BAB IV PEMBAHASAN. (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi atas pemotongan, penyetoran, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sistem pemungutan pajak yang berlaku adalah Self Assessment

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar

EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.HUTAMA KARYA (Persero)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bisa ditarik apa yang telah dibahas dan dianalisis oleh penulis dalam skripsi ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Pelaksanaan Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 23 PT DEF

Potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Sewa dan Jasa Pada PT. PLN (Persero) area Jatinegara

PPh Pasal 21. Maksud. Dasar Hukum. Objek Pemotongan Pemotong PPh Pasal 21. Bukan Pemotong PPh Pasal 21. Penerima Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB IV. EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

EVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak

KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang cukup

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.


FAKTUR PAJAK. Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.

Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN PPN DAN

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki pengenaan pajak pada Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 yang penjelasaannya. telah diatur dalam UU PPh Nomor 36 Tahun 2008.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2010 TENTANG

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri

BAB I PENDAHULUAN. undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam Siti Resmi (2009: 1):

Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) 23 Atas Sewa dan Jasa Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

BAB II BAHAN RUJUKAN

BENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 BAB III

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berkaitan dengan pembangunan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Kewajiban Perpajakan yang Selama Ini Dilakukan Tuan X atas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

Apakah Pemilik Indekos Harus Bayar Pajak Juga?

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

BAB III PEMBAHASAN TENTANG PENERAPAN PENGHITUNGAN, PEYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 ATAS WAJIB PAJAK BADAN.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut yang harus diperhatikan adalah. dari sektor pajak sebagai penerimaan kas Negara.

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR I.1 SPT MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2) (F )

BAB II LANDASAN TEORI. Ilyas dan Richard Burton (2010:6), Pajak adalah prestasi yang dapat dipaksakan

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV PEMBAHASAN. 4.2 Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan pada PT Kumboro Terkait Jasa Penyiaran Radio PPh Pasal 23

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

BAB II LANDASAN TEORI PAJAK PENGHASILAN. II.1.1. Pengertian dan Pelaksanaan Pajak Penghasilan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Regulasi Pemotongan dan Pemungutan PPh Pasal 23. dan Risiko Apabila Lupa Memotong PPh Ps 23. Atas Pembayaran Jasa Yang Anda Gunakan

SURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138 TAHUN 2000 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 BULAN AGUSTUS 2015 PADA CV. SUAR LANG

BAB I PENDAHULUAN. warga negara dalam membiayai keperluan pembangunan nasional.

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-42/PJ/2008 TANGGAL : 20 OKTOBER 2008

BAB II LANDASAN TEORI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PAJAK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB I KETENTUAN UMUM.

tempat pembayaran pajak, dan tata cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak diatur

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN DENGAN TARIF KHUSUS YANG BERSIFAT FINAL DAN TIDAK FINAL BAB V

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 486/KMK.04/2000 TENTANG

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB V PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 4 AYAT (2)

BAB IV PEMBAHASAN Jenis jenis pajak koperasi XYZ.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. mekanisme pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 pada Puslitbang

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Wajib Pajak membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak dapat prestasi

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan pasal 23 menurut PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang Pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan (PPH) pasal 23 yang dilakukan oleh bagian keuangan di PT.PLN (persero) jasa manajemen konstruksi area semarang Deputi Manajer Akutansi yaitu Bp. Wahyu Hartanto selaku pemungut pajak dilakukan pada saat akhir bulan masa kontrak atau pada saat PT.PLN (persero) jasa manajemen konstruksi area semarang melakukan pembayaran terhadap pihak rekanan atau pihak pihak yang berkaitan.dalam hal ini PT.PLN (persero) jasa manajemen konstruksi area semarang menerima faktur pajak dari pihak rekanan. Pemungutan pajak penghasilan (PPH) pasal 23 diberlakukan tarif terbaru sesuai dengan perubahan undng undang no36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan pasal 23 ayat 1 dengan dasar pengenaan pajak berupa penghasilan bruto sebelum dikenakan pajak pertamahan nilai (PPN).Dokumen atas administrasi yang disiapkan oleh PT.PLN (persero) jasa manajemen konstruksi area semarang, pada saat pemungutan pajak (PPH) pasal 23 yaitu lembar bukti pemotongan pajak penghasilan (PPH) pasal 23 yang didalamnya terdapat besar pajak yang terutang yang kemudian bukti pemungutan tersebut diserahkan kepada pihak rekanan, 44

Berikut ini merupakan tabel kesesuain antara pemotongan yang dilakukan di PLN dengan Undang Undang yang berlaku : Tabel 4.1 Kesesuaian Pemotongan Yang Dilakukan Oleh PLN Dengan Undang Undang Perpajakan Kesesuaian pemotongan di PLN dengan undang- undang perpajakan NO Keterangan PLN penghasilan dan 1 Undang undang Kesesuaian tariff Dividen 15% 15% telah sesuai Bunga 15% 15% telah sesuai Royalty 15% 15% telah sesuai hadiah / penghargaan 15% 15% telah sesuai sewa & penghasilan lain 2% 2% telah sesuai jasa teknik 2% 2% telah sesuai jasa manajemen 2% 2% telah sesuai jasa konsultan 2% 2% telah sesuai pemotongan PPH 2% X pemotongan 2 Psl 23 DPP 2% X DPP sesuai Sumber : PLN JMK Semarang & Undang Undang Nomor 36 tahun 2008 Diolah Tahun 2016 Dari tabel 4.1 yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa PLN JMK dalam melaksanakan pemotongan juga telah sesuai dengan tarif yang di berlakukan di dalam Undang Undang nomor 36 Tahun 2008,berikut merupakan bukti pemotongan pajak penghasilan 23PT.PLN (persero) Jasa Manajemen Konstruksi Area Semarang masa pajak November 2013 45

Tabel 4.2 Bukti PPh Pasal23 Yang Telah Di Potong Tahun Masa Pajak November 2013 NO Item Jumlah pengasilan bruto Keterangan Tarif 1 Dividen 15% 2 Bunga 15% 3 Royalti 15% PPh yang dipotong 4 hadiah dan penghargaan 15% 5 sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan harta 1.062.462.550 2% 21.246.251 6 Jasa sesuuai dengan PMK -244/PMK.03/2008 2% a. Jasa Teknik 2% b.jasa Manajemen 206.432.500 2% 4128659 c. Jasa Konsultan 2% d. Jasa Lain 17.670.569.550 2% 353533491 7 Jumlah 18.939.464.600 378.908.401 Sumber : Bukti pemotongan PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI Area Semarang yang diolah pada tahun 2016 Kemudian PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI Area Semarang menyimpan bukti pemungutan hal ini sebagai arsip dan untuk diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam surat pemberitahuan (SPT) masa. Langkah terakhir yang dlakukan oleh bagian keuangan yaitu Deputi Manajer Akutansi di PT.PLN (persero) jasa manajemen konstruksi area semarang untuk membuat pemungutan dan pemotongan PPH pasal 23 dan juga sebagai bukti ataupun arsip. 46

4.2 Pelaksanaan penyetoran PPh Pasal 23 menurut PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI Area Semarang Setelah melakukan pemungutan dan pemotongan pajak penghasilan (PPH) pasal23 dengan disertai bukti pemotongan dan pemungutan terhadap rekanan maupun pihak yang bersangkutan.kewajiban selanjutnya yang harus dilakukan oleh PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI Area Semarang adalah dengan melakukan penyetoran / pembayaran pajak penghasilan pasal 23 yang terutang ke kas Negara. Penyetoran ini bisa dilakukan ke kantor pelayanan pajak dimana PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang terdaftar sebagai wajib pajak yaitu Kantor Pelayanan Pajak Candisari Semarang. PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI Area Semarang melakukan penyetoran pajak penghasilan (PPH) pasal 23 ini melalui kantor penerimaan pembayaran yaitu PT. Bank Mandiri (PERSERO) tbk. Cabang Semarang Candi Baru, penyetoran dilakukan seiap tanggal 10 bulan takwim setelah pemungutan dan pemotongan dengan dokumen sebagai alat administrasi yang diperlukan yaitu dengan surat setoran pajak (SSP) yang di tunjuk oleh PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarangsebagai wajib pajak / penyetor yaitu (Muhammad Ari F.K) dan bukti pemotongan pajak Berikut ini merupakan tabel kesesuain antara penyetoran yang dilakukan di PLN dengan Undang Undang yang berlaku. 47

Tabel 4.3 Kesesuaian Penyetoran Yang Dilakukan Oleh PLN Dengan Undang-Undang Perpajakan NO Keterangan PLN Undang undang Kesesuaian 1 kode akun pajak Ada terdapat kode akun pajak 2 kode jenis setoran Ada terdapat kode jenis setoran massa & tahun terdapat massa & tahun 3 pajak Ada pajak 4 nomor validasi Ada terdapat nomor validasi 5 surat setoran pajak (SSP) Ada mempunyai surat setoran pajak (SSP) 6 waktu penyetoran pajak Tepat waktu waktu penyetoran pajak 7 sangsi keterlambatan 2% perbulan sangsi keterlambatan (2% perbulan) Sumber : PLN JMK & Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang telah di olah pada tahun 2016. Pelaporan pajak penghasilan (PPH) pasal 23, apabila batas penyetoran bertepatan dengan hari libur maupun hari hari besar nasional maupun keagamaan, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja. Akan tetapi apabila melewati batas penyetoran yang telah ditentukan dalam undang undang nomer 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan (PPH) maka PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang dapat dikenakan sanksi administrasi 2 % perbulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal yang ditentukan.berikut ini merupakan Bukti penyetoran yang dilakukan PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI Area Semarang masa pajak November 2013 guna mendukung kesesuiain tabel 4.3 terhadap undang undang perpajakan 48

NO Tabel 4.4 Bukti Penyetoran PT. PLN (persero) JasaManajemen Konstruksi Area Semarang Masa Pajak November 2013 Item 1 kode akun pajak 411124 2 kode jenis setoran 104 3 massa & tahun pajak Nov 2013 4 nomor validasi 3,60314E+17 5 surat setoran pajak (SSP) Ada Keterangan PLN Undang undang Kesesuaian terdapat kode akun pajak terdapat kode jenis setoran terdapat massa & tahun pajak terdapat validasi nomor mempunyai surat setoran pajak (SSP) waktu penyetoran 6 waktu penyetoran pajak 9 dec 2013 pajak 7 sangsi keterlambatan 2% perbulan sangsi keterlambatan (2% perbulan) sesuai Sumber : Bukti Penyetoran PT. PLN (persero) Jasa Manajemen Konstruksi Area Semarang masa pajak 2013 yang sudah diolah tahun 2016 4.3 Pelaksanaan Pelaporan PPh Pasal 23 PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang Setelah kewajiban penyetoran maupun pembayaran pajak penghasilan (PPH) pasal 23 oleh PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang juga berkewajiban melakukan pelaporan pajak penghasilan (PPH) pasal 23. Adapun dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan pelaporan yang dibutuhkan yaitu Surat Pemberitahuan (SPT) masa pajak penghasilan (PPH) pasal 23, blangko surat pemberitahuan (SPT) yang diperoleh langsung dari kantor pelayanan pajak (KPP). didalam surat pemberitahuan (SPT) masa pajak penghasilan pasal 23 terdiri dari beberapa bagian antara lain : 49

1. Identitas pemotong (wajib pajak) 2. Objek pajak ( PPH pasal 23 yang telah dipotong ) 3. Lampiran yang berisi antara lain (surat setoran pajak, daftar bukti pemotongan, bukti pemotongan,surat kuasa, 4. fotocopy surat keterangan berdomisili) 5. Pernyataan dan tanda tangan ( pemotong pajak / pimpinan) Batas penyerahan / pelaporan surat pemberitahuan (SPT) masa pada PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir, dalam pelaksanaan pelaporan SPT masa di dalam PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI area Semarang Masih dilakukan secar manual belum mengunakan E-SPT yang dapat mempermudah dan mempersingkat waktu dan proses pengirimannnya Berikut ini merupakan tabel kesesuain antara pelaporan yang dilakukan di PLN dengan Undang Undang yang berlaku : Tabel 4.5 Kesesuaian Dan Bukti Pelaporan Yang DilakukanOleh PT. PLN (persero) Jasa Manajemen Konstruksi Area Semarang Dengan Undang Undang Perpajakann NO Keterangan PLN Undang undang Kesesuaian Identitas Eddy Pamostang 1 Pemotong Manik wajib pajak NPWP 57.835.186.6.017.000 2 Objek Pajak PPH pasal 23 PPH pasal 23 yang telah Atas Sewa dipotong 3 4 Lampiran Pelaporan Surat Setoran, daftar bukti pemotongan, Surat Kuasa Surat Keterangan Ada Ada 50 Surat Setoran, daftar bukti pemotongan, Surat Kuasa

5 Berdomisili Pernyataan & Tanda Tangan Ada Ada 6 Batas Pelaporan 20-Des-13 20 hari setelah masa pajak berakhir Sumber : PLN JMK Semarang & undang undang nomor. 36 tahun 2008 yang telah di olah pada tahun 2016 Didalam ketentuan pelaporan dari PT. PLN JMK juga telah sesuai dengan tata cara pelaporan pada undang undang nomor. 36 tahun 2008 yang dapat dilihat pada table 4.3 diatas. Dan batas pelaporan pajak pada PT. PLN JMK sendiri juga tidak pernah terlambat hal ini dikarenakan setiap karyawan mempunyai disiplin waktu terhadap apa yang dikerjakan. 4.4 Faktor Pendukung yang Terdapat dalam Sistem Prosedur di PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI 4.4.1 Faktor Pendukung Di bawah ini merupakan faktor pendukung didalam PLN (Persero) JMK yang menyebabkan pemotongan,pelaporan dan penyetoran dapat dilakukan dengan baik dan tepat waktu, antara lain : 1.Pemungutan dan pemotongan Pajak Penghasilan (PPH) pasal 23 Karena pemungutan dan pemotongan PPh dan yang mengisi SPT PPh 23 diotorisasi oleh satu orang yaitu akuntan, jadi resiko terjadinya perbedaan pandangan cara perhitungan dan resiko kesalahan perhitungan dan pengisian bisa diminimalisir, karena wawasan perpajakan tiap karyawan berbeda-beda jadi jika yangmelaksanakan prosedur hanya akuntan maka pandangan cara isi dan perhitungnya tepat. 51

2. Penyetoran & pelaporan Pajak Penghasilan (PPH) pasal 23 Akuntan dengan disiplin dan bertanggung jawab pada saat penyetoran maupun pelaporansebelum batas waktu penyetoran yang tertera pada aturan perpajakan di dalam undang undang sehingga wajib pajak di perusahaan semua taat pajak dan juga terhindar dari sangsi hukuman maupun denda. 52