BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Pendahuluan 4.1.1 Metode Penelitian Pendahuluan Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa Larissa Skin Care di Salatiga. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa termasuk bagian dari tahap evaluasi alternatif dalam pengambilan keputusan pembelian (Kotler, 2003). Evaluasi alternatif faktorfaktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa mencakup: penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan, mencari manfaat dari produk, dan teknik analisis. Penelitian ini hanya difokuskan pada penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan. Menurut Hanesty (2013) atribut-atribut tersebut meliputi: produk, harga, kualitas produk, dan kelengkapan produk. Berdasarkan atribut-atribut tersebut disusun panduan wawancara dalam penelitian pendahuluan seperti terlampir dalam lampiran 1. Penelitian pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 responden pengguna produk dan jasa layanan Larissa Skin Care. Dalam penelitian pendahuluan, peneliti menggunakan metode wawancara kepada 20 responden. Peneliti melakukan wawancara kepada responden yang tengah menunggu antrian di Larissa Skin Care Salatiga. 28
4.1.2 Laporan Penelitian Pendahuluan Tabel berikut ini menyajikan laporan pendahuluan mengenai faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa Larissa Skin Care oleh 20 responden di Kota Salatiga. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian produk yang diteliti meliputi: karakteristik produk, kualitas produk, harga, kelengkapan produk. Sedangkan faktor-faktor dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian jasa adalah pelayanan dan kualitas jasa. Tabel 2.1 Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Menurut Hasil Penelitian PendahuluanTerhadap 20 Responden Atribut Produk yang Dievaluasi Produk kecantikan Karakteristik Produk Kualitas Produk Harga Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan pembelian Jumlah Presentase terhadap 20 responden Volume produknya sedikit (cepat habis) 4 20,00% Bahan yang alami 16 80,00% Tidak menimbulkan efek samping 12 60,00% Tidak terdapat bahan yang bermerkuri 8 40,00% Daya tahan Produk yang awet 14 70,00% Ketidaktergantungan pada produk 12 60,00% Kenyamanan produk yang unggul 10 50,00% Wujud luar yang berkualitas 4 20,00% Harga sesuai kualitas 10 50,00% Harga lebih murah dari merek lain 18 90,00% Harga yang terjangkau 12 60,00% Kelengkapan Produk perawatan lebih lengkap 14 70,00% produk Stok produk yang selalu tersedia 18 90,00% 29
Atribut Produk yang Dievaluasi Jasa kecantikan Pelayanan Kualitas Jasa Tabel 2.1 (Lanjutan) Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan pembelian Jumlah Presentase terhadap 20 responden Karyawan yang professional 18 90,00% Dari segi pendaftaran lebih tertib 4 20,00% Pelayanan yang ramah 10 50,00% Memiliki ketelitian dalam merawat 8 40,00% Keandalan dalam melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat. 14 70,00% Responsivitas dalam membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu. 8 40,00% Jaminan kesopanan untuk pelanggan dan kemampuan untukmenunjukan kepercayaan dan keyakinan. 8 40,00% Empati dalam memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan. 4 20,00% Wujud dalam hal penampilan fasilitas fisik, peralatan, personeldan bahan komunikasi. 6 30,00% Tabel di atas, menunjukan bahwa responden memilih produk kecantikan Larissa Skin Care dengan alasan bahan yang alami (80 %), daya tahan produk yang lebih awet (70 %) dengan harga yang lebih murah dari merek lain (90 %). Selain itu responden memilih jasa perawatan kecantikan di Larissa Skin Care karena karyawan yang profesional (90%) serta keandalan dalam melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat (70%). Selain melakukan perawatan di Larissa Skin Care, responden melakukan perawatan kecantikan di tempat lain, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut. 30
