LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG ALAT PRODUKSI SHUTTLECOCK YANG EFISIEN DAN ERGONOMIS (Studi Kasus: Industry Shuttlecock Merek LIYA) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan Oleh: Marsudi Triwinarno D 600 120 070 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 i
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hari Tanggal Mengesahkan: Dosen Pembimbing
Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN ULANG ALAT PRODUKSI SHUTTLECOCK YANG EFISIEN DAN ERGONOMIS telah diuji dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Menyetujui: Nama Tanda Tangan Etika Muslirnah, ST., MM., MT (Ketua) Indah Pratiwi, ST., MT (Anggota) Muchlison Anis, ST., MT (Anggota) Mengetahui: Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Industri (Eko Setiawan, ST., MT., Ph.D)
Dengan ini saya Marsudi Triwinarno menyatakan bahwa Tugas Akhir yang berjudul PERANCANGAN ULANG ALAT PRODUKSI SHUTTLECOCK YANG EFISIEN DAN ERGONOMIS ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Pergururan Tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya yang pemah ditulis oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam literatur. Surakafia, 2 Agustus 2016 Marsudi Triwinamo 1V
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum. wr. wb Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Ulang Alat Produksi Shuttlecock Yang Efisien Dan Ergonomis. Penulisa menyadari keberhasilan penyelesaian laporan Tugas Akhir ini bukan semata-mata atas jerih payah kami sendiri, maka dengan terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini, kami ucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Eko Setiawan, ST., MT., Ph.D. Selaku Ketua Jurusan Teknik Industri. 2. Ibu Etika Muslimah, ST.,MM.,MT. Selaku Dosen Pembimbing, yang telah mendampingi dan memberikan ilmu, saran serta masukan selama penyusunan tugas akhir ini. 3. Ibu Indah Pratiwi, ST.,MT dan Bapak Muchlison Anis, ST.,MT., selaku dosen penguji yang memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan tugas akhir ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh staff Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Muhamaddiyah Surakarta atas ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan. 5. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan motivasi serta saudarasaudara saya: Indarto, Edy Warsito, dan Galeh Akbar Amando. 6. Teman seperjuangan : Dwi Ari Wibowo, Yasin A.J.A, Andhika, Ivanudin Riyansyah, Muh. Mukhlis, Mukhlis Yagi, Dini Hapsari, Ajeng Agestyana, Wita, Arizal, Asepta, Auliya Noor Rochman. 7. Keluarga besar Teknik Industri Universitas Muhamaddiyah Surakarta angkatan 2012. v
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini kurang sempurna, untuk itu kami mohon maaf dan bersedia menerima saran dan kritik dari semua pihak untuk membantu manperbaiki laporan ini, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih. VI/as s alam u' al aikum. wr. wb Marsudi Triwinarno
MOTTO Orang-orang yang beriman dan berilmu, Tuhan meninggikan posisinya beberapa derajat (Qs. Al.Mujadillah, 59: 11) Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra d:11) Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya: hidup ditepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah (Abu Bakar Sibli) Teruslah berusaha, berbuat baik, dan berdo a biar Allah yang menilai upaya yang telah kita lakukan (Penulis) vii
