LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II TETAPAN IONISASI ASAM. Selasa, 20-Mei Disusun Oleh : Yasa Esa Yasinta. Kelompok : 5. Gilang Yudha Pratama

dokumen-dokumen yang mirip
Tetapan Ionisasi Asam 03 Desember 2014 Wiji Dwi Utami Abstrak

17 Mei 2014 Widya Kusumaningrum ( ) Laporan Penetapan Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi Asam Lemah

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

BAB LARUTAN PENYANGGA. Click to edit Master subtitle style 4/8/12

KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN

LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

PERCOBAAN VII PENENTUAN DAYA HANTAR SUATU SENYAWA

wanibesak.wordpress.com 1

DERAJAT KEASAMAN (ph)

Jurnal Praktikum. Kimia Fisika II. Difusi Gas. Tanggal Percobaan: Senin, 08-April Disusun Oleh: Aida Nadia ( ) Kelompok 3 Kloter I:

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

TUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION

BAB II ISI. Sumber gambar: (salirawati, 2008)

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

Titrasi asam kuat-basa kuat

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

Larutan Penyangga XI MIA

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

KIMIA TERAPAN LARUTAN

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Laporan Kimia Fisik KI-3141

Konduktimeter dan Analisis Konduktometri

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman

TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROANALISIS

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB 7. ASAM DAN BASA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

DAYA HANTAR LISTRIK 1. Tujuan Percobaan 2. Dasar Teori

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

BAB III LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

LOGO TEORI ASAM BASA

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

Sulistyani M.Si

Skala ph dan Penggunaan Indikator

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

Kesetimbangan Kimia. Chapter 9 P N2 O 4. Kesetimbangan akan. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

Laporan Praktikum Penentuan Sifat Keasaman Dan Kebasaan Larutan

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II TETAPAN IONISASI ASAM Selasa, 20-Mei-2014 Disusun Oleh : Yasa Esa Yasinta 1112016200062 Kelompok : 5 Gilang Yudha Pratama Risky Hari Setiawan Savira Aulia PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

I. ABSTRAK Telah dilakukan percobaan tentang tetapan ionisasi asam, dengan tujuan menentukan besarnya derajat ionisasi (ɑ) dan harga tetapan keseimbangan ionisasi (K) larutan asam asetat. Dalam tetapan ionisasi asam ini kami menggunakan sampel NaCl, CH3COONa, HCl, CH3COOH, dan KCl, dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Mulai konsentrasi 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M. II. PENDAHULUAN Menurut Archenius asam didefinisikan sebagai suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan membebaskan ion hidrogen (H+) sedangkan basa adalah melepaskan ion hidroksida (OH-). Namun reaksi ini hanya berlaku pada pelarut air tidak pada yang bukan pada pelarut air. Sebagai contoh reaksi yang berlangsung pada larutan dengan amonia cair sebagai pelarut : Dengan reaksi ion: Asam secara paling sederhana dapat didefinisikan sebagai zat yang dilarutkan dalam air akan mengalami disosiasi yang menghasilkan ion hidrogen sebagai satu-satunya ion positif. Beberapa asam dan hasil disosiasinya adalah sebagai berikut : Disosiasi suatu asam merupakan proses reversible untuk itu hukum kekekalan massa dapat diterapkan, misalnya disosiasi asam asetat menghasilkan ion hydrogen dan asetat :

(anonym,2011) Sebagaimana telah kita lihat, sebagian besar asam adalah asam lemah. Mari ari kita asumsikan suatu asam monoprotik lemah HA. Ionisasinya dalam airadalah dalah HA (aq) + H2O (l) H3O + (aq) + A - (aq) atau lebih sederhananya, HA (aq) H + (aq) + A - (aq) konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam ini, yang kita namakan konstanta ionisasi asam. Ka= [H3O+][A ] [HA] semakin besar Ka, semakin kuat asamnya artinya, semakin tinggi konsentrasi ion H + pada kesetimbangan karena ionisasinya. Karena ionisasi asam lemah tidak pernah sempurna, semua spesi (asam yang tidak terionisasi, ion H +, dan ion A - ) berada pada kesetimbangan. (Raymond Chang. 2004.Hal 105) Kita telah melihat bahwa besarnya Ka menyatakan kekuatan asam. Cara lain untuk mengetahui kekuatan asam ialah mengukur persen ionisasi, yaitu Persen ionisasi = konsentrasi asam ionisasi pada kesetimbanagan konsentrasi awal asam x 100 % 2004 hal 109) Semakin kuat asam semakin besar persen ionisasai. (Raymond Chang, Suatu hubungan penting antara konstanta ionisasi dari basa konjugatnya dapat diturunkan sebagai berikut, menggunakan asam asetat sebagai contoh: CH3COOH(aq) H + (aq) + CH3COO - (aq) Ka = [H+][CH3COO ] [CH3COOH] Basa konjugatnya, CH3COO -, bereaksi dengan air berdasarkan persamaan CH3COO - (aq) + H2O (l) ) CH3COOH - (aq) + OH - (aq) (Raymond Chang, 2004 hal 115) Besarnya daya hantar larutan elekktrolit dinyatakan oleh persamaan:

