BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN PERNYATAAN...iv. KATA PENGANTAR...v

b. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32

DAFTAR ISI PERBANDINGAN PENGGUNAAN OBAT... i SKRIPSI... iii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BALAKANG. sedang berkembang. Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi. viii. x x xi xii xiii

D. Definisi Operasional Variabel 39 E. Pengumpulan Data.. 41 F. Pengolahan Data dan Analisa. 42 BAB IV. HASIL DAN PENELITIAN A. Gambaran Umum...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PRAKATA... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS TERAPI ASMA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR SKEMA. xiv DAFTAR LAMPIRAN. xv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME... PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

BAB III METODE PENELITIAN...38 A. Rancangan Penelitian...38 B. Subjek Penelitian...38 C. Definisi Operasional...38 D. Alat dan Bahan...40 E.

Lampiran 1. Ethical Clearance

BAB II. STUDI PUSTAKA

PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT

BAB III PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Teknik Pengembangan Sistem A

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II STUDI PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA..

PENATALAKSANAAN ASMA MASA KINI

FARMAKOTERAPI ASMA. H M. Bakhriansyah Bagian Farmakologi FK UNLAM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk usia lanjut tumbuh lebih cepat daripada kelompok umur

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

I PENDAHULUAN... 1 A. 1 B. 5 C. 5 D. 5 E. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8 A.

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME...ii. HALAMAN PERSETUJUAN...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. ABSTRAK...v. ABSTRACT...

BAB III METODE PENELITIAN

E. Analisis Data...29 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...31 A. Gambaran Subyek Penelitian Distribusi jenis kelamin pasien tuberkulosis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita telah hidup di zaman yang semakin berkembang, banyaknya inovasi yang telah bermunculan, hal ini

DAFTAR ISI HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

Dr. Masrul Basyar Sp.P (K)

I. PENDAHULUAN. Gagal jantung merupakan sindrom yang ditandai dengan ketidakmampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode true experiment dengan prepost

2006 Global Initiative for Asthma (GINA) tuntunan baru dalam penatalaksanaan asma yaitu kontrol asma

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

a. Tujuan terapi.. 16 b. Terapi utama pada hepatitis B.. 17 c. Alternative Drug Treatments (Pengobatan Alternatif). 20 d. Populasi khusus

BAB I A. LATAR BELAKANG. morbiditas kronik dan mortalitas di seluruh dunia, sehingga banyak orang yang

HUBUNGAN LAMANYA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN POLI PENYAKIT DALAM RSD Dr.

Bab I. Pendahuluan. yang ditandai oleh progresivitas obstruksi jalan nafas yang tidak sepenuhnya

A. Latar Belakang Masalah 1. B. Pemmusan Masalah 3

GAMBARAN PENGOBATAN DAN ANALISIS BIAYA TERAPI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS/ RS Dr M DJAMIL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

Bagaimana Penulisan SOAP oleh Farmasi? Tim KARS

TINJAUAN FARMAKOVIGILAN PADA TERAPI OBAT ANTIHIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT

ANALISIS DESKRIPTIF PENGGUNAAN OBAT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN ASMA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

4. Tiazolidindion Insulin VI. Komplikasi Diabetes B. Landasan Teori C. Hipotesis BAB III Metodologi Penelitian...

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

5. Rancangan perlakuan hewan uji.. 6. Metode Analisa Kadar HDL dan LDL C. Analisis Hasil...

PREVALENSI WHITE DERMOGRAPHISM PADA DERMATITIS ATOPIK DI POLI ANAK KLINIK PRATAMA GOTONG ROYONG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit paru-paru merupakan suatu masalah kesehatan di Indonesia, salah

C. Subjek Penelitian D. Penentuan Jumlah Sampel dan Teknik Pengumpulan Sampel E. Data dan Teknik Pengumpulan Data F.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan bahwa sekitar satu juta orang keracunan insektisida secara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian B. Subjek Penelitian... 61

PERBANDINGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS PADA PEMASANGAN KATETER INTRAVENA PADA TANGAN DOMINAN DENGAN NONDOMINAN DI RUMAH SAKIT PARU

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian... 1

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Perumusan Masalah 4 C. Tujuan Penelitian 5 D. Manfaat Penelitian 5 E. Keaslian Penelitian 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. insektisida antikolinesterase, serta gangguan hepar dan gagal ginjal akibat

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTIDIABETIK ORAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

DAFTAR ISI. Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi. Daftar Tabel...

