Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang"

Transkripsi

1 PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PADA PERIODE TAHUN (Study Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. Indosat Tbk., PT. Bakrie Telecom Tbk., PT. Xl Axiata Tbk., PT. SmartFren Telecom Tbk., dan PT. Inovisi Infracom Tbk. di Bursa Efek Indonesia) Oleh Deddy Kurniawan Sugeng Rianto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Abstraksi Masalah yang terjadi pada perusahaan telekomunikasi di Indonesia adalah semakin ketatnya persaingan yang dihadapi oleh mereka akibat banyaknya perusahaan yang bermain di sector ini. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan perusahaan telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi baik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia maupun yang tidak tercatat, membuat persaingan yang terjadi semakin keras. Perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan kinerja mereka. Ada perusahaan yang mampu meningkatkan nilai perusahaannya, ada yang stabil, bahkan ada yang menurun. Dalam hubungannya dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi, tingkat kesehatan perusahaan bagi para pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi sebenarnya suatu perusahaan, agar modal yang cukup aman dan mendapatkan tingkat hasil pengembalian yang menguntungkan dari investasi yang ditanamkan. Bagi pihak manajemen perusahaan, penilaian kinerja ini akan sangat mempengaruhi dalam penyusunan rencana usaha perusahaan yang akan diambil untuk masa yang akan datang demi kelangsungan hidup perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan telekomunikasi yang masuk pada bursa saham periode 2007 hingga Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan dengan rasio Current Ratio, Total Debt To Total Asset Ratio, Return On Equity dan Total Asset Turn Over. Nilai Current Ratio rata rata industri telekomunikasi mengalami penurunan yang terus menerus secara konsisten dari tahun 2007 hingga 2010, hal ini disebabkan karena adanya persaingan usaha yang cukup ketat. Secara rata rata industri dapat dinyatakan bahwa Debt To Asset Ratio untuk bisnis telekomunikasi cukup stabil. Terjadinya penurunan dalam Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. Secara keseluruhan industry, fenomena yang terjadi adalah penurunan ROE secara terus menerus, yang terutama dimulai pada tahun 2008 dimana krisis global sedang melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Rasio Total Asset Turn Over industry telekomunikasi mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dari analisis trend kinerja terlihat bahwa trend terbaik adalah PT. Telkom dan yang terburuk adalah PT. SmartFren. Kata kunci : Penilaian Kinerja Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Analisis Trend. 1

2 PENDAHULUAN Latarbelakang Masalah Perkembangan telekomunikasi di era global saat ini semakin cepat seiring dengan pesatnya laju teknologi informasi. Di sisi lain, alih informasi telekomunikasi diharapkan mampu mengembangkan kualitas dan pengetahuan masyarakat. Teknologi memudahkan aktivitas manusia dalam berkomunikasi dan mampu menghemat biaya. Kemajuan teknologi saat ini tidak lagi memisahkan antara teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hubungannya dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi, tingkat kesehatan perusahaan bagi para pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi sebenarnya suatu perusahaan, agar modal yang cukup aman dan mendapatkan tingkat hasil pengembalian yang menguntungkan dari investasi yang ditanamkan. Bagi pihak manajemen perusahaan, penilaian kinerja ini akan sangat mempengaruhi dalam penyusunan rencana usaha perusahaan yang akan diambil untuk masa yang akan datang demi kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan banyak dilakukan dengan menggunakan alat ukur kinerja yang kadang berbeda. Untuk menilai berapa jauh efektivitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuannya diperlukan metode pengukuran tertentu. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Berdasarkan laporan keuangan, kinerja perusahaan perusahaan telekomunikasi di Indonesia banyak dilihat dari Pendapatan Usahanya. Dari 6 perusahaan telekomunikasi dapat terlihat bahwa tidak terdapat pola yang sama antara satu dengan yang lain. Pada beberapa perusahaan seperti PT. SmartFren Tbk. terlihat penurunan pendapatan yang terus menerus. Sedangkan pada PT. Inovisi Infracom Tbk. dan PT. XL Axiata Tbk. justru menunjukkan peningkatan pada pendapatan. Lain lagi dengan PT. Indosat Tbk. dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang menunjukkan angka pendapatan yang cenderung stabil dan mengalami sedikit sekali perubahan. TELAAH PUSTAKA Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir 1995: 2). Menurut Hanafi (2003: 69), laporan keuangan merupakan informasi yang dapai dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Munawir (1995: 5), laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan modal. Dimana neraca menunjukan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan pehitungan laporan laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Hanafi (2003: 30) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan yaitu pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya sekarang atau masa yang akan datang untuk membuat keputusan investasi. Kedua, memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal untuk memperkirakan jumlah waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas dari bunga dan dari penjualan atau hutang pinjaman. Ketiga, Memberi informasi untuk menolong infestor, kreditur, dan pemakai lainnya untuk memperkirakan jumlah waktu, dan ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan yaitu dapat memberikan 2

