KEMANDIRIAN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN

dokumen-dokumen yang mirip
UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Skripsi. Disusun Oleh: Ybnu Prasetyo K

LINDA ROSETA RISTIYANI K


Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret

MUSLIHAH NUR AINI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET


PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA ANAK KELOMPOK B1 TK PERTIWI SIDAMULIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI TEMBANG DOLANAN PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI 01 NGRINGO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

SKRIPSI. Oleh : ATEIN RESPATI NINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upaya Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Melalui Media Realia pada Anak Kelompok A TK Tunas Bangsa Pati Tahun Ajaran 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI. Disusun Oleh: Wahita Sujud P (K )

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI OLEH: MARYAM MAR ATUS SHOLIKAH K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PENGENALAN HURUF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA ANAK KELOMPOK A TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 / 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BILINGUAL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI


Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014


PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA ANAK KELOMPOK B TK LKMD 1 SALAKAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/ 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MELALUI KERJA KELOMPOK PADA ANAK TK B AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014


PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Transkripsi:

IMPLEMENTASI REWARD UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE) PADA PESERTA DIDIK KELOMPOK A1 USIA 4-5 TAHUN TK PERMATA HATI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Mega herdiyanti 1, Ruli Hafidah 1, Warananingtyas Palupi 1 1. Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret Email : mherdiyanti@gmail.com, ruli_hafidah@yahoo.com, Palupi@fkip.uns.ac.id ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui skala sikap, observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi teori, triangulasi sumber, triangulasi metode. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif. Hasil peningkatan kemandirian dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dapat dilihat dari jumlah peningkatan rata-rata penilaian peserta didik yang pada prasiklus hanya sebanyak 2 peserta didik dengan persentase 13,3%, kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 5 peserta didik dengan persentase 33,3% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 13 peserta didik dengan persentase 83,4%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi reward dapat meningkatkan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene). Kata kunci: reward, kemandirian, kebersihan diri. ABSTRACT This research aims to increase the autonomy of learners in maintaining personal hygiene. This research is a classroom action research (PTK), which consists of two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation and reflection. Data collection techniques through scale attitude, observation, interviews and documentation. The validity of the data using triangulation theory, triangulation sources, triangulation method. Analysis of the data used in this research is the analysis of interactive model. The resulting increase in autonomy in maintaining personal hygiene It can be shown in an average increase in the assessment of learners in pre cycle much as 2 learners with a percentage of 13.3%, then in cycle 1 increased to 5 learners with the percentage of 33.3% and in the second cycle increased to 13 learners with a percentage of 83.4%. The results showed that implementation of reward may increase the autonomy of learners in maintaining personal hygiene. Keywords: reward, autonomy, personal hygiene. PENDAHULUAN Usia dini merupakan usia saat peserta didik mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat atau disebut sebagai usia emas/ golden age. Dalam pembentukan dan pengembangan pribadi seorang peserta didik diperlukan sebuah upaya untuk menanamkan nilai-nilai mulia yang terintegrasi dalam pembelajaran di sekolah yaitu dengan penerapan pendidikan karakter, salah satunya adalah kemandirian. Jenis kemandirian menurut Yamin & Sanan (2013:80) salah satunya mengenai kemandirian fisik dan fungsi tubuh yang berarti kemandirian peserta didik dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi seperti mulai belajar menjaga kebersihan dirinya (personal hygiene) sendiri. Saryono & Widianti (2011:55) mengemukakan bahwa menjaga kebersihan diri (personal hygiene) menjadi hal penting yang harus diperhatikan karena kebersihan diri (personal hygiene) yang baik akan meminimalkan mikroorganisme yang ada dimana-mana, mencegah seseorang terkena penyakit dan menjadi

