BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG
|
|
- Sucianty Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG Setelah memperoleh data berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya akan dilakukan analisis supaya hasil penelitian yang didapat lebih bermakna. Dalam analisis ini akan dikaitkan antara penelitian yang ada pada bab tiga dengan teori yang disebutkan di bab dua. A. Analisis Peran Guru PAI dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang Berdasarkan analisis, secara umum peran guru pendidikan agama islam dalam pembentukan karakter peserta didik di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang meliput sebagai pendidik dan sebagai teladan. Berikut ini adalah penjelasan dari analisis peran guru PAI dalam pembentukan karakter peserta didik di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai Pendidik Sebagai seorang pendidik guru PAI tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tentang agama saja melainkan juga harus bisa mendidik peserta didiknya agar menjadi pribadi baik yang berkarakter baik dan berakhlak mulia. Dalam hal ini guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah melaksanakan perannya sebagai pendidk dengan baik dan penuh tanggung jawab. Hal ini sebagaimana ibu Nur hidayanti jelaskan bahwa apabila ingin mendidik peserta didik disiplin dalam berpakaian maka harus bisa memberikan contoh pada peserta didik dengan memulai dari dirinya sendiri dalam berpakaian selalu menggunakan rok bajunya tidak ketat dan selalu disetrika supaya kelihatan rapi dan sopan. Tujuannya adalah agar 79
2 80 peserta didik dapat termotivasi untuk meniru cara berpakaian yang dicontohkan oleh gurunya tersebut. Kedisiplinan dalam berpakain berupa berpakaian rapi dan sopan sesuia dengan aturan yang ditentukan oleh sekolah merupakan contoh yang diberikan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI di SD Negeri 01 Kandeman Batang dalam mendidik peserata didiknya untuk bertanggung jawab dan mendidik peserta didik dalam kedisiplinan. 1 Oleh karena itu sebagai pendidik guru harus menjadi tokoh dan panutan yang baik bagi para peserta didiknya. Hal ini sesuai dari pendapat E. Mulyasa guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Untuk itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin Sebagai pengajar Salah satu peran guru adalah sebagai pengajar yang bertugas menyampaikan materi pembelajaran. Untuk itu sebagai pengajar guru harus membantu peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahui dan memahami materi pembelajaran agar peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran yang telah diajarkan selain itu juga guru juga harus bisa mengajarkan pada peserta didik nilai-nilai yang positif agar peserta didik memiliki karakter yang baik. Dalam hal ini guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah melaksanakan perannya sebagai pengajar dengan baik. sebagaimana dikatakan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI di SD 1 Nur hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl. 9 2 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hal 37
3 81 Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang bahwa sebagai pengajar tugas guru adalah menyampaikan materi pembelajaran pada peserta didik selain itu juga mengajarkan pada peserta didik nilai-nilai positif seperti kejujuran. Contohnya melatih kejujuran ketika mengerjakan ulangan tidak mencontek. 3 Dalam perannya sebagai pengajar, guru bertugas mengajarkan peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat E. Mulyasa bahwa guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahui peserta didik dan memahami materi standar yang dipelajari Sebagai pembimbing Sebagai guru salah satu tugasnya adalah membimbing peerta didiknya dalam segala hal baik dalam materi pembelajaran maupun dalam sikap dan perbuatan peserta didiknya. Untuk itu sebagi pembimbing guru harus bisa membimbing peserta didiknya ketika ada perserta didik yang bermasalah baik dalam menerima materi pembelajaran maupun sikapnya. Dalam hal ini guru PAI SD Negeri Teglsari 01 Kandeman Batang telah melaksanakan perannya sebagai pembimbing dengan baik. sebagaimana dikatakan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang bahwa sebagai pembimbing guru harus bisa menjadi pembimbing bagi peserta didiknya ketika dalam materi pelajaran maupun dalam sikapnya. Misalnya ketika ada yang sering melanggar peraturan sekolah sebagai guru harus bisa membimbing anak tersebut dengan cara dinasehati dengan baik 3 Nur hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl. 9 4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hal 38
4 82 agar anak tersebut dapat merubah sikapnya menjadi lebih baik dan taat aturan. 5 Dalam perannya sebagai pembimbing guru bertugas membimbing para peserta didiknya dalam mencari ilmu pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas perjalanan moral maupun spiritual peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Mulyasa bahwa guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey), yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut mental tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral, dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks Sebagai penasehat Sebagai penasehat salah satu tugasnya adalah sebagai penasehatbagi para peserta didiknya. Untuk itu sebagai penasehat guru harus bisa menjadi penasehat untuk peserta didiknya baik yang bermasalah dalam pelajaran maupun dalam perilakunya. Dalam hal ini guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah melaksanakan perannya sebagi penasehat dengan baik. sebagaimana dikatakan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang bahwa sebagai penasehat guru harus bisa memberikan nasehat-nasehat dan solusi yang baik pada peserta didik yang bermasalah dalam pelajaran maupun sikapnya. Contohnya ketika ada peserta didik yang memiliki perilaku kurang baik di sekolah sebagai guru 5 Nur hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl. 9 6 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hal 40-41