Tabel 2.2 Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Care No Selain Larissa Jumlah Prosentase 1 Natasha 9 45,00% 2 LBC 7 35,00% 3 Yovie Salon 4 20,00% Total 20 100,00% Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa, responden melakukan perawatan kecantikan lain yaitu di Natasha (45,00 %), London Beuty Center (35,00 %) dan Yofie Salon (20 %). Dari hasil wawancara terhadap 20 responden diperoleh alasan kenapa saat ini responden memilih di Larissa Skin Care untuk merawat kecantikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.3 Faktor yang Unggul dari Produk Larissa Skin Care Dibandingkan Merek Lain No Faktor Yang Unggul Dari Produk Larissa Skin Care Dibandingkan Merek Lain Jumlah Prosentase 1 Bahan yang alami 16 80,00% 2 Tidak menimbulkan efek samping 10 50,00% 3 Harga lebih murah dari merek lain 6 30,00% 4 Karyawan yang professional 4 20,00% 5 Stok produk yang selalu tersedia 4 20,00% Jumlah Responden 20 100,00% Tabel 1.4 menunjukan bahwa, sebagian besar responden memilih di Larissa Skin Care untuk tempat perawatan kecantikan karena produk kecantikan di Larissa Skin Care memiliki bahan yang alami (80 %), produk tidak menimbulkan efek samping (10 %), harga produk di Larissa Skin Care memiliki harga yang lebih murah 31
(30 %) dengan pelayanan karyawan yang profesional serta produk yang selalu tersedia. Dari hasil penelitian pendahuluan dapat disimpulkan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk Larissa Skin Care adalah karakteristik produk, kualitas produk, harga dan kelengkapan produk. Sedangkan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian jasa Larissa adalah pelayanan dan kualitas jasa. Dengan faktor-faktor tersebut yang akan selanjutnya digunakan sebagai indikator empiris. 4.2 Profil Responden Pada bagian ini akan dibahas profil responden, uji faktor, uji validitas dan reliabilitas serta analisis faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa kecantikan Larissa Skin Care di Salatiga. Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden pengguna produk atau jasa kecantikan Larissa Skin Care, diperoleh data mengenai karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan serta pendapatan perbulan. 32
Tabel 4.1 Profil Responden Profil Responden Jumlah Prosentase Jenis Kelamin Laki-laki 11 11,00% Perempuan 89 89,00% Total 100 100,00% Usia < 20 tahun 5 5,00% > 20 tahun - 30 tahun 56 56,00% > 30 tahun - 40 tahun 19 19,00% > 40 tahun - 50 tahun 12 12,00% Diatas 50 tahun 8 8,00% Total 100 100,00% Tabel 4.1 Lanjutan Profil Responden Jumlah Prosentase Pendidikan Terakhir SMP 4 4,00% SMA 71 71,00% Diploma 9 9,00% Sarjana 16 16,00% Total 100 100,00% Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 41 41,00% Pegawai Negeri 13 13,00% Pegawai Swasta 25 25,00% Wiraswasta 21 21,00% Total 100 100,00% Tabel 4.1 menjelaskan bahwa, sebagian besar responden adalah perempuan (89 %) dengan usia diatas 20 sampai 30 tahun (56 %) yang tingkat pendidikan terakhirnya SMA (71 %). Sebagian besar responden bekerja sebagai 33
