Neo-Bis Volume 10, No. 2, Desember 2016 PENERAPAN ANALISIS DU PONT PADA INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE (DU PONT SYSTEM MODEL) SKRIPSI

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

JURNAL MANAJEMEN DEWANTARA Terbitonline:

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

MEGA AKTIVA Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 18, Edisi II, Agustus 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode penelitian memegang peranan penting. Metode

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DU PONT Tahun 2009 Tahun 2013 (Studi Kasus PT United Tractors Tbk)

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu.

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DU PONT SYSTEM (Studi pada UD. Az Zahra Food Periode Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang. sebagai nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

Kata kunci : Net Profit Margin, Return on assets, Return on equity, Kinerja keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebun Jeruk, Jakarta Kata kunci: laba operasi bersih, total aktiva, marjin laba bersih

Gugun Pebriandana Sri Mangesti R Zahroh Z A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. digunakan informasi dari laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISA KINERJA KEUANGAN PADA PT. PELAYANAN LISTRIK NASIONAL (PLN) BATAM TAHUN CATUR FATCHU UKHRIYAWATI, SE.,MM.

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK. PERIODE Jurusan Manajemen ABSTRAK

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), PT. Indonesia Satelit (Tbk), PT.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISIS DU PONT SYSTEM DENGAN MS. ACCESS PROGRAMMING

Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal Dan Skala Perusahaan Terhadap Profitabilitas. Oleh :

Prodi S1 Fakultas Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi Universitas Telkom 1, 2

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : IDA NURHAYATI

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT LABA BERSIH PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK PERIODE Ade Permatasari

BAB V PENUTUP. Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Sales Growth dan Sensitivitas Suku Bunga

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Peranan Kandungan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Tingkat Return Saham pada PT Semen Gresik, Tbk

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) (Studi Pada PT Indosat Tbk periode )

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. dalam industri. Dalam laporan keuangan, angka-angka yang berdiri sendiri sulit

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA CV. STAR CANDY MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Al Haryono. Y. (2002). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Transkripsi:

PENERAPAN ANALISIS DU PONT PADA INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE Novita Ratna Satiti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang E-mail: satiti.umm@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis Du Pont System menilai kinerja keuangan industry property dan real estate, apakah analisis tersebut dapat mengetahui perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan yang paling baik. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menentuan yang diperoleh dari penggabungan rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Time Series dan Cross Section. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa analisis Du Pont System bisa digunakan sebagai alat evaluasi kinerja, akan tetapi penggunaannya kurang dapat memenuhi beberapa kriteria. Analisis du pont dapat menunjukkan empat perusahaan Property & Real Estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia memiliki kinerja yang paling sehat yaitu Cowell Development Tbk, Ciputra Development dan Lippo Karawaci Tbk yang ditunjukkan dengen nilai perusahaan lebih besar dari rata-rata industri. Saran yang diajukan adalah analisis du pont paling baik diterapkan pada perusahaan yang memiliki perputaran, margin dan leverage yang tinggi. dengan meningkatnya dan memperbaiki kondisi keuangannya dalam menggunakan asset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Kata kunci: kinerja keuangan, Du Pont System dan tingkat kesehatan perusahaan PENDAHULUAN Memaksimalkan nilai perusahaan dengan pengukuran kinerja, akan membantu pengambilan keputusan bagi pihak kreditur, pemegang saham maupun bagi pihak intern perusahaan dengan lebih mudah, sehingga akan berdampak pada kondisi perusahaan yang lebih baik. Mengetahui kondisi kinerja perusahaan merupakan hal yang penting dan harus dilakukan oleh suatu perusahaan sebelum memutuskan suatu kebijakan, maka diperlukan analisis kinerja perusahaan dari tahun-tahun yang lalu sehingga dapat diketahui kelemahan serta potensi yang dimiliki oleh perusahaan. Berbagai metode dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan antara lain, Analisis Rasio, EVA maupun CAMLES. Metode lain dari analisis laporan keuangan yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah analisis Du Pont System yang merupakan analisis yang digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan net profit margin dan dapat menunjukkan bagaimana pengaruhnya terhadap Retun On 178

