BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo PLN Sumber: www.pln.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih berada di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959. Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyaluran ketenagalistrikan. Dalam menjual produknya (energi listrik), PLN tidak memiliki kewenangan dalam menetapkan harga jual produknya, melainkan sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah yang dituangkan melalui Keputusan Presiden (KEPPRES). Unit-unit Pelayanan yang telah mennyebar dan menjangkau ke pelosok, meliputi 16 Area Pelayanan Jasa dan 97 Unit Pelayanan Jasa, dengan jumlah pelanggan saat ini sebesar 8,185 juta pelanggan (22%) dari total jumlah pelanggan PLN secara nasional. Infrastruktur jaringan kelistrikan yang cukup luas sebagai berikut : Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 34.014 Kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 64.604 Kms, Gardu Distribusi 31.422 buah, Trafo 32.252 buah dengan total kapasitas 6.528 MVA, Desa berlistrik mencapai 6494 desa (99,4%) dari 6.533 desa yang ada. Harga jual tenaga listrik sampai saat ini mengacu pada Tarif Dasar Listrik (TDL) Tahun 2012 Peraturan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Berdasarkan peruntukannya maka TDL 2003 terbagi dalam 8 Golongan Tarif yaitu: Tarif Sosial, Tarif Rumah Tangga, Tarif Bisnis, Tarif Industri, Tarif Publik, Tarif Multiguna, Tarif Curah. Layanan yang disediakan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten pada dasarnya meliputi beberapa produk layanan, diantaranya: Pelayanan Sambungan Baru dan Perubahan Daya, Pelayanan Penjualan Rekening Listrik, Pelayanan Pengaduan Gangguan, Pelayanan Informasi Pelanggan, melalui
Call Center 123, SMS, twitter, website, dan sebagainya. Adapun lokasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu Jalan Asia Afrika No.63 Bandung, Jawa Barat. 1.1.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.2.1 Visi Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. 1.1.2.2 Misi 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. 1.1.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Bidang Niaga Struktur organisasi dalam suatu badan usaha atau perusahaan mempunyai peranan penting, karena merupakan gambaran dari wewenang dan tanggung jawab setiap bagian atau divisi terhadap pencapaian tujuan. Struktur organisasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, dimana kuasa dan tanggung jawab mengalir dalam satu garis lurus dari puncak ke bagian bawah struktur, sehingga seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah di tetapkan. Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten pada Bidang Niaga Sumber: Bagian MSDM PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.2 Latar Belakang Penelitian
Globalisasi perekonomian membawa tantangan baru bagi organisasi untuk tetap bertahan hidup dalam persaingan yang makin kompetitif. Perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan dan bersaing dalam perdagangan bebas adalah perusahaan yang mampu memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal melalui praktek-praktek organisasional yang luwes dan cepat tanggap terhadap perubahan lingkungan. Organisasi dituntut untuk memiliki SDM yang kompeten yang mampu menjalankan dan menyelesaikan tugas dan kewajibannya secara lebih baik. Pemberdayaan karyawan akan sangat menentukan kesuksesan organisasi. Organisasi harus menyadari bahwa dengan tingkat persaingan yang tinggi di lingkungan bisnis mereka, maka diperlukan pembelajaran yang lebih efektif, pemberdayaan karyawan, dan komitmen yang lebih besar dari setiap orang yang terlibat dalam organisasi. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja anggota dan organisasi adalah budaya organisasi yang mempengaruhi sikap dan prilaku anggota organisasi. Menurut Deddy Mulyana (2009:18) Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan, ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi, dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Berdasarkan pendapat Geert Hoftstede (2012:34) bahwa budaya itu terdiri dari program mental bersama yang menentukan respons-respons individu terhadap lingkungannya. Konsep budaya organisasi dapat dilihat berdasarkan kepada beberapa elemen dasar, nilai, norma, dan artifak. Berdasarkan pendapat dari Uhl-Bien san Hunt (2012:348) budaya organisasi adalah suatu sistem tindakan bersama, nilai, dan keyakinan yang berkembang dalam suatu organisasi dan panduan perilaku anggotanya. Nilai merupakan apa yang sepatutnya ada dan diamalkan oleh semua individu pada organisasi. Sekiranya nilai sesuatu organisasi tersebut adalah memberikan dampak kepada pelanggan. Norma ialah panduan kepada individu yang terlibat bagaimana harus bertindak (bertingkah laku) terhadap sesuatu situasi. Artifacts adalah hasil manifestasi dari kharakteristik budaya yang nyata, di dalamnya terdapat tingkah laku dan perlakuan individu, struktur, sistem, prosedur,peraturan, dan aspek fisik yang ada dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah etos kerja, semangat belajar inovatif, wawasan etikal, wawasan aspiratif, karakter potensi insani, motivasi kerja, dan rasa kompeten.