langkah awal mewujudkan kesehatan diri terutama pada anak usia dini. Sebab jika kebersihan diri (personal hygiene) di abaikan dapat mempengaruhi kesehatan peserta didik secara umum. Hasil observasi pada peserta didik kelompok A1 menunjukkan dari 15 peserta didik hanya 2 peserta didik (13,3%) saja yang berada dalam kriteria mampu menjaga kebersihan dirinya tanpa bantuan guru saat di sekolah. Sedangkan sisanya sebanyak 1 peserta didik (6,7%) berada dalam kriteria belum mampu menjaga kebersihan dirinya tanpa bantuan guru, dan sebanyak 12 peserta didik (80%) berada dalam kriteria tidak mampu menjaga kebersihan dirinya. Dari hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa kemandirian peserta didik kelompok A1 dalam menjaga kebersihan dirinya (personal hygiene) masih belum optimal dan perlu ditingkatkan. Kebersihan diri (personal hygiene) disini meliputi kebersihan pakaian/ seragam, tangan, dan kaki. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah Apakah melalui implementasi reward dapat meningkatkan kemandirian dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) pada peserta didik kelompok A1 usia 4-5 Tahun TK Permata Hati Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015?. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemandirian dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) melalui implementasi reward pada peserta didik kelompok A1 usia 4-5 tahun TK Permata Hati Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Konsep yang sering digunakan atau berdekatan dengan kemandirian adalah autonomy. Deci and Ryan s (2000) Autonomy action that is chosen, action for which one is responsible. Berdasarkan pendapat Deci & Ryan (2000) kemandirian diartikan sebagai tindakan yang menjadi pilihan, tindakan yang bertanggung jawab. Erikson dalam Nuryanti (2008:26) berpendapat bahwa proses perkembangan kemandirian peserta didik usia 3-5 tahun berada pada wilayah initiative versus guilt (prakarsa versus rasa bersalah) dimana rasa kemandirian peserta didik ditandai dengan kemerdekaan atau kebebasan peserta didik untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dengan caranya sendiri. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan informal dalam pedoman pendidikan karakter pada anak usia dini (2012:22) menjelaskan indikator- indikator sikap mandiri yang menjadi pedoman atau acuan dalam mengevaluasi perkembangan dan pertumbuhan peserta didik salah satunya senang melakukan sesuatu tanpa dibantu. Kebersihan diri dalam bahasa inggrisnya adalah personal hygiene. Hygiene berasal dari kata hygiea. Menurut Siswanto (2010:109) kebersihan diri (personal hygiene) merupakan suatu pengetahuan dan usaha kesehatan perseorangan dengan melalui menjaga kebersihan diri yang mencakup kebersihan kulit, tangan dan kaki, kuku, rambut, mulut dan gigi, hidung, mata, telinga, pakaian dan kebersihan tangan dan kaki sesudah buang air kecil/ besar. Ada beberapa komponen kebersihan diri yang harus diperhatikan agar tubuh benar-benar dalam kondisi yang sehat dan bebas penyakit. Pengembangan indikator menurut Siswanto (2010:111) yang telah digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek, diantaranya kebersihan pakaian/ seragam, kebersihan tangan, kebersihan kaki. Notoatmodjo (2010:85) berpendapat bahwa meningkatkan derajat kesehatan seseorang dapat berarti usaha meningkatkan pemeliharaan kebersihan diri (personal commit hygiene) to yang user dilakukan oleh individu sebagai upaya pencegahan penyakit. Derajat kesehatan individu akan meningkat jika individu berusaha

untuk memperbaiki pola hidupnya dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) seperti mencuci tangan sebelum makan dan minum, mencuci kaki yang kotor dan sebagainya. Untuk memotivasi dan meningkatkan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) implementasi reward dapat menjadi salah satu alternatif pemecahan permasalahan yang dapat diterapkan oleh guru di sekolah. Istilah reward berasal dari Bahasa Inggris yang berarti ganjaran, hadiah, upah, pahala, hukuman (Echols & Shadily, 2003:485). Menurut Wijanarko (2005:31) reward adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang karena dia melakukan sesuatu. Reward yang diberikan bisa berupa pujian, perhatian, barang, uang dan sebagainya. Purwanto (2006:182) menyebutkan ada beberapa fungsi reward: 1) Memiliki nilai pendidikan 2) memotivasi anak untuk mengulangi tingkah laku yang baik. 3) memperkuat tingkah laku yang dapat diterima lingkungan. Terdapat dua macam bentuk reward yaitu verbal dan non verbal. Dalam penelitian ini menggunakan reward non verbal sebagai imbalan karena menurut Pierce, Cameron, Banko, Silvya (2003) Reward actually enhance people motivation and performance, specially when people are offered tangible reward. Hal ini berarti bahwa hadiah meningkatkan motivasi dan prestasi seseorang, khususnya ketika seseorang ditawari hadiah dalam bentuk nyata (Pierce, Cameron, Banko, Silvya, 2003). METODE Tempat penelitian ini dilakukan di TK Permata Hati Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2014-Mei 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik TK Permata Hati kelompok A1 tahun ajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 15 peserta didik yang terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Usia peserta didik kelompok A1 antara 4 5 tahun. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Sumber data meliputi sumber data primer yang terdiri dari guru, peserta didik kelompok A1, aktivitas saat proses pembelajaran dan sumber data sekunder yang terdiri dari program semester (PROMES), rancangan kegiatan harian (RKH), hasil perkembangan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan dirinya (personal hygiene). Teknik pengumpulan data yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap, observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Alokasi waktu yang digunakan pada setiap pertemuan adalah 2 x 60 menit. Hal-hal yang akan dijelaskan pada tahap perencanaan adalah 1) penyusunan rancangan kegiatan harian (RKH) dan skenario pembelajaran, 2) menyiapkan alat dan bahan maupun media yang akan digunakan, 3) menyediakan reward berupa stiker yang terbuat dari flannel sesuai dengan sub tema, 4) membuat dan mempersiapkan commit lembar penilaian to user berupa skala sikap, lembar observasi untuk aktivitas peserta didik dan guru mengajar, 5) dokumentasi berupa foto dan video. Tabel