PERSEMBAHAN Laporan tugas akhir ini saya persembahkan teruntuk : 1. Bapak dan Ibu di Surakarta yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini. 2. Dosen pembimbing Ibu Etika Muslimah, ST.,MM.,MT. Yang memberikan ilmu, saran dan masukan, sehingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Teman-teman seperjuangan Teknik Industri 2012. 4. Almamaterku Universitas Muhammadiyah Surakarta viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERSETUJUAN...iii PERNYATAAN...iv KATA PENGANTAR...v MOTTO...vii PERSEMBAHAN...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR...xv ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2Perumusan Masalah...3 1.3Batasan Masalah...3 1.4Tujuan Penelitian...3 1.5Manfaat Penelitian...4 1.6Sistematika Penulisan...4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Home Industry Shuttlecock...6 2.1.1 Profil Pengrajin Shuttlecock...6 2.1.2 Spesifikasi Shuttlecock...7 2.1.3 Material Penyusun Shuttlecock...7 2.1.4 Alat Pembuatan Shuttlecock...11 2.1.5 Proses Produksi Pembuatan Shuttlecock...14 ix
2.1.6 Peta Proses Operasi...22 2.2 Ergonomi...23 2.2.1 Pengertian Ergonomi...23 2.2.2 Dasar Keilmuan dari Ergonomi...24 2.3 Kelelahan dan Kaitannya dengan Ergonomi...24 2.4 Analisa Postur Kerja (REBA) Rapid Entire Body Assessment...25 2.5 Efisiensi dan Efektivitas Gerakan...31 2.5.1 Gerakan-gerakan Dasar yang Diuraikan Oleh Gilbreth...31 2.5.2 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan dan Hubungannya Dengan Perancangan Alat...35 2.5.3 Peta Tangan Kiri dan Peta Tangan Kanan...37 2.6 Antropometri...40 2.6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Variabilitas...41 2.6.2 Penggunaan Distribusi Normal Dalam Penetapan Data Antropometri...43 2.6.3 Aplikasi Data Antropometri Dalam Perancangan Produk/ Fasilitas Kerja...45 2.7 Perancangan Produk...48 2.7.1 Dokumentasi...49 2.7.2 Concurrent Design atau Perancangan Simultan...49 2.7.3 Proses Pemberian Bentuk atau Embodiment design...50 2.7.4 Pengembangan Produk dan Elemen Produk...51 2.7.5 Aspek-aspek Lain yang Perlu Diperhatikan dalam Perancangan Produk...51 2.8 Evaluasi Produk Hasil Rancangan...52 2.9 Tinjauan Pustaka...53 2.9.1 Saptono Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Surakarta (Dalam Tugas Akhir, dengan judul: Analisis Postur Kerja dengan Menggunakan Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment))...53 x
2.9.2 Ardian Mustika Prahara Universitas Sebelas Maret Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Surakarta (Dalam Tugas Akhir, dengan judul: Perancangan Alat Pemotong Bulu Ayam Menggunakan Tiga Sisi Mata Pisau Dalam Mendukung Pembuatan Produk Shuttlecock))...53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian...55 3.2 Metode Pengumpulan Data...55 3.3 Metode Pengolahan Data...56 3.4 Metode Analisa...58 3.5 Rekomendasi...59 3.6 Kesimpulan dan Saran...60 3.7 Kerangka Pemecahan Masalah...60 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data...61 4.2 Pengolahan Data dengan Metode REBA pada Kondisi Aktual...61 4.2.1 Penentuan sudut-sudut tubuh pekerja...61 4.2.2 Perhitungan postur tubuh pekerja dengan tabel skor REBA...63 4.2.3 Penentuan berat benda yang diangkat, coupling dan aktivitas pekerja...67 4.2.4 Perhitungan akhir nilai REBA...68 4.3 Analisa Data dengan Metode REBA pada Kondisi Aktual...72 4.3.1 Analisa Data dengan Metode REBA pada Pekerja Perakitan...72 4.3.2 Analisa Data dengan Metode REBA pada Pekerja Pelurusan Bulu...72 4.3.3 Analisa Data dengan Metode REBA pada Pekerja Pemotongan Ujung Bulu...72 4.4 Pengolahan Data dengan Peta Tangan Kiri dan Peta Tangan Kanan pada Kondisi Aktual...73 4.5 Analisa Data Peta Tangan Kiri dan Peta Tangan Kanan pada Kondisi Aktual...74 xi