5 83 saya harus bisa merubah perilaku anak tersebut agar menjadi lebih baik dengan cara dinasehati dengan pelan dan baik. 7 Dalam perannya sebagai penasehat guru bertugas sebagai penasehat untuk peserta didiknya dalam pelajaran maupun sikapnya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Mulyasa guru adalah seorang penasehat bagi peserta didiknya, bahkan bagi orang tua Sebagai teladan Sebagai teladan tentu saja apa yang dilakukan guru akan mendapat perhatian khusus peserta didik serta orang tua dan orang-orang di sekitar lingkungan sekolah. Untuk itu seorang guru harus bisa menjaga sikap dan perilakunya dan harus bisa memberikan contoh yang baik bagi para peserta didiknya. Dalam hal ini guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah melaksanakan perannya sebagai teladan dengan baik. sebagaiman dikatakan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang bahwa untuk menanamkan karakter pada peserta didik seorang guru harus bisa memberikan contoh yang baik karena pada dasarnya peserta didik cenderung suka mencotoh sikap, perbuatan, kebiasaan dan perilaku yang dilakukan oleh gurunya disekolah. oleh karena itu akan lebih mengena jika gurulah yang memberikan contoh langsung kepada peserta didiknya. 9 Keteladanan seorang guru berupa kedisiplinan selalu tepat waktu dalam menjalankan ibadah sholat dhuhur berjama ah disekolah merupakan contoh teladan yang baik bagi peserta didiknya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. 7 Nur hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl. 9 8 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hal 43 9 Nur hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl. 9
6 84 Mulyasa bahwa guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didiknya dan semua orang yang ada di lingkungannya. Untuk itu guru harus memberikan teladan yang baik agar ditiru peserta didiknya karena apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan oleh peserta didik dan orang tua maupun orang-orang disekitar lingkungan sekolah. 10 B. Analisis Metode Pembentukan Karakter Peserta Didik di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang Medote dalam pembentukan karakter peserta didik disd Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang. Dalam proses pembelajaran tentunya didalamnya ada metode yang digunakan guru untuk mempermudah guru untuk menyampaikan materi yang akan di sampaikan kepada siswa siswanya. Ada banyak macam metode yang di gunakan antara lain: metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode hadiah dan hukuman. Berikut ini adalah penjelasan dari 3 metode tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Metode keteladanan Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh untuk mengembangan sikap dan perilaku peserta didik. Dalam hal ini pendidik diharapkan memiliki tingkah laku yang baik dan dapat memberikan contoh pada peserta didiknya. Pendidik senantiasa berbuat baik di dalam maupun luar kelas, karena pendidik itu ibaratnya adalah cermin yang selalu dicontoh oleh peserta didiknya, baik sikap, sifat dan perilakunya, karena itu pendidik 10 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 46
7 85 harus berhati-hati dalam bersikap. Hal ini akan mendorong pendidik untuk berfikir dua kali ketika mengambil sikap. Metode keteladanan adalah suatu metode dengan cara memberikan teladan yang baik. keteladanan dapat diajarkan secara langsung melalui kata-kata kepada para peserta didik. Peserta didik harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan, berjabat tangan dengan pendidik sebelum dan sesudah proses belajar mengajar berlangsung, dan peserta didik harus menghormati orang yang lebih tua. Keteladanan yang selalu pendidik ajarkan kepada peserta didik, berjalan dengan lancar dan sukses. Peserta didik menjadi anak yang sopan dan tahu tata krama, sebagaiman seharusnya bersikap terhadap orang yang lebih tua dan orang yang lebih muda. Kedeladan yang dilakukan oleh guru SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana dikatakan Ibu Nur Hidayanti selaku Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang bahwa untuk membentuk karakter peserta didik harus dilakukan dengan cara memberikan contoh secara real dan kongkret contohnya dengan bertutur kata sopan. 11 Keteladanan berupa perkataan atau ucapan yang baik dan sopan dapat menjadikan peserta didik berkarakter satun. Hal ini sesuai dengan pendapat Imam Suraji dimana keteladanan dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti cara berbicara, cara berpakaian, cara bersikap dan sebagainya Metode pembiasaan 11 Nur Hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wwancara tgl Imam Suraji, Prinsip-pripsip Pendidikan Anak dalam Perspektif Al-Qur an dan Hadits, ( Pekalongan: Sain Pekalongan Press, 2011), hal
