PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MEDIA AUDIO TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT Winda Lara Sati 1, Upit Yulianti DN², Aruna Laila² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Larasattiwinda@gmail.com ABSTRACT This research is based students lack of skill in understanding the intrinsic elements of short story, facilities that does not support the teaching learning process, and the learning model used by the teacher is less of varied. Research aims interpret the influence of STAD learning model assisted by audio media toward skill of listening intrinsic elements of short story in student of class XI at SMA Al- Istiqamah. The type research quantitative with experiments method. Based on the research result be concluded. First, the skill of listening intrinsic elements of short story in student of class XI at SMA Al-Istiqamah before used STAD learning model assisted by audio media average 62.84 advanced level 56-65% enough qualification (C). Second, the skill of listening intrinsic elements of short story in student of class XI at SMA Al-Istiqamah before used STAD learning model assisted by audio media average 80,78 advanced level 76-85% medium qualification (B). Third, based on the result of t-test there was the effect of using of STAD learning model assisted by audio media in student of class XI at SMA Al-Istiqamah because t count (13,20)>t tabel (1,70). Keywords: STAD learning model, audio media, listening, intrinsic elements of short story. PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek yaitu, keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek berbahasa tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Menyimak merupakan hal pertama kali didapatkan oleh manusia. Oleh sebab itu, Keterampilan menyimak harus dikuasai setiap orang. Kegunaan keterampilan menyimak dapat menangkap pesan atau informasi yang disampaikan oleh pengujar. Tinggi rendahnya keterampilan menyimak juga menentukan berapa banyak informasi yang didapatkan. Menyimak cerpen terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat pada kelas XI semester 2 dengan Standar
Kompetensi (SK) ke 13 memahami pembacaan cerpen. Kompetensi Dasar (KD) adalah 13.1 mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan. Berdasarkan wawancara dengan Guru bahasa Indonesia kelas XI SMA Al-Istiqamah yang dilakukan pada tanggal 18 Maret 2017, diperoleh informasi sebagai berikut ini. Pertama, pada pembelajaran menyimak cerpen banyak siswa yang sulit memahami isi simakan cerpen yang disampaikan guru. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap materi cerpen. Kedua, kurangnya sarana di sekolah, seperti: alat pengeras suara, infokus, atau laptop sehingga guru kesulitan untuk mencari metode yang cocok dengan materi. Ketiga, keingintahuan siswa terhadap materi cerpen masih sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh siswa yang masih malas bertanya. Selanjutnya, wawancara juga dilakukan dengan salah seorang siswa SMA Al-Istiqamah. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi sebagai berikut ini. Pertama, siswa menganggap menyimak cerpen merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami. Hal ini disebabkan oleh siswa tidak terbiasa diberikan latihan menyimak cerpen. Kedua, siswa sulit untuk memahami dan menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen. Hal ini disebabkan oleh kurangnya materi cerpen yang diberikan kepada siswa. Ketiga, adanya siswa yang masih malas bertanya jika tidak paham. Hal ini disebabkan oleh siswa dibiasakan hanya menerima pelajaran. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran yang dapat memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadia, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari pelajaran. Para siswa diberi waktu untuk bekerja sama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi yang telah diajarkan. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) untuk memudahkan siswa dalam menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen dibantu dengan menggunakan media audio. Penggunaan media audio diharapkan dapat menarik perhatian dan memudahkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran
berbantuan media audio terhadap keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh model pembelajaran berbantuan media audio terhadap keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini bertujuan sebagai berikut ini. Pertama, mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah dalam menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran berbantuan media audio. Kedua, mendeskripsikan kemampuan siswa Kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dalam menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen sesudah menggunakan model. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh model terhadap keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al- Barat. Tarigan (2008:29) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Aminudin (2009:11), menyatakan bahwa cerpen adalah cerita atau narasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benarbenar telah terjadi, tetapi dapat terjadi dimana dan kapan saja), serta relatif pendek. Menurut Rosidi (dalam Tarigan 2011:180), bahwa cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan suatu kebulatan ide. Dalam kesingkatan dan kepadatannya itu, sebuah cerpen adalah lengkap, bulat, dan singkat. Aminudin (2009:11), menyatakan bahwa cerpen sebagai karya fiksi dibangun oleh unsur-unsur pembangun yang sama. Cerpen dibangun dari dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membentuk kesatuan yang utuh dan satu unsur akan mempengaruhi unsur lainnya. Unsur intrinsik tersebut yaitu tema, plot, tokoh dan perwatakan, latar