Invesment (). merupakan faktor yang sangat penting dalam analisis keuangan yang bersifat menyeluruh. Analisis Du Pont System bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat keuntungan atas penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan. Analisis ini menggolongkan industri dalam tiga golongan, yaitu: 1) High turnover industries adalah Industri yang memiliki turnover tinggi, salah satunya adalah retail. Persaingan pada industri ini begitu ketat sehingga ROE yang tinggi tidak bisa didapatkan dengan mengenakan harga premium kepada konsumen. Untuk mendapatkan ROE yang tinggi mereka bermain di volume penjualan. Ciri khas industri ini (sesuai dengan formula ROE) adalah tingginya assets turnover. 2) High margin industries adalah Industri tertentu yang bisa mendapatkan profit margin yang tinggi. Mereka tidak terlalu bergantung pada volume penjualan. Industri jenis ini ditandai dengan tingginya net profit margin. 3) High leverage industries adalah Industri perbankan. Bagi bank, tabungan dari nasabah diperlakukan sebagai utang yang dapat dipergunakan sebagai modal untuk menyalurkan kredit. Keuntungan yang didapatkan oleh bank adalah selisih antara bunga kredit dengan bunga tabungan/deposito. Industri yang masuk ke dalam golongan ini ditandai oleh tingginya equity multiplier. Dengan mengetahui karakteristik industri, kita akan dapat mengetahui dengan lebih akurat apabila komponen penting yang merupakan sumber keuntungannya turun, pengaruhnya akan signifikan ke kinerjanya. Penelitian ini menggunakan perusahaan Property & Real Estate sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan Property & Real Estate memiliki potensi yang menjanjikan. Dalam ketegori industri oleh Du Pont system, industri ini termasuk pada industri high margin industries. Adanya prospek bisnis yang menjanjikan akan menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya. Faktor yang mendasari antara lain adalah populasi penduduk Indonesia yang sangat besar sehingga dapat menciptakan potensi pasar yang besar pula. Property & Real Estate di Indonesia merupakan perusahaan property yang bergerak dalam penyediaan, pengadaan, serta pengo-lahan tanah bagi keperluan-keperluan usaha industry. Tabel 1. Penjualan dan Laba Industri Property dan Real Estate (dalam ribuan rupiah) penjualan 2012 2013 2014 COWL Rp 311,479,199 Rp 330,837,427 Rp 566,385,701 CTRA Rp 3,123,322,669 Rp 5,077,062,064 Rp 6,344,235,902 GWSA Rp 713,853,560 Rp 91,916,072 Rp 176,000,943 LPKR Rp 6,160,214,023 Rp 6,666,214,436 Rp 11,655,041,747 Laba 2012 2013 2014 COWL Rp 69,675,152 Rp 48,711,921 Rp 35,397,041 CTRA Rp 849,382,875 Rp 413,388,450 Rp 394,142,840 GWSA Rp 434,314,925 Rp 144,360,310 Rp 121,745,364 LPKR Rp1,322,847,018 Rp 592,491,214 Rp 135,215,910 Sumber: Laporan Keuangan yang terdaftar di BEI 179

Tingkat penjualan dan laba dapat menjadi salah satu alat untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan. Pada industry property, data dapat dilihat pada Tabel 1 yang menunjukkan peningkatan penjualan yang baik, meskipun tidak diiringi dengan peningkatan laba. Penelitian ini mencermati temuan bahwa biaya-biaya operasional yang dikeluarkan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat penjualan, maka perlu diadakan analisis terhadap laporan keuangan pada industri real estate. Adanya ketidakstabilan tersebut menjadi dasar peneliti untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan pada perusahaan Property & Real Estate. Dalam penelitian ini Du Pont System dipilih sebagai alat evaluasi sekaligus untuk mengetahui bagaimana model tersebut dapat diterapkan. Permasalahan yang dibahas adalah Bagaimana peningkatan dan penurunan kinerja keuangan perusahaan Property & Real Estate berdasarkan Du Pont System dan bagaimana penggunaan Du Pont System pada evaluasi kinerja keuangan perusahaan Property & Real Estate. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh Sutrisno bahwa analisis du pont system adalah analisis keuangan yang mempunyai arti sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh (comprehensive) dan juga penelitian terdahulu (Guruh Persada Prameswara, 2008) yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dibuat sebuah hipotesis sebagai berikut: Diduga bahwa kinerja keuangan pada Property & Real Estate selama periode tahun 2012-2014 ditinjau menggunakan Du Pont System berdasarkan Cross Section yaitu termasuk dalam kategori tidak sehat. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka analisis kinerja keuangan berdasarkan du pont system Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dokumentasi laporan keuangan perusahaan Property & Real Estate selama 180