Tujuan Instruksional:

BAB I PENDAHULUAN. negara maju tetapi juga di negara berkembang. Menurut data laporan dari Global

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.. ii. KATA PENGANTAR. iii. HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv. ABSTRAK v. DAFTAR ISI...

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ARTI SINGKATAN... INTISARI... i ii iii vi xi xv xvi xvii xxi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 1. Perumusan Masalah... 9 2. Keaslian Penelitian... 9 3. Urgensi (Kepentingan) Penelitian... 12 B. Tujuan Penelitian... 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Asma... 15 1. Definisi asma... 15 2. Fenotip Asma terkait Asma sebagai Penyakit Heterogen... 15 3. Patofisiologi asma... 16 4. Tes Diagnostik dan Monitoring Asma... 17 5. Penilaian Kontrol Asma... 17 6. Pengobatan Asma Kronis... 18 7. Tahap Pengobatan untuk Asma Akut (Eksaserbasi Asma)... 21 vi

B. Teofilin... 22 1. Aksi Farmakologi Teofilin pada Terapi Asma... 24 2. Aksi Farmakokinetik Teofilin pada Penggunaan Intravena pada Terapi Asma... 28 3. Adverse Drug Reactions (ADRs) dari Aminofilin/Teofilin pada Penggunaan secara Intravena... 29 4. Perkembangan Penelitian terkait Efektifitas dan Adverse Drug Reactions (ADRs) pada Penggunaan Aminofilin/Teofilin... 30 C. Salbutamol... 33 1. Aksi Farmakologi Salbutamol pada Terapi Asma... 33 2. Aksi Farmakokinetik Salbutamol Intravena pada Terapi Asma 33 3. Adverse Drug Reactions (ADRs) dari Salbutamol... 34 D. ADRs (Adverse Drug Reactions)... 34 1. Definisi Adverse Drug Reactions... 34 2. Penggolongan Adverse Drug Reactions... 35 3. Penilaian Adverse Drug Reactions... 37 4. Penilaian Keparahan Adverse Drug Reactions... 38 5. Safety Pharmacology terhadap Adverse Drug Reactions... 39 E. Risk-Benefit Assessment... 40 1. Definisi Risk-Benefit Assessment... 40 2. Model Teknik Risk-Benefit Assessment... 43 F. Farmakogenomik pada Asma... 44 1. Definisi Farmakogenomik... 44 2. Manfaat Farmakogenomik... 44 3. Farmakogenomik Teofilin... 45 4. Farmakogenomik Salbutamol... 48 G. Cost-Effectivenes Analysis (CEA)... 51 1. Farmakoekonomi... 51 2. Jenis Biaya (Cost) dalam Farmakoekonomi... 53 3. Cost-Effectiveness Analysis (CEA)... 54 4. Prinsip Cost-Effectiveness Analysis (CEA)... 56 vii

5. Tahap-tahap dalam Analisis Efektivitas Biaya (General Steps of a CEA)... 57 6. Outcome dari CEA... 60 H. LANDASAN TEORI... 62 I. KERANGKA KONSEP... 64 J. HIPOTESIS... 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Bahan, Subjek, dan Materi Penelitian... 66 1. Populasi dan Sampel Penelitian... 66 2. Teknik Pemilihan Subjek Penelitian... 71 B. Peralatan... 72 C. Jalannya Penelitian... 74 1. Pengajuan Etika Penelitian (Ethical Clearance)... 74 2. Pemilihan Subjek Penelitian dan Pengisian Informed Concent 74 3. Intervensi Terapi Subjek Penelitian... 74 4. Monitoring Terapi Subjek Penelitian... 75 D. Variabel... 88 1. Variabel Tergantung... 88 2. Variabel Bebas... 88 3. Variabel Terkendali... 88 4. Faktor-faktor yang tidak Dikendalikan... 89 E. Definisi Operasional Variabel... 89 1. Risk (Risiko)... 89 2. Benefit (Efikasi)... 90 3. Biaya (Cost)... 91 4. Kadar teofilin dalam darah... 92 5. Polimorfisme Gen CYP1A2... 92 6. Pasien Eksaserbasi Asma... 92 7. Usia Pasien... 92 viii

