BAB I PENDAHULUAN. berdekatan (Kedutaan Besar Jepang, 1985: 5). Jepang adalah salah satu negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang menirukan gaya atau budaya luar itu.

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua

BAB I PENDAHULUAN. kelompok pertempuran sesuai dengan golongan darahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Latar belakang umum

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan memerlukan energi dari alam. Makhluk hidup memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. namun juga terkenal dengan masyarakat yang masih memegang teguh budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan semantik atau semantic

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan kekuasaan Yamato di Jepang berkaitan dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 2. INDONESIA MASA PRA AKSARALatihan Soal ,2,3,4, dan 5. 2,3,4,5, dan 1. 3,4,5,1, dan 2.

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

1.1. Latar Felakang BAB I PENDAHT]LUAII. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hobi merupakan kegemaran;

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi antar anggota masyarakat.

Bab I. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Hangeul adalah alfabet asli Korea Selatan. Penemu atau pencipta hangeul adalah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III ZAMAN PRASEJARAH

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan

BAB I PENDAHULUAN. Luar angkasa adalah ruang hampa yang berada di luar bumi dan terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana dan

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis Penerjemahan Ateji Dalam Komik Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana.

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

Observasi Migrasi Manusia di Situs Manusia Purba - Sangiran. Nopsi Marga Handayani Sekar Manik Pranita

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,

Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan, 2018 Pengenalan Lingkungan dan Potensi Daerah (Sumatera)

KISI-KISI SOAL SEJARAH KELAS X TAHUN 2011

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk perbatasan baru yang membagi Semenanjung Korea menjadi dua bagian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MASA PRA AKSARA DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HANIWA DALAM KOFUN PADA ZAMAN YAMATO. Zaman Yamato dibagi menjadi dua yaitu zaman Kofun (250 M 550 M) dan

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal atau alat untuk berinteraksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang yang terletak di lepas pantai timur benua Asia, terdiri dari empat pulau utama Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyusu serta ribuan pulau kecil yang berdekatan (Kedutaan Besar Jepang, 1985: 5). Jepang adalah salah satu negara paling maju di benua Asia bahkan di dunia. Sebagai salah satu negara maju, Jepang memiliki sejarah peradaban yang panjang karena kerajaan Jepang merupakan satu-kesatuan negara yang berlangsung secara kontinu dan paling lama di antara bangsa-bangsa di dunia (Suryohadiprojo, Sayidiman, 1987: 9). Sejarah peradaban Jepang dibagi dalam beberapa zaman, yaitu zaman Purba, zaman Awal Sejarah Jepang, zaman Abad Pertengahan, zaman Peralihan, zaman Kebangkitan, dan zaman Baru. Zaman Purba sendiri merupakan tonggak awal dimulainya kebudayaa Jepang. Dalam sejarah Jepang, zaman Purba dibagi dalam tiga periode, yaitu periode Jomon, Yayoi, dan Kofun (Mattulada, 1979: 2). Menurut penemuan-penemuan arkeologi, pulau-pulau Jepang sudah dihuni jauh sebelum zaman Yayoi, yaitu tepatnya saat zaman Jomon. Zaman Jomon dimulai pada sekitar 10.000 tahun atau 7000 tahun sebelum Masehi. Zaman Jomon merupakan zaman di mana penduduk hidup berpindah-pindah, berburu dan hidup dari apa yang disediakan oleh alam, dengan peralatan hidup yang dibuat dari batu. Sebagai hasil dari zaman Jomon adalah adanya kebudayaan Jomon yang 1

2 menghasilkan pekerjaan tangan berupa bejana-bejana tanah liat (Ibid., hlm. 14 dan hlm. 20). Periode setelah zaman Jomon adalah zaman Yayoi. Pada zaman Yayoi, pertanian padi dan teknik-teknik bercocok tanam sudah mulai dikembangkan oleh penduduk. Pada zaman ini pula, kelas-kelas sosial dalam masyarakat, susunan kekuasan, serta negara-negara kecil sudah terbentuk (Ibid., hlm. 14). Sebagai hasil dari kemajuan kebudayaan pada zaman Yayoi, muncullah era baru yang disebut zaman Kofun. Zaman Kofun ditandai dengan terbentuknya dinasti Yamato, yaitu dinasti yang telah mempersatukan Jepang sebagai negara kesatuan. Pertanyaan yang sering terbesit dari sejarah Jepang adalah tentang asal usul ras bangsa Jepang. Terdapat teori yang menyatakan bahwa selama Abad ke-2 dan ke-1 sebelum masehi imigran (orang Mongol) melintasi selat Korea dalam jumlah yang sangat besar. Mereka bercampur dengan penduduk yang lebih awal dan berangsur-angsur mengambil beberapa kebiasaan dan bahasanya (Leonard, Jonathan N, 1984: 13). Meskipun penduduk Jepang adalah ras campuran, tetapi dalam perkembangan sejarahnya mereka telah menjadi satu bangsa yang homogen (Suryohadiprojo, Sayidiman, Loc. Cit.). Selain itu, sebagai penduduk homogen, bangsa Jepang juga hanya memiliki satu bahasa yang tidak digunakan di negara lain. Sehubungan dengan penjelasan mengenai sejarah peradaban Jepang, terdapat buku yang berjudul Oorukaraa de Wakari Yasui! Nihonshi, yang dapat memberikan informasi mengenai sejarah Jepang. Buku yang diterbitkan oleh perusahaan penerbitan Seitosha dalam bahasa Jepang ini, sangat menarik untuk

