PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN:

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mendapat perhatian dari masyarakat internasional. Menurut data World

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Binomial Negatif

Model Regresi Zero Inflated Poisson Pada Data Overdispersion

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.2, Mei 2013, ISSN:

PEMODELAN KEMATIAN BALITA MALNUTRISI DENGAN PENDEKATAN ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) REGRESSION DI PROVINSI JAWA TENGAH

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA PENDERITA GIZI BURUK PADA BALITA DI PAPUA TAHUN 2015 DENGAN METODE REGRESI ZERO INFLATED POISSON (ZIP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI GENERALIZED POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN:

APLIKASI REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN GENERALIZED POISSON DALAM MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

HASIL DAN PEMBAHASAN Model Regresi Poisson

PENERAPAN REGRESI GENERALIZED POISSON UNTUK MENGATASI FENOMENA OVERDISPERSI PADA KASUS REGRESI POISSON

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

Jurnal Matematika Vol. 2 No. 2, Desember ISSN :

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GENERALIZED LINEAR MODELS (GLM) UNTUK DATA ASURANSI DALAM MENENTUKAN HARGA PREMI

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN AKIBAT DIFTERI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF DAN ZERO-INFLATED POISSON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

PUSPA DEWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

APLIKASI MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI PADA KASUS ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TENGAH TAHUN 2007

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

PERBANDINGAN REGRESI ZERO INFLATED POISSON (ZIP) DAN REGRESI ZERO INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) PADA DATA OVERDISPERSION

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENERAPAN REGRESI POISSON UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH SISWA SMA/SMK YANG TIDAK LULUS UN DI BALI

PEMODELAN INFANT MORTALITY RATE (IMR) DENGAN PENDEKATAN ZERO INFLATED POISSON REGRESSION BERBASIS ALGORITMA EM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Model Log Linier, Regresi Logistik Multinomial. H 1 Ada hubungan antara dua variabel yang diamati

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

PENERAPAN HURDLE NEGATIVE BINOMIAL PADA DATA TERSENSOR

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains HASNARIKA NIM /2007

UJM 5 (1) (2016) UNNES Journal of Mathematics.

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LOKASI DAN METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print)

Perbandingan Analisis Generalized Poisson Regression

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

MODEL REGRESI ZERO INFLATED GENERALIZED POISSON

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI COM-POISSON UNTUK DATA TERSENSOR KANAN MENGGUNAKAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD. Oleh DIAN ANGGRAENI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh : Anindya Frisanty Ikaprillia Dosen Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

DAFTAR ISI. Halaman. viii

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya

III. METODE PENELITIAN

PEMODELAN JUMLAH PENDERITA KONJUNGTIVITIS DI LAMONGAN BERDASARKAN PENDEKATAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

Kata Kunci Overdispersi, regresi Zero-Inflated Generalized Poisson (ZIGP), Tetanus Neonatorum.

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia setiap tahunnya akibat kecelakaan lalu lintas, dengan jutaan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah sejenis penyakit menular pada manusia. Sekitar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Pemodelan Jumlah Kasus Hiv dan Aids di Kota Surabaya Menggunakan Bivariate Generalized Poisson Regression

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

S - 14 PEMODELAN REGRESI POISSON, BINOMIAL NEGATIF DAN PADA KASUS KECELAKAAN KENDARAAN BERMOTOR DI LALU LINTAS SUMATERA BARAT

POLA TINGKAT KEPARAHAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS: KECELAKAAN LALU LINTAS DI SURABAYA)

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

Penerapan Hurdle Negative Binomial pada Data Tersensor

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST SQUARE DAN ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE

Pengantar Statistika Matematika II

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

KAJIAN OVERDISPERSI PADA REGRESI POISSON BERDASARKAN MODEL GENERALIZED POISSON MARTISAH

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENERAPAN REGRESI ZERO INFLATED POISSON DENGAN METODE BAYESIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

ESTIMASI FERTILITAS DENGAN MODEL COALE- TRUSSELL DAN APLIKASINYA TERHADAP DATA INDONESIA

Pemodelan Jumlah Kematian Ibu di Jawa Timur dengan Geographically Weighted Negative Binomial Regression (GWNBR)

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

Transkripsi:

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON Rena Muntafiah 1, Rochdi Wasono 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Muhammadiyah Semarang Alamat e-mail : Rena_fia@yahoo.co.id ABSTRAK Data dari Kepolisian Republik Indonesia pada tahun 2009 menunjukkan bahwa setiap 9,1 menit sekali terjadi satu kecelakaan di jalan raya. Menurut WHO Saat ini kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab pembunuh manusia terbesar di Dunia setelah penyakit jantung dan TBC.Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas tidak hanya mengakibatkan kerugian materiil tetapi juga kerugian fisik dan psikis.pada kenyataannya faktor kelalaian manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain faktor manusia faktor jalan seperti jalan lurus (X1), tikungan (X2), persimpangan perempatan atau pertigaan (X3), jenis aspal (X4), penerangan gelap (X5), bundaran (X6) dan jalan berlubang (X7) juga diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu. Kecelakaan lalu lintas dapat digambarkan sebagai peristiwa yang jarang terjadi, bersifat acak (random) dan diskrit, maka dari itu untuk meneliti kasus kecelakaan lalu lintas dapat digunakan metode Generalized Linier Model (GLM) dengan sebaran Poisson untuk menghasilkan pemodelan yang lebih baik. Pada penelitian ini digunakan metode Regresi Poisson untuk menganalisa data cacahan dengan variabel respon berdistribusi Poisson atau menyatakan kejadian yang relatif jarang terjadi dan bersifat diskrit.tetapi pada kenyataannya, data diskrit seringkali mengalami overdispersion (dimana varians data lebih besar daripada mean). Adanya overdispersion dalam model Poisson menyebabkan nilai deviance model menjadi sangat besar.metode Regresi Binomial Negatif dapat mengatasi overdispersi pada Regresi Poisson karena memiliki parameter dispersi (κ). Kemungkinan fungsi hubungan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan GLM yaitu; μ=exp(β 0 +β 1 x 1 + +β k x k ). Hasil dari pemodelan diatas didapatkan pemodelan interaksi antara faktor persimpangan (4/3) dengan bundaran adalah model yang memiliki nilai devians terkecil. Sehingga model terbaik pada penelitian ini adalah μ =exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 )= exp(2.9239+0.0461x 3 +0.0587X 6 ). Kata Kunci : Regresi Poisson, Overdispersion, Regresi Binomial Negatif, kecelakaan lalu lintas PENDAHULUAN Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/ kerugian harta benda (Pasal 1 Angka 24 UU Nomor 22 Tahun 2009). Menurut WHO Saat ini kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab pembunuh manusia terbesar di Dunia setelah penyakit jantung dan TBC. Hal ini di buktikan pada tahun 2013 jumlah kejadian kecelakaan di Kabupaten Blora sebesar 394 dengan korban meninggal sebesar 51, luka berat 206 dan luka ringan sebesar 444 dengan kerugian materil sebesar 325.250.000 rupiah [1]. Sebaran Poisson merupakan pilihan yang sesuai dengan sifat kecelakaan lalu lintas yang dapat digambarkan sebagai peristiwa yang sangat jarang terjadi, bersifat acak (random), diskrit dan non-negatif [2]. 40