3 informasi mengenai sumber daya ekonomi kewajiban, dan modal sendiri dari suatu perusahaan dan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Rasio Keuangan sebagai pengukuran kinerja keuangan dalam laporan keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk memprediksi laba bersih dan dividen pada masa yang akan datang. Cara yang digunakan untuk mendukung prediksi tersebut adalah dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis tersebut mengkombinasikan hubungan antara komponen keuangan yang satu dengan komponen keuangan yang lain. Pada umumnya, hubungan tersebut dilihat dari rasio antara komponen-komponen keuangan yang satu dengan yang lain. Dalam konteks manajemen keuangan, analisis tersebut dikenal dengan analisis rasio keuangan. Analisis rasio ini berguna untuk membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain atau membandingkan kinerja satu perusahaan pada tahun ini dengan tahun yang lainnya. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan / individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga. (Djarwanto Ps, dkk, 1986 : 95). Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh prusahaan yang terdaftar di BEJ, sedangan sampel yang dipergunakan adalah perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEJ yang jumlahnya pada saat dilakukan penelitian sebanyak 6 perusahaan. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan mempelajari dokumen-dokumen dan catatan-catatan tentang perusahaan yang diteliti, seperti neraca, laporan laba/rugi dan data tentang saham. Metode Analisis Data Analisa Regresi Linear Berganda 1. Cross Sectional Approach dengan menggunakan uji analisis data perbedaan rata-rata. Cross Sectional Approach merupakan suatu cara mengevaluasi unsur-unsur neraca dan laporan laba/rugi dengan cara membandingkan rasiorasio perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan atau dengan rasio rata-rata industri. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa baik atau buruk suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industrinya. 2. Analisis Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun. 3

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Interpretasi untuk masing masing jenis rasio dan interpretasi atas masing masing rasio adalah sebagai berikut : Rasio Likuiditas Tabel 4.1 Current Ratio Current Ratio Telkom 76,00 51,70 60,20 91,50 Indosat 92,86 90,79 54,62 51,55 Btel 180,00 216,20 84,00 81,60 XL 24,00 56,00 33,00 49,00 SmartFren 426,80 66,30 42,50 21,50 Inovisi 139,99 247,00 147,48 55,75 Perusahaan 156,61 121,33 70,30 58, Gambar 4.1 Grafik Current Ratio Current Ratio Telkom Indosat BTel XL SmartFren Inovisi Nilai Current Ratio rata rata perusahaan telekomunikasi mengalami penurunan yang terus menerus secara konsisten dari tahun 2007 hingga 2010, hal ini disebabkan karena adanya persaingan usaha yang cukup ketat, semua perusahaan berlomba lomba untuk mempergunakan aktiva lancarnya dengan seefektif mungkin. Rasio Solvabilitas Tabel 4.2 Debt To Assets Ratio Debt to Asset Ratio Telkom 48,10 52,20 49,30 43,40 Indosat 62,83 65,76 66,77 65,47 Btel 59,80 40,53 55,96 58,06 XL 50,00 60,00 50,00 40,00 SmartFren 60,41 84,73 83,34 102,66 Inovisi 90,69 29,08 36,71 17,27 Perusahaan 61,97 55,38 57,01 54,48 4

