HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

dokumen-dokumen yang mirip
HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 10 & 11 PUBLIK INTERNAL Pertemuan 10-11

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB IV PENUTUP. responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. 1 Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

Produksi Media PR Cetak

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan lembaga atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. diberikan perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi muncul apabila adanya tujuan bersama yang hendak

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MARKETING PUBLIC RELATIONS HOUSE OF HENDRIK

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yaitu organizing dan actuating yang berkesinambungan (secara terus

BAB I PENDAHULUAN. komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah. untuk mengelola portal website khusus untuk wanita.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengaruh Komunikasi internal telah

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

Pertemuan ke

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang Public Relations Officer (PRO) bukan hanya duduk di kantornya,

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Masalah organisasi berkaitan dengan sumber daya manusia dan interaksi

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

PERTEMUAN 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan. Tuntutan tersebut selayaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima 1.

Materi I. Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar dapat berinteraksi dengan manusia lainnya. Dengan komunikasi orang dapat mengorganisir dan menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan salah satu aset penting.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. perbedaan karakteristik antara mall dengan department store yang meliputi luas

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Dr. Inge Hutagalung, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

Transkripsi:

HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan Internal Jenis-Jenis Hubungan Internal Tujuan Hubungan Internal Fungsi Hubungan Internal Publik Internal HUBUNGAN internal menjadi salahsatu aspek penting atas proses komunikasi di dalam organisasi. Hubungan yang harmonis yang tercipta di dalam organisasi menjadi penentu efektivitas dari proses komunikasi organisasi di dalam organisasi tersebut. Hubungan internal terjadi antara publik yang menjadi bagian dari organisasi itu sendiri. Publik ini merupakan sumber daya terbesar dari organisasi, mereka adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, dewan direksi, para pemegang saham, dan lainnya. Oleh karena itu, hubungan atau komunikasi internal ini menjadi sangat penting dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi ini terjadi karena terdapat sebuah struktur dalam organisasi, bisa antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan atasan, dan atasan dengan atasan. Dalam prakteknya terjadi proses pertukaran informasi di antara para pelakunya. Efektif dan tidaknya tentu ditentukan dari frekuensi, intensitas hubungan yang dilakukan, termasuk kredibilitas para pelakunya, sehingga akan selalu ada konflik dan atau hal yang dianggap tidak sesuai dalam sebuah organisasi. [1]

1) Pengertian dan Jenis Hubungan Internal Hubungan Internal merupakan hubungan yang berlangsung di dalam suatu organisasi. Proses komunikasi ini bisa dikatakan lebih penting ketimbang komunikasi ke luar atau eksternal, karena organisasi harus berfungsi efektif dalam mencapai tujuannya guna menjaga kelangsungan hidupnya. Hubungan internal sendiri pada hakekatnya membangun dan menjaga hubungan dengan semua publik yang ada di dalam organisasi. Dalam prakteknya, terdapat dua jenis hubungan internal, yakni, 1) Hubungan Internal-Vertikal, dan 2) Hubungan Internal-Horizontal (Effendy, 2009). Keduanya sangat berperan penting dalam kerja sama sebuah tim. Seorang pimpinan harus dapat menyampaikan informasi kepada bawahannya dengan baik, sehingga bawahan dapat menerima apa yang disampaikannya. Sebaliknya jika seorang bawahan ingin menyampaikan pesan kepada pimpinan, ia harus dapat menyampaikan dengan baik. Hubungan antar sesama karyawan pun juga penting dilakukan. Jika terjadi ketidakharmonisan antara satu dengan yang lainnya bisa mengganggu iklim organisasi. Karenanya, sangat penting dilakukan suatu upaya yang berkesinambungan dan terus menerus dalam menjaga keutuhan dan kebersamaan tim dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, salahsatunya jalinan komunikasi internal yang apik dan baik yang dilakukan oleh semua publik internal yang ada. Menurut Brennan (dalam Effendy, 2009:122) komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan organisasi berupa pertukaran gagasan di antara para administrator dan pegawai guna terwujudnya organisasi tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal dalam suatu organisasi yang menyebabkan pekerjaan berlangsung. Dari pengertian tersebut dapat dipahami jika komunikasi internal merupakan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan berhasil dengan baik apabila timbul saling pengertian. Komunikasi yang baik dimaksudkan jalinan pengertian antara pihak yang satu ke pihak yang lain, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan dilaksanakan. [2]

