BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial,

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi memiliki berbagai sumber daya yang diperlukan dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial, fisik, manusia, teknologi dan sistem. Sumber daya organisasi terpenting yang harus dimiliki oleh instansi pemerintahan dan sangat diperhatikan oleh manajemen adalah sumber daya manusia dari organisasi tersebut. Menurut Ardana,dkk (2012:5), manajemen sumber daya manusia adalah memanfaatkan sumber daya manusia yang ada secara efektif dan efisien yang dilakukan dengan cara perencanaan, penggerakan, dan pengendalian semua nilai yang menjadi kemampuan manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi dalam menjalankan kegiatannya merupakan sumbangan dari faktor sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Tintri (2005) menyatakan bahwa, manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Selain itu, sumber daya manusia memiliki peranan dominan sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi organisasi. Menurut Zainun (2004:96), dalam sebuah instansi pemerintahan, manajemen sumber daya manusia dapat bertindak 1

2 profesional dalam mengatur fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Hal ini akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas organisasi. Menurut Sedarmayanti (2010:82), pengertian produktivitas memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisiensi. Dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian untuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Produktivitas kerja merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap organisasi. Produktivitas kerja dalam organisasi tergantung pada keefektifan kerja sama antara individu dan kelompok. Menurut Tohardi (2002:452), produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan, keterampilan, disiplin kerja, budaya dan etika kerja, manajemen, tingkat penghasilan, kesempatan berprestasi, beban pekerjaan, lingkungan kerja, dan teknologi. Keunggulan organisasi ditentukan oleh unggul tidaknya budaya organisasi yang dimilikinya oleh organisasi tersebut. Masalah budaya merupakan hal yang esensial bagi suatu organisasi, karena akan selalu berhubungan dengan kehidupan yang ada dalam organisasi. Budaya organisasi menjadi kian penting karena menjadi dasar yang akan meningkatkan produktivitas pegawai dari instansi pemerintah agar mampu melayani masyarakat dan daerah dalam jangka panjang. 2

3 Wirawan (2007:35) menyatakan sejumlah penelitian yang menyimpulkan bahwa budaya organisasi mempunyai peran besar dalam upaya mencapai produktivitas. Pernyataan tersebut diperkuat dengan adanya penelitian dari Wulandari (2006) yang menyatakan nilai-nilai budaya organisasi yang dilakukan oleh pegawai menjadi tuntutan bagi pegawai untuk bekerja dengan baik sehingga akan mampu untuk meminimalisasi pelanggaran kerja yang dilakukan oleh pegawai dan berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Di samping budaya organisasi sebagai salah satu cara atasan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai juga dapat ditentukan oleh disiplin kerja karena disiplin kerja memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi, sebab dengan tingkat disiplin kerja yang tinggi organisasi dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan dengan efektif dan efisien. Menurut Hasibuan (2007:193) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seorang pegawai untuk menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Penelitian yang dilakukan oleh Atmaja (2009) yang memperkuat pernyataan tersebut, bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja secara parsial. Sehingga dapat dikatakan dengan disiplin kerja yang baik maka para pegawai akan dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan pada akhirnya pegawai akan mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 3

4 Beban kerja merupakan faktor yang juga mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Beban kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh setiap organisasi, karena beban kerja salah satu yang dapat mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja pegawai. Irwandy (2007) menyatakan bahwa beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Pentingnya pegawai memperhatikan beban kerja yang diberikan oleh atasan salah satunya untuk mengukur apakah tugas yang diberikan sesuai dengan waktu penyelesaian tugas yang ditetapkan. Dengan mengetahui kesesuaian waktu yang ditetapkan dan beban pekerjaan yang diberikan, maka dapat terlihat peningkatan produktivitas dari pegawai tersebut. Pernyataan tersebut diperkuat dengan penelitian dari Margono (2007), dari akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pegawai mengalami gangguan atau kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan yang memiliki akibat produktivitas kerja menurun. Beban kerja merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga kerja untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja yang tinggi. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali adalah sebuah instansi pemerintah yang mewilayahi seluruh Provinsi Bali yang bertugas membantu masyarakat dalam bidang memberikan informasi pencarian dan pelatihan tenaga kerja, menangani masalah perpindahan penduduk, dan masalah keterampilan kerja masyarakat kota maupun desa. Menurut Ardana,dkk (2012:269), tenaga kerja sangat perlu mendapatkan perhatian yang khusus karena 4