8 86 Pembiasaan adalah salah satu metode yang digunakan dalam pembentukan karakter peserta didik di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang. Pembiasaan merupakan upaya praktis dalam pendidikan dan pembinaan peserta didik. Hasil dari pembiasaan yang dilakukan seorang pendidik adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi peserta didiknya. Untuk itu guru harus memberikan pembiasaan-pembisaan yang baik agar peserta didik terbiasa melakukan hal-hal yang baik misalnya dengan mengadakan sholat dhuhur berjama ah di sekolah. Dalam hal ini guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah melaksanakan metode pembiasaan dengan baik. sebagaimana dijelaskan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang bahwa upaya untuk membentuk karakter peserta didik salah satunya dengan mengadakan sholat dhuhur berjama ah di sekolah. Kegiatan ini di lakukan oleh guru dan diikui oleh seluruh peserta didik. Berawal dari pembiasaan itu peserta didik akan terbiasa dan terdorong untuk melaksanakan sholat berjama ah ketika mendengar kumandang adzan tanpa harus disuruh oleh gurunya. 13 Kebiasaan merupakan suatu tingkah laku atau kegiatan tertentu yang sifatnya otomatis serta berlaku begitu saja tanpa dipikir lagi karena telah terbiasa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Imam Suraji bahwa kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga mudah dikerjakan. Pembiasaan merupakan salah satu meode yang sangat efektf dalam proses pendidik peserta didik Metode Hadiah atau hukuman 13 Nur Hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl Imam Suraji, Prinsip-pripsip Pendidikan Anak dalam Perspektif Al-Qur an dan Hadits, ( Pekalongan: Sain Pekalongan Press, 2011), hal
9 87 Hadiahmerupakan salah satu alat pendidikan untuk mendidikpeserta didik supaya anak menjadi merasa senang karena perbuatan dan pekerjaannya mendapat penghargaan sedangkan hukuman dapat diartikan sebagai suatu bentuk sanksi yang diberikan pada anak apabila anak melakukan kesalahankesalahan atau pelanggaran yang sengaja dilakukan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah melaksanakan metode hadiah dan hukuman dengan baik. sebagaimana dijelaskan oleh ibu Nur hidayanti bahwa memberikan hadiah dan hukuman pada peserta didik merupakan salah satu cara yang dipilih untuk membentuk karakter Peserta didik di SD NegeriTegalsari 01 Kandeman Batang. Memberikan hadiah pada peserta didik berupa pujian ataupun sanjungan pada peserta didik yang rajin dan rutin tidak pernah telat melaksanakan sholat dhuhur berjam ah. Untuk peserta didik yang melanggar atau tidak melaksanakan sholat berjama ah akan diberikan hukuman berupa membaca asmaul husna atau menghafalkan surat-surat pendek seperti surat Ad-Dhuha, Adiyat, Az-Zalzalah dan lain-lain. 15 Hadiah dan hukuman merupakan media yang dilakukan dalam proses pendidkan peserta didik. Hadiah yang diberikan tidak harus berupa materi bisa dengan pujian langsung pada peserta didiknya. Sedangkan untuk hukumannya berupa membaca asmaul husna dan menghafal surat-surat pendek. Hal ini sesuai dengan pendapat Imam Suraji dimana hadiah yang diberikan pada peserta didik tidak harus berupa materi, tetapi dapat juga berupa ungkapan rasa senang, pujian dan penghargaan. Sedangkan hukuman 15 Nur Hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl. 9
10 88 yang diberikan kepada anak tidak boleh berupa tindakan yang dapat membahayakan perkembangan fisik maupun psikisnya. 16 C. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang Untuk membentuk peserta didik agar berkarakter baik dan berakhlak mulia sesuai yang diharapkan guru dan orang tua pastinya tidak mudah didapat pasti ada faktor faktor yang mempengaruhinya seperti faktor pendukung maupun penghambat. Dalam pembentukan karakter peserta didik terdapat beberapa faktor diantaranya faktor pendukung dan penghambatnya. 1. Faktor Pendukung Ada dua faktor yang mendukung dalam pembentukan karakter peserta didik di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang diantaranya adalah guru atau pendidik dan sarana serta prasarana yang ada di sekolah. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua faktor pendukung sebagai berikut: a. Guru/pendidik Guru atau pendidik merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses pembentukan karakter peserta didik. Semua sikap, tingkah laku dan perbuatannya sering dijadikan panutan oleh para peserta didiknya di sekolah. Dalam hal ini guru PAI di SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang telah menjadi faktor pendukung yang baik dalam proses membentuk karakter peserta didiknya. Sebagimana dijelaskan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI bahwa pendidik harus bisa menjadi suritauladan bagi peserta 16 Imam Suraji, Prinsip-pripsip Pendidikan Anak dalam Perspektif Al-Qur an dan Hadits, ( Pekalongan: Sain Pekalongan Press, 2011), hal.204