5 Gambar 4.2 Grafik Debt To Assets Ratio Debt To Asset Telkom Indosat BTel XL SmartFren Inovisi Secara rata rata perusahaan dapat dinyatakan bahwa Debt To Asset Ratio untuk bisnis telekomunikasi cukup stabil. Terjadinya penurunan dalam Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. Dengan semakin besarnya nilai Total Debt to Total Assets Ratio, menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh hutang. Rasio yang besar juga mengakibatkan pembayaran bunga yang besar, begitu juga sebaliknya. Rasio Profitabilitas Tabel 4.3 Return On Equity ROE Telkom 39,20 31,50 29,50 26,00 Indosat 12,34 10,79 8,34 3,63 Btel 7,70 2,70 1,90 0,20 XL 5,70-0,30 26,10 28,20 SmartFren 3,00-293,20-95, ,20 Inovisi 55,95 4,34 15,13 13,57 Perusahaan 20,65-40,70-2,39-183, Gambar 4.3 Grafik Return On Equity Return On Telkom Indosat BTel XL SmartFren Inovisi 5

6 Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik, Secara keseluruhan perusahaan, fenomena yang terjadi adalah penurunan ROE secara terus menerus, yang terutama dimulai pada tahun 2008 dimana krisis global sedang melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa banyak asset dari perusahaan yang tidak produktif. Rasio Aktifitas Tabel 4.4 Total Asset Turn Over TATO Telkom 76,39 70,31 69,19 68,79 Indosat 37,24 37,16 34,20 37,48 Btel 35,85 32,83 30,04 28,72 XL 44,49 42,81 50,69 64,72 SmartFren 19,45 15,37 7,76 8,40 Inovisi 164,72 51,77 47,74 27,00 Perusahaan 63,03 41,71 39,94 39, Gambar 4.4 Grafik Total Asset Turn Over TATO Telkom Indosat BTel XL SmartFren Inovisi Kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan digambarkan dalam rasio ini. Dengan melihat rasio ini kita dapat mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Secara umum, rasio Total Asset Turn Over industry telekomunikasi mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal ini sebagian besar terjadi karena perusahaan belum dapat melakukan penagihan piutang terhadap pihak pihak ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen kurang baik, dimana terjadi kekurang efektifan dalam penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Analisis Trend Analisis tren atau analisis horisontal adalah analisis yang digunakan untuk melihat perkembangan usaha perusahaan dari tahun ke tahun. Caranya adalah dengan melihat kecenderungan pergerakan pos-pos dalam laporan keuangan jika dibandingkan dengan pos yang sama pada tahun dasar. Menurut Munawir (2002), analisis trend adalah analisis yang membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk beberapa periode akuntansi dengan menggunakan tahun dasar. Analisis trend mempelajari pergerakan pos-pos tertentu dari suatu laporan keuangan selama beberapa tahun atau periode akuntansi berturut-turut. Dari analisis ini akan terlihat pos-pos yang mempunyai kecenderungan arah yang meningkat, menurun atau tetap. Untuk dapat menghitung tren yang dinyatakan dengan persentase dibutuhkan satu tahun yang 6

