Profil Puspiptek. Gambar 1.1 Foto Puspiptek Dari Udara

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN TEKNIS PEMETAAN PERKEMBANGAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN Nomor : 19/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

Revitalisasi Poltek, STP, PUI dan World Class Unversity

Incubation / Hatching Strategy

KERANGKA ACUAN KERJA

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Meningkatkan Profesionalitas dan Kemandirian Peneliti Dalam Berinovasi Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Bambang Subiyanto Ketua Umum HImpenindo

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

3. METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian


KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN 2016 (TERMS OF REFERENCE/TOR) LAYANAN PERKANTORAN

PENDANAAN PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

RENCANA STRATEGIS

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMTEK SDM IPTEK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 2017

9 AGENDA NAWACITA. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Laporan Kegiatan DRN Rencana Kegiatan 2017: 3. Naskah Akademik DRIN. 1) Laporan Tahunan 2016 (Administratif) 2) Laporan Substantif 2016

INSENTIF RISET SINAS

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 27 /M/Kp/III/2013 TENTANG

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berinovasi dan kreasi iptek anak bangsa. warna kulit berkerjasama dengan PT. Pertosida Gresik dan Ground Breaking

KERANGKA ACUAN KERJA RAPAT KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PANDUAN 20 KARYA UNGGULAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI ANAK BANGSA. Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-20 Tahun 2015

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

DEWAN RISET NASIONAL

Pakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FMPakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FM

2 Mengingat Menetapka : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No

Konsep Design Mikro (Bangsal)

Daftar Isi. BAB I Pendahuluan Kondisi Umum Kelembagaan Kawasan Perencanaan... 9

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

2.8. Studi Preseden Tabel 2.1 Studi Preseden

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Konsultan

BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK. Nama Lembaga: Judul Pusat Unggulan Iptek yang KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PENGAWASAN & SINERGI PENGAWASAN TENAGA NUKLIR

Term of Reference. Asisten Pengkaji Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu Program Riset IPTEK. I. Gambaran umum

Desain Manajemen Perubahan Dalam Pengembangan Indonesia Science Technopark (I-STP) Menunjang Pembangunan Ekonomi Indonesia

I. T U J U A N Memperkuat basis produksi usaha IKM Memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas dilihat dari aspek

Dr. Jumain Appe Direktur Jenderal Penguatan Inovasi

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 11 /Per/M.KUKM/ XII /2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH 76 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAANKAWASANSAINS DAN TEKNOLOGI DI JAWA TENGAH

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK NO. JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Komponen siklus inovasi (Khalil, 2000)

Pelaksanaan Green Jobs di Indonesia

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP PENGELOLAAN, FUNGSI, DAN AKTIVITAS SCIENCE AND TECHNOLOGY PARK

Rencana Umum Pengadaan

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANGBERLAKU PADA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

AKSELERASI HILIRISASI HASIL PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN KAJIAN SEPTEMBER TAHUN 2016

INKUBASI BISNIS TEKNOLOGI

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Jasa Pertemuan, Insentif, Konferensi dan Pameran (Meeting, Incentive,

PROFIL BALAI SEKILAS BALAI. Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah II Surabaya Jl. Bukit Darmo Raya Surabaya Telp. (031) , Fax.

Buku Panduan. AMTeQ Young Innovator Competition (AYIC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendahuluan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Nomor Tahun 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur

KATA PENGANTAR. 2. Mewujudkan kolaborasi riset lembaga litbang dengan industri;

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

Tembusan: 3. Kepala BOSDM LIPI; 4. Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi BATAN 5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG 6.

KEBIJAKAN STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (JAKSTRADA-IPTEK) TAHUN

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

ROADMAP KEMENRISTEKDIKTI

SOSIALISASI PROGRAM CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI (CPPBT) DARI PERGURUAN TINGGI Jakarta, 7 Desember 2017

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2OL7 TENTANG KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016)

PENETAPAN KINERJA (PK) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Lampiran 1. Rekapitulasi karakteristik Balai Inkubator Teknologi

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PROFIL BALAI PELATIHAN KONSTRUKSI WILAYAH V KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA RAPAT KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2018

Diseminasi Produk Teknologi Ke Masyarakat. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

PENGUATAN PERAN B2TKE TERHADAP BPPT

Transkripsi:

Profil Puspiptek Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) merupakan unit kerja dibawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi didirikan berdasarkan Keputusan Presiden nomor 43/1976 tanggal 1 Oktober 1976. Kawasan Puspiptek terletak di Tangerang Puspiptek berdiri diatas lahan seluas 460 Hektar. Hingga saat ini, terdapat 50 Pusat/Balai/Balai Besar serta 5000 Sumber Daya Manusia. Puspiptek hadir untuk mendukung industri strategis di dalam negeri. Telah banyak BUMN yang bekerja sama dengan Puspiptek, diantaranya PT. Kimia Farma, PT. INTI, PT. LEN Industri dll. Gambar 1.1 Foto Puspiptek Dari Udara Sejalan dengan berbagai perubahan yang terjadi, baik di tataran kebijakan nasional yang menuntut kontribusi iptek untuk pembangunan ekonomi yang lebih besar, sinergi antar kelembagaan iptek (pemerintah, lembaga litbang, perguruan tinggi dan dunia usaha), perkembangan fisik kawasan, serta perubahan strategis baik di dalam maupun di luar kawasan, menuntut reposisi PUSPIPTEK secara fundamental, khususnya menyangkut kelembagaan yang bisa mengakomodasi peran dan fungsi PUSPIPTEK ke depan. Pada Tahun 2013, program Revitalisasi Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) dan Pengembangan Puspiptek sebagai National Scinece and Technology Park (NSTP) yang telah diwacanakan sejak tahun 2010, resmi dimulai. Pada dasarnya, revitalisasi Puspiptek merupakan upaya mentransformasikan Puspiptek dari pusat penelitian (research center) menjadi institusi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja berbasis iptek, baik untuk mendorong inovasi di tingkat lokal/daerah maupun di tingkat nasional. Revitalisasi dan transformasi Puspiptek sebagai STP, juga telah menjadi program prioritas nasional, dengan dicanangkannya Puspiptek sebagai salah satu dari National-Science & Technology Park (N-STP) di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.

Zona Bisnis Teknologi Sebagai tindaklanjut dari pengembangan Puspiptek sebagai N-STP tersebut, sejak Bulan Maret 2016, telah diresmikan Zona Bisnis Teknologi, sebuah Zona di Kawasan Puspiptek yang diperuntukkan bagi proses hilirisasi teknologi, penciptaan produk inovasi, penumbuhkembangan wirausaha pemula berbasis teknologi serta fasilitasi untuk industri yang memanfaatkan kapasitas PUSPIPTEK. Dalam perpeskif STP, maka Zona Bisnis Teknologi ini yang akan diarahkan sebagai embrio N-STP Puspiptek. Gambar 1.2 Zona Bisnis Teknologi Puspiptek Telah dibangun dan dioperasikan dua fasilitas utama di Zona Bisnis Teknologi, yaitu Technology Business Incubation Center (TBIC) dan Indonesia Life Sciences Center (ILSC). TBIC adalah fasilitas untuk menumbuhkembangkan wirausaha baru (perusahaan pemula) berbasis teknologi, melalui proses inkubasi. Output yang diharapkan adalah lahirnya usahausaha baru (start up) berbasis teknologi baik hasil riset lembaga litbang di kawasan Puspiptek, maupun dari Perguruan Tinggi di sekitar kawasan (Tangerang Selatan, Tangerang, dan Bogor). Konsep inkubasi yang dijalankan di TBIC Puspiptek adalah ko-inkubasi bersama dengan inkubator mitra, dan dilaksanakan secara in-wall di fasilitas TBIC. Sedangkan ILSC, adalah laboratorium bersama untuk pengembangan dan inovasi produk life sciences (vaksin dan biosimiliar) yang memenuhi kualifikasi Good Laboratory Practices (GLP) dan Good Manufacturing Practices (GMP) yang akan mendukung kemandirian industri nasional, khususnya dalam bidang kesehatan dan obat. Di ILSC akan dilakukan pengembangan produk dari tahapan proof of concept ke tahapan experimental scale, pilot scale, sampai fill and finish product; hingga selanjutnya memasuki tahapan produksi massal di industri.

Gambar 1.2 Gambar Gedung TBIC dan ILSC Pada tahun 2016, terdapat 20 tenant yang mendapatkan layanan bisnis teknologi di TBIC sedangkan pada tahun 2017, terdapat 21 tenant. Tenant yang terdapat di TBI terdiri dari bidang teknologi yang beragam, yakni pengolahan produk pertanian, Energi baru terbarukan, Kesehatan / Obat, Lingkungan, Material Maju, Pangan, Pertanian, serta TIK & e-commerce. Selama masa ko-inkubasi binis teknologi di TBIC, dilakukan serangkaian kegiatan seperti: mentoring dan coaching, uji produksi, uji konsumen, uji jual, sertifikasi/legalisasi produk, promosi, serta layanan lain. Mentoring day-to-day kepada tenan, dilakukan oleh inkubator mitra/pembina. Sedangkan pihak TBIC Puspiptek berperan dalam: - Penyediaan fasilitas untuk tenan, berupa: ruangan kantor, listrik, air bersih, internet, coworking space, ruang display, workshop bersama, dan ruang rapat serta fasilitas umum pendukung. - Fasilitasi kegiatan penunjang yang dilakukan secara bersama-sama, antara lain berupa: sesi motivasi bisnis, pelatihan dasar untuk capacity building tenan, penguatan tim, promosi/pameran bersama, dan sosialisasi/business gathering. Gambar 1.4 Salah Satu Tenant dan Suasana Kegiatan Inkubasi Teknologi di TBIC

