ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

dokumen-dokumen yang mirip
Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri skala kecil hingga skala besar di berbagai negara di

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya sistem kontrol proporsional, sistem kontrol integral

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

Proceeding Tugas Akhir-Januari

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-58

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

Oleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-47

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tan δ 2 = a/r + s (2.2)

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

KONSEP DESAIN SISTEM KONTROL PADA PERANCANGAN SEGWAY

IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

BAB 1 PENDAHULUAN. poros yang cukup besar sehingga sangat banyak digunakan. Dalam mengatasi sesuatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik ke energi

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

ANTISWING WIRELESS OVERHEAD CRANE MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY LOGIC DAN PD SYSTEM

3. Perancangan Alat Perancangan alat yaitu mendesain konsep yang sudah dibuat, meliputi perancangan mekanis robot, elektronis robot dan pemrograman

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...

REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA LISTRIK DENGAN PENGONTROL PID

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. Robot dapat didefenisikan sebagai mesin yang terlihat seperti manusia dan

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Perancangan Sistem Kendali Sliding-PID untuk Pendulum Ganda pada Kereta Bergerak

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MOBILE-ROBOT MENGGUNAKAN STIR DIFERENSIAL DAN KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID)

Sistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air)

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

BAB III METODA PENELITIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR ROBOTIKA KODE / SKS : / 3 SKS

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR

BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL

BAB IV SIMULASI STABILISASI INVERTED PENDULUM DENGAN MENGGUNAKAN PENGONTROL FUZZY

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

TUGAS AKHIR - TE

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

BAB I PENDAHULUAN. suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti manipulator robot yang

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

θ P ω P δ RLM RL = f drl - H L + H TL RLM RL = V TL M RLg - V L LJ L = C L HTLR RLM F = f df + H R + H L RLM F = V R V L - M Fg + F Cθ

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

Perancangan Kontroler State Dependent Riccati Equation Untuk Stabilisasi Pendulum Terbalik Dua Tingkat

JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

Realisasi Kontrol Hirarki Untuk Pengaturan Kecepatan Kursi Roda Elektrik Berdasarkan Subject Intension Menggunakan Bioelectrical Impedance

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

PENGENDALI RUDDER ROKET MENGGUNAKAN KONTROL PID (PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE)

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 untuk Sistem Pendulum-Kereta

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Transkripsi:

PROJECT OF AN INTELLIGENT DIFFERENTIALY DRIVEN TWO WHEELS PERSONAL VEHICLE (ID2TWV) SUBTITLE MODELING AND EXPERIMENT OF ID2TWV BASED ON AN INVERTED PENDULUM MODEL USING MATLAB SIMULINK Febry C.N*, EndraPitowarno** *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pada Tugas Akhir ini akan dianalisa dan diimplementasikan sebuah kendaraan personal dengan dua roda, Intelligent Differentially Driven Two Wheels Personal Vehicle (ID2TWV) yang dikendalikan oleh dua buah motor DC. Perancangan kendaraan ini menggunakan metode inverted pendulum (IP). Input pergerakan ID2TWV akan dikendalikan oleh sebuah Mikrokontroler dan di simulasikan dalam Simulink MATLAB. Masukan yang diberikan adalah berupa posisi tujuan dan konstanta PID. Dalam menuju proses implementasi ini maka kendaraan personal dengan dua roda ini dirancang untuk dapat menyeimbangkan dirinya sendiri dan dapat diterapkan pada kendaraan yang sesungguhnya. ID2TWV dilengkapi dengan sensor kemiringan untuk dapat membuat kendaraan mengetahui posisi kemiringan dirinya sehingga dapat diketahui gaya lawan dari pergerakan aktuator untuk menyeimbangkan ID2TWV dengan tepat. Sensor kemiringan tersebut akan dijadikan sebagai input ke system untuk nilai parameter kontrol PID. Dengan data yang dikumpulkan dari sensor kemiringan sebagai input didapat hasil perubahan dalam derajat. Dari hasil tersebut dimasukkan sebagai nilai parameter kontrol PID yang dapat digunakan untuk merancang sistem ID2TWV yang lebih komplek dengan input tujuan. Kata kunci: Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab I. Pendahuluan Banyak penemuan baru di sektor kendaraan teknologi akhir-akhir ini, misalnya adalah kendaraan dengan bahan bakar alternatif, kendaraan ramah lingkungan, hingga kendaraan untuk melakukan aktivitas sehari-hari praktis. Baru-baru ini telah dibuat sebuah kendaraan satu orang dengan hanya memiliki dua roda yang terletak di sisi kanan dan sisi kiri badan kendaraan, yang dikenal sebagai Segway.

