ANALISA PERBANDINGAN LEAST COST METHOD DAN VOGELL S APROXIMATIONMETHOD UNTUK OPTIMASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Model Transportasi /ZA 1

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MASALAH TRANSPORTASI

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

Model Transportasi 1

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

APLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA CV. NIHTA CARGO EXPRESS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VII METODE TRANSPORTASI

PENGGUNAAN SOLVER ADD-INS DALAM PENGALOKASIAN DISTRIBUSI BARANG DENGAN TOTAL BIAYA DISTRIBUSI MINIMUM

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

PENERAPAN METODE STEPPING STONE UNTUK TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG PADA CV. MITRA TRANS LOGISTICS

Optimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

Metode Transportasi. Rudi Susanto

TRANSPORTASI & PENUGASAN

TRANSPORTATION PROBLEM

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PURI TERIMA BARANG MENERAPKAN NORTH WEST CORNER METHOD (NWC) PADA PT. POS INDONESIA MEDAN

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data

#6 METODE TRANSPORTASI

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)

VOGELL S APROXIMATION METHOD DALAM OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI PENGIRIMAN KORAN PADA PT. ARAH MEDIALOG PEMBANGUNAN

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

IMPLEMENTASI VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) MENGGUNAKAN PHP UNTUK PENENTUAN BIAYA DISTRIBUSI PISANG

METODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI

Operations Management

Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

ISSN OPTIMALISASI PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE NWC, INPEKSI, DAN VAM

PERSOALAN TRANSPORTASI

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN)

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI

MODEL TRANSPORTASI UNTUK MASALAH PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM (STUDI KASUS PDAM SURAKARTA) Abstrak

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

Jurnal TIMES, Vol. V No 1 : 12-16, 2016 ISSN : Penerapan Algoritma North West Corner Dalam Penyelesaian Masalah Transportasi

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

Optimization of Transportation Cost Using Genetic Algorithm

biaya distribusi. Misalkan ada m buah sumber dan n buah tujuan:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

Transkripsi:

Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X ANALISA PERBANDINGAN LEAST COST METHOD DAN VOGELL S APROXIMATIONMETHOD UNTUK OPTIMASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG Ade Syahri Ramadhani Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun, Medan ABSTRAK PT.Jalur Nugraha Ekakurit (JNE EXPRESS) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman barang yang berada di seluruh indonesia. dan saat ini berupaya untuk mengembangkan usahanya.untuk menjangkau pengiriman barang yang ada diluar medan, mendirikan cabang akan membutuhkan biaya yang banyak dan juga biaya kebutuhan kerja semakin banyak pula. Permasalah ini merupakan kendala yang umumnya berpengaruh terhadap meningkatnya omset yang dilakukan perusahaan.simulasi atau meniru sesuatu dalam dunia nyata dapat dilakukan dengan beragam metode.dinamika sistem (system dynamics) sesuai untuk dipakai dalam proses-proses biofisik.walaupun banyak yang berpendapat bahwa dinamika sistem mampu merambah sistem mampu merambah dimensi-dimensi sosial, saya berpendapat hal tersebut tidak lah dapat dilakukan dengan memuaskan manakala proses-proses kognitif manusia berperan penting.metode Vogel s Approximation Method (VAM) merupakan cara lain yang dapat digunakan untuk menyelesaiakn kasus transportasi dengan lebih mudah dan lebih cepat. Namun demikian, penyelesaian yang diproleh kadang belum optimal, tetapi hanya mendekati optimal.dalam menentukan solusi awal, Metode Vogel s Approximation Method (VAM) menetapkan konsep denda (penalty cost).denda dimaksudkan sebagai selisih antara dua biaya terkecil pada sel-sel yang sebaris/sekolom. Kata Kunci: JNE, Simulasi, Vogel s Appriximation Method (VAM) I. PENDAHULUAN transportasi merupakan masalah yang sering dijumpai di berbagai bidang terutama yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran. Keputusan yang tepat dalam mengalokasikan produk berdasar permintaan dan penawaran dengan memperhatikan biaya distribusi sehingga memperkecil pengeluaran biaya sangat diperlukan sehingga akan mencapai keuntungan maksimal. Seperti dalam prinsip ekonomi yang mana untuk mencapai keuntungan maksimal dengan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Untuk meminimalkan biaya transportasi diperlukan metode perhitungan yang tepat sehingga dapat memberikan solusi yang optimal. Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber ke tujuan dengan alokasi produk yang diatur sedemikian rupa sehingga didapat biaya yang optimal. JNE merupakan salah satu jasa pengiriman barang yang paling di minati oleh banyak masyarakat. Tetapi semakin berjalannya waktu, pengiriman express ini mulai di tinggalkan karena, terkadanag terjadi keterlambatan pengiriman barang dari cabang - cabang resmi ke konsumen yang mengakibatkan turunnya kualitas pelayanan dari pengiriman tersebut, sehingga munculnya keinginan masyarakat untuk tidak mengirim barangnya melalui jasa pengiriman JNE tersebut. Transportasi bisa merupakan suatu proses penyaluran atau distribusi suatu barang ke beberapa atau berbagai daerah. Sebagai contoh adalah penyaluran barang, produk makanan, majalah dan lain sebagainya dari suatu pabrik ke para agen. Tingginya tingkat kebutuhan transportasi mengakibatkan kurangnya efisiensi kinerja dalam tujuan melayani masyarakat atau pelanggan. Sehingga diperlukan suatu metode transportasi yang dapat menyelesaikan serta mengoptimalkan kinerja transportasi dengan tujuan melakukan penghematan biaya serta jarak. Optimasi transportasi merupakan salah satu cara untuk meminimumkan biaya transportasi, namun sekaligus juga merupakan suatu cara dalam menentukam jarak terpendek. operasional merupakan biaya yang mutlak ada dalam perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun jasa, sekaligus menandai apakah perusahaan tersebut berjalan atau tidak. Tinggi atau rendahnya biaya operasional perusahaan akan sangat berpengaruh pada penetapan harga produk yang membuat produk dapat bersaing dengan produk lain dan otomatis berpengaruh pada pendapatan perusahaan. Ketika diperhadapkan pada masalah tersebut, sebagai perusahaan yang selalu menginginkan dapat tetap bertahan dalam persaingan, harusnya merasa dituntut untuk menghasilkan produk dengan biaya operasional serendah / seefisien mungkin. Studi kasus yang penulis bahas adalah mengenai jasa pengiriman barang pada JNE. Jasa pengiriman JNE merupakan salah satu pengiriman yang terkenal khususnya di kota Medan. Tujuan dari pengambilan studi kasus ini adalah penulis ingin memberikan manfaat dalam mengoptimalkan pengiriman suatu barang ke be rbagai cabang jasa pengiriman yang resmi. Sehingga dengan 14