11 89 didiknya dengan menunjukan memberikan contoh yang baik seperti selalu melaksanakan sholat berjama ah, bertutur kata santun dan berpakaian rapi dan sopan. 17 Pendidik adalah tokoh yang dijadikan contoh bagi para peserta didiknya. Guru benar-benar menjadi sosok yang digugu dan ditiru oleh peseta didiknya di sekolah sehingga mendorong peserta didik untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh gurunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudiyono dimana keteladanan guru dapat terwujud dalam memberikan contoh perilaku yang dapat menginspirasi. Sehingga peserta didik termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 18 b. Sarana dan prasarana Dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah merupakan faktor pendukung dalam proses pembentukan karakter peserta didik dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung yang disediakan sekolah seperti adanya musholah dan speaker yang ada di masing-masing kelas. Sekolah dapat mendukung dalam proses pembentukan karakter peserta didik. Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai yang disediakan sekolah dapat membantu dalam 17 Nur Hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl Hudiyono, Membentuk Karakter Siswa, ( Jakarta: Erlangga Group, 2012), hal.13
12 90 program yang dibuat guru PAI untuk membentuk karakter peserta didiknya Faktor Penghambat Dalam pembentukan karakter peserta didik pastinya ada faktor penghambat yang dapat mempengaruhi proses pembentukan karakter peserta didiknya. Faktor penghambat pembentukan karakter di SD Negeri Tegalsari 01 Kandema Batang antara lain adalah sikap orang tua dan lingkungan. a. Sikap orang Sikap orang tua terhadap anaknya dapat mempengaruhi pembentukan karakter peserta didik. Orang tua yang kurang memperhatikan anaknya dapat berpengaruh terhadap sikap anak yang kurang terkontrol atau cenderung nakal. Anak yang nakal dan sering melanggar aturan sekolah merupakan dampak dari sikap orang tua yang cuek kurang memperhatikan anaknya karena sibuk bekerja. 20 Untuk itu orang tua harus bisa memberikan perhatian terhadap anaknya karena peranan orang tua dalam membentuk karakter anak sangat diperlukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Maimunah Hasan bahwa sikap anak terhadap sekolah dipengaruhi oleh sikap orang tua mereka. Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidik seperti pendidkan agama, budi pekerti dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik Nur Hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl Nur Hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), hal. 19
13 91 b. Lingkungan Salah satu faktor yang turut memberikan pengaruh dalam terbentuknya karakter peserta didik adalah lingkungan. Lingkungan pergaulan seperti teman bermain adalah faktor yang sangat penting dalam pendidikan akhlak. Sebaik apapun pembawaan, kepribadian, keluarga, pendidikan yang ditempuh, tanpa didukung oleh lingkungan yang kondusif, maka akhlak yang baik tidak akan terbentuk.dalam hal ini lingkungan di sekolah berpengaruh dalam menghambat pembentukan karakter peserta didik. Sebagaimana dijelaskan oleh ibu Nur hidayanti selaku guru PAI bahwa faktor penghambat salah satu contohnya adalah pengaruh dari teman. 22 Fakto-faktor lingkungan seperti teman bermain, lingkungan disekitar rumah merupakan faktor penghambat dalam proses pembentukan karakter peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Gede Raka dimana pembentukan atau pengembangan karakter yang baik memerlukan kualitas lingkungan yang baik pula Nur Hidayanti, Guru PAI SD Negeri Tegalsari 01 Kandeman Batang, Wawancara tgl Gede Raka, dkk, Pendidikan Karakter di Sekolah Dari Gagasan ke Tindakan, ( Jakarta : PT. Elex Komputindo, 20110, hal. 44
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi
99 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor kunci yang memegang peranan terbesar dalam kemajuan suatu bangsa dan peradaban. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa-Siswi SD Negeri Salit Kajen
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak
INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN Mengenai analisis dalam bab ini, penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidkan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada, perbincangan tentang pendidikan akan tetap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia melalui proses hidup yang terus berubah seiring dengan bertambahnya usia dan tuntutan kehidupannya. Oleh karena itu untuk membekali diri agar semakin
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2
156 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2 Kalirejo Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
74 BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG
BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara berkembang seperti Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap tidak sopan dan tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya. Hal ini bisa dilihat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari
BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengendalian diri peserta didik di
BAB IV ANALISIS Setelah penulis mengumpulkan data di lapangan tentang upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengendalian diri peserta didik di SMP Negeri 02 Tulis dengan berbagai metode
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Budi pekerti adalah perilaku nyata dalam kehidupan manusia. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, tidaklah cukup dengan hanya memiliki kecerdasan saja, tetapi harus disertai dengan kesehatan mental dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian tentang implementasi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN
BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN A. Analisis Penggunaan Metode Pembiasaan dalam Menghafal Doa Harian di KB Al Barokah
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung
116 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung Budaya Religius di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu, baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid. Baik secara individual maupun klasikal, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian
BAB V PEMBAHASAN Pada pembahasan ini ini peneliti akan menyajikan uraian sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian dan memadukan dengan kajian pustaka.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN A. Analisis Strategi Guru PAI dalam membentuk karakter siswa di SMP Wahid Hasyim Pekalongan.
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH a. Apa saja bentuk pembiasaan khususnya pembiasaan berakhlak yang dilakukan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa? b. Bagaimana proses
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Yang dimaksud dengan paparan data atau temuan penelitian adalah pengungkapan dan pemaparan data maupun temuan yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG
BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas
Lebih terperinciPEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN OBSERVASI 1. Meninjau secara langsung lokasi penelitian, serta keadaan sekitar lokasi lingkungan sekolah 2. Mengamati tingkah laku atau akhlak di dalam kelas dan diluar kelas 3. Mengamati akhlak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom
BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku
Lebih terperinciBAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.
BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA. Suatu kegiatan yang dijalankan pasti menemui kendala-kendala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan serangkaian upaya dalam proses penanaman nilai-nilai spiritual pada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Tinggi rendahnya
Lebih terperincikurikulum. Bahkan, ada yang mengatakan No teacher no education. Maksudnya, tanpa guru, tidak terjadi proses pendidikan. 3
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah tokoh yang paling utama dalam membimbing dan mengembangkan anak khususnya di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Surakarta agar mencapai kedewasaan.
Lebih terperinciA. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi
BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter merupakan hal yang dapat yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Orang orang
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK
1 KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK Tujuan penelitian mengetahui kemampuan guru PKn dalam membina karakter siswa di SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak agar anak yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan dan hasil pendidikan tergantung dari
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. hasil temuan yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan
BAB V PEMBAHASAN Dalam pembahasan tentang hasil penemuan penelitian, peneliti merujuk dari hasil temuan yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya, peneliti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Analisis Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Bangsa dalam. Proses Pembelajaran Menurut Kurikulum 2013 di SD Negeri 01
BAB IV ANALISIS A. Analisis Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Bangsa dalam Proses Pembelajaran Menurut Kurikulum 2013 di SD Negeri 01 Gumawang Wiradesa Kab. Pekalongan Berdasarkan pemaparan
Lebih terperinciTerpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN DALAM PENANAMANAKHLAK TERPUJI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH SYAFI IYAH PROTO 01 KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Pembiasaan Dalam
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusiayang berkualitas dan berkarakter.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dosen merupakan faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal karena bagi mahasiswa dosen sering kali dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Al Huda Bandung Tulungagung Tahun Ajaran siswa di MTs Al Huda Bandung yang ditunjukkan dari t hitung > dari t tabel
122 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Pendidikan dalam Keluarga terhadap Perilaku Siswa di MTs Al Huda Bandung Tulungagung Tahun Ajaran 2015-2016 Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Keluarga merupakan salah satu panutan utama dalam penanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses
Lebih terperincidalam kegiatan belajar mengajar dan materi tersebut dapat mudah di rekam dalam ingatan anak perlu adanya pembiasaan. Misalkan dari materi akidah yang
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN DALAM MENGINTERNALISASIKAN NILAI-NILAI AKHLAK MULIA PADA ANAK USIA DINI DI TKAT BIRRUL WALIDAIN DEMAAN KUDUS A. Analisis Implementasi Metode Pembiasaan Pada
Lebih terperinciPEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul
PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 3. Daftar Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 4. Daftar Guru SMA Muhammadiyah Kasihan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN A. Analisis Moralitas Remaja Desa Kandangserang Pekalongan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada
Lebih terperinciTujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT
BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN 1 Tulungagung Pendidikan karakter adalah suatu upaya yang digunakan untuk mendidik dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 0,40 0,70 dengan kekuatan hubungan menunjukkan cukup berarti atau sedang.