7 dijadikan sebagai tahun dasar. Tahun dasar ini diperlukan sebagai dasar perhitungan yang akan dibuat dalam bentuk persentase. Current Ratio Terlihat bahwa selain PT. Smartfren, nilai Current Ratio dari perusahaan perusahaan lain sudah cukup baik. Walaupun berdasarkan hasil perhitungan analisis Trend, nilai Current Ratio dari PT. Indosat, PT Bakrie Telecom, PT Inovisi Infracom semakin menurun untuk di masa yang akan datang, hal tersebut harus diantisipasi oleh perusahaan agar mampu meningkatkan kembali kemampuannya dalam membayar kewajiban kewajiban jangka pendeknya. Debt To Asset ratio Nilai Total Debt to Total Assets Ratio dianggap kurang baik karena dengan semakin meningkatnya nilai Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan bahwa semakin besar pula jumlah hutang perusahaan yang digunakan untuk membiayai investasi. Berdasarkan hasil perhitungan Trend, dapat dikatakan untuk masa yang akan datang nilai Total Debt to Total Assets Ratio PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Smartfren akan semakin meningkat, yang menunjukkan menurunnya kinerja perusahaan. Sedangkan PT. Bakrie Telecom,PT. XL Axiata dan PT. Inovisi Infracom mengalami penurunan yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan terjadi peningkatan kinerja perusahaan. Return On Equity Analisis Trend untuk nilai Return On Equity perusahaan perusahaan di sektor telekomunikasi,kecuali pada PT. XL Axiata, pada akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis Trend tersebut, maka hal ini harus diantisipasi oleh perusahaan agar mampu meningkatkan kinerjanya. Total Asset Turn Over Nilai Total Asset Turn Over PT. Inovisi Infracom dan PT. Smartfren dapat dikatakan kurang baik karena mengalami penurunan secara terus menerus. Dengan diasumsikan bahwa keadaan ekonomi untuk tahun 2011 sampai dengan 2015 tidak mengalami perubahan berarti, maka analisis Trend untuk nilai Total Asset Turn Over pada tahun 2011 sampai dengan 2015 akan mengalami penurunan. Sedangkan trend dari PT. Telkom, PT. Indosat, PT. XL Axiata cukup stabil. Berdasarkan hasil perhitungan analisis Trend tersebut, maka pihak perusahaan harus lebih mampu untuk menggunakan aktiva yang dimiliki secara lebih efektif untuk menghasilkan penjualan. Laba Bersih Trend laba bersih dari PT. Telkom walaupun sempat menutun dari tahun 2007 ke 2008, tetapi menunjukkan tendensi peningkatan pada tahun 2009 dan 2010 hal ini menunjukkan adanya usaha perbaikan kinerja dari manajemen PT. Telkom untuk meningkatkan laba bersihnya. Laba bersih dari PT. Indosat menunjukkan trend penurunan dari tahun 2007 hingga 2010, hal ini disebabkan karena semakin banyaknya persaingan dan biaya yang dikeluarkan oleh PT. Indosat guna meningkatkan layanan mereka, yang pada akhirnya berimbas pada perolehan laba bersihnya. Trend laba bersih PT. Bakrie Telecom menunjukkan trend penurunan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan beban usaha dari tahun ke tahun sementara pendapatan usahanya tidak meningkat secara signifikan. PT. XL Axiata menunjukkan trend laba bersih yang meningkat sejak mergernya dengan Axiata Malaysia, hal ini disebabkan karena adanya perubahan system yang dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara memaksimalkan pendapatan. PT. SmartFren dalam hal ini sejak tahun 2008 mengalami kerugian terus menerus, dan sejak tahun 2009 menunjukkan trend menurun, ini disebabkan juga dari kemampuan PT. SmartFren untuk mendapatkan pendapatan, dimana dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Trend laba bersih dari PT. Inovisi Infracom mengalami peningkatan yang terus menerus sejak masuk ke bursa saham pada tahun 2007, hal ini 7