4.6 Pengolahan Data dengan Quesioner Nordic Body Map pada Kondisi Aktual...75 4.7 Analisa Data dengan Quesioner Nordic Body Map pada Kondisi Aktual...77 4.8 Penggunaan Data Antropometri pada Perancangan Fasilitas Kerja...78 4.9 Perancangan Ulang Alat Pemotong Ujung Bulu...80 4.10Perbandingan Alat pada Kondisi Aktual dan Perbaikan...84 4.11 Indicator Performance Penelitian...84 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan...87 5.2 Saran...89 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Skor pergerakan punggung...26 Tabel 2.2 Skor pergerakan leher...26 Tabel 2.3 Skor posisi kaki...26 Tabel 2.4 Skor pergerakan lengan atas...27 Tabel 2.5 Skor pergerakan lengan bawah...27 Tabel 2.6 Skor pergerakan pergelangan tangan...28 Tabel 2.7 Tabel REBA A...28 Tabel 2.8 Tabel REBA B...28 Tabel 2.9 Tabel REBA C...29 Tabel 2.10 Skor berat beban yang diangkat...29 Tabel 2.11 Skor coupling...29 Tabel 2.12 Skor Aktivitas...30 Tabel 2.13 Tabel level risiko dan tindakan yang harus dilakukan...30 Tabel 2.14 Nama-nama therblig...31 Tabel 2.15 Tabel perhitungan persentil...44 Tabel 4.1 Tabel REBA A pekerja perakitan...64 Tabel 4.2 Tabel REBA B pekerja perakitan...64 Tabel 4.3 Tabel REBA C pekerja perakitan...64 Tabel 4.4 Tabel REBA A pekerja pelurusan bulu...65 Tabel 4.5 Tabel REBA B pekerja pelurusan bulu...65 Tabel 4.6 Tabel REBA C pekerja pelurusan bulu...65 Tabel 4.7 Tabel REBA A pekerja pemotongan ujung bulu...66 Tabel 4.8 Tabel REBA B pekerja pemotongan ujung bulu...66 Tabel 4.9 Tabel REBA C pekerja pemotongan ujung bulu...66 Tabel 4.10 Skor berat beban yang diangkat...67 Tabel 4.11 Skor coupling...67 Tabel 4.12 Skor Aktivitas...67 Tabel 4.13 Tabel level risiko dan tindakan yang harus dilakukan...68 xiii
Tabel 4.14 Perhitungan skor REBA pada pekerja perakitan...69 Tabel 4.15 Perhitungan skor REBA pada pekerja pelurusan bulu...70 Tabel 4.16 Perhitungan skor REBA pada pekerja pemotongan ujung bulu...71 Tabel 4.17 Hasil peta tangan kiri dan peta tangan kanan pekerja pemotongan ujung bulu lembar ke 1 dari 8 lembar...73 Tabel 4.18 Jumlah gerakan dan waktu hasil perhitungan dengan peta tangan kiri dan peta tangan kanan...74 Tabel 4.19 Dimensi meja dan kursi pada kondisi aktual...78 Tabel 4.20 Dimensi meja dan kursi usulan...79 Tabel 4.21 Perbandingan dimensi aktual dan usulan...81 Tabel 4.22 Tabel perbandingan alat pada kondisi aktual dan perbaikan...84 Tabel 4.23 Tabel indicator performance...85 xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bulu ayam untuk pembuatan shuttlecock...7 Gambar 2.2 Ujung gabus/ dop untuk pembuatan shuttlecock...8 Gambar 2.3 Benang untuk pembuatan shuttlecock...8 Gambar 2.4 Lem untuk pembuatan shuttlecock...9 Gambar 2.5 Pita label untuk pembuatan shuttlecock...10 Gambar 2.6 Cap label untuk pembuatan shuttlecock...10 Gambar 2.7 Alat pemotong ujung bulu untuk pembuatan shuttlecock...11 Gambar 2.8 Alat pelurus batang bulu untuk pembuatan shuttlecock...12 Gambar 2.9 Alat penjepit mahkota shuttlecock untuk pembuatan shuttlecock...12 Gambar 2.10 Alat gunting untuk pembuatan shuttlecock...13 Gambar 2.11 Alat penjepit batang bulu untuk pembuatan shuttlecock...13 Gambar 2.12 Alat pengukur tinggi mahkota untuk pembuatan shuttlecock...14 Gambar 2.13 Proses pencucian bulu ayam pada pembuatan shuttlecock...15 Gambar 2.14 Proses pengeringan bulu ayam pada pembuatan shuttlecock...15 Gambar 2.15 Proses pemotongan ujung bulu pada pembuatan shuttlecock...16 Gambar 2.16 Proses pemotongan sisi samping bulu pada pembuatan shuttlecock...16 Gambar 2.17 Proses pelurusan batang bulu pada pembuatan shuttlecock...17 Gambar 2.18 Proses perakitan pada pembuatan shuttlecock...17 Gambar 2.19 Proses menjahit pada pembuatan shuttlecock...18 Gambar 2.20 Proses servis pada pembuatan shuttlecock...18 Gambar 2.21 Proses pengeleman pada pembuatan shuttlecock...19 Gambar 2.22 Proses inspeksi pada pembuatan shuttlecock...19 Gambar 2.23 Proses penimbangan pada pembuatan shuttlecock...20 Gambar 2.24 Proses labeling pada pembuatan shuttlecock...20 Gambar 2.25 Peta Proses Operasi Pembuatan Shuttlecock...22 xv