Model regresi Poisson berasal dari distribusi Poisson dengan parameter intensitas µ yang bergantung pada variabel prediktor. Dalam model Regresi Poisson terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi yakni equidispersi yang berarti nilai variansi dari variabel respon Y yang diberikan oleh X = x harus sama dengan nilai meannya yaitu var (Y x) = E(Y x) = µ. Tetapi pada kenyataannya, data diskrit seringkali mengalami overdispersion (dimana varians data lebih besar daripada mean). Adanya overdispersion dalam model Poisson menyebabkan nilai deviance model menjadi sangat besar. Pengujian taksiran dispersi (α) secara statistik dapat dilakukan dengan uji nilai Devians, hipotesis yang digunakan yaitu: H 0 = 1 H 1 > 1. Statistik uji nilai Deviansnya: =2 [ y i ln ( ) ( i )]. Penolakan terhadap H 0 jika > 2 1,.Hal ini berarti terjadi overdispersi pada Regresi Poisson.Berdasarkan teori tersebut penulis akan melakukan penelitian menggunakan metode Regresi Binomial Negatif untuk memodelkan faktor jalan yang berpengaruh pada jumlah kasus kecelakaan di Kabupaten Blora. Pemilihan model terbaik pada penelitian ini menggunakan nilai Pearson Chi- Square dan Perumusan hipotesis pada pengujian dengan Likelihood Ratio sebagai berikut: H 0 model Regresi Poisson = model Regresi Binomial Negatif, H 1 model Regresi Binomial Negatif lebih baik dari model Regresi Poisson, uji statistik Likelihood Ratio T=2( 1 0 ). Dengan 1 dan 0 adalah log-likelihood masing-masing model pada hipotesis. Penolakan H 0 pada taraf signifikansi jika T> 2 (1 2,1)[3]. Tabel 1 Perbandingan Regrsi Poisson dengan Regresi Binomial Negatif Kriteria Regresi Poisson Regresi Binomial Negatif Peubah respon ~ (μ) ~ (μ,) Fungsi distribusi peluang Rata-rata dan Ragam Penaksir parameter Fungsi Log Likelihood Model Regresi ;μ = μμ! (Myers et al. [3]) # =$%& =μ Maximum Likelihood Estimator '"(;) =1 '"(;) ln!= 1=1 "=( )++ METODE PENELITIAN,,=!+ 1!! 1. ("1+"). (11+")1 #=μ$%& =μ+μ2 Maximum Likelihood Estimator *! 1+ *! 1 +log "1+" + 1log 11+" "=( )++ Sumber Data dan Variabel Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari SATLANTAS POLRES Kabupaten Blora tahun 2013.Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu; Y : Jumlah korban kecelakaan yang ada di Kabupaten Blora pada tahun 2013. X1 : Jumlah korban kecelakaan pada jalan yang lurus di Kabupaten Blora pada tahun 2013. X2 : Jumlah korban kecelakaan pada jalan tikungan di Kabupaten Blora pada tahun 2013. X3 : Jumlah korban kecelakaan pada jalan persimpangan (4/3) di Kabupaten Blora pada tahun 2013. X4 : Jumlah korban kecelakaan pada jenis aspal di Kabupaten Blora pada tahun 2013. 41