8 disebabkan karena kemampuan dari PT. Inovisi Infracom untuk terus mengurangi bebab usahanya dan meningkatkan pendapatan usahanya. Total Asset Nilai Total Assets dianggap penting karena nilai ini menunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai Total Assets menunjukkan bahwa semakin besar asset yang dimiliki perusahaan, yang dapat pula diartikan perusahaan mempunyai kemampuan selain untuk menghasilkan laba tetapi mempunyai kemampuan juga untuk membeli asset baru untuk keperluan pembiayaan maupun pembayaran hutangnya. Berdasarkan hasil perhitungan Trend, PT Telkom menunjukkan kecenderungan trend yang meningkat hal ini dapat terjadi karena PT. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, menghasilkan keuntungan secara terus menerus dan memp[unyai kemampuan untuk membeli asset asset baru. PT Indosat walaupun sempat menunjukkan trend total asset yang meningkat dari tahun 2008 hingga 2009, tetapi sedikit mengalami penurunan pada tahun 2010, hal ini disebabkan karena PT. Indosat menggunakan asset yang dimilikinya untuk melakukan pembayaran kewajibannya. PT. Bakrie Telecom menunjukkan trend total asset yang meningkat dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa laba yang diperoleh oleh PT. Bakrie Telecom dipergunakan untuk meningkatkan asetnya untuk dapat memperoleh pembiayaan bagi operasinya. PT. XL Axiata menunjukkan trend total asset yang menurun, hal ini karena PT. XL Axiata menggunakan asset asetnya untuk melakukan pembayaran bagi hutang jangka pendek maupun panjangnya. Total asset PT SmartFren menunjukkan trend penurunan sejak tahun 2008 hingga 2010 hal ini disebabkan karena beban yang harus dibayarkan oleh PT. SmartFren terlalu besar, beban ini antara lain adalah biaya operasional yang semakin membengkak, jumlah kewajiban yang semakin besar dan juga jumlah ekuitas yang semakin berkurang. Trend total asset dari PT. Inovisi Infracom mengalami kenaikan yang terus menerus, hal ini juga diimbangi dengan kenaikan kewajiban kewajibannya, ini dapat diartikan bahwa asset yang dimiliki oleh PT. Inovisi Infracom dipergunakan untuk keperluan pembiayaan dan penambahan modal usahanya. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha merupakan hal yang sangat esensial dari suatu perusahaan, hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan mendapatkan pemasukan dari penjualan produk maupun jasa yang dihasilkannya. Dari grafik di atas, terlihat jelas bahwa pendapatan usaha PT. Telkom menunjukkan trend yang meningkat, PT Telkom sebagai market leader mempunyai basis pelanggan yang loyal dan juga selalu bertambah dari waktu ke waktu sehingga hal ini otomatis meningkatkan pendapatan usahanya. Pendapatan usaha PT. Indosat menunjukkan trend yang meningkat, hal ini dipicu dari banyaknya promosi yang dilakukan oleh PT. Indosat untuk meningkatkan jumlah pelanggannya akhir akhir ini. Sama halnya dengan PT. Bakrie Telecom yang dapat meningkatkan pendapatan usahanya, dengan cara melakukan banyak promosi melalui Esia dan Aha sehingga pendapatan usahanya menunjukkan trend yang selalu meningkat walupun tidak cukup besar apabila dibandingkan dengan peningkatan pengeluarannya. PT XL Axiata juga mengalami trend peningkatan dalam hal pendapatan usaha, hal ini juga dipicu dari promo promo yang secara gencar dilakukan oleh PT. XL Axiata dalam memperoleh pelanggan pelanggan baru sehingga dapat bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya. Trend pendapatan usaha yang menurun dialami oleh PT. SmartFren, hal ini karena ternyata usaha yang dilakukan oleh PT. SmartFren melalui iklan iklannya dengan beban usaha yang tinggi ternyata tidak mampu meraih kepercayaan konsumen maupun pasar, sehingga pendapatan yang masuk justru semakin turun akibat pasar masih belum percaya akan kemampuan PT. SmartFren. Trend pendapatan usaha dari PT. Inovisi Infracom selalu meningkat dari tahun ke tahun, hal ini karena sebagai perusahaan baru di bidang inovasi produk produk telekomunikasi, PT Inovisi Infracom bermitra dengan banyak produsen maupun penyedia jasa telekomunikasi. Dengan semakin banyak bermunculan perusahaan perusahaan telekomunikasi, 8