3 dibaca karena menggunakan konsep penulisan sejarah yang mudah dengan disertai contoh gambar berwarna dan tabel dalam penjelasannya. Buku Oorukaraa de Wakari Yasui! Nihonshi dibagi dalam tujuh bab di antaranya, bab Nihon Bunka no Hajimari, Ritsuryoo Kokka no Keisei, Bushi no Jidai, dan Genzai no Nihon. Salah satu bagian dari buku Oorukaraa de Wakari Yasui! Nihonshi yang akan diterjemahkan dalam tugas akhir ini adalah bagian bab 1 yang berjudul Nihon Bunka no Hajimari (Awal Kebudayaan Jepang). Adapun subbab dari bab Awal Kebudayaan Jepang yang akan diterjemahkan antara lain, Sejarah Purba Jepang Terus Mengalami Perubahan Besar, Apakah Nenek Moyang Datang ke Jepang karena Berburu Mammoth?, Teori Umum Seorang Arkeolog yang Diragukan, dan Tembikar Tertua di Dunia yang Telah Mengubah Kehidupan. Pemilihan buku Oorukaraa de Wakari Yasui! Nihonshi sebagai bahan terjemahan tugas akhir karena buku tersebut belum pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebelumnya. Selain itu, dalam buku yang dipilih terdapat berbagai informasi dan pengetahuan yang sangat menarik mengenai sejarah Jepang dari awal terbentuknya negara Jepang, asal usul ras bangsa Jepang, rumpun bahasa Jepang, sampai dan bukti arkeologi yang terkait dengan aktivitas manusia pada zaman Batu di kepulauan Jepang. Dengan adanya terjemahan buku Oorukaraa de Wakari Yasui! Nihonshi ke dalam bahasa Indonesia, diharapkan terjemahan buku ini dapat menjadi acuan dan pendukung bagi masyarakat yang ingin mempelajari dan mengetahui tentang sejarah Jepang.

4 1.2 Pokok Pembahasan Pokok pembahasan dalam tugas akhir ini adalah menerjemahkan bagian bab satu Awal Kebudayaan Jepang dari buku Oorukaraa de Wakari Yasui! Nihonshi yang diterbitkan oleh Seitosha. Penerjemahan dilakukan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh pembaca. Bagian subbab yang diterjemahkan yaitu, subbab Sejarah Purba Jepang Terus Mengalami Perubahan Besar, Apakah Nenek Moyang Datang ke Jepang karena Berburu Mammoth?, Teori Umum Seorang Arkeolog yang Diragukan, dan Tembikar Tertua di Dunia yang Telah Mengubah Kehidupan. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan tugas akhir adalah menerjemakan bagian bab 1 dari buku Nihonshi, yaitu bab Awal Kebudayaan Jepang dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia untuk memberikan informasi tambahan kepada pembaca yang tertarik dengan sejarah Jepang. 1.4 Metode dan Langkah-langkah Penerjemahan Menerjemahkan pada dasarnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain. Bentuk lain yang dimaksud bisa berupa bentuk bahasa sumber atau bahasa sasaran. Larson, 1984: 3 (dalam Simatupang M.D.S, 2000: 1). Dalam mengungkapkan makna yang dialihkan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, bentuk-bentuk bahasa sasaran yang digunakan untuk mewujudkannya haruslah sedekat mungkin menurut aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa sasaran (Simatupang M.D.S, 2000: 2).

5 Larson 1984: 6 (dalam Simatupang M.D.S, 2000: 3) mengemukakan bahwa, untuk memperoleh terjemahan yang terbaik haruslah (a) memakai bentuk-bentuk bahasa sasaran yang wajar. (b) mengomunikasikan sebanyak mungkin makna bahasa sumber dan (c) mempertahankan dinamika teks bahasa sumber, yaitu kesan yang diperoleh oleh penutur asli bahasa sumber atau repons yang diberikannya harus sama dengan kesan dan respons penutur bahasa sasaran ketika membaca dan mendengarkan teks terjemahan. Menurut Newmark, terdapat depalan metode yang dapat digunakan dalam penerjemahan yaitu, a.) Terjemahan Kata Demi Kata, b.) Terjemahan Harfiah, c.) Terjemahan Setia, d.) Terjemahan Semantik, e.) Terjemahan Saduran, dan f.) Terjemahan Bebas, g.) Terjemahan Idiomatik, e.) Terjemahan Komunikatif. Dalam proses penerjemahan tugas akhir, penulis menggunakan metode terjemahan komunikatif, yaitu metode terjemahan yang mengutamakan pesan inti dan prinsip-prinsip komunikasi dari suatu kalimat agar mudah dipahami oleh pembaca, tanpa harus menerjemahkannya secara bebas. Langkah langkah penerjemahan yang diaplikasikan dalam tugas akhir, dianut dari langkah-langkah menerjemahkan menurut Soegeng. A.J. Jsh dan Ekosusilo. M (1991: 15). Adapun langkah-langlah menerjemahkannya yaitu: a.) Membaca seluruh teks sebelum memulai menerjemahkannya, b.) Mencari dan mengumpulkan informasi yang lengkap tentang bahasa yang akan diterjemakan dan informasi sejarah dari teks terjemahan. c.) Menerjemahan secara komunikatif, d.) Meninjau kembali terjemahan awal untuk memperhatikan dan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam struktur kata dan kalimat terjemahan,

6 e.) Memperhatikan reaksi dari orang lain terkait hasil terjemahan, f.) Menerima kritik dan saran dari pembimbing terkait hasil terjemahan, g.) Memperbaiki dan menyempurnakan hasil terjemahan. 1.5 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini ditulis dalam tiga bab. Bab pertama berisi latar belakang, pokok bahasan, tujuan penulisan, motode dan langkah-langkah penerjemahan, dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi bagian pembahasan yang memuat hasil terjemahan per-kalimat dan hasil terjemahan keseluruhan dalam format yang telah disesuaikan. Bab ke-tiga berisi penutup dan kesimpulan.