141 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X pengoptimalan ini dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan terhadap cabang JNE dan seluruh masyarakat. Beberapa metode transportasi tahap awal yang dapat digunakan untuk alokasi awal biaya transportasiyakni metode North West Corner, metode Least Cost, dan metode Vogel Approximation. Namun dengan metode awal belum dapat memberikan solusi optimasi biaya yang optimal sehingga perlu dilanjutkan dengan metode solusi optimal yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode Stepping Stone dan metode Modified Distribution. Hal ini mendorong penulis untuk membandingkan alokasi awal biaya transportasi dengan metode Least Cost dilanjutkan dengan metode Modified Distribution untuk mencapai solusi optimal dan metode awal Least Cost dilanjutkan dengan metode Vogell s Aproximation untuk mencapai solusi optimal. Penulis akan menguji solusi awal, jumlah iterasi, solusi optimal, dan jumlah operator yang digunakan. II. LANDASAN TEORI A. Perbandingan Perbandingan adalah suatu kegiatan untuk mengadakan identifikasi persamaan atau perbedaan antara dua gejala tertentu atau lebih. Agar proses perbandingan dalam penelitian ini bersifat sistematis, maka penulis merujuk pada konsepsi dari Samuel Beer, Adam Ulam serta Roy Macridis yang merumuskan tahapan-tahapan telaah komparatif atau tahapan-tahapan perbandingan, tahapan-tahapan deskriptif, klasifikasi, penjelasan serta konfirmasinya meliputi, 1. Tahapan pertama pengumpulan dan pemaparan deskripsi fakta yang dilakukan berdasarkan skema atau tata cara penggolongan (klasifikasi) tertentu. 2. Tahapan kedua yaitu, berbagai kesamaan dan perbedaan dikenali dan dijelaskan. 3. Tahapan ketiga yaitu, hipotesa-hipotesa sementara tentang saling keterkaitan dalam proses politiknya diformulasikan. 4. Tahapan keempat yaitu, hipotesa-hipotesa tersebut diverifikasi (diuji dan diperiksa melalui observasi empiris atau pengamatan lapangan secara cermat) 5. Tahapan kelima ialah temuan-temuan yang didapat dipertanggung jawabkan harus ditetapkan. B. Optimasi Optimasi adalah salah satu disiplin ilmu dalam matematika yang fokus untuk mendapatkan nilai minimun atau maksimum secara sistematis dari suatu fungsi, peluang, maupun pencarian nilai lainnya dalam berbagai kasus. Optimasi sangat berguna di hampir segala bidang dalam rangka melakukan usaha secara efektif dan efisien untuk mencapai target hasil yang ingin dicapai. Ternyata hal ini akan sangat sesuai dengan prinsip ekonomi yang berorientasikan untuk senantiasa menekan pengeluaran untuk menghasilkan output yang maksimal. Optimasi ini juga penting karena persaingan sudah sangat ketat disegala bidang yang ada. Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa optimasi sangat berguna bagi hampir seluruh bidang yang ada, maka berikut ini adalah contoh-contoh bidang yang sangat terbantu dengan adanya teknik optimasi tersebut. Bidang tersebut, anatar lain: Arsitektur, Data Mining, Jaringan Komputer, Signal and Image Processing, Telekomunikasi, Ekonomi, Transportasi, Perdagangan, Pertanian, Perikanan, Perkebunan, Perhutanan, dan sebagainya. Suatu permasalahan optimasi disebut nonlinear jika fungsi tujuan dan kendalanya mempunyai bentuk nonlinear pada salah satu atau keduanya. Optimasi merupakan masalah yang berhubungan dengan keputusan yang terbaik, maksimum, minimum dan memberikan cara penentuan solusi yang memuaskan. C. Transportasi Transportation (transportasi) adalah elemen supply chain (rantai persediaan) yang berfungsi untuk memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di tempat lain objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuantujuan tertentu. Karena dalam pengertian di atas terdapat kata-kata usaha, berarti transportasi juga merupakan sebuah proses, yakni proses pindah, proses gerak, proses mengangkut dan mengalihkan, di mana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai waktu yang diinginkan. Transportasi merupakan suatu model yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempattempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan beban dari satu sumber ke suatusuatu tempat yang berbeda-beda. III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada PT. JNE pengolahan data pengiriman barang sudah menggunakan komputer tetapi masih menggunakan program MicrosoftOfficeExcel dan masih memerlukan pengiriman yang lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Pengiriman barang masih ada yang dilakukan dengan sistem manual dan melakukan tahapan yang rumit akan diganti dengan menggunakan sistem informasi sehingga pengiriman barang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. sehingga