8. Penyakit Penyerta... 92 9. Riwayat Penyakit Keluarga... 93 10 Riwayat Obat... 93 11. Suku... 93 12. Pekerjaan... 93 F. Analisis... 94 1. Analisis Variabel Penelitian... 94 2. Analisis pada Risk-Benefit Assessment... 94 3. Analisis hubungan polimorfise CYP1A2 terhadap metabolisme teofilin... 97 4. Analisis pada Cost-Effectiveness Analysis... 97 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perbedaan Efikasi pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 98 1. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian... 98 2. Perbedaan Perubahan Gejala Asma pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 101 3. Perbedaan Nilai PEF (Peak Expiratory Flow) pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 104\ 4. Perbedaan Lama Perawatan di Rumah Sakit pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 108 B. Perbedaan Kejadian ADR (Adverse Drug Reaction) pada Penggunaan Aminofilin Intravena dengan Salbutamol Nebulasi... 108 1. Perbedaan Kejadian Gangguan pada Darah terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 108 2. Perbedaan Kejadian Gangguan Elektrolit terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 117 ix

3. Perbedaan Kejadian Gangguan pada Kardiovaskular terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 124 4. Perbedaan Kejadian Gangguan Fungsi Ginjal terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 139 5. Perbedaan Kejadian Gangguan Fungsi Hati terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 144 6. Perbedaan Gangguan Sistem Saraf Pusat (SSP) terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 149 7. Perbedaan Gangguan pada Gastrointestinal terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 159 8. Perbedan Kejadian Gangguan pada Jaringan Kulit (Flushing) terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi pada Pasien Ekseserbasi Asma... 163 9. Perbedaan Kejadian Gangguan pada Mental (Kecemasan/ Gelisah) terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 164 C. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Kadar Teofilin dalam Darah pada Pasien Eksaserbasi Asma yang dengan Efikasi Penggunaan Aminofilin Intravena... 165 1. Validasi Analisis Kadar Teofilin dalam Darah (Laboratorium Prodia)... 16 2. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Kadar Teofilin dalam Darah... 167 D. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Efikasi pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 175 1. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Perbaikan Gejala Asma pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 175 x

2. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Perbaikan Fungsi Paru pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 175 E. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Kejadian ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 179 1. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Kejadian Gangguan Pada Darah Terkait ADR... 180 2. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Kejadian Gangguan Elektrolit Terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 180 3. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan Kardiovaskular pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 185 4. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan Fungsi Ginjal Terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 186 5. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan Fungsi Hati Terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 186 6. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Kejadian Gangguan pada Sistem Saraf Pusat/ SSP terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 187 7. Hubungan Polimorfisme CYP1A2 dengan Kejadian Gangguan pada Gastrointestinal (Mual) terkait ADR pada Penggunaan Aminofilin Intravena... 188 F. Uji Cost-Effectiveness pada Terapi Aminofilin Intravena Dibandingkan Dengan Salbutamol Nebulasi... 196 1. Analisis Biaya... 196 2. Outcome Klinis... 201 3. Korelasi Cost-Effectiveness pada Terapi Aminofilin Intravena Dibandingkan Dengan Salbutamol Nebulasi pada Terapi Eksaserbasi Asma Berdasarkan Outcome Klinis Perbaikan Gejala Asma dan Perbaikan Fungsi Paru dengan Peak Expiratory Flow (PEF)... 202 xi