1 berikut adalah hasil penilaian kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) pada prasiklus. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Kemandirian Peserta Didik dalam Menjaga Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Prasiklus. Interval Nilai Berdasarkan tabel tabel 1, dapat disimpulkan bahwa pada prasiklus yang berada dalam kriteria mampu hanya sebanyak 2 peserta didik dengan persentase 13,3%. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan dirinya (personal hygiene) saat di sekolah, yaitu melalui implementasi reward. Tabel 2 berikut merupakan hasil penilaian pada siklus I. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Kemandirian Peserta Didik dalam Menjaga Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Siklus 1. Interval Nilai Nilai Tengah Frekuensi (f) Jumlah 15 39,1 100% ƒχ Persentase Keterangan 3-2,4 2,7 5 13,5 33,3% Mampu 2,3-1,7 2 7 14 46,7% Belum mampu 1,6-1 1,3 3 3,9 20% Tidak mampu Jumlah 15 31,4 100% Berdasarkan tabel 2, dapat disimpulkan bahwa siklus 1 yang berada dalam kriteria mampu yaitu sebanyak 5 peserta didik dengan persentase 33,3%. Hal ini menunjukkan bahwa target persentase yang digunakan peneliti sebesar 75% belum tercapai, sehingga dilanjutkan dalam siklus 2 yang disajikan dalam tabel 3 berikut. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Penilaian Kemandirian Peserta Didik dalam Menjaga Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Siklus 2. Interval Nilai Nilai Tengah Nilai Tengah Frekuensi (f) Frekuensi (f) ƒχ Persentase Keterangan 3-2,4 2,7 2 5,4 13,3% Mampu 2,3-1,7 2 1 2 6,7% Belum mampu 1,6-1 1,3 12 15.6 80% Tidak mampu Jumlah 15 23 100% ƒχ Persentase Keterangan 3-2,4 2,7 13 35,1 83,4% Mampu 2,3-1,7 2 2 4 16,6% Belum mampu 1,6-1 1,3 - - - Tidak mampu

Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan bahwa siklus 2 yang berada dalam kriteria mampu yaitu sebanyak 13 peserta didik dengan persentase 83,4%. Hal ini menunjukkan bahwa target persentase yang digunakan peneliti sebesar 75% telah tercapai. Sehingga siklus dihentikan dan telah berhasil. Adapun perbandingan hasil penilaian kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan dirinya (personal hygiene) dari prasiklus sampai siklus 2 dapat disajikan dalam bentuk gambar 1 berikut. Gambar 1. Perbandingan Hasil Penilaian Kemandirian Peserta Didik dalam Menjaga Kebersihan Diri (personal hygiene) Prasiklus sampai Siklus II. Berdasarkan gambar 1, dapat disimpulkan bahwa kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan dirinya (personal hygiene) dengan kriteria maksimal/ mampu mengalami peningkatan tiap siklusnya. Pada prasiklus peserta didik yang berada dalam kriteria mampu hanya sebanyak 2 peserta didik dengan persentase 13,3%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus 1 menjadi 5 peserta didik dengan persentase 33,3%. Karena belum mencapai target persentase penelitian sebesar 75%, maka penelitian dilanjutkan pada siklus 2. Hasil penilaian pada siklus 2 menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan jumlah 13 peserta didik dengan persentase 83,4% yang berada dalam kriteria mampu. Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilaksakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi reward dapat meningkatkan kemandirian dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) pada peserta didik kelompok A1 TK Permata Hati Surakarta tahun ajaran 2014/2015. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa implementasi reward dapat meningkatkan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) pada peserta didik kelompok A1 TK Permata Hati Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Aspek-aspek yang dinilai adalah: 1) peserta didik dapat