Sementara itu, menurut Onong Uchjana Effendy (2009:122), sebagaimana diulas di atas, komunikasi internal terbagi atas, 1) Komunikasi Vertikal, dan 2) Komunikasi Horizontal. 1. Komunikasi Vertikal Merupakan proses komunikasi yang bersifat hierarki, yakni komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah (downward communication) atau dari bawah ke atas (upward communication) secara timbal balik (two-way traffic communication). Dalam komunikasi downward, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lainnya kepada bawahannya. Sedangkan dalam bentuk komunikasi upward, karyawan atau bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduanpengaduan, dan lainnya kepada pimpinannya. Komunikasi dua arah secara timbal balik ini dalam organisasi penting sekali suatu keputusan atau kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lebih jelasnya tentang downward dan upward communication, berikut pemaparannya. Komunikasi dari Atas ke Bawah Komunikasi ini mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi ke suatu tingkat yang lebih. Komunikasi terjadi atas prakarsai manajemen organisasi tingkat atas melalui suatu rantai perintah. Kegunaan dari komunikasi ini untuk memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan regulasi, kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja. Adapun beberapa bentuk komunikasi dari atas ke bawah ini, di antaranya, perintah langsung, papan informasi, brosur, pamflet, majalah atau buletin internal, surat, buku pedoman pegawai, rak informasi, sistem pengeras suara, laporan tahunan, pertemuan kelompok atau bagian, dan lainnya. Komunikasi dari Bawah ke Atas Merupakan bentuk komunikasi berupa proses penyampaian gagasan, ide, perasaan dan [3]

pandangan pegawai tingkat bawah kepada atasannya dalam organisasi. Sayangnya, di beberapa organisasi atau perusahaan pola komunikasi ini jarnag terjadi, salahsatu penyebabnya adanya hambatan psikologis antara atasan dan bawahan. 2. Komunikasi Horizontal Merupakan proses komunikasi internal dalam organisasi yang dilakukan oleh antar karyawan atau memiliki hierarki yang sama, misalnya karyawan dengan karyawan, atau manajer dengan manajer. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat, sedang rekreasi, atau pada waktu pulang kerja. Dalam pola komunikasi ini desasdesus dan gosip biasanya cepat menyebar, biasanya menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan yang merugikan mereka. Goldhaber (dalam Tubbs, 1996:186) mengemukakan ada 4 (empat) fungsi dari komunikasi horizontal dalam satu organisasi, yakni, 1) Ajang kordinasi, 2) Penyelesaian masalah, 3) Berbagi informasi, dan 4) Penyelesaian konflik. 2) Tujuan dan Fungsi Hubungan Internal Sebagai bagian dari fungsi komunikasi organisasi yang lebih luas, tujuan dari hubungan internal sejatinya untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sama-sama bermanfaat antara organisasi dengan karyawan. Posisi karyawannya ini bisa menjadi penentu sukses tidaknya roda organisasi berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karenanya, komunikasi dalam organisasi yang berlangsung secara dua arah dan berjalan secara efektif akan melanggengkan potensi sumber daya manusia di dalamnya sebagai salahsatu potensi besar organisasi. Proses komunikasi yang berjalan efektif yang merupakan landasan untuk hubungan manajemen-karyawan dan kinerja pekerjaan secara keseluruhan dalam menciptakan iklim positif dalam organisasi sebagaimana terlihat di bawah ini : [4]

Keyakinan dan kepercayaan antara karyawan dan atasan; Informasi yang jujur dan transparan bebas mengalir ke atas, ke bawah, dan ke samping di dalam organisasi; Status dan partisipasi yang memuaskan untuk setiap orang; Kontinuitas kerja tanpa konflik dan perselisihan; Lingkungan yang sehat dan aman; Keberhasilan usaha; Optimisme tentang masa depan. Menurut Alvie Smith (1990) sedikitnya terdapat dua (2) faktor yang mempengaruhi komunikasi internal karyawan dalam organisasi, di antaranya : Manfaat dari pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil yang diinginkan; Yakni kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi manajer yang kuat, yang membuat setiap supervisor di semua level dapat melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawannya. Aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi interaktif yang efektfif di seluruh organisasi. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi manajer yang kuat yang membuat setiap supervisor di semua level dapat melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawannya; Kebutuhan ini lebih dari sekadar menciptakan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan tetapi juga harus memuat informasi bisnis dan isu publik yang mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Sedangkan fungsi dari hubungan internal ini menurut Alvie Smith (1990) antara lain, sebagai berikut : Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan managemen pada karyawan; Menjelaskan perubahan kebijaksanaan direksi dan managemen agar karyawan memahami dasar pengambilan keputusan; [5]