Layanan dan Fasilitas Puspiptek Puspiptek memiliki fasilitas yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk berbagai keperluan dan kegiatan. Fasilitas tersebut diantaranya adalah Graha Widya Bhakti, Wisma Tamu Puspiptek dan Balai Pengobatan. Fasilitas Puspiptek tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan perkantoran yang berada di Kawasan Puspiptek baik itu seminar, workshop, sosialisasi ataupun pameran. Selain itu Puspiptek menyediakan layanan bagi masyarakat untuk mengenali Puspiptek lebih jauh melalui kegiatan Wisata Iptek. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi fasilitas Pusat/Balai/Balai Besar yang terdapat di Kawasan Puspiptek Gambar 1.5 Gedung Graha Widya Bhakti Gambar 1.6 Ruang Sidang Utama Graha Widya Bhakti Graha Widya Bhakti merupakan auditorium berkelas dunia dengan ruang sidang utama yang berkapasitas 600 kursi. Selain itu, graha widya bhakti terdapat 5 ruang rapat dimana ruang-ruang tersebut dilengkapi dengan system audio dan air conditioner dengan system sentral (AC sentral), kursi dan satu ruang dilengkapi overhead projector. Tersedia pula fasilitas hot spot, lift, sarana parkir dan pengamanannya, toilet, ruang tunggu dan ruang makan yang dapat dipergunakan secara bersama.

Gambar 1.7 Kamar Tidur Wisma Tamu Pupsiptek Wisma Tamu Puspiptek merupakan suatu penginapan setara dengan hotel bintang 3 yang memiliki kapasitas kamar sebanyak 110 kamar dilengkapi dengan fasilitas kelengkapan kamar sesuai dengan standar pelayanan Hotel pada umumnya. Wisma Tamu Puspiptek dilengkapi dengan sarana pakir yang luas dan aman, lobby untuk menunggu maupun santai serta fasilitas hot spot yang dapat digunakan secara gratis. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan Wisma Tamu Puspiptek telah dilengkapi ruang rapat dengan kapasitas 40 orang, Dengan adanya beberapa penambahan fasilitas tersebut diharapkan Wisma Tamu Puspiptek mampu memberikan pelayanan secara baik. Gambar 1.8 Gedung Balai Pengobatan Puspitpek Bentuk layanan yang diselenggarakan oleh Balai Pengobatan Puspiptek sesuai dengan tugas pokok dan kewenangan yang diberikan hanya terbatas memberikan layanan kesehatan rawat jalan kepada keluarga dan pegawai di lingkungan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta pegawai lain yang terdapat di Kawasan Puspiptek.

Gambar 1.9 Kegiatan Wisata Iptek Wisata Iptek merupakan suatu rangkaian kegiatan dimana peserta yang mengikuti akan mendapatkan wawasan mengenai kegiatan Laboratorium yang berada di Kawasan Puspiptek dan pengetahuan mengenai kawasan Puspiptek. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan daya tarik masyarakat, khususnya siswa sekolah dasar dan menengah, untuk memperdalam dunia iptek. Dengan proses belajar di luar ruangan, suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan, sehingga para peserta akan melihat sisi lain dari peneliti bahwa pekerjaan mereka bukanlah sesuatu yang membosankan dan tumbuhlah cita-cita untuk menjadi seorang peneliti. Potensi Pusat/Balai/Balai Besar di Kawasan Puspiptek Di dalam Kawasan Puspiptek terdapat 50 Pusat/Balai/Balai Besar yang terdiri dari 3 LPNK (BATAN, BPPT dan LIPI) dan 2 Kementerian (Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Terdapat 7 bidang fokus penelitian di Kawasan Puspiptek : 1. Teknologi Pertanian dan Pangan; 2. Teknologi Energi Baru dan Terbarukan; 3. Teknologi Kesehatan dan Obat ; 4. Teknologi dan Manajemen Transportasi ; 5. Teknologi Informasi dan Komunikasi ; 6. Teknologi Pertahanan dan Keamanan ; Teknologi Material Maju. Gambar 1.10 Reaktor Nuklir GA Siwabessy

Puspiptek diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan produk-produk nasional. Cita-cita ini didukung dengan lengkapnya peralatan yang modern serta SDM yang berkualitas dalam bidangnya. Lebih dari 200 paten terlahir dari peneliti di Puspiptek. Selain melakukan penelitian, Pusat/Balai/Balai Besar di Puspiptek melakukan pengujian terhadap produk-produk Industri yang akan dipasarkan di Indonesia. Selain pihak Industri, Mahasiswa dapat menggunakan fasilitas yang berada di kawasan Puspiptek untuk keperluan penelitian, magang ataupun tugas akhir. Hadirnya kalangan mahaiswa dalam ekosistem penelitian di Puspiptek akan memperkuat konsep Puspiptek sebagai NSTP. Gambar 1.10 Pengujian Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Gambar 1.11 Prototipe Pesawat Udara Nir Awak (PUNA)

Gambar 1.12 Ruang Pengujian Aeroakustika di B2TA3 Gambar 1.13 Fasilitas Kultur Jaringan Balai Bioteknologi