9 maka semakin mudahlah PT Inovisi untuk memperluas pasar sehingga pada akhirnya meningkatkan pendapatannya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis rasio likuiditas yang diwakili oleh Current ratio, perusahaan dengan yang dapat dikatakan perusahaan dengan nilai analisis current ratio terbaik adalah PT. Telkom sedangkan yang terburuk adalah PT. SmartFren. Nilai Current Ratio rata rata perusahaan telekomunikasi mengalami penurunan yang terus menerus secara konsisten dari tahun 2007 hingga 2010, hal ini disebabkan karena adanya persaingan usaha yang cukup ketat, semua perusahaan berlomba lomba untuk mempergunakan aktiva lancarnya dengan seefektif mungkin. 2. Dari hasil analisis rasio solvabilitas yang diwakili oleh Debts to Assets ratio, perusahaan dengan yang dapat dikatakan perusahaan dengan nilai analisis Debts to Assets ratio terbaik adalah PT. Inovisi Infracom sedangkan yang terburuk adalah PT. SmartFren. Secara rata rata industri dapat dinyatakan bahwa Debt To Asset Ratio untuk bisnis telekomunikasi cukup stabil. Terjadinya penurunan dalam Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. Dengan semakin besarnya nilai Total Debt to Total Assets Ratio, menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh hutang. Rasio yang besar juga mengakibatkan pembayaran bunga yang besar, begitu juga sebaliknya. 3. Dari hasil analisis rasio profitabilitas yang diwakili oleh Return On Equity, perusahaan dengan yang dapat dikatakan perusahaan dengan nilai analisis Return On Equity terbaik adalah PT. Telkom sedangkan yang terburuk adalah PT. SmartFren. Secara keseluruhan perusahaan, fenomena yang terjadi adalah penurunan ROE secara terus menerus, yang terutama dimulai pada tahun 2008 dimana krisis global sedang melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa banyak asset dari perusahaan yang tidak produktif. 4. Dari hasil analisis rasio aktivitas yang diwakili oleh Total Asset Turn Over ratio, perusahaan dengan yang dapat dikatakan perusahaan dengan nilai analisis Total Asset Turn Over ratio terbaik adalah PT. Telkom sedangkan yang terburuk adalah PT. SmartFren. Secara umum, rasio Total Asset Turn Over industry telekomunikasi mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal ini sebagian besar terjadi karena perusahaan belum dapat melakukan penagihan piutang terhadap pihak pihak ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen kurang baik, dimana terjadi kekurang efektifan dalam penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. 5. Dari analisis trend yang dilakukan terhadap laba bersih, terlihat bahwa PT. Telkom, PT. XL Axiata dan PT. Inovisi Infracom mengalami peningkatan dalam trend laba bersihnya. Sedangkan yang paling buruk adalah kinerja PT SmartFren yang mengalami penurunan trend secara terus menerus dimana kerugiannya bertambah besar dari tahun ke tahun. 6. Dari analisis trend yang dilakukan terhadap total aset, terlihat bahwa PT. Telkom, PT. Bakrie Telecom dan PT. Inovisi Infracom mengalami peningkatan dalam trend total aset. Sedangkan PT. Indosat, PT XL Axiata dan PT SmartFren yang trend total asetnya menunjukkan penurunan. 7. Dari analisis trend yang dilakukan terhadap total aset, terlihat bahwa PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Bakrie Telecom, PT Xl Axiata dan PT. Inovisi Infracom mengalami peningkatan dalam trend total aset. Sedangkan hanya PT SmartFren yang trend total asetnya menunjukkan penurunan terus menerus. 8. Dari hasil analisis rasio dan analisis trend yang telah dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja terbaik dari perusahaan perusahaan 9