pelajar/mahasiswa (41 %). Hal tersebut menunjukan bahwa konsumen dari Larissa Skin Care Kota Salatiga terutama adalah perempuan dengan usia diatas 20 tahun. Larissa Skin Care kota Salatigaterletak dengan lokasi kampus yaitu UKSW, STIBA, serta AMA sehingga banyak konsumen pelajar dan mahasiswa. Tabel 4.2 Pendapatan Perbulan Pendapatan Perbulan Jumlah Prosentase < Rp. 1000.000,00 31 31,00% > Rp. 1000.000,00 - Rp. 2000.000,00 42 42,00% > Rp. 2.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 12 12,00% > Rp. 3.000.000,00 - Rp. 4.000.000,00 11 11,00% > Rp. 4.000.000,00 4 4,00% Total 100 100,00% Tabel 4.2 menunjukan bahwa, sebagian besar responden memiliki pendapatan diatas Rp. 1000.000,00 sampai dengan Rp. 2000.000,00 sebesar 42 %. Hal ini berarti bahwa target utama dari Jasa kecantikan Larissa Skin Care adalah mereka yang memiliki pendapatan lebih dari satu juta. Responden dengan pendapatan kurang dari satu juta, sebagian adalah pelajar/mahasiswa. Tabel 4.3 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Produk Larissa yang Biasa Digunakan Produk Kecantikan Larissa Yang Biasa Jenis Digunakan Kelamin Milk Facial Obat Total Cleanser Foam jerawat Laki-laki 3 27,27% 2 18,18% 6 54,55% 11 100,00% Perempuan 21 23,60% 29 32,58% 39 43,82% 89 100,00% 34
Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, produk kecantikan Larissa Skin Care yang paling banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki adalah obat jerawat. Tabel 4.4 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Jasa Layanan Larissa yang Biasa Digunakan Layanan Kecantikan Larissa Yang Biasa Jenis Digunakan Kelamin Face Hair Body Total Treatments Treatment treaatmens Laki-laki 7 63,64% 1 9,09% 3 27,27% 11 100,00% Perempuan 50 56,18% 20 22,47% 19 21,35% 89 100,00% Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, jasa layanan kecantikan Larissa Skin Care yang paling banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki adalah Face treatments. Tabel 4.5 Tabulasi Silang Usia Dengan Produk Larissa yang Biasa Digunakan Produk Kecantikan Larissa yang Biasa Usia Digunakan Milk Facial Obat Total Cleanser Foam jerawat < 20 tahun 0 0,00% 4 80,00% 1 20,00% 5 100,00% > 20 tahun - 30 tahun 16 28,57% 14 25,00% 26 46,43% 56 100,00% > 30 tahun - 40 tahun 4 21,05% 7 36,84% 8 42,11% 19 100,00% > 40 tahun - 50 tahun 1 8,33% 4 33,33% 7 58,33% 12 100,00% Diatas 50 tahun 3 37,50% 2 25,00% 3 37,50% 8 100,00% 35
Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, sebagian besar responden yang memiliki usia diatas 20 tahun menggunakan produk kecantikan Larissa Skin Care berupa produk perawatan wajah berupa Obat Jerawat. Tabel 4.6 Tabulasi Silang Usia Dengan Jasa Layanan Larissa yang Biasa Digunakan Layanan Kecantikan Larissa yang Biasa Usia Digunakan Face Hair Body Total treatments Treatment treaatmens < 20 tahun 4 80,00% 1 20,00% 0 0,00% 5 100,00% > 20 tahun - 30 tahun 31 55,36% 11 19,64% 14 25,00% 56 100,00% > 30 tahun - 40 tahun 9 47,37% 5 26,32% 5 26,32% 19 100,00% > 40 tahun - 50 tahun 7 58,33% 3 25,00% 2 16,67% 12 100,00% Diatas 50 tahun 6 75,00% 1 12,50% 1 12,50% 8 100,00% Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar responden adalah usia diatas 20 tahun yang menggunakan jasa kecantikan Larissa Skin Care. Jasa layanan kecantikan yang paling banyak digunakan adalahface treatment, jika dilihat dari usia, usia > 20 tahun 30 tahun merupakan usia yang paling banyak menggunakan jasa layanan kecantikan Larissa Skin Care berupa face treatment, Hair Treatment dan Body Treatment. 4.3 Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Care yang Digunakan Responden Selain Larissa Skin Care, jasa layanan yang digunakan untuk merawat kecantikan adalah London Beauty Care, Natasha, dan Salon Yovie. Hal ini berarti 36
