BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

Penyelenggaraan Tugas Pembantuan

Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2016 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan yang Diterima

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ( TP )

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

LKPJ- Bupati Berau Tahun 2014 Bab V halaman 286

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

LAPORAN KINERJA (LKJ)

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DI TERIMA DARI PEMERINTAH

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

BUPATI BATANG HARI A. FATTAH

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

5 PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

B A B IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DI KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 08/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA Luncuran. PNPM Mandiri. Penyusunan. Pelaksanaan.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.010/2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN DARI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada

II. PENGUKURAN KINERJA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Rekapitulasi Laporan Keuangan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN NOMOR 16/KPA/SK.310/C/2/2016 TENTANG

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sumber Dana Pembangunan Kota Palangka Raya Triwulan II Tahun Anggaran 2015

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

Da ar Informasi Publik Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014

Prosedur Penyusunan DIPA dan Pencairan Dana APBN Balitfo, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. RENSTRA SKPD (Ringkasan) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

, ,56 99, , ,05 96,70

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 97/Penrentan/ar.140/12/2011 RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA. RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BAB II TUGAS PEMBANTUAN

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

Transkripsi:

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Pelaksanaan tugas pembantuan adalah sebagai bentuk penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi tugas. Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten menerima tugas pembantuan baik dari Pemerintah Pusat berupa bantuan keuangan APBN (tugas pembantuan), APBD (Dana pendampingan), UB, Dekon dan Bansos sebesar Rp. 62.272.055.000,- yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sebagai berikut : A. Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kegiatan Bantuan APBN (Tugas Pembantuan) 1. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan a. Dasar Hukum DIPA Nomor 0552/018-03.4.01/13/2011 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pembantuan : Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten - Pengelolaan produksi tanaman Serealia Anggaran : Rp. 877.685.000,- Realisasi : Rp. 780.700.000,- (88,95 %) - Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan Anggaran : Rp. 11.700.000,- Realisasi : Rp. 11.326.000,- (96,80 %) - Penanganan pasca panen tanaman pangan Anggaran : Rp. 406.693.000,- Realisasi : Rp. 396.388.000,- (97,47 %) - Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan Anggaran : Rp. 44.900.000,- Realisasi : Rp. 26.550.000,- (59,13 %) 2. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman hortikultura berkelanjutan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 288

a. Dasar Hukum DIPA Nomor 0552/018-04.4.01/13/2011 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Direktorat Jenderal Hortikultura Pembantuan : Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten - Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman buah berkelanjutan Anggaran : Rp. 600.000.000,- Realisasi : Rp. 599.045.000,- (99,84 %) - Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk florikultura berkelanjutan Anggaran : Rp. 250.000.000,- Realisasi : Rp. 246.866.000,- (98,75 %) - Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Hortikutura Anggaran : Rp. 50.000.000,- Realisasi : Rp. 47.724.000,- (95,45 %) 3. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan a. Dasar Hukum DIPA Nomor 0552/018-05.4.01/13/2011. b. Instansi pemberi tugas pembantuan Direktorat Jenderal Perkebunan Pembantuan : Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten - Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar Anggaran : Rp. 300.000.000,- Realisasi : Rp. 300.000.000,- (100 %) - Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan Anggaran : Rp. 337.032.000,- Realisasi : Rp. 336.732.000,- (99,91 %) - Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Perkebunan Anggaran : Rp. 63.700.000,- Realisasi : Rp. 61.810.000,- (97,03 %) 4. Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian a. Dasar Hukum DIPA Nomor 0552/018-08.4.01/13/2011. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 289

b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Pembantuan : Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten - Pengelolaan air irigasi untuk pertanian Anggaran : Rp. 1.390.000.000,- Realisasi : Rp. 1.389.450.000,- (99,96 %) - Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian Anggaran : Rp. 787.500.000,- Realisasi : Rp. 787.498.000,- (99,99 %) - Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian Anggaran : Rp. 101.250.000,- Realisasi : Rp. 101.250.000,- (100 %) - Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Anggaran : Rp. 50.000.000,- Realisasi : Rp. 50.000.000,- (100 %) - Fasilitas pupuk dan pestisida Anggaran : Rp. 2.835.000.000,- Realisasi : Rp. 2.827.745.000,- (99,74 %) - Pelayanan pembiayaan pertanian dan pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP) Anggaran : Rp. 70.000.000,- Realisasi : Rp. 69.395.000,- (99,14 %) 5. Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian a. Dasar Hukum DIPA Nomor 0552/018-08.4.01/13/2011. b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Pembantuan : Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten - Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian Anggaran : Rp. 900.000.000,- Realisasi : Rp. 900.000.000,- (100 %) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 290

- Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Anggaran : Rp. 35.000.000,- Realisasi : Rp. 35.000.000,- (100 %) Permasalahan dan solusi : B. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kegiatan Bantuan APBN (Tugas Pembantuan) 1. Program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktifitas DIPA No.0238/026-13.4.01/13/2011 tanggal 20 Desember 2010 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Peningkatan kapasitas kelembagaan, sarana dan pemberdayaan kelembagaan pelatihan dan produktivitas Binalattas (pembangunan BLK) Anggaran : Rp. 3.114.040.000,- Rencana : Rp 3.060.204.000,- (98,27%) - Pengembangan standarisasi kompetensi kerja dan program pelatihan Binalattas Anggaran : Rp. 446.190.000,- Rencana : Rp 446.190.000,- (100%) 2. Program penempatan dan perluasan kesempatan kerja DIPA No.0237/026-04.4.01/13/2011 tanggal 20 Desember 2010 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Penempatan tenaga kerja dalam negeri Anggaran : Rp. 149.550.000,- Realisasi : Rp 135.503.000,- (90,61%) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 291

- Pengembangan dan peningkatan perluasan kesempatan kerja Anggaran : Rp. 528.000.000,- Realisasi : Rp 511.146.000,- (96,81%) Kegiatan Bantuan APBN (Dekonsentrasi) 1. Program perlindungan tenaga kerja dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan. 1) Undang-Undang No 3 Tahun 1951 Tentang Pernyataan berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan. 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Sosial Tenaga Kerja 4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 5) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 6) DIPA No.0230/026-08.3.01/2011 Tanggal 20 Desember 2011 7) DIPA Revisi No.S-1828/WPB.14/BD.0201/2011 Tanggal 7 Juli 2011 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Peningkatan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Anggaran : Rp. 120.065.000,- Realisasi : Rp 102.978.000,- (85,77%) 2. Program perlindungan dan pengembangan Lembaga Tenaga Kerja 1) Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 2) Permenakertrans RI No. PGR 32/MEN/XII/2008 Tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan LKS Tripartit. 3) Kepmenakertrans RI No. KEP. 48/MEN/IV 2004 jo Permenakertrans No. PER 08/Men/III/2006 Tentang Tata cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaraan PKB 4) DIPA No. 02.30/26-05.3.01/13/2011 Tanggal 20 Desember 2011 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 292

- Perlindungan dan pengembangan Lembaga Tenaga Kerja Anggaran : Rp. 59.100.000 Realisasi : Rp 59.100.000 (100%) 3. Program lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3). 1) Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. 2) Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. 3) Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak 4) Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. 5) Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Sosial - Lembaga konsultasi kesejaheraan keluarga (LK3) Anggaran : Rp. 20.000.000,- Realisasi : Rp 20.000.000,- (100%) 4. Program Jaminan kesejahteraan sosial melalui Askesos 1) Undang-Undang No 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 2) Undang-Undang No 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial 3) Peraturan Presiden R.I Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Sosial - Jaminan kesejahteraan sosial melalui Askesos Anggaran : Rp. 60.160.000,- Realisasi : Rp 60.160.000,- (100%) 5. Program natuan stimulan bahan bangunan 1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 dan 34 2) Undang-Undang No. 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial 3) Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 293

4) Keputusan Direktur Jendral Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial R.I No. 18/BJS/I/2007 Tentang Indeks Satuan Harga Bantuan Stimulan Bahan Bangunan Rumah/Rumah Tumbuh bagi korban bencana alam dan bencana sosial b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Sosial - Bantuan stimulan bahan bangunan Anggaran : Rp. 285.000.000,- Realisasi : Rp 285.000.000,- (100%) Permasalahan dan solusi : 1. Pencari kerja meningkat sedang peluang kerja terbatas 2. Belum optimalnya mekanisme pelayanan penempatan tenaga kerja 3. Kurangnya kuantitas sarana prasarana untuk memenuhi kebutuhan pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 4. Masih ada perusahan-perusahaan yang belum menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai prosedur. 5. Ada beberapa Perusahaan yang telah memenuhi syarat untuk membuat Peraturan Perusahan akan tetapi belum melaksanakan. 6. Masih rendahnya kesadaran masyarakat menggunakan media LK3 untuk membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. 7. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam menyediakan perlindungan sosial berbasis masyarakat. 1. Sedang upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah diatas sebagai berikut : 2. Memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja 3. Memberikan Sosialisasi pada perusahaan tentang : a. Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan diperusahaan b. Keputusan Presiden No.4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan diperusahaan 4. Mendorong dan memotivasi pihak-pihak partisipan berperan aktif dalam usaha kesejahteraan 5. Memberikan pembinaan kepada perusahan dan pengurus P2K3 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6. Dilaksanakan pembinaan lanjutan tentang manfaat peraturan perusahaan kepada perusahaan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 294