10 yang bergerak di industry telekomunikasi adalah dari PT. Telkom. Sedangkan kinerja terburuk adalah dari PT. SmartFren. 9. Dari analisis trend yang dilakukan terhadap total aset, terlihat bahwa PT. Telkom, PT. Bakrie Telecom dan PT. Inovisi Infracom mengalami peningkatan dalam trend total aset. Sedangkan PT. Indosat, PT XL Axiata dan PT SmartFren yang trend total asetnya menunjukkan penurunan. 10. Dari analisis trend yang dilakukan terhadap total aset, terlihat bahwa PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Bakrie Telecom, PT Xl Axiata dan PT. Inovisi Infracom mengalami peningkatan dalam trend total aset. Sedangkan hanya PT SmartFren yang trend total asetnya menunjukkan penurunan terus menerus. 11. Dari hasil analisis rasio dan analisi trend yang telah dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja terbaik dari perusahaan perusahaan yang bergerak di industry telekomunikasi adalah dari PT. Telkom. Sedangkan kinerja terburuk adalah dari PT. SmartFren. 12. Dari hasil analisis trend maupun rasio, perusahaan yang dapat dianggap paling sehat adalah PT. Telkom, sedangkan yang dapat dianggap kinerja keuangannya kurang sehat adalah PT. SmartFren. 13. Langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki kinerja perusahaan adalah dengan cara meningkatkan aset mereka, mengurangi hutang hutangnya dan mencoba untuk lebih kreatif dalam menghasilkan laba maupun penjualan. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan sebagai masukan. Saran tersebut antara lain : 1. Mempertahankan nilai likuiditas perusahaan, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. 2. Perusahaan harus lebih efisien memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam kegiatan operasionalnya untuk meningkatkan pendapatan atau meningkatkan laba bersih 3. Mengurangi jumlah hutangnya dengan meningkatkan penyediaan dana oleh pemegang sahan untuk membiayai atau menjamin investasi. 4. Mempertahankan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesa perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. 10

11 DAFTAR PUSTAKA Halim, Abdul Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, UPP STIE YKPN, Yogyakarta. Hanafi, Mamduh, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta Hodijah, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui Pendekatan Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Dan Bank Mega Syariah Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Gunadarma No Mulyadi, 1997, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. STIE YKPN, Yogyakarta Munawir Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Liberty, Yogyakarta. Orniati, Yuli Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun 14 Nomor 3 November 2009, ISSN: Poerwanti, Endang Dimensi-dimensi Riset Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Malang. Prayitno, Ryanto Hadi, Peran Analisa Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan X). Jurnal Manajemen UNNUR Bandung Volume 2 No.1 Maret Sutrisno, MM Manajemen Keuangan. Edisi 1, BPFE, Yogyakarta. Syamsudin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Warsono Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi tiga. Jilid satu. Bayu Media Publishing. Malang. 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri telekomunikasi Indonesia telah memasuki babak baru. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini berbagai aspek kehidupan mengalami perkembangan dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah pendanaan yang sangat vital bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menunjang jalannya aktifitas perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar ataupun kecil baik profit maupun non profit, akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun 2011-2013) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya perusahaan di dunia yang sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan semakin ketat. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan dengan situasi persaingan. Namun perusahaan dapat bersaing dan berkembang menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tio Sulistyanto, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia perekonomian merupakan suatu fase kehidupan yang sangat komplek dengan rata-rata pertumbuhan yang pesat dan terarah, fluktuasi akan semakin sering

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang investor. Investor melakukan investasi dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmurannya. Kemakmuran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian saat ini pun tumbuh dengan pesat dan menjadi perekonomian yang terbuka. Dalam situasi perekonomian pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan yang go public

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di sejak September 2015 sampai dengan selesai dengan menggunakan data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi penting bagi semua lapisan masyarakat. Telekomunikasi dapat memudahkan kita

