BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Transkripsi

1 58 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Return on Asset PT ANTAM (Persero) Tbk periode mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 ROA mengalami peningkatan yang sangat tajam, namun dua tahun setelahnya yaitu tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan dan pada akhirnya ROA PT ANTAM (Persero) Tbk mengalami peningkatan di tahun Dengan mengunakan Du Pont System, Return on EqutyPT ANTAM (Persero) Tbk dapat dipecah menjadi Return on Asset dan Financial Leverage Multiliplier. Dikarenakan ROE PT ANTAM (Persero) Tbk periode lebih dipengaruhi oleh ROA, maka perkembangan dari ROE itu sendiri serupa dengan ROA yang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 ROE mengalami peningkatan yang sangat tajam dibandingkan tahun 2006.Pada tahun 2008 dengan sangat drastis ROE mengalami penurunan dan begitu pula pada tahun 2009 yang masih mengalami penurunan. Kemudian pada akhirnya tahun 2010 ROE PT ANTAM (Persero) Tbk mengalami peningkatan. 3. Kinerja PT ANTAM (Persero) Tbk berdasarkan rasio profitabilitas dengan menggunakan Du Pont System pada tahun 2006 dan 2007 sudah baik

2 59 karena ROA dan ROE berada di atas rata rata industri.walaupun jika dilihat dari sisi Total Asset Turnover yang masih kurang baik karena berada di bawah rata rata industri namun hal ini dapat ditutupi oleh rasio Net Profit Margin yang berada di atas rata rata industri sehingga ROA yang dihasilkan akan berada di atas rata rata industri. Begitu pula dengan FLM tahun 2007 yang berada di bawah rata rata industri namun dikarenakan ROA berada di atas rata rata industri maka ROE PT ANTAM (Persero) Tbk dapat menghasilkan rasio yang sudah baik jika dibandingkan dengan rata rata industri. Pada tahun 2008, 2009, dan 2010 kinerja PT ANTAM (Persero) Tbk kurang baik jika dibandingkan dengan rata rata industri. Di tahun 2010, NPM dan ROA sudah baik karena berada di atas rata rata industri namun kedua rasio tersebut tidak dapat menutupi FLM dan TATO yang berada di bawah rata rata industri sehingga ROE berada di bawah rata rata industri yang berarti kinerja PT ANTAM (Persero) Tbk kurang baik. 4. Faktor faktor yang mempengaruhi peningkatan ROA dan ROE PT ANTAM (Persero) Tbk tahun 2007 disebabkan oleh peningkatan penjualan dan sudah maksimal dalam pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Dikarenakan adanya krisis global yang menyebabkan biaya produksi naik dan banyaknya perusahaan perusahaan baja di berbagai negara mengurangi produksinya sehingga terjadi penurunan penjualan.hal tersebut menyebabkan ROA dan ROE pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan. Pada tahun 2010, ROA dan ROE PT ANTAM

3 60 (Persero)Tbk mengalami peningkatan yang disebabkan meningkatnya penjualan dan menurunnya penjualan trading logam mulia yang hanya memiliki marjin kecil dan besarnya risiko fluktuasi harga. Dapat dilihat bahwa seluruh faktor faktor yang mempengaruhi ROA dan ROE sebagian besar disebabkan oleh NPM karena jika dilihat dari TATO dan FLM PT ANTAM (Persero) Tbk sebagian besar mengalami penurunan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebijakan perusahaan lebih kepada meningkatkan nilai dari pemegang saham yang dapat dilihat dari rasio FLM yang mengalami penurunan yang disebabkan oleh dalam membiayai aktivanya, PT ANTAM (Persero) Tbk lebih banyak menggunakan modal dibandingkan dengan utang. Selain dari itu, tentunya sebuah perusahaan mempunyai motif profit oriented, jadi PT ANTAM (Persero) Tbk berusaha dalam memaksimalkan keuntungan dan meminimumkan biaya. 4.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut: 1. Jika dilihat dari sisi TATO PT ANTAM (Persero) Tbk dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan, maka dari itu seharusnya perusahaan dapat memaksimalkan pemanfaatan aktiva dengan cara meningkatkan penjualan dan mengurangi aktiva yang kurang produktif sehingga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ROA. Peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi, memperluas hubungan konsumen, memperbaiki sistem pemasaran dan lain lain.

4 61 Untuk mengefisiensikan penggunaan aktiva diperlukan peramalan penjualan dan laba tahun mendatang dan memperkirakan jumlah aktiva yang diperlukan untuk mendukung tingkat penjualan dan laba yang telah ditetapkan sehingga jumlah persediaan tidak terlalu banyak yang mengendap. 2. Pada tahun 2008 dan 2009, NPM PT ANTAM (Persero) Tbk berada di bawah rata rata industri pada masing-masing tahun. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh tidak seimbangnya antara penjualan dan pemakaian biaya. Pada tahun 2010, PT ANTAM (Persero) Tbk dapat mengefesiensikan pemakaian biaya dengan meminimkan trading logam emas. Penghematan biaya pun dapat dilakukan dengan cara pemindahan pemakaian bahan bakar minyak ke bahan bakar lainnya yang tidak terkena dampak ekonomi global secara langsung. 3. Financial Leverage Multiplier dapat diperbaiki dengan merubah pembiayaan aktiva yang sebelumnya lebih menggunakan modal menjadi menggunakan utang baik utang jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini sangat riskan jika menggunakan modal dalam pembiayaan aktiva karena para pemegang saham dapat sewaktu waktu mengembalikan sahamnya dan ditakutkan perusahaan tidak dapat membayar kepada pemegang saham. Namun menggunakan utang pun perlu diperhatikan mengenai bagaimana kemampuan perusahaan membayar utang tersebut. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi ekonomi. Jika kondisi ekonomi sedang membaik, maka tingkat pengembalian juga cenderung

5 62 meningkat sehingga perusahaan yang berutang akan mampu membayar bunga dan pokok pinjamannya. Sebaliknya, jika ekonomi mendatang memburuk, perusahaan akan menderita kerugian karena di tengah turunnya pendapatan, perusahaan perlu membayar beban dari utang tersebut. Maka dari itu penggunaan modal dapat dilakukan jika diimbangi dengan keuntungan yang besar atau rasio FLM dapat ditutupi oleh ROA.