5 pemakaian tenaga kerja manusia secara efektif merupakan kunci dari peningkatan produktivitas. Jadi, produktivitas menunjukkan kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas dan mencapai target yang ditetapkan. Pencapaian produktivitas pada akhirnya akan dilihat dari hasil yang dapat dicapai. Dalam keikutsertaan membantu pembangunan Provinsi Bali, maka Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali memiliki maksud dan tujuan untuk melaksanakan fungsi pemerintahan di dalam pelayanan dan penanganan masalah ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan di Provinsi Bali serta bertujuan untuk terwujudnya ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan berkualitas, produktif, harmonis dan dinamis. Instansi ini juga memperluas kesempatan kerja melalui wirausaha mandiri, mempermudah info-info pencarian kerja dan informasi tentang lapangan pekerjaan melalui Bursa Kerja Online, membantu penyaluran pekerjaan untuk masyarakat yang ingin bekerja diluar negeri, membantu meningkatkan semangat masyarakat dalam berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Provinsi Bali dengan cara membuat workshop atau sosialisasi-sosialisasi dan pelatihan ke daerah-daerah yang berpotensi untuk dikembangkan, seperti pembuatan kerajinan-kerajinan. Sehingga Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali tidak hanya meningkatkan produktivitas kerja pegawainya, tetapi juga meningkatkan produktivitas dari masyarakat Bali dan mampu menghasilkan uang dari skill yang dimiliki. Karena instansi ini memiliki banyak tugas-tugas khusus dalam membantu pembangunan daerah, maka diperlukan penempatan pegawai yang 5

6 sesuai dengan bidang keahlian masing-masing pegawai. Adapun jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Tetap Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali Tahun 2011 No BIDANG JUMLAH PEGAWAI I DISNAKERTRANDUK 1. Sekretariat Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Bidang Pelatihan&Produktivitas Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Bidang Pembinaan Hubungan Industrial&Kesejahteraan Bidang Transmigrasi Bidang Kependudukan 8 8. Bidang Pengembangan&Informasi Ketenagakerjaan 10 II UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) 1. UPT. Balai Latihan Kerja Industri dan Pariwisata UPT. Balai Pengembangan Produktivitas Daerah UPT. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja 20 Jumlah 210 Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali, 2011 Bagi instansi pemerintahan yang memberikan pelayanan kepada pemerintah daerah atau masyarakat, produktivitas pegawai dapat dilihat dari bagaimana hasil dari organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pemerintah daerah. Jika dari pegawai-pegawainya sudah produktif dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, maka pegawai-pegawai tersebut lebih mudah membantu pemerintah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat Provinsi Bali. Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali dalam program peningkatan kompetensi tenaga kerja ke berbagai daerah. 6