Gambar 2.26 Range pergerakan punggung...26 Gambar 2.27 Range pergerakan leher...26 Gambar 2.28 Range posisi kaki...26 Gambar 2.29 Range pergerakan lengan atas...27 Gambar 2.30 Range pergerakan lengan bawah...27 Gambar 2.31 Range pergerakan pergelangan tangan...28 Gambar 2.32 Alur penilaian metode REBA...30 Gambar 2.33 Lambang-lambang therblig...31 Gambar 2.34 Contoh peta tangan kiri dan peta tangan kanan...40 Gambar 2.35 Distribusi normal dimensi mengakomodasi 95% populasi...44 Gambar 2.36 Data antropometri untuk perancangan produk/ fasilitas kerja...47 Gambar 3.1 Kerangka pemecahan masalah...60 Gambar 4.1 Postur tubuh pada pekerja perakitan...62 Gambar 4.2 Postur tubuh pada pekerja pelurusan bulu...62 Gambar 4.3 Postur tubuh pada pekerja pemotongan ujung bulu...63 Gambar 4.4 Alur penilaian metode REBA...68 Gambar 4.5 Objek pengamatan peta tangan kiri dan peta tangan kanan...73 Gambar 4.6 Histogram persentase keluhan sakit pekerja...76 Gambar 4.7 Histogram jumlah keluhan pekerja...77 Gambar 4.8 Histogram total keluhan pada pekerja...78 Gambar 4.9 Desain usulan rancangan ulang alat/ fasilitas kerja...80 Gambar 4.10 Desain meja usulan (kanan) dan aktual (kiri)...81 Gambar 4.11 Desain kursi usulan (kanan) dan aktual (kiri)...82 Gambar 4.12 Desain alat pemotong usulan (kanan) dan aktual (kiri)...82 Gambar 4.13 Desain mata pisau usulan (kanan) dan aktual (kiri)...83 Gambar 4.14 Dinamo (kanan) dan pedal dinamo (kiri)...83 xvi
ABSTRAK Home industry shuttlecock merek LIYA adalah salah satu industri kecil yang ada di kota Surakarta yang memproduksi shuttlecock dengan bahan utama pembuatnya yaitu bulu ayam. Industri shuttlecock merek LIYA bersifat padat karya dimana sebagian besar proses produksinya masih melibatkan tenaga manusia dengan peralatan yang digunakan bersifat manual dan semi manual. Proses produksi yang masih menggunakan peralatan manual tersebut terindikasi menyebabkan proses produksi menjadi lebih lama dan menyebabkan karyawan merasakan keluhan berupa nyeri otot dan kelelahan akibat dari dimensi alat produksi yang tidak ergonomis. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, dengan metode ergonomi serta konsep redesign alat maka diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada tersebut. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu: melakukan analisa serta evaluasi postur kerja di home industry shuttlecock merek LIYA pada karyawan bagian produksi dengan menggunakan metode REBA, mengetahui berapa tingkat risiko serta jenis pekerjaan yang paling berisiko menimbulkan keluhan, menentukan rancangan alat yang baik dan ergonomis, menentukan alternatif gerakan yang baik untuk mengurangi risiko keluhan. Dengan menggunakan metode REBA maka dapat diketahui level risiko postur kerja, dari peta tangan kiri dan peta tangan kanan maka dapat diketahui gerakan-gerakan apa saja yang tidak efektif/efisien dan analisa menggunakan data antropometri dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui ukuran yang ideal untuk diterapkan dalam perancangan fasilitas kerja/ alat produksi. Hasil dari tabel indicator performance menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang cukup signifikan pada semua aspek perbandingan, terjadi perubahan pada kecepatan pemotongan yaitu dengan selisih waktu 3,9 detik, terjadi efisiensi waktu proses sebesar 24%, skor REBA mengalami penurunan pada kondisi perbaikan dihasilkan skor 4 dan masuk ke dalam kategori action level 2, persentase keluhan yang dirasakan oleh pekerja pemotongan ujung bulu mengalami penurunan menjadi 25%. Kata Kunci: antropometri, indicator performance, nordic body map, peta tangan kiri dan peta tangan kanan, REBA.