G. Uji Risk-Benefit pada Terapi Aminofilin Intravena Dibandingkan Dengan Salbutamol Nebulasi pada Terapi Eksaserbasi Asma... 203 H. Keterbatasan Penelitian... 206 BAB V PEMBAHASAN UMUM... 214 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 219 B. Saran... 221 DAFTAR PUSTAKA... 222 LAMPIRAN... 248 NASKAH PUBLIKASI... 273 xii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Penelitian yang akan Dilakukan dengan Penelitian Sebelumnya... 11 Tabel 2. Tingkat dari Kontrol Gejala Asma... 18 Tabel 3. Terapi pada Asma Kronis... 20 Tabel 4. ADRs yang dapat terjadi pada Penggunaan Aminofilin/Teofilin 30 Tabel 5. ADRs yang dapat Terjadi pada Penggunaan Salbutamol... 34 Tabel 6. Naranjo Scale untuk Menilai ADRs... 36 Tabel 7. Penilaian Keparahan ADRs... 39 Tabel 8. Rangkuman dari 12 Teknik Risk-Benefit Assessment... 41 Tabel 9. Hasil Studi Farmakogenomik Beta-2 Agonis dan Teofilin yang Berkaitan dengan Terapi Asma... 50 Tabel 10. Cost- Effectiveness Grid... 55 Tabel 11. Terapi Eksaserbasi Asma yang Diberikan pada Subjek Penelitian... 75 Tabel 12. Monitoring Efikasi Terapi Asma Akut pada Subjek Penelitian.. 78 Tabel 13. Monitoring ADR pada Subjek Penelitian... 79 Tabel 14. Pengukuran Probabilitas ADR dengan Naranjo Scale Berdasarkan Terjemahan BPOM (2012)... 80 Tabel 15. Lokasi Polimorfisa Primer dan Panjang Produk PCR, dan Restriksi Endonuklease pada PCR-RFLP... 85 Tabel 16. Penentuan Tipe fragmen PCR produk untuk analisa RFLP... 86 Tabel 17. Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah Sistolik dan Diatolik... 90 Tabel 18. Rasio kejadian ADR antara kolompok yang menggunakan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 95 Tabel 19. Distribusi Frekuensi Baseline Subjek Penelitian Kelompok Aminofilin Intravena dan Kelompok Salbutamol Nebulasi... 99 Tabel 20. Distribusi Frekuensi Jumlah Gejala Asma (Keluhan Sesak, Mengi, Rasa Tertekan di Dada, dan Batuk)... 101 xiii

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Perbaikan Fungsi Paru Berdasarkan Nilai Peak Expiratory Flow... 104 Tabel 22. Distribusi Frekuensi Perubahan Kadar Profil Darah pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 110 Tabel 23. Distribusi Frekuensi Perubahan Kadar Elektrolit pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 119 Tabel 24. Distribusi Frekuensi Kejadian Gangguan Kardiovaskular pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 125 Tabel 25. Distribusi Frekuensi Kejadian Perubahan Fungsi Ginjal pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi... 140 Tabel 26. Distribusi Frekuensi Kejadian Perubahan Nilai Fungsi Hati pada Penggunaan Aminofilin Intravena dan Salbutamol Nebulasi pada Eksaserbasi Asma... 146 Tabel 27. Distribusi Frekuensi Kejadian Gangguan pada Sistem Saraf Pusat/ SSP (Kejang, Sakit Kepala, Tremor, Dizziness, Kram, Nyeri Otot/ Rhabdomiolisis)... 151 Tabel 28. Distribusi Frekuensi Kejadian Gangguan pada Gastrointestinal. 160 Tabel 29. Distribusi Frekuensi Kejadian Gangguan pada Mental (Kecemasan/ Gelisah)... 164 Tabel 30. Distribusi Frekuensi Polimorfisme Gen CYP1A2 pada Penggunan Aminodilin Intravena... 168 Tabel 31. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Kadar Teofilin dalam Darah pada Subjek Penelitian yang Mendapatkan Intervensi Aminofilin Intravena... 171 Tabel 32. Distribusi Frekuensi Polimorfisme CYP1A2 dan Kadar Teofilin dalam Darah dikaitkan dengan Efikasi... 172 Tabel 33. Distribusi Frekuensi Polimorfisme CYP1A2 dan Kadar Teofilin dalam Darah dikaitkan dengan Kejadian ADR yang bersifat Aktual... 173 Tabel 34. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Perbaikan Gejala Asma (Keluhan Sesak, Mengi, Rasa Tertekan di Dada, xiv