7 Tabel 1.2 Jenis kegiatan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali tahun 2011 No Bulan Lokasi Kegiatan Target Peserta (orang) 1 Januari Denpasar 1.Kelurahan Serangan 2.Kelurahan Penatih 2 Februari Karangasem 1. Desa Jungutan 2. Desa Nongan 3. Desa Ulakan 3 Maret 3 Lembaga Perusahaan 4 April 1. Karangasem 2. Jembrana 3. Buleleng 5 Mei UD. Jamur Tiram 6 Juni Kopi Bubuk Bali Banyuatis Pelatihan Kewirausahaan Produktif bagi wirausaha baru Pelatihan Kewirausahaan Produktif bagi wirausaha baru Peserta (orang) Pembinaan Pengukuran Produktivitas dan daya saing Juli Agustus September Oktober LPD Tanggahan Susut KUD Pedungan PLPDK Mengwi UD. Sinar Abadi Pelatihan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja November Tenun Ikat Bali Dewi Karya 12 Desember LPD Carangsari Sumber: UPT. Balai Pengembangan Produktivitas Daerah DISNAKERTRANSDUK, 2011 Dari Tabel 1.2 menunjukkan adanya penurunan dan kenaikan produktivitas kerja pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali dalam melakukan kegiatan dengan jumlah peserta yang didapatkan dan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja pegawai tidak stabil. Menurut Zainun (2004:101), berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pemerintah mempunyai kewajiban untuk menanggulangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan pengusaha. Instansi 7

8 pemerintahan harus melihat ruang lingkup dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat. Untuk pencapaian tujuan, diperlukan pegawai yang memiliki produktivitas yang tinggi untuk mendukung visi dan misi dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Produktivitas Provinsi Bali. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di instansi pemerintahan ini, tentu harus memperhatikan budaya organisasi yang sesuai dengan budaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah Provinsi Bali. Budaya dapat berubah jika terjadi pergantian manajemen atau jika budaya tersebut sudah tidak sesuai dengan keadaan. Budaya yang ada pada pemerintahan Provinsi Bali seperti mengenakan baju seragam yang telah dijadwalkan dan berbeda-beda setiap harinya, mengikuti norma-norma yang ada, dan wajib mengikuti program yang dicanangkan pemerintah (olahraga bersama setiap hari jumat, upacara yang dilakukan setiap hari senin, dan pelaksanaan rapat-rapat pegawai yang dilaksanakan pada waktu tertentu). Tidak hanya dari budaya organisasi yang harus diperhatikan dan diikuti oleh seluruh pegawai, tetapi juga tingkat kedisiplinan pegawai yang perlu diperhatikan. Melihat seringnya terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil, seperti banyaknya pegawai yang tidak kembali tepat waktu setelah jam istirahat makan siang, masih ada pegawai yang mengerjakan hal di luar tugasnya pada jam kerja, pegawai sering ngobrol pada jam kerja, pegawai pulang kerja lebih awal, dan masih adanya pegawai yang mengeluh akan pekerjaannya. Seluruh pegawai diharapkan disiplin mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu yang menunjukkan kedisiplinan pegawai adalah 8

9 dengan melihat tingkat absensi dari pegawai tersebut. Adapun tingkat absensi pegawai pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.3 Absensi Pegawai Tetap Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali Tahun 2011 Bulan Jumlah Karyawan (orang) Jumlah Hari Kerja (hari) Jumlah Hari Kerja Seluruhnya (hari) Jumlah Absensi (hari) Jumlah Hari Masuk (hari) Persentase Absensi Karyawan (%) = 2x3 5 6 = = 5/4 x 100 Januari ,04 Februari ,76 Maret ,77 April ,79 Mei ,10 Juni ,36 Juli ,21 Agustus ,38 September ,96 Oktober ,19 November ,28 Desember ,90 Jumlah ,74 Rata-rata 4,31 Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali, 2011 Tabel 1.3 menunjukan kedisiplinan pegawai terhadap absensi masih bagus dalam pelaksanaannya. Menurut Ardana,dkk (2012:51), tingkat absensi merupakan perbandingan antara hari kerja yang hilang dengan keseluruhan hari kerja yang tersedia untuk bekerja. Tetapi disiplin tidak hanya dilihat dari absensi belaka namun disiplin juga dilihat dari tindakan indisiplin yang dilakukan 9