Membangun jaringan komunikasi interaktif antara karyawan manajemen dan direksi; Membantu proses restrukturisasi mulai dari sosialisasi kebijakan hingga pelatihan untuk mengurangi dampak buruk restrukturisasi; Membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi. 3) Publik Internal Publik internal adalah khalayak yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi itu sendiri. Dalam tataran praktis, sifat dan karakter dari publik internal ini tergantung dari bentuk organisasi yang bersangkutan, apakah organisasi tersebut berbentuk suatu perusahaan dagang, instansi pemerintah atau lembaga pendidikan. Karena itulah publik yang termasuk ke dalamnya pun menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya dan umumnya mereka merupakan bagian dari kegiatan usaha dari organisasi tersebut. Menurut Onong Uchjana Effendy (1999) terdapat dua publik yang masuk dalam kategori publik internal organisasi, yakni 1) para karyawan (employee) dan 2) para pemegang saham (stakeholder). Dengan demikian, terdapat hubungan yang khusus dengan mereka, yakni hubungan dengan karyawan (employee relations) dan hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations). 1. Hubungan Karyawan (Employee Relations) Salah satu bentuk hubungan dalam public relations yang mengatur hubungan antara perusahaan dan para karyawannya adalah employee relations. Employee relations dilakukan antara lain adalah untuk menciptakan bentuk hubungan atau komunikasi dua arah yang baik antara pihak manajemen dengan para karyawannya dalam upaya membina kerjasama dan hubungan yang harmonis di antara keduanya. Sedangkan menurut Archibald William (dalam Abdurrahman: (2001), hubungan karyawan merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinamis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan dengan perorangan sehari-hari di belakang bangku kerja tukang [6]

kayu, di belakang mesin, atau di belakang meja tulis. Seorang PRO harus berkomunikasi langsung dengan para karyawan dan harus senantiasa mengadakan kontak pribadi. Dengan senantiasa berkomunikasi dengan mereka yakni mendatangi mereka dan bercakap-cakap dengan mereka akan dapat diketahui sikap, pendapat, kesulitan, harapan dan perasaannya. Antara karyawan yang satu dengan yang lainnya tentu terdapat perbedaan, disebabkan oleh lingkungan hidupnya, pengalamannya, pendidikan, dan sebagainya. Namun mereka sama-sama menghendaki upah yang cukup, perlakuan yang adil, ketenangan bekerja, perasaan diakui, penghargaan atas hasil kerja, dan penyalur perasaan. Sejatinya, kegiatan public relations adalah untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepengawaian secara formal. Employee public/public pegawai adalah salah satu internal public yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan PR di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Seorang PRO haruslah berkomunikasi secara langsung dengan karyawan, ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal contact), misalnya dengan bercakap-cakap dengan mereka sehingga dapat mengetahui kesulitan, keinginan, harapan, dan perasaanya. Onong Uchyana Effendi (2009) menyatakan, kegiatan untuk menciptakan hubungan baik dengan para pegawai dapat dilakukan melalui : Upah yang cukup Perlakuan yang adil Ketenangan kerja Perasaan diakui Penghargaan atas hasil kerja Penyaluran perasaan Sedangkan menurut Kustadi Suhandang (2004), membina hubungan baik dengan para karyawan dapat dilakukan melalui kegiatan : [7]

Pemberian pengumuman-pengumuman Buku pegangan pegawai Personal calls Pertemuan berkala Kotak Suara (kotak Saran) Hiburan dan darmawisata Turnamen olahraga Study Tour Training atau pelatihan 2. Hubungan Pemegang Saham (Stakeholder Relations) Menjalin hubungan dengan pemegang saham bagi organisasi atau perusahaan mutlak demi keberlangsungan hidup dan kemajuan organisasi ke depannya. Karenanya, seorang PRO sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam bidang itu harus memperhatikan aspek ini. Karena sebab besar kecilnya modal menentukkan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan dengan stakeholder ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan. Komunikasi dengan para pemegang saham dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya : Menyatakan selamat kepada pemagang saham yang baru. Komunikasi seperti ini akan menimbulkan kesan baik, di mana para pemegang saham akan merasa dihargai dan dihormati dan akan menganggap perusahaan yang disuntik dananya merupakan perusahaan profesional dan bonafid. Memberikan laporan mengenai perkembangan perusahaan sebagai salahsatu bentuk dan upaya menanamkan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan. Mengirimkan majalah organisasi atau media internal perusahaan agar para pemilik saham bisa mengetahui perkembangan dan aktivitas perusahaan. [8]

Mengadakan pertemuan secara langsung untuk meningkatkan kesepahaman, dan membangun kepercayaan, misalnya dalam momen ulang tahun perusahaan, atau halal bihalal. Sumber Referensi : 1. Abdurrahman, Oemi. (2001). Dasar - Dasar Public Relations. Citra Aditya Bakti: Bandung. 2. Cutlip, Scott M., et al. (2007). Effective Public Relations, Edisi 9. Kencana Prenada Group: Jakarta. 3. Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya. 4. Jefkins, frank. (1992).Public Relations. Erlangga: Jakarta. 5. Smith, Alvie. (1990). Innovative Employee Communication: New Approaches to Improving Trust, Teamwork, and Performance. Prentice Hall: New York. 6. Suhandang, Kusnadi. (2004). Public Relations Perusahaan. Nuansa Cendekia: Bandung. [9]