Dalam penggunaannya, kendaraan ini mampu membantu manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Keunggulan kendaraan ini dari kendaraan yang lain adalah dimensinya yang tidak terlalu besar, mudah dibawa kemana-mana dan ramah lingkungan. Untuk saat ini kendaraan seperti itulah yang dibutuhkan, karena banyak sekali keunggulannya. Namun harga kendaraan ini dipasaran saat ini masih sangat tinggi. Pada tugas akhir ini dibuat sebuah prototipe dari Segway yaitu Intelligent Differentially Driven Two Wheels Personal Vehicle (ID2TWV). Kendaraan ini diharapkan mampu memenuhi semua kebutuhan manusia. Berdasarkan kendaraan aslinya, Segway, ID2TWV juga diharapkan dapat menembus pasaran dengan harga yang relative rendah dan terjangkau untuk semua golongan. Masalah yang sangat kompleks dari ID2TWV adalah masalah keseimbangan kendaraan tersebut, karena hanya menggunakan dua buah roda pada sisi kanan dan kirinya. Pengontrolan ID2TWV didasarkan pada metode Inverted Pendulum (IP) terbalik yang dapat dituangkan dalam metode proporsional integral derivatif (PID). Dengan menggunakan metode-metode tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalah keseimbangan kendaraan tersebut. II. Teori Penunjang Inverted Pendulum Inverted pendulum (IP) merupakan dasar dari pengendalian keseimbangan. IP selalu berguna untuk menunjukkan konsep dalam kendali linier seperti stabilisasi sistem tidak stabil (Lam, 2004). Gambar di atas menunjukkan ilustrasi dari sistem pendulum terbalik. Pada sudut pendulum dari vertikal, percepatan gravitasi menghasilkan sudut sebesar = ( ) sin dan percepatan kereta dari x menghasilkan percepatan sudut = ( ) cos Menuliskan percepatannya sebagai gerak persamaan, melinearkannya, lalu mengambil transformasi Laplace-nya, kita menghasilkan fungsi transfer G (s) sebagai berikut: = + = sin ( ) cos =.. ( ) = ( ) = = ( ) ( )( ) Dimana waktu konstan didefinisikan sebagai =. Fungsi transfer memiliki tiang di sebelah kanan half-plane, konsisten seperti yang diharapkan pada sistem yang tidak stabil. Kita mulai desain umpan balik dengan mengendarai kereta dengan motor dengan transfer fungsi M (s) dan mengemudikan motor dengan tegangan proporsional menuju ke sudut θ. Termasuk fungsi transfer motor (NN, online 20 Jun 2009, 11:01).