142 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X memudahkan pegawai dalam melakukan pekerjaan, sistem informasi yang akan dibuat untuk menguntungkan berbagai pekerjaan kantor untuk mengatasi tugas-tugas pegawai yang sering menumpuk dan menunda-nunda dalam pekerjaanya karena peralatan yang digunakan tidak memadai. Dalam perusahaan, barang yang dikirim ada bermacam-mcam seperti dokumen, baju, dan lainlain.pada saat transaksi barang selalu ditimbang untuk mengetahui berat barang dan harga pengiriman.daerah Tujuan (Gudang) dalamperusahaan, daerah tujuan atau gudang merupakan tempat penyimpanan barang sebelum dikirimkan pada penerima barang.daerah Operasi dalam perusahaan, daerah operasi merupakan batas wilayah pekerja untuk mengirimkan barang ke pada pemilik barang.daerah operasi ini biasanya berada pada wilayah di sekitar perusahaan atau cabangcabang dari perusahaan. Dalam menganalisa optimasi transportasi biaya pengiriman barang dengan metode LeastCostMethod Dan Vogell s Aproximation Methoddiperlukan data-data agar sistem dapat berjalan sesuai dengan harapan, data-data yang dibutuhkan untuk perancangan dan implementasi sistem ini. Penyelesaian Dengan Metode Least Cost Pada analisa ini, penulis akan menguraikan bagaimana proses biaya pengiriman barang dengan menggunakan metode least cost. Analisa masalah dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan-permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga diusulkan perbaikan-perbaikan. Tabel 1. Pengiriman Barang Jakarta Semaran g Bandung Total YES 2 5 8 19 REG 15 2 1 25 OK 25 1 19 215 Harga 17 19 25 61 Sumber : PT. JNE Adapun penyelesaiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Penyelesaian masalah dengan menggunakan metode Least Cost, sesuai dengan namanya dimulai dengan memilih alokasi atau sel yang memiliki biaya pengiriman atau biaya transportasi yang paling rendah. Apabila diperhatikan dari tabel di atas, sel yang memiliki biaya terkecil adalah sel C11, yakni biayanya 5, maka alokasi pertama dimulai dari sel tersebut, dimana kota yang harus dipenuhi kebutuhannya adalah kota Semarang dan sumber pengirimannya dari layanan Yes, sehingga alokasinya adalah Tabel 2. Langkah penyelesaian pertama Layanan / YES 2 5 8 19 19 REG 15 2 1 25 OK 25 1 19 215 pengiri man 17 19 25 61 Langkah 2 dan selanjutnya Selanjutnya dipilih sel dengan biaya terendah berikutnya, dimana baris 1 dan kolom 2 tidak dilibatkan lagi. Sel terpilih dengan biaya terendah adalah sel C23, memenuhi kebutuhan kota Bandung dengan harga.alokasi yang diberikan di sel C23 tersebut adalah 25, sehingga harga pada jenis layanan REG habis. Tabel 3. Langkah penyelesaian kedua YES 2 5 19 8 19 REG 15 2 1 25 25 OK 25 1 19 215 pengirima n 17 19 25 61 Karena tinggal kolom satu yang bisa dibandingkan (itupun hanya kolom satu baris 2 dan 3), maka Sel dengan biaya terendah selanjutnya adalah sel C21 (pengiriman kotajakarta dengan harga), dan alokasi yang diberikan untuk sel tersebut adalah 17 (sisa harga). Tabel 4. Langkah penyelesaian ketiga YES 2 5 8 19 19 REG 15 2 1 25 25 OK 25 1 19 215 17 pengirim an 17 19 25 61

143 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X Sel terakhir yang dialokasikan adalah sel C33 (kekurangan biaya pengirimankotabandung dengan sisa hargauntuk jenis layanan K sebesar 3 ton), sehingga dengan metode Least Cost ini, alokasi akhirnya adalah: Tabel 5. Langkah penyelesaian keempat YES 2 5 8 19 19 REG 15 2 1 25 25 OK 25 1 19 215 17 45 pengirim an 17 19 25 61 Maka berikut perhitungan total biaya berdasarkan langkah-langkah penyelesaian diatas. Total = (5) 19 + (1) 25 + (2) 17 + (19) 45 = 95 + 25 + 34 + 855 =7255 Penyelesaian Dengan MetodeVogel s Approximation Method (VAM) Pada analisa ini, penulis akan menguraikan bagaimana proses biaya pengiriman barang dengan menggunakan metode Vogel s Approximation Method (VAM).Analisa masalah dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan-permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga diusulkan perbaikan-perbaikan. Adapun data pengiriman barang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Pengiriman Barang Jakarta Semarang Bandung Total YES 2 5 8 19 REG 15 2 1 25 OK 25 1 19 215 Harga 17 19 25 61 Sumber : PT. JNE Metode VAM merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk mengatur alokasi dari beberapa sumber ke daerah tujuan. Langkah metode VAM: 1. Cari perbedaan dua biaya terkecil, yaitu terkecil pertama dan kedua (kolom dan baris). 2. Pilih perbedaan terbesar antara baris dan kolom 3. Pilih biaya terendah 4. Isi sebanyak mungkin yang bisa dilakukan 5. Hilangkan baris / kolom yang terisi penuh 6. Ulangi langkah 1-5 sampai semua baris dan kolom seluruhnya teralokasikan. Langkah-langkah tersebut dapat diterapkan pada masalah transportasi berikut 1. Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matrik (tabel). Tabel 7. Pengiriman Barang Harga Beda Jakarta Semarang Bandung kolom YES 2 5 8 19 3 REG 15 2 1 25 5 OK 25 1 19 215 9 17 19 25 61 Beda Baris 5 5 2 Sumber : PT. JNE Keterangan : Baris pertama : - Jumlah Barang terendah pertama adalah 5 - Jumlah Barang terendah kedua adalah 8 - Beda baris pertama : 8 5 = 3 Baris kedua - Jumlah Barang terendah pertama adalah 1 - Jumlah Barang terendah kedua adalah 15 - Jumlah Barang baris pertama : 15 1 = 5 Baris ketiga - Jumlah Barang terendah pertama adalah 1 - Jumlah Barang terendah kedua adalah 19 - Jumlah Barang baris pertama : 19 1 = 1 Kolom pertama : - Jumlah Barang terendah pertama adalah 2 - Jumlah Barang terendah kedua adalah 15 - Beda baris pertama : 2 15 = 5 Kolom kedua - Jumlah Barang terendah pertama adalah 1 - Jumlah Barang terendah kedua adalah 5 - Jumlah Barang baris pertama : 1 5 = 5 Baris ketiga - Jumlah Barang terendah pertama adalah 8 - Jumlah Barang terendah kedua adalah 1 - Jumlah Barang baris pertama : 1 8 = 2 2. Memilih 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai perbedaan pada kolom dan baris. Dari hasil pada dibawah, nilai perbedaan terbesar adalah 9 Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama, maka pilihlah baris atau kolom yang mempunyai biaya terendah. 3. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih, yaitu pada segi empat yang mempunyai biaya terendah. Isikan sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. Dengan harga sebesar 215 dan