bahwa posisitioning Larissa Skin Care masih dekat dengan pesaing jasa perawatan kecantikan lainnya terutama London Beuty Center (LBC). Tabel 4.7 Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Careyang Digunakan Responden Jasa Kecantikan Lainnya Jumlah Prosentase Rangking*) London Beuty Center (LBC) 52 52,00% 2 Natasha 37 37,00% 3 Yovie Salon 11 11,00% 4 Total 100 100,00% *) Larissa rangking satu (1) Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa, selain melakukan perawatan di Larissa Skin Care (rangking 1) responden juga pernah melakukan perawatan kecantikan di London Beuty Center (rangking 2), Natasha (rangking 3) serta Yovie Salon (rangking 4). Larissa Skin Care memiliki rangking 1 karena produknya aman, bahan baku yang alami dan tidak mengandung merkuri, tidak menimbulkan efek samping, tidak menimbulkan ketergantungan pada kulit. Sementara London Beuty Center (rangking 2), karena ketersediaan produk yang kurang, timbul ketergantungan jika berhenti pemakaian produk, harga yang relatif mahal dan produk dengan takaran yang sedikit sehingga cepat habis. Sedangkan Natasya yang mendapat ringking 3 karena natasya harganya mahal sehingga konsumen jarang yang menggunakan produk tersebut, dan timbul efek samping jika berhenti pemakaian. Dan yang terakhir Yovie Salon yang mendapat Ringking 4 karena produk yang di jual kurang meyakinkan, harga yang relatig mahal, terdapat efek samping serta adanya bahan bermerkuri. 37
4.4 Uji Validitas Dan Reliabilitas Indikator Empiris 4.4.1 Uji Kecukupan Data. Uji validitas konstruk yang akan digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode analisis faktor, yang akan diawali dengan uji kecukupan data. Berikut tabel yang menyajikan uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Tabel 4.8 Uji Faktor Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,935 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 3975,893 Df 105 Sig. 0,000 Seperti terlihat pada tabel 4.8 hasil uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) yang memiliki nilai lebih tinggi dari 0,7yaitu sebesar 0,935, jumlah sampel penelitian ini (n = 100) telah cukup dantentang faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk (17 indikator) dan jasa (15 indikator) bisa dimasukkan dalam analisis faktor. 4.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator Empiris Pertimbangan Pembelian Produk Konsekuensi uji validitas konstruk adalah memungkinkan terjadi redefinisi variabel jika pengelompokan indikator empiris tidak sesuai dengan pengukuran konsep yang direncanakan. Hasil analisis faktor, terjadi pengelompokan komponen faktor faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk dan jasa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. 38
Faktor Pertimbang an Produk Harga Kelengkapan Produk Kualitas Produk Tabel 4.9 Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Produk Indikator Component 1 2 Kewajaran harga (sesuai dengan kualitas) 0,874 0,337 Ketersediaan barang kecantikan 0,535 0,760 Kelengkapan jenis produk 0,908 0,359 Keawetan/daya tahan barang 0,874 0,410 Mengandung vitamin 0,853 0,441 Kehandalan alas bedak 0,852 0,466 Kehandalan pemutih wajah 0,844 0,427 Kehandalan perlindungan jerawat 0,905 0,340 Tidak menimbulkan ketergantungan pada produk 0,844 0,483 Tidak menimbulkan efek samping 0,830 0,447 Tidak mengandung merkuri 0,774 0,512 Ringan di kulit 0,929 0,378 Keamanan kermasan 0,908 0,359 Cocok untuk semua jenis kulit 0,883 0,377 Bahan baku dan penolong yang alami 0,363 0,914 Perlindungan terhadap UV 0,327 0,877 Keamanan dalam menggunakan produk 0,482 0,817 Karakteristik Produk Nama Variabel Konstruk Kualitas produk Keamanan produk Dari Tabel 4.9, diketahui 17 indikator empiris dari empat factor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk semuanya valid, maka indikator-indikator empiris tersebut dapat di analisis ketahap selanjutnya. Indikator-indikator empiris faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk membentuk dua variabel konstruk atau faktor pertimbangan keputusan pembelian. Variabel konstruk pertama berasal dari faktor harga, ketersediaan produk, kualitas produk dan sebagian 39
karakteristik produk. Sedangkan empat lainnya membentuk variabel konstruk kedua, yaitu tiga berasal dari faktor karakteristik pertimbangan produk dan satu dari kelengkapan produk. Kedua variabel konstruk tersebut harus dinamakan, dengan memperhatikan komposit indikator empiris pembentuknya. Variabel konstruk pertama dinamakan kualitas produk, meliputi indikator empirisringan di kulit, keamanan kemasan, kelengkapan jenis produk, kehandalan perlindungan jerawat, cocok untuk semua jenis kulit, kewajaran harga, keawetan/daya tahan barang, mengandung vitamin, kehandalan alas bedak, tidak menimbulkan ketergantungan pada produk, kehandalan pemutih wajah, tidak menimbulkan efek samping, tidak mengandung merkuri. Variabel konstruk kedua dinamakan keamanan produk dengan indikator empirisbahan baku dan penolong yang alami, perlindungan terhadap UV (Ultra Violet), keamanan dalam menggunakan produk, ketersediaan barang kecantikan. Sementara dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, dalam mengevaluasi alternatif, ada dua factor komposit yang secara signifikan dipertimbangkan konsumen untuk memilihproduk kecantikan yaitu: kualitas produk dan keamanan produk. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian pendahuluan, bahwa kualitas produk dan tingkat keamanan merupakan faktor komposit yang paling banyak digunakanoleh konsumen untuk mengevaluasi produk kecantikan. Hal ini dapat dipahami dari segi outcome produk yaitu kinerja kualitas produk (Handoko, 2000). Selain itu, konsumen akan mempertimbangkan faktor keamanan produk, hal ini dapat dipahami dari segi dampak atau efek penggunaan produk tersebut yaitu kinerja keamannya (Handoko, 40
2000).Dengan demikian, penelitian ini mengoreksi penelitian Handoko, (2000) mengenai faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk memilih produk kecantikan. 4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor yang Dipertimbangan dalam Pembelian Jasa Berikut tabel yang menyajikan uji validitas dan reliabilitas faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian jasa. Tabel 4.10 Uji Faktor Komponen Pertimbangan Jasa Layanan Kecantikan Faktor Pertimbangan Jasa Indikator Empiris Component Pelayanan Kesopanan karyawan 0,973 Layanan yang meyakinkan 0,972 Keramahan karyawan 0,971 Perhatian karyawan 0,970 Kecepatan tanggap karyawan 0,967 Profesionalisme karyawan 0,938 Kualitas jasa Kelengkapan peralatan 0,970 Ketepatan memenuhi janji 0,961 Kualitas peralatan 0,955 Kelengkapan fasilitas penunjang 0,975 Ketepatan waktu pelayanan 0,952 Layanan tambahan 0,945 Ketelitian karyawan 0,936 Manajemen antrean yang tertib 0,934 Keahlian karyawan 0,933 1 Nama Variabel Konstruk Kualitas Jasa Dari Tabel 4.10, diketahui dari 15 faktor atau indikator empiris dari dua faktor pertimbangan pembelian jasa yang semuanya valid, maka indikator-indikator empiris tersebut dapat di analisis ketahap selanjutnya. Indikator-indikator empiris dari 41
duafaktor yang dipertimbangkan dalam pembelian jasa tersebut membentuk variabel konstruk yang dinamakan Kualitas Jasa. Dengan Demikian dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, dalam mengevaluasi alternatif, ada satufaktor komposit yang secara signifikan dipertimbangkan dalam pembelian jasa kecantikan yaitu: kualitas jasa. Faktor komposit tersebut berasal dari atribut pelayanan dan kualitas jasa. Hasil ini sesuai dengan penelitian pendahuluan, konsumen tidak membedakan antara pelayanan (menyangkut atribut SDM dan sistem pelayanannya) dengan kualitas jasa (menyangkut atribut SDM, sarana dan prasarana, sistem manajemen pelayanan). Konsumen memahami atribut-atribut pelayanan jasa tersebut dari kinerja kualitasnya. Atribut SDM, seturut dengan hasil penelitian Raharjani (2005) dipahami dari kinerja pelayanan dan kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Selain itu, atribut sarana dan prasarana serta atribut sistem seperti yang diungkapkan Kotler dan Keller (2008:50), dipahami dari kinerja, keandalan, respondivitas, jaminan, empati dan wujud. Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Pertimbangan Cronbach's Alpha N of Items Pertimbangan produk 0,987 17 Pertimbangan jasa 0,992 15 Sumber :data primer (2014) Uji reliabilitas untuk indikator empiris pertimbangan produk sebesar 0,987dan jasa sebesar 0,992, semuanya diatas batas nilai The Cronbach Alpha yang diterima secara umum yaitu diatas 0,60. Dapat dikatakan bahwa semua indikator empiris atau 42
faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk maupun jasa reliabel sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 4.4 Segmen Pasar Produk Kecantikan Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk membeli dapat digunakan sebagai kriteria untuk membedakan segmen pasar (Rangkuti, 2009). Proses pembuktiannya dapat dilakukan dengan menggunakan analisis klaster. Jika faktor-faktor tersebut membentuk satu klaster maka hanya ada satu segmen, jika membentuk dua klaster maka ada dua segmen dan seterusnya. Klaster dibentuk oleh skor tertinggi di setiap faktor. Berikut tabel yang menyajikan segmentasi pasar berdasarkan pada faktorfaktor yang dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan produk kecantikan. Gagasannya adalah jumlah segmen pasar suatu produk sesuai jumlah klaster yang terbentuk oleh faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam membeli produk tersebut. 43
Tabel 4.12 Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Menggunakan Produk Kecantikan Pertimbangan produk Cluster Segmen 1 2 3 Pasar Produk Keamanan dalam menggunakan produk 5 3 4 Ketersediaan barang kecantikan 5 3 3 Bahan baku dan penolong yang 5 4 4 alami Tidak mengandung merkuri 5 3 4 Tidak menimbulkan efek samping 5 3 3 Keawetan/daya tahan barang 5 2 4 Tidak menimbulkan 5 2 3 ketergantungan pada produk Cocok untuk semua jenis kulit 5 3 3 Kehandalan pemutih wajah 4 1 3 Kehandalan perlindungan jerawat 5 2 4 Kehandalan alas bedak 5 1 3 Kewajaran harga 5 3 4 Ringan di kulit 5 2 3 Mengandung vitamin 4 2 3 Kelengkapan jenis produk 5 2 3 Keamanan kemasan 5 2 3 Perlindungan terhadap UV 5 3 3 satu segmen pasar: konsumen yang mementingkan kualitas dan keamanan produk dalam mengambil keputusan Pada tabel 4.12 terlihat bahwa dari tiga klaster yang ditawarkan secara arbiter dalam proses analisis klaster, tujuh belas indikator empiris faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk kecantikan ternyata nilai tertinggi dari setiap indikator empiris tersebut mengelompok dalam satu klaster, berarti terbentuklah satu segmen pasar. Segmen pasar produk tersebut memenuhidua kepentingan dari pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian produk kecantikan yaitu kepentingan akan kualitas produk dan keamanan produk. Hasil 44
penelitian ini menunjukkan bahwa produk kecantikan Larissa Skin Care memenuhi kedua kepentingan tersebut. Baik kualitas maupun keamanan produk kecantikan. Larissa memperoleh nilai maksimum (sangat tinggi dengan skor 5 sangat penting), kecuali keandalan produk pemutih wajah dan kandungan vitamin dari produkproduknya yang dinilai tinggi (skor 4 penting).secara menyeluruh, produk kecantikan Larissa Skin Care dinilai bahwa kualitas dan keamananya telah sesuai dengan keinginan konsumen, oleh karena itu harus dipertahankan. Larissa Skin Care juga harus memperbaiki indikator empiris kehandalan pemutih wajah dan kandungan vitamin pada produk-produknya, karena hanya