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari analisis data penelitian, maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut: 1. Pengaruh Hidden Curriculum Tadarus Al-Qur an (X 1 ) terhadap Perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi dinamika perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu disiplin ilmu yang secara profesional memberikan pelayanan kepada peserta didik. Sebagai sebuah layanan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo
BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI MI WALISONGO PEKAJANGAN Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo Pekajangan Kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak yang mandiri. Kemandirian yang diharapkan oleh orang tua untuk anaknya yaitu kemandirian
Lebih terperinciSTRATEGI SEKOLAH DAN GURU DALAM MENANAMKAN SIKAP RELIGIUS DAN KEJUJURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Sambi)
STRATEGI SEKOLAH DAN GURU DALAM MENANAMKAN SIKAP RELIGIUS DAN KEJUJURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Sambi) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN. pendidikan agama Islam dalam membangun karakter, implementasi peran guru
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian tentang strategi guru pendidikan agama Islam dalam membangun karakter, implementasi peran guru pendidikan agama Islam
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. a. Apakah bapak kepala sekolah telah membantu guru-guru dalam. menyelesaikan tugas mengajar?
75 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi data 1. Peran kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik Didik Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SDN 01 Curup Patah Gunung
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Peran Kepala Madrasah sebagai Supervisor dalam Meningkatkan. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di MTs Al-Huda Bandung
BAB V PEMBAHASAN A. Peran Kepala Madrasah sebagai Supervisor dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di MTs Al-Huda Bandung Tuulungagung Pada dasarnya supervisi berarti sebuah pengawasan.
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS
- 1677 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Konsep Pendidikan Moral Siswa di MTs Hasbullah Kecamatan Karanganyar Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CV.Pustaka Setia. Bandung, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki beberapa makna teoritis dan makna praktis, yaitu Pendidikan berarti mengajarkan segala hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa, itulah asumsi secara umum terhadap program pendidikan suatu bangsa. Pendidikan menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir yang mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya untuk seluruh umat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi budaya, social maupun ekonomi. Sekolah menjadi suatu organisasi yang
1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu wadah untuk menciptakan sosok manusia yang berpendidikan tanpa melihat latar belakang siswa yang terlibat didalamnya, baik dari segi budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan
Lebih terperinciLampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Pedoman Observasi : Pedoman Wawancara : Hasil Observasi : Hasil Wawancara : Surat Validasi
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah peneliti melakukan penelitian tentang metode guru akidah akhlak dalam menanamkan akhlakul karimah pada siswa di MAN Trenggalek, maka peneliti mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitan Pendidikan merupakan bahasan penting dalam setiap insan. Keberadaannya dianggap suatu hal yang mendasar dan pokok dalam setiap kehidupan manusia. Kerap kali pendidikan
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA
- 855 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting ditegakkan pada suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta pelindung bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali terhadapkarakteranak didik,karena guru itu menjadi ikutan dan contoh teladan murid.mereka contoh perkataan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD
BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD Pencapaian Proses pendidikan yang berkarakter dalam kitab At-Tahliyatu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,
BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung, selanjutnya disebut sebagai data penelitian. Data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan Nilai-Nilai Ibadah Siswa di SMP Negeri 2 Ngantru Tulungagung, selanjutnya disebut sebagai
Lebih terperinci