L= 1 R L= 1 ρ A l Dengan L= daya hantar (ohm -1 ), R= tahanan (ohm), A= luas penampang (cm 2 ), l= panjang (cm), ρ= tahanan jenis (ohm.cm). Daya hantar jenis larutan adalah besarnya daya hantar 1 cm 3 larutan dengan luas penampang 1 cm 2, dengan satuan ohm -1 cm -1 (Burhanudin hal 42) Untuk larutan elektrolit, daya hantar ekivalen mempunyai arti yang lebih penting karena lebih banyak aplikasinya. Daya hantar ekivalen ialah daya hantar 1 grek larutan elektrolit yang terdapat diantara dua buah electrode yang berjarak 1 cm. Daya hantar ekivalen ( ) mempunyai hubungan dengan daya hantar jenis yang dinyatakan oleh persamaan: = 1000 C Ls ohm-1 cm 2 grek -1 dengan C= konsentrasi elektrolit dalam grek/liter, Ls = daya hantar jenis (ohm -1. cm 2 ) (Burhanudin hal 43). Harga satuan larutan dapat ditentukan dengan jalan mengukur Ls = (1/R)(l/A), maka Ls dapat ditentukan jika R, l, dan A diketahui. Besarnya (l/a) untuk setiap jenis electrode adalah tetap, dan disebut tetapan sel K. jadi: Ls = K/R. untuk elektrolit lemah pada setiap konsentrasi tertentu berlaku: ɑ= c/ 0 dengan ɑ= derajat ionisai. Dalam larutan asam asetat terjadi keseimbangan: Hast H + + Ast - C(1-ɑ) Cɑ Cɑ Kc = x = (Cɑ)(Cɑ) C (1 ɑ) = C ɑ (1 ɑ) Dengan Kc= tetapan keseimbangan ionisasi asam asetat. Dengan mengukur harga-harga c dan 0, maka besarnya ɑ dan Kc asam asetat dapat ditentukan. (Burhanudin hal 43).

III. ALAT, BAHAN Dan METODE Alat: Sel konduktometer Multimeter digital Gelas kimia Gelas ukur Bahan: KCl Kristal Larutan NaCl 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M CH3COONa 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M CH3COOH 0,1 M, 0,01M, 0,05 M HCl 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M Metode: 1. Buatlah larutan KCl 0,1 M sebanyak 50 ml. isilah sel konduktor dengan larutan ini secukupnya. Ukurlah tahanan sel sekarang dengan multimeter. Pengukuran dilakukan pada 25 C dan berlaku untuk cairan yang lain. 2. Cucilah sel dengan akuades sampai bersih. Isilah sel dengan akuades, dan tentukan tahananya. 3. Buatlah larutan NaCl pada berbagai konsentrasi yaitu: 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M. tentukan tahanan masingmasing larutan tersebut dengan sel konduktometer. 4. Lakukan langkah diatas terhadap larutan-larutan: HCl, CH3COONa 5. Tentukan besarnya tahanan larutan asam asetat pada konsentrasi: 0,1 M, 0,01 M, 0,05 M

IV. HASIL PENGAMATAN Dan PEMBAHASAN Tabel penghamatan: LARUTAN TAHAN AN (R) LARUTAN TAHANAN (R) NaCl 0,1 M 16,37 CH3COOH 0,05 M 1257 NaCl 0,05 M 16,16 CH3COOH 0,01 M 1345 NaCl 0,025 M 9,81 HCl 0,1 M 100,7 NaCl 0,0125 M 11,19 HCl 0,05 M 84,7 NaCl 0,00625 M 6,56 HCl 0,025 M 46,1 CH3COONa 0,1 M 32,7 HCl 0,0125 M 23,8 CH3COONa 0,05 M 32,7 HCl 0,00625 M 10,73 CH3COONa 0,025 M 16,03 KCl 0.1 M 62,8 CH3COONa 0,0125 M 23,7 CH3COONa 0,00625 M 6,12 CH3COOH 0,1 M 1682 Perhitungan: NaCl 0,1 M: C Ls 0,1 16,37 x 10-3 = 163,7 NaCl 0,05 M: 0,05 16,16 x 10-3 = 323,2