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO Oleh Abstra ck Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk Nama : Wulandari NPM : 28210581 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, menyebutkan bahwa masih ada sekitar 14 juta keluarga, atau 23% dari 61 juta keluarga di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. BISI International, Tbk Tahun 2010 2014) Oleh : Ade MFG Nuryansah Fakultas Ekonomi & Bisnis Dosen Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar saling bersaing dengan tujuan untuk mempertahankan dan memajukan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, maka dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan investasi. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai suatu organisasi bisnis, tujuan utama dari korporasi adalah profit atau keuntungan. Mengingat banyak pemangku kepentingan terutama pemegang saham yang merupakan

Lebih terperinci

Volume 1 No 1 Juli 2017

Volume 1 No 1 Juli 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011-2015) Safriadi Pohan Program

Lebih terperinci

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman. ejournal Administrasi Bisnis, 2017, (2): 6-0 ISSN 2-08, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN RENTABILITAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian suatu tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja adalah aktivitas yang berkaitan dengan unsur yang terlibat dalam suatu proses untuk menghasilkan sesuatu (output) atau pencapaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompetitifnya perkembangan dunia usaha di indonesia menuntut setiap perusahaan dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan dengan lebih profesional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era Globalisasi sekarang persaingan perdagangan semakin ketat sehingga menuntut untuk setiap perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan pasar modal yang terjadi pada saat ini dapat menciptakan berbagai peluang atau alternatif investasi bagi investor. Disisi lain, perusahaan pencari

Lebih terperinci

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesehatan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yang diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara mengukur sejauh mana kemampuan serta kemajuan suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya. Melalui analisa laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil maupun besar. Oleh karena itu, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Current ratio, ROE, Profit Margin, Debt Ratio, Total Assets Turnover, harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: Current ratio, ROE, Profit Margin, Debt Ratio, Total Assets Turnover, harga saham ABSTRAK Pada kenyataan sekarang ini, pergerakan harga saham dipengaruhi berbagai hal atau faktor, dimana faktor tersebut bisa seperti tindakan yang dilakukan pemerintah pada situasi tertentu, tingkat suku

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas suatu organisasi dalam setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented,

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented, akan tetapi hal

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ( Studi Pada PT. Mitra Pratama Mobilindo Di Sukoharjo Tahun 2009-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu atau kelompok yang akan memulai usaha pasti membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan sebuah usaha. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN SLAMET JUPRI Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investor atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sarana telekomunikasi telepon tetap ataupun telepon seluler.

BAB I PENDAHULUAN. dalam sarana telekomunikasi telepon tetap ataupun telepon seluler. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Sebuah perusahaan yang didirikan harus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun, aktivitas investasi merupakan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, pasar modal sangatlah membawa peranan yang cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Analisa Rasio Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia

Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Analisa Rasio Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Analisa Rasio Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Ratnawaty Marginingsih Program Studi Manajemen Perpajakan Akademi Manajemen Keuangan BSI

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2010-2013 Hamidi Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji Batam ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public dan peminat yang semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis Common size statement Hasil analisis Common

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan. Perekonomian yang kompleks dan persaingan antar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Abstrak Yehezkiel Tesar Janaloka. Konsentrasi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian di suatu negara dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Sebelum membahas dan menganalisis apa yang menjadi pokok permasalahan, terlebih dahulu akan dikemukakan teori dari buku literatur yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PERIODE PUTRI EKA AYU AKUNTANSI PEMBIMBING : Erny Pratiwi, SE.

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PERIODE PUTRI EKA AYU AKUNTANSI PEMBIMBING : Erny Pratiwi, SE. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PERIODE 2012-2015 PUTRI EKA AYU 25212762 AKUNTANSI PEMBIMBING : Erny Pratiwi, SE., MMSI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG : : ANALISIS RASIO PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang ada dalam perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci