BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Peran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi. Dengan adanya gaya kepemimpinan akan terjalin kerjasama serta

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran. Salah satu jenis perubahan besar yang terjadi adalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN, KEBUTUHAN PRESTASI, KEBUTUHAN AFILIASI, DAN KEBUTUHAN KEKUASAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT

RIKA HAPSARI B

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia, karena merupakan sumber untuk mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia usaha yang selalu diiringi oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi. Oleh karena itu, manusia

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Agar perusahaan lebih mudah mencapai tujuannya, dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. misi dan strategi perusahaan dapat tercapai. Dengan semakin banyaknya usaha penjahit, maka akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan sebagai pertukaran dalam melakukan tugas di dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan yang baik diperoleh dari upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Artinya, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menginjak era globalisasi dan dalam menyongsong era persaingan pasar

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang hendak di capainya guna memajukan perusahaan, organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

PENDAHULUAN. Karyawan sebagai sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat

B A B I P E N D A H U L U A N

karyawan. Kinerja tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan akses perdagangan antar negara semakin terbuka lebar

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pemimpin bukan hanya menduduki jabatan saja, tapi harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. menunjang tujuan organisasi atau perusahaan, karena sumber daya msnusia

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. KAWAN KITA KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini tercermin

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. Negara) pasti memiliki tujuan. Pada umumnya perusahaan mempunyai dua tujuan

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang baik. Karyawan adalah orang-orang yang. usaha dan memperoleh upah atas jasa-jasanya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

sebagai suatu sistem pengawasan manajemen Jawaban Kuesioner Ya Ragu-ragu Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan perekonomian saat ini nampaknya persaingan merupakan suatu tantangan yang perlu mendapat perhatian yang serius dari seorang manajer apabila tidak menghendaki kehancuran atau kegagalan bagi usahanya. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Karena keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Menurut Maier dalam As ad (2002 : 47), kinerja adalah kesuksesan seseorang didalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja berdasarkan batasan tersebut adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Keberhasilan suatu perusahaan di dalam merealisasikan tujuan diatas adalah mengelola sumber daya-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang ada dalam perusahaan itu sendiri antara lain : alam, tenaga kerja/sdm, modal dan skill. Di samping itu yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi perusahaan yaitu produksi, pemasaran, keuangan personalia, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasi, dan komunikasi yang merupakan suatu hubungan yang tidak terpisahkan dan berkaitan satu sama lainnya serta saling mempengaruhi dimana jika salah satu fungsi perusahaan tidak berjalan maka pencapaian tujuan pemisahan didukung oleh fungsifungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, 1

dan pengawasan. Fungsi manajemen ini akan mendasari setiap kegiatan masingmasing fungsi perusahaan. Seorang manajer perlu memperhatikan kinerja dari para karyawannya. Manajer harus mampu mengawasi dan juga melihat perkembangan dari kinerja karyawan. Karyawan perlu diperhatikan dan dibimbing agar mampu bekerja dengan baik serta mencapai hasil yang maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya. Menurut Vroom dalam As ad (2002:48) sejauh mana keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya disebut Level of Performance. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah kompensasi, diklat, pengalaman kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja, motivasi dan juga kepemimpinan. Dalam penelitian ini dipilih dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu diklat dan faktor lain yaitu pengalaman kerja. Hal ini menarik untuk diteliti sejauh mana diklat dan pengalaman kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Karena efektif tidaknya karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya sangat tergantung pada pembinaan, pengaturan, pendayagunaan, dan pengembangan yang dilakukan. Program diklat yang diberikan secara terus menerus dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan penguasaan teknologi, mempelajari keterampilan-keterampilan baru sehingga para karyawan mampu bekerja dengan baik.untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawan. Peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan karier bermuara pada berbagai macam pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja. Dengan diklat yang diberikan kepada karyawan serta pengalaman 2

kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan Begitu pula halnya dengan PT. Pasific Express Garment Denpasar yang bergerak dalam bidang garmen dan menggunakan sumber daya manusia sebagai sebagai tenaga kerja tentu perlu memperhatikan kinerja karyawannya. Oleh karena itu pihak manajemen perlu mengupayakan peningkatan kualitas kinerja dari para karyawan. Adapun jumlah karyawan pada perusahaan garmen PT. Pasific Express Garment Denpasar dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Pada PT. Pasific Express Garment Denpasar Tahun 2007 No Jenis Pekerjaan Jumlah Pegawai 1 General Manager 1 orang 2 Personalia 1 orang 3 Accounting 1 orang 4 Produksi 55 orang 5 Umum 10 orang 6 Staff 10 orang 7 Security 5 orang Jumlah 83 orang Sumber: PT. Pasific Express Garment Denpasar, 2007 Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah karyawan PT. Pasific Express Garment Denpasar adalah sejumlah 83 orang, namun dalam penelitian ini hanya diteliti karyawan bagian produksi saja yang berjumlah 55 orang. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang garment yang menggunakan tenaga kerja adapun persoalan yang ditemukan pada PT. Pasific Express Garment Denpasar adalah masalah produksi merupakan masalah utama dalam menentukan aktivitas perusahaan, mempertahankan dan mengembangkan hasil produksi agar dapat dipertahankan dari segi kualitas barang yang diproduksi oleh perusahaan garment PT. Pasific Express Garment Denpasar. Ini terlihat dari keluhan-keluhan 3

pelanggan yang memesan barang seperti: karyawan kurang cepat dalam melayani pelanggan, sering terdapat keterlambatan waktu yang sudah ditentukan oleh pelanggan, dan barang tidak sesuai dengan harapan pelanggan. Melihat kejadian tersebut pihak manajemen memberikan diklat kepada karyawan bagian produksi. Menurut Soeprihanto (2001:87) program diklat dimaksudkan untuk memperbaiki kemampuan karyawan baik dalam hal peningkatan pengetahuan karyawan mampu penguasaan teori untuk pengambilan keputusan dalam menghadapi persoalan-persoalan perusahaan. Pelaksanaan metode ini adalah dengan berbagai petunjuk yang secara langsung kepada karyawan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Adapun jenis-jenis diklat pada PT. Pasific Express Garment Denpasar dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Jenis-jenis Pendidikan dan Pelatihan Pada PT. Pasific Express Garment Denpasar Tahun 2007 No 1 Diklat Potong 2 Diklat Pola Disain 3 Diklat Pemadam Kebakaran 4 Diklat P3K 5 Diklat Keselamatan Kerja 6 Diklat Menjahit 7 Diklat Naskat 8 Diklat QC 9 Diklat Export-Import Jenis Pendidikan dan Pelatihan Sumber: PT. Pasific Express Garment Denpasar Tahun 2007 4

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa diklat merupakan proses dalam mengerjakan produksi untuk melatih karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan sesuai jenis pekerjaan masing-masing. Semua karyawan pernah mengikuti diklat, maka pihak manajemen memberikan diklat kepada karyawan bagian produksi. Metode diklat yang diberikan adalah on the job training pelaksanaan metode ini adalah dengan berbagai petunjuk yang secara langsung kepada karyawan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Diklat ini dilaksanakan di dalam perusahaan pada saat jam kerja karyawan. Program diklat ini diharapkan memberikan manfaat bagi karyawan itu sendiri dan juga perusahaan. Dengan adanya program diklat diharapkan akan ada perubahanperubahan yang terkait dengan kemampuan, keterampilan penguasaan tugas, sikap mental dan tingkah laku karyawan, sehingga karyawan mampu mengerjakan tugasnya dengan lebih baik, yang berarti kinerja karyawan juga akan meningkat. Disamping kegiatan diklat, untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan juga dipengaruhi pengalaman kerja yang dimilikinya. Pengalaman kerja karyawan akan mendukung keterampilan dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas-tugas karyawan, sehingga tingkat kesalahan semakin berkurang. Pengalaman kerja merupakan kunci pembuka untuk menciptakan prestasi kerja yang baik. Dengan adanya pengalaman kerja dapat menempatkan karyawannya sesuai dengan persyaratan jabatan sehingga dapat menempatkan karyawannya sesuai dengan persyaratan jabatan sehingga dapat bekerja dengan baik dan berprestasi. Menurut Utama (2001:143). Pengalaman kerja pada pekerjaan yang sama telah 5

dialami sebelumnya perlu mendapat perhatian dan pertimbangan dalam penempatan tenaga kerja. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seseorang kadang-kadang lebih dikagumi dari pada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi. Semakin lama masa kerja, semakin banyak pula pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan, sehingga semakin terampil dan semakin cepat karyawan tersebut menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu diklat dan pengalaman kerja sumber daya manusia merupakan faktor utama yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar dipandang belum cukup baik karena jumlah produksi yang dihasilkan belum mampu mencapai target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan. Adapun jumlah dan jenis produksi yang dihasilkan pada perusahaan garmen PT. Pasific Express Garment Denpasar selama tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Produk Yang Dihasilkan Pada Perusahaan Garment PT. Pasific Express Garment Denpasar Tahun 2007 JENIS PRODUK (POTONG) TARGET PRODUKSI REALISASI PRODUKSI No Bulan Top Jaket T- shirt Blouse Top Jaket T- shirt Blouse 1 Januari 2.734 1.800 3.900 944 2.958 1.996 3.764 876 2 Februari 2.994 1.965 4.180 871 2.974 2.088 3.784 953 3 Maret 2.900 2.280 4.460 1.300 3.500 2.572 4.544 1.204 4 April 3.460 2.390 4.580 1.340 3.356 3.060 4.366 1.240 5 Mei 3.500 2.500 4.680 1.322 3.524 2.512 4.444 1.289 6 Juni 4.000 2.660 4.460 1.350 4.134 2.990 3.186 1.300 7 Juli 4.210 2.798 4.708 1.410 4.138 3.120 5.500 1.396 8 Agustus 4.440 3.076 4.980 1.420 4.186 3.184 5.504 1.466 6

9 September 4.540 3.700 5.879 1.493 4.296 3.194 5.516 1.476 10 Oktober 4.668 3.800 5.400 1.500 4.300 3.196 5.520 1.478 11 November 4.696 3.980 5.790 1.576 4.396 3.200 5.770 1.500 12 Desember 4.780 4.876 6.000 1.876 4.406 4.480 5.870 1.790 Jumlah 46.922 35.825 59.017 16.402 46.168 35.592 57.768 15.968 Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa jumlah produksi PT. Pasific Express Garment Denpasar tidak mencapai target produksi yang diinginkan oleh perusahaan. seperti terlihat pada bulan Desember produksi yang ditargetkan untuk jenis top adalah 4.780 potong tetapi yang terealisasi hanya 4.406 potong dan untuk jenis jaket pada bulan Desember produksi ditargetkan 4.876 potong tetapi yang terealisasi hanya 4.480 potong, sedangkan untuk jenis T- Shirt pada bulan Desember jumlah produksinya yang ditargetkan sebanyak 6000 potong namun yang terealisasi sebanyak 5.870 potong. Demikian pula halnya dengan produksi jenis blouse pada bulan Desember produksi yang ditargetkan sebanyak 1.876 potong namun yang terealisasi sebanyak 1.790 potong. Dari data tersebut terlihat bahwa kinerja karyawan PT. Pasific Express Garment Denpasar masih rendah. Melihat kejadian tersebut pihak manajemen memberikan diklat kepada karyawan bagian produksi. Metode diklat yang diberikan adalah on the job training yaitu melatih karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan sesuai jenis pekerjaan masing-masing. Pelaksanaan metode ini adalah dengan berbagai petunjuk yang secara langsung kepada karyawan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Diklat ini dilaksanakan di dalam perusahaan pada saat jam kerja karyawan. Program diklat ini diharapkan memberikan manfaat bagi karyawan itu sendiri dan juga perusahaan. Dengan adanya program diklat diharapkan akan ada perubahan- 7

perubahan yang terkait dengan kemampuan, keterampilan penguasaan tugas, sikap mental dan tingkah laku karyawan, sehingga karyawan mampu mengerjakan tugasnya dengan lebih baik, yang berarti kinerja karyawan juga akan meningkat. Disamping kegiatan diklat, untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan juga dipengaruhi oleh pengalaman kerja yang dimilikinya. Pengalaman kerja karyawan akan mendukung keterampilan dan kecepatan dalam menyelesaikan tugastugas karyawan, sehingga tingkat kesalahan akan semakin berkurang. Masa kerja karyawan biasanya mengindikasi pengalaman kerja karyawan. Semakin lama masa kerja, semakin banyak pula pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan, sehingga semakin terampil dan semakin cepat karyawan tersebut menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu diklat dan pengalaman sumber daya manusia merupakan faktor utama yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Berikut disajikan Tabel 1.4 mengenai jumlah dan masa kerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar Tahun 2007. Tabel 1.4 Jumlah dan Masa Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Pasific Express Garment Denpasar Tahun 2007 No Masa Kerja Karyawan Pada Jumlah Karyawan Persentase Posisi Jabatan Terakhir (Orang) (%) 1 0 < 5 Th 4 7,27% 2 5 < 10 Th 21 38,18% 3 10 Th ke atas 30 54,55% Total 55 100% Sumber: PT. Pasific Express Garment Denpasar, 2007 Berdasarkan Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa masa kerja karyawan pada tahun 2007 sebagian besar berkisar 10 tahun keatas yaitu 54,55 persen sebanyak 30 orang, hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar cukup berpengalaman sehingga diharapkan semakin 8

berpengalaman karyawan, kinerja yang diberikan kepada perusahaan juga semakin baik Pengalaman kerja karyawan akan lebih meningkat jika mengikuti program pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang diberikan artinya pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta pengalaman kerja merupakan dua hal yang saling berhubungan. Semakin sering dilaksanakannya program pendidikan dan pelatihan (Diklat) semakin tinggi pula tingkat pengalaman kerja karyawan sehingga akan meningkatkan kinerja dari karyawan. Dengan demikian sangatlah penting untuk diteliti secara mendalam mengenai pengembangan sumber daya manusia dari aspek pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang merupakan program pengetahuan yang dikembangkan serta pengalaman kerja yang merupakan pengetahuan bawaan atau diperoleh dari proses kerja, sehingga hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat kinerja karyawan. Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah Diklat dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar? 2) Apakah Diklat dan pengalaman kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar? 3) Variabel Manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar? 9

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh Diklat dan pengalaman kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar. 2) Untuk mengetahui pengaruh Diklat dan pengalaman kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar. 3) Untuk mengetahui variabel manakah diantara diklat dan pengalaman kerja yang berpengaruh lebih besar terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar. 1.2.2 Kegunaan penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan untuk memperkuat teori yang ada, yang berhubungan dengan diklat, pengalaman kerja dan kinerja karyawan. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan petimbangan bagi pihak departemen bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar dalam merumuskan kebijakan terutama tentang diklat, pengalaman kerja dan kinerja karyawan. 10

1.3 Sistematika Penyajian Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara terperinci dan sistematis ntuk memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan tentang skripsi ini. Sistematika dari masing-masing bab dapat dirinci sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Karena keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. kinerja adalah kesuksesan seseorang didalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja berdasarkan batasan tersebut adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Menguraikan teori-teori atau konsep-konsep yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang diteliti antara lain: pengertian kinerja, pentingnya penilaian kinerja, tujuan penilaian kinerja, manfaat penilaian kinerja, syarat-syarat sistem penilaian kinerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, pengertian diklat, metode diklat, manfaat diklat, pengertian pengalaman kerja, pentingnya pengalaman kerja, penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis. 11

BAB III : METODE PENELITIAN Menguraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, dan teknik analisis data. BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Mencakup ulasan tentang (1) gambaran umum perusahaan, dengan rincian sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi beserta uraian tugas dan tanggung jawabnya, (2) pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh diklat dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Pasific Express Garment Denpasar. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Menarik simpulan dari pembahasan sebelumnya dan mengajukan saran-saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak PT. Pasific Express Garment Denpasar dalam melaksanakan program diklat dan pengalaman kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan bagian produksi di masa yang akan datang. 12