X5 X6 X7 : Jumlah korban kecelakaan pada jalan dengan penerangan gelap di Kabupaten Blora pada tahun 2013. : Jumlah korban kecelakaan pada jalan bundaran di Kabupaten Blora pada tahun 2013. : Jumlah korban kecelakaan pada jalan yang berlubang di Kabupaten Blora pada tahun 2013.. Metode Analisis Langkah menganalisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Regresi Poisson. Kemudian memeriksa terjadinya overdispersi pada Regresi Poisson. Jika terjadi overdispersi pada Regresi Poisson, akan dilanjutkan menganalisis data dengan menggunakan metode Regresi Binomial Negatif. HASIL PENELITIAN Pembentukan Model Regresi Poisson Dari 29 kemungkinan yang terbentuk dari pendekatan GLM menunjukkan bahwa seluruh kemungkinan model memiliki nilai devians lebih dari 1.Hal ini menunjukkan adanya indikasi overdispersion pada Regresi Poisson.Keadaan overdispersion pada model mengakibatkan taksiran parameter menjadi bias. Terdapat 8 nilai devians terkecil dari 29 kemungkinan model diatas salah satunya yaitu model μ=exp(β 0 +β 1 x 1+ β 2 x 2 +β 3 x 3 +β 6 x 6 +β 7 x 7 ) dari model tersebut dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 2.7338 artinya jika kondisi jalan lurus, tikungan, persimpangan (4/3), bundaran dan jalan berlubang nilainya 0, maka korban kecelakaan lalu lintas pada faktor penyebab jalan nilainya sebesar 2.7338. Pengujian Kesesuaian Model Regresi Poisson Dari tabel 2 di dibawah dapat diketahui bahwa seluruh nilai devians lebih besar dari nilai chi-square. Hal ini berarti kedelapan model Regresi Poisson tidak layak digunakan. Pengujian Overdispersion Dari tabel 3 didapat kesimpulan bahwa delapan t wald diatas, memiliki nilai yang lebih besar dari Z (1-δ) = 1.645 sehingga H 0 ditolak, yang berarti bahwa tidak terpenuhinya asumsi equidispersion pada Regresi Poisson. Pengujian Kesesuaian Model Regresi Binomial Negatif Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai devians dari model Regresi Binomial Negatif lebih kecil dibandingkan dengan nilai devians dengan menggunakan model Regresi Poisson. Hal ini berarti model Regresi Binomial Negatif lebih layak digunakan dibandingkan dengan model Regresi Poisson. Dari model Regresi Binomial Negatif pada tabel 4 juga dapat dilihat bahwa seluruh nilai devians lebih besar dari nilai chi-square, hal ini menunjukkan bahwa seluruh model sesuai dengan model Regresi Binomial Negatif. Pengujian parameter Regresi Binomial Negatif Statistik uji yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah Uji Wald Chi-Square. Uji Wald Chi-square akan menolak hipotesis awal (H 0 ) jika W > 2 (1,). Nilai α = 0.05pada Uji Wald Chi-Square, didapatkan 2 (1,) = 2.71. Dari tabel 5 terdapat tiga model yang memenuhi asumsi pengujian parameter Regresi Poisson yaitu model μ = exp(β 0 + β 3 X 3 + β 6 X 6 ) dan μ = exp(β 0 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 6 X 6 ). Pemilihan model terbaik pada Regresi Binomial Negatif adalah dengan melihat nilai devians yang terkecil. Nilai devians yang terkecil dari ketiga model diatas adalah 19.6171 pada pemodelan 42

fungsi μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 )= exp(2.9239+0.0461x 3 +0.0587X 6 ). Tabel 2 Pengujian Kesesuaian Model Regresi Poisson Model D ( βˆ ) db χ (db,5%) ( ˆ )/ db D β μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 109.1317 14 96.9528 7.7951 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 6 X 6 ) 108.9443 13 96.1921 8.3803 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 106.9947 13 91.6501 8.2304 μ = exp(β 0 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 93.3812 13 78.4516 7.1832 μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 107.9483 13 95.8137 8.3037 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 92.8487 12 79.2488 7.7374 μ = exp(β 0 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 90.0980 12 76.1691 7.5082 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X) 84.9772 11 74.5298 7.7252 Tabel 3 Pengujian Overdispersion Model s.s.e( ) t wald μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 0.2690 0.1152 2.335 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 6 X 6 ) 0.2403 0.1053 2.282 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 0.2499 0.1089 2.295 μ = exp(β 0 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 0.2097 0.0966 2.171 μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 0.2566 0.1110 2.312 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 0.2092 0.0963 2.172 μ = exp(β 0 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 0.1737 0.0822 2.113 μ=exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X) 0.1621 0.0781 2.075 Tabel 4 Pengujian Kesesuaian Model Regresi Binomial Negatif Model D ( βˆ ) db χ (db,5%) μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 19.6171 14 13.0118 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 6 X 6 ) 19.6831 13 13.7491 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 19.6852 13 13.0118 μ = exp(β 0 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 20.1070 13 13.6771 μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 19.6435 13 14.4533 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 20.0904 12 13.4521 μ = exp(β 0 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 20.0753 12 14.2722 μ=exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2+ β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X) 20.1235 11 14.8843 αˆ αˆ 43

