum ayahnya yang meninggal pada tahun 2007 yaitu Abah Anom Bapak Encup Sucipta. Dengan di damping Emak Alit (Istri Abah) dan 1 orang anaknya serta para Baris Kolot dan jajarannya stafnya. Abah Ugi yang saat ini berumur 30 tahun, tergolong muda sebagai seorang sesepuh adat,dengan bekal pengetahuan di bidang elektro dan bakat Ngulik nya, Abah Ugi mampu membangun peradaban Kasepuhan Ciptagelar yang modern namun tidak 3

meninggalkan adat leluhurnya. Dengan pembuktian yang telah Abah Ugi kerjakan yaitu beliau sudah membangun 4 turbin PLTA yang mampu menerangi sekitar 100 kepala keluarga hasil konsep Abah Ugi, bukti lainnya adalah telah didirikannya sebuah Studio Radio dan StasiunTelevisi yang bernama CigaTV, dan saat ini Abah sedang fokus melakukan pemetaan wilayah Ciptagelar menggunakan pesawat tanpa awak (Drone) dengan membuat, merakit dan menerbangkan Drone tersebut sendiri. Gambar 1.2 Situs CigaTV di youtube (Sumber: https://www.youtube.com/channel/ucu6ryie38wdpdjyq_w0ntvw diakses pada tanggal 22 September 2016) Abah Ugi memberi kepercayaan kepada Kang Yoyo untuk mengelolah siaran televisi yang di beri nama CigaTV. CigaTV berasal dari Ciga dan TV, Ciga berasal dari bahasa sunda yang artinya seperti, sedangkan TV berasal dari singkatan dari televisi. Dinamakan CigaTV karena pada saat Abah Ugi menciptakan pemancar tersebut secara tidak sengaja Abah Ugi mengucapkan kata Cigatv yang artinya seperti televisi.selanjutnya Abah Ugi memberikan kepercayaan CigaTV dikelolah oleh kang Yoyo. Kang Yoyo ini adalah salah satu pendatang Kasepuhan Ciptagelar yang memutuskan untuk menetap di Kasepuhan Ciptagelar. Di Kasepuhan Ciptagelar sangat terbuka bagi orang-orang yang ingin tinggal di sana. Dengan catatan mereka siap menjalankan semua aturan adat yang sudah di pegang teguh dari leluhurnya. 4

Gambar 1.3 Studio CigaTV (Sumber: Dokumentasi pra penelitian 17 Agustus 2015) Berdasarkan wawancara pada saat pra penelitian, CigaTV menjadi media hiburan, informasi serta pendidikan bagi masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Abah Ugi selaku pendiri dari CigaTV menyebutkan bahwa CigaTV dibuat untuk mengenalkan adat istiadat di alam modernisasi. Menurut Abah Ugi tayangan-tayangan yang ada sekarang itu tidak mendidik bagi masyarakat Kasepuhan karena tidak adanya hal-hal yang berbau pertanian, sedangkan masyarakat Kasepuhan mayoritas kegiatannya ada lah bertani. Sehingga dengan adanya CigaTV abah Ugi berharap dapat mengimbangi tayangan-tayangan dari televisi Nasional. Tayangan di CigaTV hampir 60 persen adalah tayangan kegiatan sehari-hari masyarakat Ciptagelar atau yang disebut juga dengan Dokumentasi Sadidinten. Terdapat 34 lebih kegiatan adat di Kasepuhan Ciptagelar setiap tahunnya yang rutin dilaksanakan. Namun hanya beberapa yang boleh diketahui oleh umum dan diliput oleh media baik itu dari CigaTV maupun dari media luar. Meskipun tiap tahunnya kegiatannya sama namun ada suasana yang membedakan sehingga CigaTV meliput seluruh kegiatan yang ada di Ciptagelar. Saat Kang Yoyo selaku pengurus CigaTV dan orang kepercayaan Abah ini, beliau berharap dengan adanya CigaTV yang ditonton oleh warga maupun tamu yang berkunjung ke Ciptagelar memberikan 5