Sistem Kontrol ( ) = ( ) ( ) = ( ) Sistem kontrol robotik pada dasarnya terbagi dua kelompok, yaitu open loop control system (loop tebuka) dan close loop control system (loop tertutup) (Pitowarno, 2006). Tipe kontroler yang paling popular adalah kontroler PID. PID adalah gabungan dari elemenelemen kontroler P, I dan D yang masingmasing secara keseluruhan bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem, menghilangkan offset, dan menghasilkan perubahan awal yang besar (Hanafi, 2008). Ketiganya dapat dipakai bersamaan maupun sendiri-sendiri tergantung dari respon yang kita inginkan terhadap suatu plant. Hasil Simulasi Disini dilakukan berbagai percobaan yaitu dengan mengubah-ubah parameter yang telah disediakan, diharapkan akan mendapatkan hasil yang lebih bagus. Pada input, diberikan Parameter sebagai berikut: Pada sistem, diberikan Parameter sebagai berikut: III Pemodelan Simulink ID2TWV Pemodelan inverted pendulum (IP) untuk memberikan gambaran pengujian skema kontrol PID pada ID2TWV secara simulasi. Gambar 4.1 di bawah merupakan gambar blok sistem pemodelan untuk model ID2TWV beserta kontroler yang digunakan yaitu kontrol PID. Menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Software MATLAB. Tanpa Menggunakan Kontrol Untuk langkah awal, dilakukan percobaan dengan tidak menggunakan kontrol. Blok input ( ) langsung dihubungkan keluar menuju blok Output ( ).

Pada percobaan kedua ditambahkan nilai sebesar 100. Sangat jelas sekali bahwa tanpa pengontrolan sistem menjadi kacau. Pendulum sama sekali tidak mampu berdiri dengan sempurna. Penambahan kontroler P Hasil yang didapatkan adalah sistem masih jauh dari harapan stabil. Tampak pada grafik yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, sistem membutuhkan nilai control yang lebih baik. Pada percobaan pertama diberikan sebuah nilai pada = 10, dan untuk nilai dan tidak ditambahkan nilai. Pada percobaan ketiga diberikan nilai P sebesar 3000. Hasil yang didapatkan adalah sistem belum terlihat stabil. Tampak pada grafik yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, sistem membutuhkan nilai control yang lebih cocok. Pada percobaan ini didapat hasil yang mendekati harapan. Sistem linier, namun masih banyak bouncing yang ditimbulkan. Hal ini masih membutuhkan penyempurnaan dan pada percobaan berikutnya akan ditambahkan parameter yang lain yaitu, parameter dan.

dari tidak stabil menuju stabil yang ditunjukkan oleh grafik pada gambar 4.16. Penambahan kontroler & Pada percobaan di atas telah ditemukan nilai = 3000 yang memerlukan pendekatan nilai. Pada percobaa ini akan ditambahkan nilai untuk parameter = 10. Belum tampak perubahan yang signifikan, namun untuk simulasi pada kondisi ini sudut yang dibentuk semakin kecil. Pada percobaan selanjutnya akan ditambahkan parameter. Penambahan Gangguan Pada Sistem Pengujian simulasi menggunakan input potensiometer sebagai sebuah gangguan (ke kanan / ke kiri) dengan variable yang dapat diubah-ubah unutk melihat respon yang terjadi pada posisi, sudut, dan kecepatan untuk dua roda pada sistem. Hal ini diharapkan dapat memperkirakan pergerakan kendaraan pada saat berbelok. Penambahan Gangguan +5 Penambahan kontroler, & Pada percobaaan ini dimasukkan pendekatan nilai dari = 10 hingga = 100, didapatkan perubahan yang signifikan, Pada gambar 4.16 dapat dilihat bahwa pada penambahan gangguan adalah bernilai +5, maka sudut, posisi, dan kecepatan berubah menuju arah positif. Hal tersebut mempengaruhi mempengaruhi posisi,sudut dan kecepatan. Arah putar roda berputar ke arah CW,dan posisi dari cart bergerak ke arah positif.

Penambahan Gangguan +20 Penambahan Gangguan +10 Pada gambar 4.18, dapat dilihat bahwa pada penambahan gangguan adalah bernilai +10. Hal tersebut mempengaruhi mempengaruhi posisi,sudut dan kecepatan. Arah putar dari roda ke arah CW,dan posisi dari cart bergerak ke arah positif. Kecepatan dari motor lebih cepat dibandingkan dengan gangguan yang bernilai 5. Pada gambar 4.20 dapat dilihat bahwa gangguan yang diberikan adalah +20 maka sudut, posisi, dan kecepatan berubah banyak dibandingkan dengan diberikan gangguan +10 menuju arah positif. Hal tersebut mempengaruhi mempengaruhi posisi,sudut dan kecepatan. Arah putar roda berputar CW,dan posisi dari cart bergerak ke arah positif. Kecepatan dari motor lebih cepat dibandingkan dengan masukan potensio bernilai 10. Penambahan Gangguan -5 Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa gangguan yang diberikan adalah -5

maka sudut, posisi, dan kecepatan berubah menuju arah minus. Hal tersebut mempengaruhi mempengaruhi posisi,sudut dan kecepatan. Arah putar roda berputar CCW,dan posisi dari cart bergerak ke arah minus. Penambahan Gangguan +20 Penambahan Gangguan -10 Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa gangguan yang diberikan adalah -10 maka sudut, posisi, dan kecepatan berubah banyak dibandingkan dengan gangguan -5 menuju arah minus. Hal tersebut mempengaruhi mempengaruhi posisi,sudut dan kecepatan. Arah putar roda berputar CCW,dan posisi dari cart bergerak ke arah minus. Kecepatan dari motor lebih cepat dibandingkan dengan gangguan yang bernilai -5. Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa gangguan yang diberikan adalah -20 maka sudut, posisi, dan kecepatan berubah banyak dibandingkan dengan gangguan -5 menuju arah minus. Hal tersebut mempengaruhi mempengaruhi posisi,sudut dan kecepatan. Arah putar roda berputar CCW, dan posisi dari cart bergerak ke arah minus. Kecepatan dari putaran roda lebih cepat dibandingkan dengan gangguan bernilai -10. Perbedaan dari hasil antara masukan sudut, kecepatan, posisi ditentukan oleh gangguan yang diberikan pada sistem. Kesimpulan Dari simulasi di atas, menunjukkan bahwa untuk mendapatkan kendaraan yang seimbang, dibutuhkan sebuah sistem yang stabil pula. Hasil simulasi diatas merupakan perpaduan antara perhitungan dan try & error. Namun pada kenyataannya masih banyak aspek yang harus diperhatikan sebelum menginjak ke tahap selanjutnya,

yaitu pembuatan ID2TWV yang sebenarnya. Simulasi ini dilakukan untuk perkiraan agar sistem yang sesungguhnya dapat lebih stabil seperti yang diharapkan Copeland, B. A (2008). The Design of PID Controllers using Ziegler Nichols Tuning. 2008. NN DAFTAR PUSTAKA Pitowarno, E. (2006). ROBOTIKA: Desain, Kontrol dan Kecerdasan Buatan. Buku Teks. Yogyakarta: Penerbit Andi. Lam, J. (2002). Control of an Inverted Pendulum, http://anadrasis.web.auth.gr/pendulum/ Control%20of%20inverted%20pendul um.pdf. Jun 20, 2009. 08:31 Levi, M. (1988). Stability of the Inverted Pendulum - A Topological Explanation, 1988 Society for Industrial and Applied Mathematics. Nawawi, S. W, et al. (2006). Controller Design for Two-wheels Inverted Pendulum Vehicle Using PISMC. Faculty of Electrical Engineering. University Technology Malaysia. Tsai, F. K and Lin, J. S. (2003). Backstepping Control Design of 360- degree Inverted Pendulum Systems. 2003 Automatic Control Conference. NN. The Inverted Pendulum System (online). web.mit.edu/klund/www/papers/unp_p endulum.pdf. Jun 20, 2009. 11:01 Junto, A (2010). LQR (Linear Quadratic Regulator) (online). http://akirajunto.wordpress.com/2010/ 07/28/lqr-linear-quadratic-regulator/. Feb 15, 2011. 06:53