BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. sebagai ekspresi bahwa Allah telah menumpahkan rahmat-nya. Ikatan

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB II PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK. pengertian dari pendidikan dan akhlak.

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2007), hlm. 55. Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 150.

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV HASIL PENELITIAN

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III PROFIL PT S DUPANTEX DAN PERAN ORANG TUA PEKERJA PT.S DUPANTEX DALAM PENDIDIKAN AKHLAK ANAK

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB V PENUTUP. 1. Perencanaan dari program S3 (Salam, Slaman, Sholat)

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

Lampiran 1 Gambaran Umum SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang a. Sejarah berdirinya SD Islam Taqwiyatul Wathon Semarang Berdirinya SD Islam Taqwiyatul

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB IV ANALISA DATA. menguntungkan. Dimanapun dan kapanpun manusia itu menjalani proses

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB V PENUTUP. Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada. 1. Kesulitan belajar membaca Al-Qur an yang dialami siswa di SMP 3

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Alalak Kabupaten Barito Kuala dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

PENGANTAR ANGKET PENELITIAN

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhlaq merupakan suatu praktik dalam kehidupan sehari-hari,

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu analisis yang terlihat dan terkait dengan potret pendidikan akhlak pada keluarga buruh batik di desa Sepacar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan. Adapun analisis mengenai potret pendidikan akhlak pada keluarga buruh batik di desa Sepacar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan antara lain sebagai berikut: A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Pada Keluarga Buruh Batik di Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Melihat pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari maka tidak heran apabila tujuan pendidikan Islam yaitu terwujudnya akhlak yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pendidikan tidak hanya mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi pendidikan harus mengajarkan nilai-nilai keutamaan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat dan membiasakan anak dengan berbagai macam kesopanan serta mempersiapkan mereka untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan kesucian dan kejujuran. Menurut Ali Abdul Halim Mahmud, tujuan utama pendidikan akhlak adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada dijalan 63

64 yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah. Inilah yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 114 Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa tujuan pendidikan akhlak pada keluarga buruh batik di desa Sepacar kecamatan Tirto mempunyai tujuan agar anaknya bisa mempunyai sifat dan tingkah laku yang baik kepada orang tua dan orang lain di keluarga maupun di masyarakat serta agar anak selalu mendekatkan diri dengan Allah sehingga bisa hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Seperti yang dikatakan oleh IS berikut: Tujuannya menurut saya yaitu supaya anak mempunyai sifat yang baik dan tidak terjerumus kesifatsifat yang buruk. 115 Begitu juga menurut MY yang mengatakan: Tujuannya agar mempunyai sopan santun kepada orang tua dan orang lain mba, biar anak bisa lebih dekat dengan Allah. 116 Tujuan pendidikan akhlak pada keluarga buruh batik di desa Sepacar sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu membentuk akhlak yang mulia, sehingga tidak terjerumus ke dalam sifat-sifat yang tercela. Agar anak mempunyai sifat dan tingkah laku yang baik, sopan santun, tutur kata yang jujur dan bisa menciptakan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan cara mendekatkan diri kepada Allah Swt. 114 Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 158 115 Wawancara pribadi kepada IS, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014 116 Wawancara pribadi kepada MY, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014

65 B. Analisis Materi Pendidikan Akhlak Pada Keluarga Buruh Batik di Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Agar dapat mencapai tujuan pendidikan akhlak maka anak harus dididik sebaik-baiknya. Akan tetapi untuk mewujudkan akhlak yang baik tidaklah mudah, karena memerlukan kesabaran dan kerja keras orang tua, guru dan lingkungan masyarakat. Akhlak manusia yang ideal dan mungkin dapat dicapai dengan usaha pendidikan dan pembinaan yang sungguhsungguh, tidak ada manusia yang mencapai keseimbangan yang sempurna kecuali apabila ia mendapatkan pendidikan dan pembinaan akhlak secara baik. Untuk itu sejak kecil anak harus sudah dikenalkan, dilatih dan dibiasakan melakukan hal-hal yang baik dan meninggalkan hal-hal yang buruk atau sifat tercela sesuai dengan perkembangan jiwanya yang akan membentuk sikap tertentu pada anak yang lambat laun akan bertambah jelas dan kuat, akhirnya tidak tergoyahkan lagi karena telah masuk menjadi kepribadian dan sesuai dengan dasar, tujuan dan materi pendidikan akhlak. Materi pendidikan akhlak yang diberikan kepada anak, sebaiknya berupa tuntunan tingkah laku yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti cara makan, minum, berbicara, bergaul dan berpakaian serta dilatih untuk hormat dan patuh kepada kedua orang tua. Pada fase ini anak juga harus dilatih cara-cara menghormati orang lain, dibiasakan berkata

66 benar dan jujur, menolong orang lain, memaafkan kesalahan temannya dan bertanggung jawab terhadap kewajiban yang dimilikinya. 117 Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang penulis lakukan diperoleh hasil bahwa materi pendidikan akhlak yang diajarkan dalam keluarga buruh batik di desa Sepacar kecamatan Tirto kabupaten Pekalongan mengajarkan tentang perilaku dan sikap yang baik misalnya berkata jujur, sopan santun dan menghindari diri dari perbuatan yang tercela seperti berbohong dan menghina. Selain itu para buruh batik juga mendidik anaknya tentang akhlak kepada Allah yakni tentang sholat dan rajin mengaji. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikatakan oleh ibu IS:...contohnya saya mengajarkan anak-anak untuk mendoakan orang tuanya, karena dapat berbakti kepada kedua orang tuanya. Saya menasehati anakanak saya untuk mengikuti mengaji di tempat pak ustadz setelah maghrib. 118 Menurut MY mengatakan: Saya mengajarkan anak saya biar berkata jujur, mempunyai sopan santun, sholat wajibnya dikerjakan, hal-hal yang dilarang Allah saya menyuruh untuk menjauhinya, contohnya tidak menghina temannya dan tidak berbohong. 119 Menurut NR mengatakan:...contohnya berkata yang sopan dan jujur. Saat akan makan saya menyuruhnya duduk dengan baik dan diawali membaca doa dan makan menggunakan tangan kanan. Saat akan ke sekolah, saya berpesan untuk berbuat baik kepada teman, contohnya tolong menolong, 117 Imam Suraji, Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Dalam Perspektif Al-Qur an dan Hadits, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011) hlm. 178 118 Wawancara pribadi kepada IS, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014 119 Wawancara pribadi kepada MY, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014

67 makan jajan yang sehat, membuang sampahnya ditempat sampah dan menyisihkan sedikit uang sakunya untuk menabung. 120 Materi pendidikan akhlak dari segi materi yang diajarkan orang tua buruh batik antara lain membiasakan anak berbuat baik dan melarang anak berbuat yang dilarang Allah, mempunyai sopan santun, jujur dan menghormati orang tua sebagai bentuk pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan akhlak untuk potensi anak sehingga sadar akan tugasnya sebagai makhluk Allah Swt. Materi yang dibiasakan oleh orang tua diharapkan agar mampu mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, karena pendidikan akhlak merupakan aspek terpenting dalam membentuk akhlak anak. Materi pendidikan akhlak dalam keluarga buruh batik desa Sepacar sudah sesuai dengan yang saya paparkan dalam teori yaitu membiasakan untuk berperilaku dan bersikap yang baik (terpuji) dan membiasakan anak untuk menghindari perilaku-perilaku yang buruk (tercela) dalam kehidupan sehari-harinya. Semua orang tua memberikan atau mengajarkan anaknya pendidikan yang terbaik agar anaknya menjadi baik pula. C. Analisis Faktor Pendukung Dan Penghambat Pendidikan Akhlak pada Keluarga Buruh Batik di Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 120 Wawancara pribadi kepada NR, Dilakukan Tanggal 08 Februari 2015

68 Pelaksanaan pendidikan akhlak di desa Sepacar tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Sebagai tindak lanjut dalam skripsi ini peneliti akan menganalisis faktor-faktor tersebut. 1. Analisis Faktor Pendukung Pendidikan Akhlak pada Keluarga Buruh Batik di Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Pembentukan akhlak manusia, sangat ditentukan oleh lingkungan alam dan lingkungan sosial (lingkungan pergaulan). 121 Lingkungan alam ialah seluruh ciptaan Tuhan baik di langit dan di bumi selain Allah. Alam dapat menjadi aspek yang memengaruhi dan menentukan tingkah laku manusia. Lingkungan alam dapat menghalangi bakat seseorang, namun alam juga dapat mendukung untuk meraih segudang prestasi. Sedangkan lingkungan sosial (lingkungan pergaulan) adalah mengandung susunan pergaulan yang meliputi manusia seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan kantor pemerintahan. lingkungan pergaulan dapat membuahkan kemajuan dan kemunduran manusia. 122 Faktor pendukung pendidikan akhlak di desa Sepacar yaitu Tetangga yang seumuran dengan anaknya. Seperti yang dikatakan IS mengatakan bahwa faktor yang mendukung pendidikan akhlak adalah: Tetangga yang seumuran dengan dia mba, karena kebanyakan dari anak seusia anak-anak saya suka ikut mengaji.... 123 121 Mahjuddin, Mahjuddin, Akhlak Tasawuf II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), hlm. 33 122 Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm. 89 123 Wawancara pribadi kepada IS, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014

69 Melihat kondisi anak buruh batik yang sudah terbiasa dengan kegiatan yang padat yang di isi dengan program keagamaan, maka kebanyakan dari anak buruh batik mengikuti program tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya anak bergaul dengan anak yang baik, dan membiasakan berbuat baik, maka dengan sendirinya anak dapat berbuat baik pula. Faktor pendukung pendidikan akhlak lainnya adalah lingkungan keluarga, seperti yang dikatakan MY: Lingkungan keluarga yang mempengaruhi. Suami saya selalu mengajak anak saya untuk melaksanakan sholat berjamaah di mushola, kemudian saya juga menyekolahkan anak saya ke TPQ. 124 Faktor pendukung pendidikan akhlak lainnya adalah pergaulan pada teman disekolahnya, seperti yang dikatakan oleh NR bahwa:...pergaulan kepada teman sekolahnya juga dapat memberikan semangat belajar bersama. 125 2. Analisis Faktor Penghambat Pendidikan Akhlak pada Keluarga Buruh Batik di Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan akhlak di desa Sepacar kecamatan Tirto yaitu dari keluarganya, seperti yang dikatakan IS bahwa faktor yang menghambat pendidikan akhlak adalah: Dari 124 Wawancara pribadi kepada MY, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014 125 Wawancara pribadi kepada NR, Dilakukan Tanggal 08 Februari 2015

70 keluarganya, karena kalau keluarganya sibuk dengan pekerjaannya, kemudian yang mendidik anaknya siapa? Waktu yang banyak di habiskan anak kan saat di rumah. 126 Kesibukan keluarga sebagai buruh batik juga dapat menghambat pendidikan akhlak. Kesibukan adalah hal yang sangat mempengaruhi dalam berbagai hal. Kesibukan jika terus dilakukan tidak ada matinya bahkan kesibukan akan mengajar kita, oleh karena itu kita harus menyeimbangkan antara urusan dunia dengan urusan akhirat. Faktor penghambat lainnya adalah media massa, seperti yang dikatakan MY bahwa faktor yang menghambat pendidikan akhlak adalah: Televisi, sekarang banyak acara sinetron yang tidak disaring. 127 Dari hasil observasi peneliti dilapangan menunjukan bahwa, walaupun kebanyakan penduduk berprofesi sebagai buruh batik tetapi mereka mempunyai alat elektronik di rumahnya seperti televisai, radio dan ada pula yang mempunyai handphone (HP). Sehingga anak setiap harinya hanya menonton televisi semaunya apa yang mereka ingin lihat, yang hal itu tidak mendapat pengawasan dari orang tua mereka. Faktor penghambat lainnya menurut NR, mengatakan bahwa faktor yang menghambat pendidikan akhlak adalah: Pergaulan teman yang tidak sebaya. Kemudian para pemuda yang merantau, pada saat pulang kadang 126 Wawancara pribadi kepada IS, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014 127 Wawancara pribadi kepada MY, Dilakukan Tanggal 24 Oktober 2014

71 pergaulannya yang kurang sesuai dengan Islam di bawa ke desa, makanya saya selalu menasehati anak saya untuk berteman yang sebaya. 128 Adanya pemuda yang merantau ke luar kota dan pergaulannya di bawa ke anak. Melihat betapa besar pengaruh budaya yang dibawa oleh para perantau, maka perlu adanya penanaman akhlak sejak dini. Dengan demikian anak tidak anak terjerumus dalam pergaulan budaya baru yang berdampak negatif bagi perkembangan anak itu sendiri. 128 Wawancara pribadi kepada NR, Dilakukan Tanggal 08 Februari 2015