keingintahuan lebih dengan kegiatan tersebut sehingga ikut turun serta dalam kegiatan yang ada di Ciptagelar. Kasepuhan Ciptagelar sangat terbuka sekali dengan orang luar, namun tidak melupakan adat istiadat dari leluhurnya dan masih mematuhinya hingga saat ini. Maka dari itu peneliti akan menganalisis proses produksi program Dokumentasi Sadidinten di CigaTV yang menjadi program utama dan sekaligus dari 24 jam siaran di CigaTV di isi dengan seluruh kegiatan di Ciptagelar. Proses produksi program siaran terdiri dari 3 tahap yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Pra-produksi adalah tahap perencanaan program yang nantinya akan dibuat, produksi adalah tahap pelaksanaan dari mulai pengambilan gambar dan sebagainya, dan yang terakhir pasca produksi adalah tahap editing dan penyelesaian setelah proses pengambilan gambar dan beberapa rekaman yang nantinya akan disusun dan dijadikan suatu program acara yang tersusun dengan rapih. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh CigaTV baik dari sumber daya manusianya ataupun teknologinya, Kang Yoyo mengelolah CigaTV ditemani oleh para kameraman cilik. Kameraman cilik ini beberapa ada yang putus sekolah karena keinginannya, ada juga faktor ekonomi, dan ada juga yang masih sekolah. Pada saat peneliti melakukan observasi ditemukan kamera yang CigaTV gunakan kurang terawat ditemukan beberapa lensa kamera yang berjamur. Kamera, lensa dan peralatan siaran CigaTV didapatkan dari para pengunjung Kasepuhan Ciptagelar yang dengan sengaja disumbangkan kepada mereka, ada juga yang sengaja dibeli oleh Abah Ugi. Dengan keterbatasan yang dimiliki CigaTV baik dari segi ilmu tentang penyiaran, peralatan, dan sumber daya manusianya namun CigaTV masih ada sampai sekarang dan masih melakukan kegiatan penyiarannya. CigaTV dibuat dari Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar dan untuk masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Bahkan CigaTV saat ini sedang melakukan percobaan untuk melakukan siaran dengan sistim Streaming sehingga nantinya tidak hanya warga Kasepuhan Ciptagelar saja yang akan menikmati siaran CigaTV namun masyarakat dari luar Kasepuhan Ciptagelar yang tertarik dengan CigaTV dapat juga menikmatinya. Selain itu menurut Abah Ugi izin penyiaran streaming lebih mudah dibandingkan izin siaran sebagai televisi lokal ataupun komunitas. 6

Gambar 1.4 Streaming CigaTV (Sumber: http://www.ustream.tv/channel/speddvyaxr6 diakses pada tanggal 22 September 2016) Gambar 1.5 Kameraman cilik CigaTV (Sumber: Dokumentasi pra penelitian 17 Agustus 2015) CigaTV hasil dari perkembangan teknologi yang saat ini semakin hari semakin pesat dan juga berkembang sehingga peneiliti sangat tertarik untuk meneliti bagaimana CigaTV dikelolah oleh warganya. Dengan segala kekuarangan yang CigaTV miliki dari sisi sumber daya manusianya, pengetahuan mengenai dunia penyiaran ataupun peralatannya peneliti sangat tertarik dengan topik ini. Selain menjadi media hiburan 7

bagi masyarakan kasepuhan Ciptagelar dan media informasi. Sehingga peneliti memutuskan untuk meneliti dengan topik bagaimana Proses Produksi Program Dokumentasi Sadidinten di CigaTV. 1.2 Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana proses produksi program dokumentasi sehari-hari (Dokumentasi Sadidinten) di CigaTV yang dikelolah oleh masyarakat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi Jawa Barat, diantaranya adalah: 1. Pra-produksi program dokumentasi sadidinten di CigaTV 2. Produksi program dokumentasi sadidinten di CigaTV 3. Pasca-produksi program dokumentasi sadidinten di CigaTV 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui lebih dalam dan menganalisis mengenai proses produksi program siaran di CigaTV dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh CigaTV. Maka dari itu penelitian ini akan mencari tahu dan menganalisis setiap kegiatan proses produksi program Dokumentasi Sadidinten di CigaTV. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan terhadap beberapa aspek diantaranya: a. Aspek teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu serta pengetahuan yang terkait dengan ilmu komunikasi pada umumnya dan penyiaran pada khususnya mengenai peran televisi di daerah pedalaman. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian berikutnya. 8

b. Aspek praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran serta masukan bagi masyarakat pedesaanyang akan mengembangkan suatu media massa pada umumnya dan radar CigaTV pada khususnya. 1.5 Tahapan Penelitian Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yang digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Tahapan Penelitian No Tahapan 1 Prapenelitian Penyusunan 2 proposal penelitian Konsultasi 3 dan bimbingan Pelaksanaan 4 desk evaluation Perbaikan dan bimbingan 5 hasil desk evaluation Observasi 6 lapangan 7 Wawancara Bulan Aug 15 Apr 16 Mei 16 Aug 16 Sept 16 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 9

8 9 10 Pengumpulan data berupa transkrip wawancara, observasi di lapangan dan dokumentasi Penyusunan laporan akhir Pelaksanaan sidang skripsi dan penyelesaian (Sumber: Olahan Peneliti) 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kasepuhan Ciptagelar desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat Indonesia, Koordinat: 06 derajat 47 10,4 S, 106 derajat 29 52 E. 14 km daridesasinaresmi, 27 km dari kota kecamatan, 103 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi, dan 203 km dari Bandung kearahbarat. 1.6.2 Waktu Penelitian Waktu dan penelitian dilaksanakan selama enam bulan. Untuk lebih rincinya disajikan pada tabel berikut ini: 10

No 1 2 3 4 5 6 Kegiatan Penyusunan usulan penelitian Desk evaluation Pengumpul an data Analisis data Penulisan laporan Sidang skripsi Tabel 1.2 Waktu Penelitian Bulan Kegiatan Tahun 2016-2017 April Mei Jul Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 (Sumber: Olahan Peneliti) 11