periode 2012-2014 yang ada di BEI berupa neraca dan laporan laba/rugi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan cara men-download dan menganalisis laporan keuangan perusahaan, teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan time series dan cross section. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif yang sifatnya menjelaskan situasi tertentu dan memberikan gambaran mengenai keadaan suatu variabel yang sesuai dengan kenyataan pada penelitian. Indikator kinerja keuangan yang digunakan adalah analisis Du Pont system yang menghubungkan margin laba bersih yang mengukur profitablitas terhadap penjualan dengan perputaran total aktiva. Teknis analisis data menggunakan analisis Du Pont, dengan mencermati nilai ROE secara time series. ROE menggambarkan besarnya rate of return yang didapatkan oleh pemegang sahamnya. Dengan memecah perhitungan ROE, kita dapat mengetahui bagaimana suatu bisnis mendapatkan keuntungan. Rumus ROE sebagai berikut: Pada analisa Du Pont, ROE dipecah menjadi 3 bagian: (1) (2) HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai 2014 dengan jumlah 47 perusahaan, sampel yang dipilih sebanyak empat perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria yang sudah diterapkan yaitu Cowel Development, Ciputra Development, Grenwood Sejahtera dan Lipoo karawaci. Secara time series analysis maka akan dilakukan perbandingan atas kinerja keuangan perusahaan Property & Real Estate, dilihat dari perputaran total aktiva perusahaan pada Tabel 2: Tabel 2. Perputaran Total Aktiva Tahun 2012-2014 Perputaran total aktiva 2012 2013 selisih keterangan CTRA 0.21 0.25 0.04 meningkat GWSA 0.34 0.45 0.11 meningkat 0.09 Perputaran total aktiva 2012 2013 selisih keterangan COWL 0.18 0.17 (0.01) menurun LPKR 0.25 0.21 (0.03) menurun (0.02) 181

Perputaran total aktiva 2013 2014 selisih keterangan CTRA 0.25 0.27 0.02 meningkat LPKR 0.21 0.31 0.10 meningkat 0.12 Perputaran total aktiva 2013 2014 selisih keterangan COWL 0.17 0.15 (0.02) menurun GWSA 0.45 0.08 (0.37) menurun (0.20) Sumber: Data Diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 2, perputaran total aktiva perusahaan Property & Real Estate kondisi perusahaan cukup sehat, karena pada tahun 2012 sampai 2013 perusahaan yang meningkat perusahaan dan yang menurun sebanyak dua perusahaan. Tabel 3 menunjukkan perhitungan Rasio Profitabilitas, margin laba bersih perusahaan Property & Real Estate kondisi perusahaan menurun, karena pada tahun 2012 sampai 2013 perusahaan yang meningkat hanya 1 perusahaan dan yang menurun sebanyak 3 perusahaan dengan rata-rata selisih (15%) dan 2013 sampai 2014 perusahaan yang meningkat tidak ada karena semua perusahaan dinyatakan menurun sebanyak sebanyak empat perusahaan dengan selisih (72%). Hasil tersebut menunjukkan adanya penurunan atas kinerja keuangan perusahaan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika penurunan tidak segera ditindak lanjuti oleh pemakaian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perushaan maka akan menimbulkan kebangkrutan dan apabila tidak memperbaiki dengan cara meminimalkan biaya yang digunakan. Tabel 3. Rasio Profitabilitas Property & Real Estate Tahun 2012-2014 Margin laba bersih 2012 2013 selisih keterangan GWSA 61% 157% 96% meningkat Margin laba bersih 2012 2013 selisih keterangan COWL 22% 15% -8% menurun CTRA 27% 8% -19% menurun LPKR 21% 9% -13% menurun -15% Margin laba bersih 2013 2014 selisih keterangan GWSA 157% 98% -59% menurun CTRA 8% 6% -2% menurun COWL 15% 6% -9% menurun LPKR 9% 1% -8% menurun -72% Sumber: Data Diolah, 2016 182

Hasil Return On Invesmet () tahun 2012 sampai 2014 pada perusahaan Property & Real Estate. Dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Property & Real Estate Tahun 2012-2014 2012 2013 selisih keterangan GWSA 21% 71% 50% meningkat 2012 2013 selisih keterangan COWL 4% 3% -1% menurun CTRA 6% 2% -4% menurun LPKR 5% 2% -3% menurun -6% 2013 2014 selisih keterangan CTRA 2% 2% 1% konstan 2013 2014 selisih keterangan COWL 3% 1% -2% menurun GWSA 71% 5% -63% menurun LPKR 2% 0% -2% menurun -65% Sumber: Data Diolah, 2016 Berdasarkan tabel di atas Return On Invesmet () pe-rusahaan Property & Real Estate kondisi perusahaan menurun, karena pada tahun 2012 sampai 2014 perusahaan yang meningkat hanya satu perusahaan dan yang menurun sebanyak tiga perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya banyak perusahaan yang menunjukan terjadinya penurunan atas kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva dalam memperoleh laba bersih dan penggunaantotal aktiva, penurunan terjadi karena biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan meningkat jauh dengan laba yang di peroleh oleh perusahaan maka perusahaan harus segera memperbaiki dan meminimalkan biaya. Dalam melakukan cross section analysis maka akan dilakukan perbandingan atas penilaian kinerja keuangan perusahaan Property & Real Estate Estate dengan rata-rata industrinya. Adapun cross section analysis dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Cross Section Property & Real Estate Tahun 2012-2014 perusahaan Ratarata Industri 2012 keputusan selisih Keterangan GWSA 21% 9% -12% rr industri sehat COWL 4% 9% 5% rr industri Tidak sehat CTRA 6% 9% 4% rr industri Tidak sehat 183