Tabel 5 Pengujian Parameter Regresi Binomial Negatif Model Uji Wald β 0 β 1 β 2 β 3 β 6 β 7 μ=exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 274.26 5.90 10.22 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 6 X 6 ) 158.29 1.99 1.60 1.23 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 207.23 1.04 1.03 1.36 μ = exp(β 0 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +β 6 X 6 ) 183.61 3.32 3.59 9.28 μ = exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 199.84 6.50 10.94 0.65 μ = exp(β 0 +β 1 X 1 +β2x2+β3x3+β 6 X 6 ) 178.17 0.05 2.20 1.62 2.75 μ = exp(β 0 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +β 6 X 6 +β 7 X 7 ) 113.74 5.63 4.20 10.63 2.66 μ=exp(β 0 +β 1 X 1 +β2x2+β3x3+β 6 X 6 +β 7 X) 109.63 0.89 5.79 4.47 6.28 3.62 KESIMPULAN Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Blora pada tahun 2013 yang diperoleh dari data Laka Lantas SATLANTAS POLRES Blora, yang telah dianalisis menggunakan software SAS 9.1.3 didapat kesimpulan sebagai berikut; a. Kriteria jalan yang dapat mempengaruhi jumlah kecelakaan di Kabupaten Blora pada tahun 2013 yaitu interaksi antara kriteria jalan persimpangan (4/3) dan jalan bundaran b. Pemodelan faktor jalan yang mempengaruhi jumlah kecelakaan di Kabupaten Blora pada tahun 2013 dengan menggunakan metode Regresi Poisson adalah μ=exp(β 0 +β 1 x 1+ β 2 x 2 +β 3 x 3 +β 6 x 6 +β 7 x 7 ) dari model tersebut dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 2.7338 artinya jika kondisi jalan lurus, tikungan, persimpangan (4/3), bundaran dan jalan berlubang nilainya 0, maka korban kecelakaan lalu lintas pada faktor penyebab jalan nilainya sebesar 2.7338. c. Pemodelan faktor jalan yang mempengaruhi jumlah kecelakaan di Kabupaten Blora pada tahun 2013 dengan menggunakan metode Regresi Binomial Negatif adalah μ=exp(β 0 +β 3 X 3 +β 6 X 6 )= exp(2.9239+0.0461x 3 +0.0587X 6 ). Interaksi antara variabel persimpangan (4/3) dan variabel jalan bundaran merupakan faktor penyebab terjadinya kecelakaan di setiap Kecamatan di Kabupaten Blora. Koefisien regresi pada kondisi persimpangan (4/3) sebesar 0.0461 artinya jika korban kecelakaan pada persimpangan (4/3) mengalami kenaikan satu satuan, maka korban kecelakaan pada faktor jalan akan mengalami kenaikan sebesar 0.0461 satuan dengan asumsi variabel prediktor lainnya bernilai tetap. Koefisien regresi variabel jalan bundaran sebesar 0.0587 artinya jika korban kecelakaan pada jalan bundaran mengalami kenaikan satu satuan, maka korban kecelakaan pada faktor jalan akan mengalami peningkatan sebesar 0.0587 satuan dengan asumsi variabel prediktor lainnya bernilai tetap. d. Penggunaan model fungsi hubungan pada Regresi Poisson untuk kasus kecelakaan di Kabupaten Blora pada tahu 2013 kurang layak di gunakan hal ini di buktikan dengan nilai devians pada model Regresi Poisson yang sangat besar, penggunaan Regresi Binomial Negatif lebih layak digunakan untuk mengatasi kasus kecelakaan di Kabupaten Blora dibandingkan dengan 44

Regresi Poisson, hal ini dibuktikan dengan nilai devians dari pemodelan Regresi Binomial Negatif yang lebih mendekati 1. DAFTAR PUSTAKA [1] Satlantas Kabupaten Blora, 2013, Data Kecelakaan Lalu Lintas, Satuan Lalu Lintas, Blora. [2] Nugroho, Y., 2008, Pengembangan Model untuk MemperkirakanKinerja Keselamatan Jalan Tol Menggunakan Model Kombinasi Regresi Linier dan stimasi Bayes, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. [3] Ismail, N., & Jemain, A.A., 2007, Handling Overdispersion with BinomialNegative and Generalized Poisson Regression Models, Casualty Actuarial Society Forum Casualty Actuarial Society Arlington, Virginia: Winter, 103-158. http://www.casact.org/pubs/forum/07wf orum/07w109.pdf (20 April 2014). 45