BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa macam gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam waktu yang bersamaan. Kadang-kadang kemunculannya bersifat kumulatif, artinya, sebenarnya gejala tersebut sudah muncul dalam waktu yang cukup lama tetapi tidak terdeteksi maka akan tampak perilaku tertentu. Seseorang yang mempunyai perilaku tipe kepribadian yaitu tipe kepribadian A (A type personality) dan tipe kepribadian B (B type personality) bisa juga terkena gejala stres kerja dan biasanya orang yang mempunyai perilaku tipe A lebih rentan terhadap gejala stres dari pada yang berperilaku tipe B. Meskipun demikian tidak berarti orang dengan tipe kepribadian B tidak akan mengalami gejala stres kerja, atau dengan kata lain orang dengan tipe kepribadian A risiko mengalami gejala stres kerja lebih besar dari pada tipe kepribadian B. Anisa (2008) menyatakan pada dasarnya ketika seorang karyawan dihadapkan pada situasi yang berpotensi menimbulkan gejala stres kerja. Meskipun demikian, semua gejala stres kerja akan berpengaruh atau tidak pada diri seorang karyawan adalah sangat tergantung pada faktor internalnya. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengungkap perbedaan gejala stres kerja karyawan terhadap tipe kepribadian A dan B. Penelitian dilakukan pada karyawan PT.Marga Sandang Textile Bandung bagian sizing pada tanggal 14 11
Mei-30 Mei 2008. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif dan pengambilan sampel menggunakan sampel total atau mengambil semua jumlah populasinya yaitu 100 orang. Teknik analisis hipotesis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan komparatif (Ujit). Alat ukur yang digunakan untuk penelitian tentang kepribadian tipe A dan tipe kepribadian B ini disusun dalam bentuk angket (questionnaire) dan mengacu pada kerangka Friedman & Rosenman (1974), dan alat ukur untuk mengukur stres kerja dipergunakan angket yang diadopsi dari Beehr dan Newman (1978) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala stres kerja pada karyawan yang bertipe kepribadian A dan tipe kepribadian B mempunyai nilai t sebesar 2,582 dengan signifikansi 0,03. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan gejala stres kerja yang signifikan antara karyawan yang bertipe kepribadian A dengan Karyawan bertipe kepribadian B. Dari jumlah responden 100 orang yang bertipe kepribadian A sebanyak 59 orang dengan mean 55,87 dan yang bertipe kepribadian B sebanyak 41 orang dengan mean 44,25. Karyawan bertipe kepribadian A lebih tinggi terhadap gejala stres dari pada karyawan bertipe kepribadian B atau 55,87 > 44,25. Rohman (2000) menyatakan dari beberapa penelitian di dunia industri tentang gejala stres dan tipe kepribadian diperoleh suatu kesimpulan bahwa karyawan yang berkepribadian A lebih mudah terkena gejala stres kerja daripada karyawan yang berkepribadian B. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan gejala stres kerja antara karyawan berkepribadian A dengan 12
Karyawan berkepribadian B di P.T. Vision Textil Indonesia Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di bagian sizing ada 355 orang. Sampel yang diambil dengan teknik proporsional random sampling sebanyak 115 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket stres kerja Beehr dan Newman (1978) untuk mengukur tipe kepribadian menggunakan type A or type B Personality yang di adaptasi dari teori Friedman & Roseman (1974). Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t atau t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan gejala stres kerja pada karyawan yang bertipe kepribadian A dan B mempunyai nilai t sebesar 1,471 dengan signifikansi 0,145. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan gejala stres kerja antara karyawan berkepribadian A dan karyawan berkepribadian B, walaupun karyawan yang bertipe kepribadian A mempunyai rata-rata lebih besar (M=82,46) dibandingkan dengan karyawan yang bertipe kepribadian B (M=78,09) tetapi hipotesis alternatif ditolak karena p=0,145 >0,05. Dari penelitian yang dilakukan Anisa (2008) menyatakan bahwa ada perbedaan gejala stres kerja yang signifikan antara karyawan yang bertipe kepribadian A dengan Karyawan bertipe kepribadian B sedangkan hasil penelitian Rohman (2000) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan gejala stres kerja yang signifikan antara karyawan yang bertipe kepribadian A dengan Karyawan bertipe kepribadian B, dari kedua penelitian itu nampak ada hasil yang bertolak belakang. 13
Oleh karena itu penulis perlu melakukan penelitian ulang kepada karyawan PT Timatex bagian sizing Salatiga. Penulis menyebarkan angket tipe kepribadian kepada 30 karyawan sebagai penelitian awal yang datanya sebagai berikut: Tabel 1.1 Data kategori gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian A Karyawan Bagian zising PT Timatex Salatiga Kategori Skor Frekuensi Posentase Sangat Tinggi 147 172 0 0% Tinggi 121 146 0 0% Sedang 95 120 8 66,6% Rendah 69 94 3 25% Sangat Rendah 43 68 1 8,3% Total 12 100% Tabel 1.2 Data kategori gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian B Karyawan Bagian zising PT Timatex Salatiga Kategori Skor Frekuensi Posentase Sangat Tinggi 147 172 0 0% Tinggi 121 146 0 0% Sedang 95 120 6 33,3% Rendah 69 94 12 66,6,% Sangat Rendah 43 68 0 0% Total 18 Dari hasil Tabel 1.1 data pengukuran kategori gejala stres kerja terhadap tipe kepribadian A karyawan bagian sizing P.T Timatex Salatiga dapat disimpulkan berada dalam ketegori sedang yaitu terdapat 8 karyawan dengan 14