perusahaan perusahaan 2012 keputusan selisih Keterangan GWSA 71% 19% -60% rr industri sehat COWL 3% 19% 17% rr industri Tidak sehat CTRA 2% 19% 18% rr industri Tidak sehat LPKR 2% 19% 18% rr industri Tidak sehat 17% perusahaan Ratarata Industri LPKR 5% 9% 4% rr industri Tidak sehat 10% 2013 Ratarata selisih Keterangan keputusan Industri Ratarata Industri 2014 selisih Keterangan keputusan GWSA 5% 2% -3% rr industri sehat COWL 1% 5% 4% rr industri Tidak sehat CTRA 2% 5% 3% rr industri Tidak sehat LPKR 0% 5% 5% rr industri Tidak sehat 4% Sumber: Data Diolah, 2016 Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 hingga 2014 perusahaan Property & Real Estate banyak perusahaan yang masuk dalam kategori tidak sehat dikarenakan rasio yang dimiliki perusahaan di bawah rata-rata industri dari tahun ke tahun. Berdasarkan pengujian hipotesis secara cross section pada tahun 2012 sampai 2014 perusahaan yang tidak sehat sebanyak tiga perusahaan, maka hipotesis diterima. Hasil analisis time series diketahui bahwa Retun On Investment () Pro-perty & Real Estate pada tahun 2012 sampai 2014 dapat diketahui bahwa Retun On Invesment () menunjukkan adanya penurunan prosentase. Hasil cross section analysis dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 sampai 2014 perusahaan Pro-perty & Real Estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masuk dalam kategori tidak sehat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis kinerja keuangan perusahaan Property & Real Estate (du pont system model) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; 1) Du Pont system model dapat diterapkan dalam evaluasi kinerja pada industry property, 2) Hasil analisis yang dilakukan secara time series Property & Real Estate yang tercatat di Bursa Efek 184

Indonesia (BEI) pada tahun 2012 sampai 2014 mengalami penurunan kinerja keuangan, 3) Hasil analisis yang dilakukan secara cross section analysis perusahaan Property & Real Estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 sampai 2014 dinyatakan tidak sehat. Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) Bagi perusahaan yang dinyatakan sehat hendaknya mempertahankan kondisi keuangannya namun perusahaan yang dinyatakan tidak stabil dan tidak sehat hendaknya meningkatkan dan memperbaiki kondisi keuangannya, 2) Bagi investor sebaiknya dalam melakukan investasi pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk melakukan analisis lebih lanjut. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan pengembangan penelitian tentang analisis Du Pont System yaitu dengan memperinci bagan du pont system agar mudah dipahami dan menggunakan obyek penelitian yang berbeda sehingga penelitian ini dapat lebih berkembang. DAFTAR PUSTAKA Brealey. Mayers. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku Satu. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Erlangga. Faisal, Abdullah. (2002). Dasar-dasar manajemen keuangan, Edisi kedua,umm Harahap, Sofyan. 2006. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Mahmud, Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Mahmud, M Hanafi dan Abdul Halim. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Munawir, 2007, Analisis Laporan Keuangan; Edisi Keempat, Cetakan Kesebelas Liberty, Yogyakarta. Prameswara, Guruh. 2008. Aplikasi Du Pont System untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi pada Fakultas Ekonomi STIE MDP. Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 1. Edisi Kelima, Literata Lintas Medis, Jakarta. Sangaji, Eta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: ANDI Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Penerbit ALFABETA Sutrisno, (2001). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. Ceatakan Kedua: Yogyakarta. Soediyono. 1991. Analisis Laporan Keuangan: Analisis Rasio. EdisiPertama. Liberty: Yogyakarta. Weston, J Fred dan Copeland, Thomas E, 2010. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Binarupa Aksara, Jakarta 185