NaCl 0,025 M: 0,025 9,81 x 10-3 = 392,4 NaCl 0,0125 M: = 1000 0,0125 11,19 x 10-3 = 895,2 NaCl 0,00625 M: = 1000 0,00625 6,56 x 10-3 = 1.049,6 CH3COONa 0,1 M: 0,1 32,7 x 10-3 = 327,0 CH3COONa 0,05 M: 0,05 32,7 x 10-3 = 654,0 CH3COONa 0,025 M: 0,025 16,03 x 10-3 = 641,2 CH3COONa 0,0125 M: = 1000 0,0125 23,7 x 10-3 = 1.896,0 CH3COONa 0,00625 M: = 1000 0,00625 6,12 x 10-3 = 979,2

HCl 0,1 M: 0,1 100,7 x 10-3 = 1.007,0 HCl 0,05 M: 0,05 84,7 x 10-3 = 1.694,0 HCl 0,025 M: 0,025 46,1 x 10-3 = 1.844,0 HCl 0,0125 M: = 1000 0,0125 23,8 x 10-3 = 1.904,0 HCl 0,00625 M: = 1000 0,00625 10,73 x 10-3 =1.716,8 CH3COOH 0,1 M: 0,1 16,82 x 10-3 = 168,2 CH3COOH 0,05 M: 0,05 12,57 x 10-3 = 251,4 CH3COOH 0,01 M: 0,01 13,45 x 10-3 = 1.345,0 KCl 0,1 M

0,1 62,8 x 10-3 = 628 t = o [1 + 0,02 (t 25)] o = 390,55 Derajat ionisasi: ɑ= c/ 0 CH3COOH 0,1 M ɑ= 168,2/ 390,55 = 0,43 CH3COOH 0,05 M ɑ= 251,4/ 390,55 = 0,64 CH3COOH 0,01 M ɑ= 1.345,0/390,55 = 3,44 NaCl 0,00625 M ɑ= 1049,6/0,00625 = 167.936 HCl 0,00625 M ɑ= 1716,8/0,00625 = 274.688 CH3COONa 0,00625 ɑ= 979,2/0,00625 = 156.672 KCl 0,1 M ɑ= 628/0,1 = 6.280

Pembahasan: Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan tentang tetapan ionisasi asam. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menentukan besarnya derajat ionisasi. Kami menggunakan sampel NaCl, CH3COONa, HCl, CH3COOH, dan KCl, dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Mulai konsentrasi 0,1 M, 0,05 M, 0,025 M, 0,0125 M, 0,00625 M. setelah melakukan perhitungan dari data percobaan yang didapat, kami mendapatkan besarnya derajat ionisasi dari masing masing sampel tersebut. Larutan CH3COOH 0,1 M derajat ionisasinya sebesar 0,43 dan 0,05 M sebesar 0,64. Hal ini sesuai dengan teori dimana derajat ionisasi dari elektrolit lemah itu kurang dari 1, sebab hanya sebagian yang teruarai menjadi ion. Tetapi ketika dialakukan percobaan dengan molaritas sebesar 0,01 M derajat ionisasinya sebesar 3,44. Hal ini tidak sesuai dengan teori atau literature yang ada, dan disebabkan oleh kurang telitinya praktikan, dan terjadi kesalahan dalam melakukan pengenceran. Berikutnya dengan elektrolit kuat seperti NaCl, KCl, CH3COONa, dan HCl derajat ionisasi yang didapatkan sangat besar sekali mencapai ribuan. Padahal berdasarkan literature yang ada derajat ionisasi pada elektrolit kuat itu sama dengan 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion. V. KESIMPULAN 1. HCl, NaCl, KCl, CH3COONa termasuk elektrolit kuat dan mempunyai derajat ionisasi sama dengan 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion. 2. CH3COOH termasuk elektrolit lemah dan mempunyai derajat ionisasi kurang dari 1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion

3. Pada percobaan kali ini perhitungan yang didapat tidak sesuai dengan literature yang ada, dapat dfikarenakan kurang telitinya praktikan dalam melakukan percobaan. VI. REFERENSI Chang, Raymond. 2004. KIMIA DASAR KONSEP-KONSEP INTI Edisi Ketiga Jilid 2.Jakarta: Erlangga Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta : UIN P.IPA FITK-Press http://www.scribd.com/document_downloads/direct/172356079?extension=pdf& ft=1400841303&lt=1400844913&user_id=177075685&uahk=e7zkscp465zlt FfQHoC0pWKBB4c