dinilai dengan skor 4. Jika nilainya turun, konsumen dapat saja beralih ke produk kecantikan lainnya.produk kecantikan Larissa Skin Care memiliki keunggulan dalam empat halberikut. Tabel 4.13 Keunggulan Produk Larissa Skin Care Dibandingkan Produk Kecantikan Lainnya Keunggulan Produk Larissa Skin Care Jumlah Dibandingkan Produk Kecantikan Lainnya Prosentase Penggunaan bahan yang alami 40 40,00% Tidak menimbulkan efek samping 35 35,00% Harga lebih murah dari merek lain 15 15,00% Stok produk yang selalu tersedia 10 10,00% Total 100 100,00% Tabel 4.13menunjukan bahwa, ada empat keunggulan produk kecantikan Larissa Skin Care di bandingkan dengan produk kecantikan lainnya. Keunggulan inilah yang menempatkan produk kecantikan Larissa pada rangking pertama di mata konsumennya, karena produk Larissa Skin Care memiliki keunggulan seperti 45
penggunaan bahan yang alami, tidak menimbulkan efek samping, harga lebih murah dari merek lain dan stok produk yang selalu tersedia. 4.5 Segmen Pasar Jasa Berikut tabel yang menyajikan hasil analisis segmentasi pasar berdasarkan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan jasa layanan kecantikan. Tabel 3.14 Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Menggunakan Jasa Layanan Kecantikan Pertimbangan jasa Cluster Segmen Pasar 1 2 3 Jasa Profesionalisme karyawan 5 3 3 Keramahan karyawan 5 2 3 Kesopanan karyawan 5 2 3 Perhatian karyawan 4 1 3 Ketelitian karyawan 5 3 4 Manajemen antrean yang 4 3 3 tertib Keahlian karyawan 5 3 4 Ketepatan memenuhi janji 4 1 3 Kecepatan tanggap karyawan 4 1 3 Ketepatan waktu pelayanan 5 3 3 Layanan yang meyakinkan 4 2 3 Kelengkapan peralatan 5 2 3 Kualitas peralatan 5 2 3 Kelengkapan fasilitas 5 2 3 penunjang Layanan tambahan 4 1 3 1 segmen pasar jasa: konsumen yang mementingkan kualitas pelayanan 46
Pada tabel 4.14 terlihat bahwa dari tiga klaster yang ditawarkan secara arbiter dalam proses analisis klaster,lima belas indikator-indikator empiris dari faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian jasa kecantikan ternyata nilai tertinggi dari setiap faktor tersebut mengelompok dalam satu klaster, berarti terbentuklah satu segmen pasar. Segmen pasar jasa tersebut memenuhi satu kepentingan dari pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian jasa layanan kecantikan yaitu yang mementingkan kualitas pelayanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jasa layanan kecantikan Larissa Skin Care memenuhi satu kepentingan tersebut dengan nilai tinggi (antara skor 4 5). Larissa Skin Care harus memperhatikan perhatian karyawan, manajemen antrean yang tertib, ketepatan memenuhi janji, kecepatan tanggap karyawan, layanan yang meyakinkan dan layanan tambahan yang dinilai dengan skor 4 penting. Jika kualitas indikator-indikator jasa layanan Larissa tersebut sampai turun, maka konsumen dapat beralihmenggunakan jasa layanan kecantikan lainnya. Larissa Skin Care memiliki keunggulan dari jasa kecantikan lainnya dalam empat hal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.15 Keunggulan Jasa Layanan Larisaa Skin Care Dibandingkan Jasa Kecantikan Lainnya Keunggulan Jasa Layanan Larisaa Skin Care Jumlah Prosentase Dibandingkan Jasa Kecantikan Lainnya Karyawan yang professional 45 45,00% Pelayanan yang ramah 25 25,00% Memiliki ketelitian dalam merawat 20 20,00% Perhatian karyawan 10 10,00% Total 100 100,00% 47
Tabel 4.15 menunjukan keunggulan jasa kecantikan Larissa Skin Care. Keunggulan inilah yang menempatkan produk kecantikan Larissa pada rangking pertama di mata konsumennya, karena jasa Larissa Skin Care memiliki keuanggulan seperti; karyawan yang professional, pelayanan yang ramah, memiliki ketelitian dalam merawat dan perhatian karyawan. 48