dan Batuk) pada Subjek Penelitian yang Mendapatkan Intervensi Aminofilin Intravena... 176 Tabel 35. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Perubahan Jumlah Gejala Asma... 177 Tabel 36. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Perbaikan Nilai Peak Expiratory Flow... 178 Tabel 37. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Perubahan Pada Profil Darah... 181 Tabel 38. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan Pada Darah Terkait ADR yang Bersifat Aktual... 182 Tabel 39. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Perubahan Kadar Elektrolit... 183 Tabel 40. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan Elektrolit Terkait ADR yang Bersifat Aktual... 184 Tabel 41. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan Kardioaskular... 189 Tabel 42. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Perubahan Nilai Fungsi Ginjal... 190 Tabel 43. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan Fungsi Ginjal Terkait ADR... 191 Tabel 44. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2*1C dengan Perubahan Nilai Fungsi Hati... 192 Tabel 45. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2*1C dengan Gangguan Fungsi Hati Terkait ADR yang Bersifat Aktual... 193 Tabel 46. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 Gangguan pada Sistem Saraf Pusat/ SSP Berupa Sakit Kepala dan Tremor... 194 Tabel 47. Tabulasi Silang Polimorfisme CYP1A2 dengan Gangguan pada Gastrointestinal Berupa Mual... 195 Tabel 48. Penentuan Baiya (Cost) yang Digunakan dalam Penelitian pada Pasien... 198 xv

Tabel 49. Biaya yang Diperhitungkan pada Cost-Effectiveness Analysis dengan Perspektif Rumah Sakit... 200 Tabel 50. Cost-Effectiveness Analysis dengan Outcome Klinis Perbaikan Gejala Asma dan Perbaikan Nilai Peak Expiratory Flow... 202 Tabel 82. Perhitungan Risk-Benefit pada Kejadian yang Tidak Dikehendaki terkait ADR... 204 xvi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Manajemen Eksaserbasi Asma di Rumah Sakit... 22 Gambar 2. Mekanisme Kerja dari Teofilin dan Beta-2 Agonis... 25 Gambar 3. Efek Mediasi Second Messanger dari Reseptor A1 dan A2 26 Gambar 4. Polimorfisa dari Beta-2 Agonis... 49 Gambar 5. Economic, Clinical, Humanistic Outcomes (ECHO) Model 52 Gambar 6. Tahap-tahap dalam Analisis Efektivitas Biaya... 56 Gambar 7. Cost-effectiveness Plane... 60 Gambar 8. Kerangka Konseptual... 64 Gambar 9. Peak Flow Meter yang Digunakan untuk Mengukur PEF (Peak Expiratory Flow) dalam Penelitian... 73 Gambar 10. Metode Intervensi dan Pengambilan Data Subjek Penelitian. 77 Gambar 11. Prosedur Penelitian... 87 Gambar 12. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Data Sampel Darah Subjek Penelitian... 100 Gambar 13. Performa Reagen... 166 Gambar 14. Validasi ARCHITECT System... 167 xvii

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Membandingkan Salbutamol Nebulasi dan Aminofilin Intravena... 248 LAMPIRAN 2. Form Inform Concent... 250 LAMPIRAN 3. Formulir Pengambilan Database Subjek Penelitian. 254 LAMPIRAN 4. Standar Operasional Penelitiann... 257 LAMPIRAN 5. Penjelasan Cara Pengukuran Tekanan Darah Ideal dengan Pelaksanaan dalam Penelitian... 267 LAMPIRAN 6. Bukti Ijin dan Uji Etik di Rumah Sakit Tempat Pengambilan Data... 269 LAMPIRAN 7. Uji Statistik Analisa Data: Perincian Analisa Data dari Setiap Variabel dalam Penelitian... 270 xviii

xix