menjaga kebersihan pakaian tanpa dibantu guru, 2) peserta didik dapat menjaga kebersihan tangan tanpa dibantu guru, 3) peserta didik dapat menjaga kebersihan kaki tanpa dibantu guru. Dari 3 indikator tersebut, peserta didik masih belum mampu melakukannya sendiri tanpa bantuan guru, selain itu masih banyak peserta didik yang belum mengerti dan memahami pentingnya menjaga kebersihan diri (personal hygiene). Data-data yang menunjukkan peningkatan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dapat dilihat dari hasil penelitian pada prasiklus peserta didik yang berada dalam kriteria mampu hanya sebanyak 2 peserta didik dengan persentase 13,3%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus 1 menjadi 5 peserta didik dengan persentase 33,3%. Karena belum mencapai target persentase penelitian sebesar 75%, maka penelitian dilanjutkan pada siklus 2. Hasil penilaian pada siklus 2 menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan jumlah 13 peserta didik dengan persentase 83,4% yang berada dalam kriteria mampu. Implementasi reward yang diterapkan di sekolah menunjukkan dampak positif pada peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias peserta didik untuk mengikuti aturan dan arahan yang diberikan oleh guru mengenai cara menjaga kebersihan diri (personal hygiene) setelah bermain di sentra bahan alam dan lebih memotivasi peserta didik mengenai cara untuk memperoleh reward yang akan diberikan oleh guru. Peningkatan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dapat dilihat dari: peserta didik mampu menjaga kebersihan pakaian tanpa bantuan guru, peserta didik mampu menjaga kebersihan tangan tanpa bantuan guru, dan peserta didik mampu menjaga kebersihan kaki tanpa bantuan guru. Saran hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: peserta didik diharapakan mampu menjaga kebersihan diri (personal hygiene) tanpa bantuan guru dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Bagi guru diharapkan mampu menggunakan suatu strategi agar variatif dan membuat suatu kegiatan menjadi menyenangkan sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk belajar. Bagi sekolah diharapkan sering mengadakan pembinaan terhadap guru kelas agar lebih mengetahui tentang variasi kegiatan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Dan bagi peneliti lain diharapkan lebih cermat dan lebih mengupayakan teori-teori yang berkaitan dengan implementasi reward guna melengkapi kekurangan peneliti dan sebagai salah satu alternatif sebagai upaya meningkatkan kemandirian peserta didik dalam menjaga kebersihan dirinya (personal hygiene) yang belum tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih maksimal, khususnya mempertimbangkan pemecahan masalah untuk peserta didik yang masih berada dalam kriteria belum mampu. DAFTAR PUSTAKA Decy & Ryan. 2000. Tension, Struggle, Growth, Change: Autonomy in Education. Early Childhood Education University of Oklahoma, 1(2), 301-302. Diperoleh pada 10 Maret 2015, dari search.epnet.com. Direktur Jenderal PAUD. (2012). Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Echols & Shadily. (2003). Kamus Indonesia Inggris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Froebel & Johnson. (1993). Du de Education. Jakarta: Elex Media Computindo. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nuryanti, L. (2008). Psikologi Anak. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang. Pierce, W.D, Cameron, J, Banko, K.M, Silvya, SO. (2003). Positive Effect Of Reward And Performance Standards On Intrinsic Motivation. Education Journal University of Alberta, 53 (4), 561-562. Diperoleh pada 09 Maret 2015, dari search.epnet.com Purwanto, M.N. (2006). Ilmu Pendidikan Toretis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Saryono & Widianti. (2011). Gizi Anak Usia Dini. Jakarta: Rineka Cipta. Siswanto, H. (2010). Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Yoyakarta : Pustaka Rihama. Wijanarko, J. (2005). Mendidik Anak untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yamin, M & Sanan, J. (2013). Panduan PAUD. Jakarta : Gaung Persada Press Group.