PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** )Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The mathematics learning aims is students can use mathematics to solve problems in life. But the aims was not fully achieved, because the teaching materials used in the form of student worksheets are not based on realistic and can t encourage students to participate actively, so that the learning process become less meaningful. Therefore, it needs based on realistic mathematics student worksheets. Development research aims to determine the validity and the practicalities of realistic mathematics student worksheets based on the material system of linear equations of two variables. The student worksheets are developed by 4-D models, which is modified into define, design, and develop. Based on data analysed shows that the worksheets are developed very valid with average 3.42 and very practical with a percentage 92.83% from the students and 80.68% from the teacher. In addition, the interviews showed student worksheets help students to understand the material learning. It can be concluded that student worksheets are valid and practical. Keywords: Student Worksheet, Systems of Linear Equations Two Variables, Realistic Mathematics. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika bertujuan agar siswa dapat menggunakan matematika dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai disiplin ilmu. Untuk mendukung tujuan di atas salah satu materi pembelajaran matematika yang dilaksanakan di sekolah adalah sistem persamaan linear dua variabel. Penguasaan kompetensi pada materi sistem persamaan linear dua variabel penting, karena menjadi prasyarat utama saat siswa belajar persamaan dan pertidaksamaan linear tiga variabel. Namun tujuan pembelajaran matematika di atas belum tercapai sepenuhnya, hal ini
berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 13 Padang pada tanggal 16 Januari sampai 21 Februari 2014, tampak siswa kesulitan memahami materi pelajaran sehingga dalam menyelesaikan masalah atau soal, siswa menggunakan cara coba-coba (trial and error) bukan berdasarkan pemahaman konsep yang telah dipelajari. Selain itu berdasarkan analisis bahan ajar yang dilakukan bahan ajar yang digunakan berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) masih berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sedangkan untuk saat ini menggunakan Kurikulum 2013. LKS juga belum mendorong siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dan tidak berbasis matematika realistik, padahal pada materi sistem persamaan linear dua variabel erat kaitannya dengan masalah dikehidupan sehari-hari. Menurut Prastowo (2011:203), lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik berupa petunjuk atau langkah- langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai. Dengan demikian, LKS merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran- lembaran kegiatan yang harus dikerjakan siswa untuk mencapai kompetensi dasar. Menurut Prastowo (2011: 215), LKS terdiri atas enam komponen, yaitu: (1) judul, (2) petunjuk belajar (3) kompetensi yang akan dicapai, (4) informasi pendukung, (5) tugas atau langkah kerja, (6) penilaian. Pembelajaran matematika berbasis matematika realistik didasari dari pandangan Freudhental (1991: 15) yang mengemukan bahwa people increasingly use mathematics more often than they are aware of. They use mathematics because they cannot do without it. Freudhental berpandangan bahwa realistik yang dimaksud mengacu kepada hal yang dapat dibayangkan siswa, tidak sekedar hal yang nyata. Ini bukan berarti bahwa sesuatu yang ada pada kehidupan nyata tidak penting, hanya mengisyaratkan bahwa konteks adalah hal yang nyata
dalam benak siswa, walaupun berupa fantasi atau dongeng. Menurut Menurut Treffers dalam Wijaya (2010:21) terdapat beberapa karakteristik matematika realistik, hal tersebut sebagai berikut. (1) Penggunaan konteks, konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. (2) Penggunaan model, berfungsi sebagai jembatan dari pengetahuan dan matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan tingkat formal. (3) Pemanfaatan hasil kontruksi siswa. Pada pendidikan matematika realistik siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah. (4) Interaktivitas, pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan. (5) Keterkaitan, konsep-konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara terpisah atau terisolasi satu sama lain.. Berdasarkan uraian di atas dilakukan penelitian pengembangan yang berjudul Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Matematika Realistik Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII SMP Negeri 13 Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas dan praktikalitas LKS berbasis matematika realistik pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel kelas VIII SMP Negeri 13 Padang. METODE PENELITIAN LKS berbasis matematika realistik pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 13 Padang dikembangkan dengan penyederhanaan model pengembangan 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, dkk dalam Trianto (2012: 189), yaitu : pendefinisian (define),perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Penelitian ini terbatas sampai tahap pengembangan yaitu untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan LKS.