Gambar 1.3 Budaya Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Sumber: www.pln-jabar.co.id Dari gambar potensi insani di atas yang merupakan budaya organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dapat dilihat adanya keterkaitan disetiap budaya yang saling mempengaruhi. Berikut ini merupakan indikatorindikator yang terdapat dalam budaya potensi insani PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten : 1. Ethos kerja: kedisiplinan dan semangat kerja tim. 2. Rasa kompeten: bersaing sehat, kinerja lebih baik. 3. Motivasi kerja: target kinerja, keinginan bekerja. 4. Semangat belajar inovatif: kemauan belajar di luar pelatihan perusahaan, melakukan inovasi kerja. 5. Wawasan etika: prilaku bekerja, kemampuan penanganan di lingkungan kerja. 6. Wawasan aspiratif: kemampuan problem solving. Bidang Niaga merupakan salah satu bidang di Perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang menangani penjualan ketenagalistrikan dan mengatur strategi penjualannya maupun strategi pemasaran. Berdasarkan pengamatan peneliti selama sebulan di bidang Niaga dan melakukan wawancara kepada salah satu supervisor bidang niaga maka terdapat budaya organisasi, salah satunya kegiatan COC (Code of Conduct). Kegiatan COC merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dan manajer bidang Niaga setiap hari Senin pagi dengan tujuan membangkitkan motivasi karyawan dalam mencapai target perusahaan dan mengevaluasi keluhan atau masalah-masalah pelanggan yang terjadi di daerah Jawa Barat dan Banten dalam pelayanan ketenagalistrikan. Berdasarkan wawancara tersebut diketahui bahwa budaya organisasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bidang Niaga belum tersosialisasi dengan baik, hal itu dapat dilihat di ruangan kerja bidang Niaga belum adanya banner mengenai budaya organisasi, adanya pegawai yang mengetahui budaya organisasi tetapi kurang menerapkannya, kurangnya kemauan karyawan untuk mencari tahu budaya organisasinya, bahkan ada beberapa karyawan belum mengerti dan tahu mengenai budaya organisasi mereka. Beberapa karyawan bidang Niaga merasa bahwa target penjualan merupakan penyebab menurunnya motivasi mereka karena beberapa orang merasa target yang dibebankan tidak realistis, dan ada karyawan yang merasa target penjualan merupakan pendorong meningkatnya motivasi. Budaya potensi insani dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan tumpuan PLN dalam mencapai visi perusahaan. Tabel 1.1 Pertumbuhan Pelanggan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2012 (Target dan Realisasi sama) NO Area 2011 2012 Delta 2012-2011
Desember Desember Kenaikan Pelanggan tahun 2012 1 Bandung 639,800 672,153 32,353 2 Banten Utara 466,904 500,867 33,963 3 Banten Selatan 412,475 449,015 36,540 4 Bekasi 874,784 981,465 106,681 5 Bogor 736,426 816,256 79,830 6 Cianjur 385,116 420,981 35,865 7 Cimahi 414,350 450,631 36,281 8 Cirebon 1,098,619 1,163,903 65,284 9 Depok 543,227 588,226 44,999 10 Garut 371,832 413,257 41,425 Gunung 11 Putri 273,479 314,064 40,585 12 Karawang 484,283 527,214 42,931 13 Majalaya 451,128 491,121 39,993 14 Purwakarta 536,976 581,689 44,713 15 Sukabumi 509,124 580,447 71,323 16 Sumedang 520,135 546,949 26,814 17 Tasikmalaya 860,535 923,433 62,898 TARGET DJBB 9,579,193 10,421,671 842,478 Des 2013 Sumber: Bidang Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Kinerja adalah hasil yang dicapai melalui serangkaian kegiatan dan tata cara tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran perusahaan yang ditetapkan (Mangkunegara, 2005:43). Sementara, kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Dengan data diatas dapat kita lihat bahwa adanya target yang telah dicapai oleh pegawai bidang Niaga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dari tahun 2011 ke 2012 dapat dilihat pencapaian targetnya meningkat dan terealisasi dengan baik. Dalam mengukur kinerja karyawan, data pencapaian target merupakan pengukuran kinerja secara non teknis atau dalam bentuk laporan. Menurut Robbins (2008:256), budaya organisasi yang kuat adalah budaya di mana nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas kepada anggota organisasi. Budaya yang kuat tentunya dapat menciptakan komitmen karyawan terhadap organisasi. Dengan demikian, karyawan akan tetap setia pada organisasinya dan tidak akan mudah terpengaruh oleh faktor-faktor lain, baik dari eksternal maupun internal organisasi sendiri. Budaya perusahaan juga pada akhirnya akan berfungsi sebagai motivator bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Budaya yang lemah tentunya juga akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Adapun Judul Penelitian yang diajukan adalah Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Bidang Niaga 1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan budaya organisasi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bidang Niaga? 2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bidang Niaga? 3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bidang Niaga? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Untuk mengetahui implementasi budaya organisasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bidang Niaga. 2. Untuk mengetahui tingkat pengaruh budaya organisasi tehadap kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bidang Niaga. 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan dalam aspek Teoritis a. Sebagai aplikasi ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia mengenai budaya organisasi, dan kinerja karyawan dalam bisnis. Untuk mengetahui, melihat, dan membandingkan antara teori yang di peroleh dengan aplikasinya di dunia bisnis serta melatih kemampuan analisis dan berpikir sistematis. b. Dapat digunakan untuk mengelola resiko yang mungkin timbul di perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bidang Niaga serta dalam rangka meningkatkan budaya organisasi yang kokoh di perusahaan sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan, dan dapat bersaing dalam bisnis Global. 2. Kegunaan dalam aspek Praktis a. Diharapkan dapat berguna untuk memperdalam pengetahuan mengenai praktik budaya organisasi dan lingkungan kerja dalam bisnis di Indonesia. b. Diharapakan beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan acuan referensi dan tambahan pengetahuan bagi pihak lain untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini di buat untuk memberi gambaran umum tentang penelitian yang di lakukan dan berisikan tentang sistematika penulisan dan penjelasan ringkas laporan penelitian. Sistematika tersebut sebagai berikut : Bab I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai obyek studi penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, seperti; penelitian terdahulu, uraian tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, hipotesis penelitian, kerangka pemikiran, dan ruang lingkup penelitian. Bab III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, seperti: jenis penelitian, variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan penelitian. Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran maupun rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihak lain yang membutuhkan.