7. Pengurus LK3 lebih aktif bekerja sama dengan Stakeholder dalam penanganan PMKS 8. Peningkatan sosialisasi pelaksanaan Asuransi Kesejahteraan Sosial C. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Bantuan APBN (UB) 1. Program pemberdayaan masyarakat dan desa. - Peraturan Derektorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia Nomor Per-43/PB/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Pinjaman IBRD Nomor 7505-IND/IDA CREDIT NOMOR 4385-IND (NASIONAL PROGRAM FOR RURAL COMMUNITY EMPOWERMENT IN RURAL AREAS PROJECTI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN). - Surat Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri Nomor 900/3020/PMD Perihal Perubahan Anggaran Dana Tugas Pembantuan PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2008. b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan bekerjasama dengan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Departemen Dalam Negeri Pembantuan : Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten - Kegiatan Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM) Anggaran : Rp. 21.658.779.000,- Realisasi : Rp. 21.620.806.650,- (99,82 %) Permasalahan dan solusi : Terbatasnya jumlah tenaga teknis dan tenaga administrasi personil dibanding dengan beban tugas terutama kebutuhan tenaga pegawai masih diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. Penambahan kompetensi kualitas dan jumlah tenaga teknis dan tenaga administrasi personil. D. Dinas Pekerjaan Umum Kegiatan Bantuan APBN (BANSOS) 1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 295

b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Pembantuan : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) (APBN Rp. 6.460.000.000,-, APBD Pendamping APBN Rp. 2.950.000.000) Anggaran : Rp. 9.410.000.000,- Realisasi : Rp. 9.400.974.200,- (99,90 %) 2. Program pembangunan sarana air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Pembantuan : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten - Kegiatan PAMSIMAS PNPM-P (PAGU Rp. 2.502.500.000,-, Pendamping Rp. 1.083.000.000) Anggaran : Rp. 3.585.500.000,- Realisasi : Rp. 3.583.300.400,- (99,94 %) 3. Program pembangunan infrastruktur pedesaan (PPIP) b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Pembantuan : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten - Kegiatan PPIP (PAGU Rp. 3.250.000.000,-, Pendamping Rp. 175.000.000,-) Anggaran : Rp. 3.425.000.000,- Realisasi : Rp. 3.382.740.500,- (98,77 %) Permasalahan dan E. Dinas Kesehatan Kegiatan Bantuan APBN (BANSOS) 1. Program JAMKESMAS a. Dasar Hukum : b. Instansi pemberi tugas pembantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 296

Pembantuan : Dinas Kesehatan Kabupaten - JAMKESMAS (PAGU Rp. 5.228.084.000,-) Anggaran : Rp. 5.228.084.000,- Realisasi : Rp. 481.506.006,- (9,21 %) 2. Program JAMPERSAL a. Dasar Hukum : b. Instansi pemberi tugas pembantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pembantuan : Dinas Kesehatan Kabupaten - JAMPERSAL Anggaran : Rp. 3.122.127.000,- Realisasi : Rp. 2.220.510.000,- (71,12 %) Permasalahan dan Solusi Kegiatan Bantuan APBN (Tugas Pembantuan) 1. Program Bantuan operasional kesehatan (BOK) a. Dasar Hukum : b. Instansi pemberi tugas pembantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pembantuan : Dinas Kesehatan Kabupaten - Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Anggaran : Rp. 1.950.000.000,- Realisasi : Rp. 1.918.840.050,- (98,40 %) Permasalahan dan Solusi Adapun kesimpulan dari penugasan pembantuan dari Pemerintah Pusat berupa bantuan keuangan APBN (tugas pembantuan), APBD (Dana pendampingan), UB, Dekon dan Bansos sebesar yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan prosentase fisik rata-rata sudah mencapai 89,46 % adalah sebagai berikut : 1. Dinas Pekerjaan Umum terdapat 2 kegiatan yang belum mencapai 100 %, yaitu : a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 297

b. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) (PNPM-P) Alasan : Pencairan dana tanggal 27 Desember 2011. Kegiatan tersebut masih dapat dilanjutkan paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran (TA) berakhir. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat untuk Penanggulangan Kemiskinan pasal 13 ayat 2. 2. Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan sumber dana Tugas Pembantuan, pelaksanaannya tidak bisa 100 %, yaitu : a. Pengelolaan produksi tanaman serealia, dari 500 ha hanya terealisasi 220 ha, disebabkan karena padi hibrida tidak tahanwereng batang coklat sehingga petani tidak mau menggunakan padi hibrida. 3. Dinas Kesehatan dana BANSOS a. JAMKESMAS b. JAMPERSAL Pencairan dana sesuai klaim dari masyarakat. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 298