Pada tahap pendefinisian dilakukan beberapa analisis silabus, analisis LKS, analisis karakteristik siswa dan analisis literatur. Kemudian dilanjutkan dengan tahap perancangan. Pada tahap ini dilakukan perancangan LKS berbasis matematika realistik yang memiliki spesifikasi sebagai berikut.(1) pengantar pembelajaran, yang terdiri dari judul, kompetensi inti, kompetensi dasar, pengalaman belajar, kata kunci, dan petunjuk penggunaan LKS, (2) materi pembelajaran yang dijabarkan pada kasus, kreatif, solusi kasus, berbagi informasi, rayakan keberhasilan, kesimpulan dan cerdas berfikir. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap pengembangan, kegiatan yang dilakukan adalah memvalidasi LKS kepada tiga orang validator yaitu ahli matematika, bahasa, dan pendidikan. Kemudian dilanjutkan dengan uji coba kepraktisan LKS pada siswa dan guru matematika. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket dan pedoman wawancara. Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kevalidan LKS. Angket dan pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS. Data yang dihasilkan dari beberapa instrumen dianalisis secara kuantatif dan kualitatif. Untuk menentukan rata-rata validitas LKS digunakan persamaan R=, LKS dinyatakan valid oleh para validator, kemudian dilanjutkan dengan tahap uji coba terbatas dengan tujuan untuk menentukan praktikalitas LKS. Praktikalitas LKS ditentukan dengan menggunakan persamaan, P = Selanjutnya x 100%, dilakukan wawancara dengan guru dan siswa, yang dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis matematika realistik yang telah dirancang divalidasi oleh tiga pakar, yaitu pakar matematika, pakar bahasa, dan pakar pendidikan.
Hasil validasi LKS menunjukkan bahwa LKS berbasis matematika realistik dikategorikan sangat valid. Seperti yang tampak pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Hasil Validasi Aspek Rata-rata Isi 3.30 Kontruksi 3.31 Teknis 3.67 Pengguaan Bahasa 3.53 Berdasarkan hasil validasi penilaian validator LKS berbasis matematika realistik sangat valid, hal ini dilihat dari segi isi, kontruksi, teknis, dan penggunaan bahasa. Ditinjau dari segi isi, LKS berbasis matematika realistik mengacu pada Kurikulum 2013 dan sesuai dengan kriteria pembelajran matematika berdasarkan matematika realistik. Ditinjau dari segi kontruksi LKS memiliki identitas, tujuan belajar yang jelas, dan memuat pokok- pokok dan rincian materi. Ditinjau dari segi teknis dan penggunaan bahasa, gambar, bahasa, dan kalimat yang digunakan dalam LKS jelas dan mudah dipahami siswa. Setelah memperoleh LKS yang valid, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas untuk mengetahui praktikalitas LKS. Uji coba dilakukan dengan cara memberikan angket kepada guru dan siswa. Berdasarkan hasil angket diperoleh respon sangat praktis dari siswa seperti yang tampak pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Angket dari Siswa Aspek % Kategori Penilaian Penyajian 91.00 Sangat praktis Materi Manfaat 93.33 Sangat praktis Tampilan 94.17 Sangat praktis Selain itu berdasarkan hasil analisis data angket praktikalitas guru juaga di peroleh respon sangat praktis seperti tampak pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Angket dari Guru Aspek % Kategori Penilaian Penyajian 82.50 Sangat praktis Materi Manfaat 79.17 Sangat praktis Tampilan 79.17 Sangat praktis Berdasarkan hasil angket dapat disimpulkan bahwa LKS sudah praktis, ditinjau dari aspek penyajian materi, manfaat, dan tampilan. Ditinjau dari segi penyajian materi, LKS memudahkan siswa dalam memahami materi. Ditinjau dari
manfaat, dengan adanya LKS ini siswa lebih tertarik. Ditinjau dari tampilan, gambar yang disajikan menarik. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa diperoleh informasi bahwa LKS berbasis matematika realistik membatu siswa dalam memahami materi pelajaran dan secara keseluruhan baik untuk dikembangkan dan mampu mendorong siswa untuk lebih tertarik belajar matematika. KESIMPULAN DAN SARAN Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis matematika realistik yang dikembangkan valid menurut pakar matematika, pakar pendidikan, dan pakar bahasa. Selain itu LKS juga praktis berdasarkan uji coba praktikalitas terhadap siswa dan guru matematika. Adapun saran pengembangan LKS lebih lanjut adalah bagi peneliti lainnya dapat menguji cobakan LKS diberbagai sekolah dengan kondisi dan latar belakang siswa yang beragam untuk mengetahui keefektifitasan LKS. DAFTAR PUSTAKA Amanah, Qomaria. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Pada Materi Relasi dan Fungsi dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) untuk Siswa Kelas VIII Semester 1.Skripsi tidak di terbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Freudental, H. (1991). Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht:Kluwer Academic Publisher. Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yokyakarta: Diva Press. Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.