10 pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.4 Persentase Tindakan Indisiplin Pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali Tahun 2011 No Keterangan Jumlah Persentase (orang) (%) 1. Pegawai yang terlambat datang ,57 2. Pegawai yang pulang kerja lebih awal ,90 3. Pegawai istirahat sebelum waktunya ,00 4. Pegawai yang sering mengobrol pada saat bekerja 92 43,80 Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali, 2011 Tabel 1.4 menunjukan tindakan indisiplin yang dilakukan oleh pegawai. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masih terdapat tindakan yang kurang disiplin yang dilakukan oleh pegawai yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja pegawai. Dari segi beban kerja tiap pegawai perlu diperhatikan, agar beban kerja yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Berikut adalah jenis tugas dan beban kerja yang diberikan kepada pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali. 10

11 Tabel 1.5 Jenis Tugas dan Beban Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali Tahun 2011 No Tugas Pegawai Beban Kerja 1. Mengadakan pelatihan wirausaha Banyaknya daerah tempat ke seluruh kabupaten/kota di diadakannya pelatihan tidak sesuai Provinsi Bali. dengan jumlah waktu yang diberikan dalam waktu satu tahun. 2. Mengadakan Job Fair (Bursa Banyaknya perusahaan dan peserta Lowongan Kerja). yang hadir pada saat Job Fair mengharuskan pegawai bekerja maksimal tetapi waktu yang diberikan untuk beristirahat tidak sesuai dengan banyaknya pekerjaan yang dilakukan pegawai. 3. Melakukan penyajian data Data transmigran dan data penduduk transmigran dan kependudukan Provinsi Bali yang terlalu banyak berskala provinsi. sering menyebabkan penyajian data terlambat dan tidak sesuai dengan waktu yang telah diberikan. Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali, 2011 Penyebab dari kurangnya produktivitas kerja pegawai setelah melakukan observasi diketahui adalah karena karakteristik tugas dan tidak sesuainya beban kerja yang diberikan sehingga menimbulkan kejenuhan bagi pegawai sehingga dapat mengakibatkan pegawai melanggar aturan dan bertindak tidak disiplin dan pada akhirnya produktivitas kerja pegawai menurun. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah budaya organisasi, disiplin kerja dan beban kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali? 11

12 2) Apakah budaya organisasi, disiplin kerja dan beban kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali? 3) Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali? 1.2 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan secara simultan variabel budaya organisasi, disiplin kerja dan beban kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali. 2) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan secara parsial variabel budaya organisasi, disiplin kerja dan beban kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali. 3) Untuk mengetahui variabel bebas yang dominan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali. 12

13 1.2.2 Kegunaan penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegunaan teoritis (1) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bukti empirik bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya dalam aspek produktivitas kerja pegawai. (2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi peneliti berikutnya dimasa yang akan datang terutama yang tertarik untuk meneliti variabel budaya organisasi, disiplin kerja dan beban kerja terhadap produktivitas kerja pegawai. 2) Kegunaan praktis (1) Dapat menjadi referensi bagi instansi pemerintahan dalam mengedintifikasikan variabel yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai khususnya budaya organisasi, disiplin kerja dan beban kerja. (2) Dapat menjadi referensi bagi instansi pemerintahan untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan instansi pemerintahan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai. 13

14 1.3 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari masing-masing bab dalam skripsi ini, maka dapat dilihat sistematika penyajian berikut ini. Bab I Pendahuluan Bab ini merupakan pengantar untuk dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam skripsi ini, diawali dengan uraian latar belakang masalah penelitian, kemudian perumusan pokok permasalahannya, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penelitian. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini yaitu mengenai pengertian produktivitas kerja, budaya organisasi, disiplin kerja, beban, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta diuraikan mengenai penelitian sebelumnya. Selain itu bab ini juga menguraikan hipotesis penelitian ini. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan untuk memecahkan masalah meliputi : lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data dan sumber data, metode penentuan responden, metode pengumpulan data dan teknik analisis. 14

15 Bab IV Pembahasan Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum perusahaan yang menjadi objek penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pengujian masing masing hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Bab V Simpulan dan Saran Dalam bab ini akan diuraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu, baik untuk pihak manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya. 15