(setting), sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Huda (2016:32) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan yang berbeda dan ada pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda. Menurut Rusman (2012: 213-214) model STAD dikembangkan oleh Robert dan teman-temannya di Universitas Jhon Hopkin. Model Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan model pembelajaran yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Semua siswa bertukar pikiran dan saling membantu anggota kelompok masing-masing untuk mendapatkan nilai terbaik dan memperoleh penghargaan dari guru. Munadi (2010:5) media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif. Munadi (2010:58) menyatakan bahwa media audio merupakan proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami, dan mengingat simbolsimbol pendengaran. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22, 24, dan 25 Juli 2017 bertempat di SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Al- Barat yang terdaftar pada tahun 2016/2017, berjumlah 221 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simpel Random. Dalam penelitian ini, kelas pretest dan kelas posttest menggunakan sampel yang sama dengan tujuan memperoleh kemampuan sampel yang homogen. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 34 siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda empat alternatif jawaban yaitu A, B, C, dan D setiap soal. Siswa yang menjawab benar diberi nilai 1 dan siswa yang menjawab salah diberi nilai 0. Melalui tes tersebut siswa diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan berdasarkan indikator yang telah ditentukan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes. Tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: Tahap pertama, pretest (tes awal) guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan melakukan tes sebelum menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Siswa mengerjakan dengan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen yang diperdengarkan oleh guru. Lembar kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai dengan aspek yang dinilai. Tahap kedua, (perlakuan) dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, guru memberitahukan SK dan KD pada pembelajaran. Kedua, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Ketiga, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari oleh siswa. Keempat, siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Kelima, mengadakan kuis (Evaluasi). Keenam,setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan skor. Kelompok yang mendapatkan predikat skor tertinggi diberikan penghargaan oleh guru. Tahap ketiga, posttest (tes akhir) pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Siswa diberikan tes menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen yang diperdengarkan oleh guru. Lembar kerja siswa dikumpulkan dan diperiksa sesuai dengan aspek yang dinilai. Teknik analisis data yang digunakan yaitu sebagai berikut ini. Pertama, mengoreksi lembar jawaban sampel dengan cara memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Kedua, skor yang diperoleh siswa pada setiap masing-masing tes diolah menjadi nilai. Untuk mengolah skor menjadi nilai menggunakan rumus persentase merujuk pada Nurgiyantoro (dalam Abdurrahman dan Ratna, 2003:264). Ketiga, menentukan keterampilan menyimak unsurunsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al- Barat sebelum dan sesudah menggunakan model berdasarkan rata-rata hitung merujuk pada Nurgiyantor (dalam Abdurrahman dan Ratna, 2003:270). Keempat, mengelompokkan cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah sebelum dan sesudah menggunakan model dengan menggunakan skala 10 merujuk pada Nurgiyantoro (dalam Abdurrahman dan Ratna, 2003:265). Kelima, membuat histogram
cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah sebelum dan sesudah menggunakan model. Keenam, membandingkan keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran berbantuan media audio dengan melakukan uji normalitas merujuk pada Sudjana (2005: 446), uji homogenitas data merujuk pada Sudjana (2002:249), dan uji hopotesis merujuk pada Nurgiyantoro (2001:111). Ketujuh, melakukan pengujian hipotesis untuk melihat efektivitas penggunaan model pembelajaran student teams achievement division (STAD) berbantuan media audio terhadap keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat. Kedelapan melakukan pembahasan. Kesembilan, membuat simpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, akan diuraikan tentang hasil dan pembahasan sebagai berikut ini. 1. Keterampilan Menyimak Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas XI SMA Al- Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Media Audio Nilai yang diperoleh untuk cerpen sebelum menggunakan model berada pada kisaran 15-22. Dimana, siswa yang memperoleh skor 15 sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 5,88%, skor 16 sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 2,94%, skor 17 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 8,82%, skor 18 sebanyak 8 siswa dengan perolehan persentase 23,52%, skor 19 sebanyak 8 siswa dengan perolehan persentase 23,52%, skor 20 sebanyak 6 siswa dengan perolehan persentase 17,64%, skor 21 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 11,76%, dan skor 22 sebanyak 2 siswa dengan perolehan persentase 5,88%. Berdasarkan data di atas, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menyimak unsurunsur intrinsik cerpen sebelum menggunakan model bernilai sebesar 62,84. Dapat disimpulkan, bahwa tingkat penguasaan keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen
buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari cukup baik baik sekali sempurna sebelum menggunakan model pembelajaran berbantuan media audio siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi cukup (C). Tahap berikutnya tingkat penguasaan cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah sebelum menggunakan model pembelajaran berbantuan media audio diklasifikasikan berdasarkan kualifikasi skala 10 digambarkan pada histogram berikut. 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 frekuensi kualifikasi Gambar. Histogram Keterampilan Menyimak Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Media Audio 2. Keterampilan Menyimak Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas XI SMA Al- Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Media Audio Nilai yang diperoleh untuk cerpen sesudah menggunakan model berada pada kisaran 21-28. Dimana, siswa yang memperoleh skor 21 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 8,82%, skor 22 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 8,82%, skor 23 sebanyak 5 siswa dengan perolehan persentase 14,70%, skor 24 sebanyak 9 siswa dengan perolehan persentase 26,47%, skor 25 sebanyak 6 siswa dengan perolehan persentase 17,64%, skor 26 sebanyak 3 siswa dengan perolehan persentase 8,82%, skor 27 sebanyak 4 siswa dengan perolehan persentase 11,76%, dan skor 28 sebanyak 1 siswa dengan perolehan persentase 2,94%. Berdasarkan data di atas, diperoleh rata-rata hitung keterampilan menyimak unsurunsur intrinsik cerpen sesudah menggunakan model bernilai sebesar 80,78. Dapat disimpulkan,
buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari cukup baik baik sekali sempurna bahwa tingkat penguasaan keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen sesudah berbantuan media audio siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi baik (B). Tahap berikutnya tingkat penguasaan cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah sesudah menggunakan model pembelajaran berbantuan media audio diklasifikasikan berdasarkan kualifikasi skala 10 digambarkan pada histogram berikut. 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Gambar. Histogram Keterampilan Menyimak Intrinsik Menggunakan frekuensi kualifikasi Unsur-unsur Cerpen Sesudah Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Media Audio 3. Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Media Audio Terhadap Keterampilan Menyimak Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas XI SMA Al- Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model terhadap keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al- Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai t hitung (13,20) > t tabel (1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Berdasarkan nilai keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen dengan berbantuan media audio dalam pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan sebelum berbantuan media audio. Hal ini terbukti dari
nilai rata-rata hitung keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen sebelum berbantuan media audio dikualifikasikan dengan cukup. Sedangkan, nilai rata-rata hitung cerpen sesudah menggunakan model dikualifikasikan dengan baik. KESIMPULAN Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan keterampilan menyimak unsurunsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al- Barat diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah sebelum menggunakan model pembelajaran berbantuan media audio secara keseluruhan dengan rata-rata hitung sebesar 62,84 berada pada rentangan 56-65% termasuk kedalam kualifikasi cukup (C). Kedua, keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al-Istiqamah Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat sesudah berbantuan media audio secara keseluruhan rata-rata hitung sebesar 80,78 berada pada rentangan 76-85% termasuk kedalam kualifikasi baik (B). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t siswa terdapat pengaruh penggunaan model karena t hitung (13,20) > t tabel (1,70), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Jadi, keterampilan menyimak unsurunsur intrinsik cerpen siswa kelas XI SMA Al- Barat lebih baik dari pada sebelum berbantuan media audio. Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan suasana yang tenang dan fokus dalam pembelajaran menyimak, khususnya menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, bagi siswa sebagai bahan agar terampil dalam menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen yang akan disimak. Kedua, bagi guru Bahasa Indinesia sebagai bahan masukan dalam mengembangkan keterampilan menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen.
Ketiga, bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian nantinya. Keempat, bagi peneliti sendiri, untuk menambah pengetahuan tentang pengajaran menyimak unsur-unsur intrinsik cerpen. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman dan Elly Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Padang: FBSS UNP. Aminudin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerita Pendek. Bandung: Pribumi Mekar. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Huda, Miftahul. 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rahmawati, Fitri. 2015. Jurus Kilat Menguasai Sastra Indonesia. Jakarta: Laskar Aksara. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafinda Persada. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Suyitno. 2009. Apresiasi Puisi dan Prosa. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif: Panduan Bagi Pemula. Padang: UNP Press.