144 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X biaya yang dikeluarkan 19 (sesuai dengan biaya) dengan menggunakan metode Vogel s Approximation Method (VAM) sebesar 58.5, maka solusi optimal dalam distribusi ini lebih optimal dengan menggunakan metode Least Cost(LC) dengan selisih perbandingan sebesar 217. 1 IV. IMPLEMENTASI Dibawah ini merupakan langka-langkah kerja pengimplementasian pada Solver Add-Ins, yaitu sebagai berikut: 1. Menjalankan MS. Excel 2. Setting sel untuk menempatkan data dan hasil perhitungan 3. Menuliskan formula dalam perhitungan 4. Memasukkan data Gambar 2. Tampilan setting solver add-ins g. Menampilkan hasil dengan menekan tombol Solver. Bila ingin ditampilkansecara iteratif maka sebelum menekan tombol solverterlebih dahulu check listpada Show Iteration Results melalui tombol option. Gambar 1. Tampilan matrik setelah berisi data dan formula 5. Menjalankan solver melalui menu data. 6. Setting solver. a. Pada set_objective diisi : $f$15 atau sel dimana total ongkos akan ditampilkan boleh solver. b. Pada To : pilih Min c. Pada By Changing Variable Cells diisi dengan : $e$9:$h$11. Pengisian sel inidapat dilakukan dengan memblok dari sel e9 sampai h11. Sel e9 sampai selh11 akan diisi oleh solver berupa jumlah barang yang didistribusikan. d. Subject to the Constraints : dibagian ini dituliskan pembatas fungsional darimodel. Hal ini dapat dilihat pada matrik transportasi yaitu jumlah supply tiapbaris harus sama dengan jumlah disalurkan, demikian juga jumlah demandharus sama dengan jumlah dipenuhi. e. Check list pada Make Unconstrained Variables Non-Negative f. Select Solving Method : pilih Simplex LP Gambar 3. Tampilan matrik setelah eksekusi solver add-ins V. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu: 1. Dalam mengoptimalkan biaya pada JNE medandengan perhitungan yang telah dilakukan ternyata masih bisa dioptimalkan dengan biaya produksi awal tanpa mengurangi atau menambah, hanya dengan menggunakan waktu yang tersedia secara efektif. 2. Menerapkan program linier dengan metode LCM dan Vogel untuk mengoptimalkan biaya dengan yang diharapkan atau metode yang digunakan cocok untuk maksimasi produksi dan mendapatkan hasil yang maksimal. 3. Menguji permasalahan optimasi biaya dengan menggunakan software Math Solver dengan menginputkan nilai-nilai dan variabel yang telah ditentukan ternyata mendapatkan hasil yang sesuai dengan perhitungan manual.

DAFTAR PUSTAKA 1. Thomas J.Kakiay, Pemograman Linier, Penerbit Andi, Yogyakarta, Edisi I, 28. 2. Herry Purnomo, Pemodelan dan Simulasi, Penerbit PT IPB Press, IPB Taman Kencana Bogor, Edisi I, 212. 3. Wahana Komputer, Visual Basic 28, Penerbit Andi, Semarang, Edisi I, 29. 4. Abdul Kadir, Database Mysql, Penerbit Andi, Yogyakarta, Edisi I, 21. 5. Jurnal : Aplikasi Transportasi Pengiriman Barang Menggunakan Vogel s Approximation Method (VAM) Studi Kasus Cv.Tao Toba Indah, Mariani Tamba, 213 145 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X