persentase 66,6%, sedangkan dari Tabel data 1.2 pengukuran kategori gejala stres kerja terhadap Tipe Kepribadian B karyawan bagian sizing P.T Timatex Salatiga dapat disimpulkan berada dalam ketegori rendah yaitu terdapat 12 karyawan dengan persentase 66,6%. Dari hasil uji coba penelitian terdapat kesenjangan antara tingkat gejala stres kerja tipe kepribadian A yang masuk kategori sedang dengan gejala Stres kerja tipe kepribadian B yang masuk kategori rendah pada karyawan PT Timatex bagian sizing Salatiga. Setelah penulis menyebarkan angket tentang gejala stres kerja dan tipe kepribadian di PT Timatex Salatiga kemudian penulis menggunakan independent sample test dengan SPPS statistic 16.0 untuk mengetahui signifikansi perbedaan gejala stres kerja di tinjau dari tipe kepribadian A dan tipe kepribadian B dilakukan analisis hasil sebagai berikut : T-Test Tabel 1.3 Percentile Group of TIPE Group Statistics Kepribadian N Mean Std. Deviation Std. Error Mean GEJALA STRES KERJA tipe a 12 72.3333 10.36018 2.99073 tipe b 18 59.7778 10.37846 2.44623 15
Tabel 1.4 independent Samples Test STRES Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F.819 Sig..373 t-test for Equality of Means T 3.248 3.250 Df 28 23.761 Sig. (2-tailed).003.003 Mean Difference 12.55556 12.55556 Std. Error Difference 3.86515 3.86374 95% Confidence Interval of the Difference Lower 4.63816 4.57694 Upper 20.47295 20.53417 Pada Tabel 1.3 group statistik terlihat rata-rata (mean) untuk tipe A adalah 72.3333 dan untuk tipe B 59.7778 artinya bahwa rata-rata gejala stres kerja tipe kepribadian A lebih besar daripada rata-rata gejala stres kerja tipe kepribadian B, atau tipe kepribadian A memiliki gejala stres kerja lebih tinggi daripada tipe kepribadian B. Dari Tabel 1.4 independent sample test kita lihat kolom Levene's Test untuk menguji kesamaan varian (homogenitas) dapat dilihat sig = 0,373 > 0.05, dengan kata lain data antara gejala stres kerja dengan tipe kepribadian mempunyai varian yang sama (homogen), karena datanya homogen berarti yang kita lihat adalah jalur Equal variances assumed. Dari tabel di atas nilai t hitung > t tabel (3,248 > 2,048) dan Sig. (2-tailed) 0.003 < 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja antara karyawan berkepribadian tipe A dengan karyawan berkepribadian tipe B. Dari hasil pra penelitian ada perbedaan antara gejala stres kerja dengan tipe kepribadian A dan kepribadian tipe B berarti 16
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2008). Oleh karena penulis dalam melakukan penelitian awal menggunakan sampel hanya mengambil 30 responden dari keseluruhan jumlah populasinya yaitu 93 responden, maka dari itu penulis akan melanjutkan penelitian guna mengetahui perbedaan gejala stres kerja karyawan ditinjau dari tipe kepribadian tipe A dengan karyawan tipe kepribadian tipe B pada bagian sizing PT Timatex Salatiga. 1.2. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Adakah perbedaan yang signifikan gejala stres kerja karyawan bagian sizing PT Timatex Salatiga berdasarkan tipe kepribadian A dan B? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Untuk mengetahui signifikansi perbedaan gejala stres kerja karyawan bagian sizing PT Timatex Salatiga berdasarkan tipe kepribadian tipe A dan B. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritik Manfaat teoritik penelitian ini adalah apabila penelitian ini menemukan ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja karyawan ditinjau dari tipe kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B pada bagian sizing PT Timatex Salatiga maka sejalan dengan hasil penelitian awal bahwa ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja karyawan ditinjau dari tipe kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B pada bagian sizing PT Timatex Salatiga. 17
Bila dalam penelitian ini ditemukan tidak ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja karyawan di tinjau dari tipe kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B pada bagian sizing PT Timatex Salatiga maka tidak sejalan dengan hasil penelitian awal yang menemukan ada perbedaan yang signifikan gejala stres kerja karyawan ditinjau dari tipe kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B pada bagian sizing PT Timatex Salatiga. 1.4.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini dapat memberi masukan bagi perusahaan tentang pentingnya menanggulangi gejala stres kerja dalam rangka mengoptimalkan kinerja karyawan di PT Timatex Salatiga. 1.5. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi dibagi atas lima (5) bab yaitu: Bab 1 Pendahuluan, berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, berisi: Gejala Stres kerja, Tipe kepribadian A dan B, Kajian yang relevan, dan hipotesis Bab III Metode Penelitian, berisi: Jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji validitas item dan reliabilitas, dan teknik analisis data. 18
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Gambaran subjek penelitian, persiapan penelitian, pengumpulan data, analisis data dan uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup, berisi: Kesimpulan Dan Saran. 19