BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Pasar bunga di Surabaya Kebutuhan bunga dalam masyarakat kini semakin meningkat seiring berubahnya gaya hidup masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bunga kini menjadi kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga. Tidak sedikit peristiwa atau acara-acara yang membutuhkan bunga sebagai pelengkap maupun syarat utama seperti pernikahan, ulang tahun, peresmian, ucapan dan upacara adat. Dengan demikian keberadaan dan peran pasar bunga saat ini tidak bisa diabaikan begitu saja mengingat perannya cukup berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, menyangga perekonomian masyarakat dan juga merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah daerah dari penarikan retribusi terhadap pedagang pasar tersebut. Setiap kota umumnya memiliki pasar bunga atau setidaknya tokotoko bunga yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota tersebut. Di Kota Surabaya terdapat dua Pasar bunga yaitu Pasar Bunga Bratang yang terletak di Jalan Raya Bratang Surabaya Selatan dan Pasar Bunga Kayoon di Jalan Kayoon Surabaya Pusat. Kedua pasar bunga ini merupakan pasar bunga yang paling dikenal terutama oleh masyarakat Kota Surabaya. Lokasinya yang tidak begitu berdekatan sehingga mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat Kota Surabaya secara luas. 1.1.2 Peran dan kondisi Pasar Bunga Kayoon Surabaya Pasar Bunga Kayoon terletak di Jalan Kayoon dan di pinggir Kalimas ini merupakan pasar bunga terlengkap dengan berbagai bunga segar, bunga kering dan buatan baik import maupun lokal. Beberapa 1
tahun yang lalu Pasar dengan luasan 2000 m 2 ini mampu memberikan kontribusi pada pemerintah kurang lebih 30 juta setiap tahunnya sehingga keberadaannya perlu diperhatikan. Untuk saat ini Pasar Bunga Kayoon menjadi salah satu obyek wisata internasional yang ditawarkan oleh pemerintah Kota Surabaya. Dalam beberapa waktu terakhir ini Pasar Bunga Kayoon mengalami penurunan aktivitas jual beli bersamaan dengan menurunnya fisilitas yang ada dalam pasar. Penurunan ini dapat dilihat dari tutupnya beberapa kios karena ditinggalkan oleh para pedagang. Selain itu jika melihat kondisi fasilitas dalam pasar secara langsung saat ini dirasakan sangat tidak sesuai dan kurang memadai. Fasilitas fisik utama dalam pasar seperti kios, los dan ruang terbuka yang seharusnya menjadi daya tarik pengunjung justru kondisinya memprihatinkan, kemudian fasilitas fisik pendukung seperti area parkir, utilitas dan bangunan juga masih kurang diperhatikan. Melihat kondisi diatas, diperlukan adanya perancangan Pasar Bunga Kayoon yang lebih terpadu, efisien dan representatif yang dapat berfungsi secara optimal dengan fasilitas dan ruang yang saling mendukung sehingga mekanisma sistem yang dilaksanakan dapat berjalan secara efisien tanpa mengabaikan tampilan bangunan secara keseluruhan. Kekurangan yang terdapat dalam Pasar Bunga Kayoon ini antara lain kebersihan yang sulit dijaga, terbatasnya lahan parkir, sirkulasi, pencahayaan dan penghawaan yang tidak maksimal juga bongkar muat barang yang tidak tertib. Dari uraian diatas, pengembangan Pasar Bunga Kayoon dengan cara meredesain pasar tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tentang Pasar Bunga Kayoon diperlukan perencanaan dan perancangan yang berdasar pada pendekatan bangunan pasar sebagai bangunan komersial yang mampu menampung akticitas yang berhubungan dengan 2
perdagnagn seperti jual beli, tawar menawar, seniman perangkai dan bongkar muat sehingga dituntut suatu bentuk bangunan yang memenuhi syarat dengan penampilan yang representatif. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Permasalahan Umum a. Menjadikan Pasar Kayoon sebagai pasar bunga yang diminati oleh pengunjung, baik dari dalam maupun luar Surabaya. b. Mengoptimalkan fasilitas dan atraksi yang ada menjadi daya tarik pasar. Tanpa harus banyak menambah fungsi baru. 1.2.2 Permasalahan Khusus a. Mengurangi resiko banjir jika air sungai naik b. Mengolah limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya serta menjadikannya sebagai salah satu atraksi pada Pasar Bunga Kayoon. c. Integrasi antara sirkulasi, zonasi dan memaksimalkan tata ruang demi kenyamanan pengguna pasar. d. Mengoptimalkan kondisi site yang memanjang ke samping. 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan a. Membenahi performa pasar dengan melihat adanya potensi lingkungan sekitar. b. Mengubah konotasi pasar menjadi tempat perbelanjaan yang menarik, serta mampu bersaing dengan toko-toko bunga modern lainnya. c. Perumusan konsep perancangan yang tepat dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul. d. Menyediakan area pendukung di sekitr kawasan Sungai Kalimas seagai area yang memberikan dampak positif bagi sekitarnya. 3
1.3.2 Sasaran a. Merumuskan konsep perancangan pasar berdasar dari pemahaman tinjauan teori dan permasalahan. b. Pemahaman permaslahan lokasi dengan analisis, identifikasi dan mengenali secara historis kawasan sekitar 1.4 Lingkup pembahasan 1.4.1 Arsitektural a. Bentuk fisik ruang perbelanjaan yang mampu mewadahi kegiatan perekonomian masyarakat dengan tata ruang dan sirkulasi yang nyaman. b. Perpaduan fungsi pasar sebagai ruang perbelanjaan dengan fungsi pendukung sebagai ruang interaksi c. Eksplorasi desain untuk mengatasi kondisi site yang memanjang. 1.4.2 Non arsitektural a. Penurunan income pedagang mulai tahun 2012 b. Pemahaman kondisi alam dan lingkungan binaan c. Karekteristik site yang lebih rendah daripada Kalimas menimbulkan resiko banjir 1.5 Metodologi Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara : a. Studi literatur Studi literatur meliputi pengertian pasar umum, pasar bunga serta aspek lokasi yaitu Pasar Bunga Kayoon yang berguna sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. b. Observasi 4
Yaitu pengamatan dan pendataan langsung di lokasi, seperti mengambil foto-foto eksisting, pengukuran eksisting dan pengamatan terhadap penjual, pengunjung serta pengguna pasar lainnya. c. Analisis Analisis dapat dilakukan dengan mengolah hasil observasi, survei dan wawancara menjadi diagram, tabel maupun serangkaian gabungan gambar yang nantinya diperlukan untuk menarik prinsip perancangan, persyaratan, standar dan kesimpulan yang didapat. d. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung dengan beberapa penghuni pasar diantaranya pedagang bunga, pedagang non bunga, pengunjung dan pengelola pasar bunga. Wawancara meliputi keadaan pasar bunga kayoon, kebiasaan penghuni pasar, kelemahan, keunggulan dan keinginan pedagang maupun pengunjung berlangsung kurang lebih 15 menit dengan media alat tulis. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik. e. Sintesis Dilakukan dengan transformasi / pendekatan dari analisis ke konsep perencanaan dan perancangan. f. Kesimpulan Merumuskan konsep perancangan. 1.6 Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN Latar belakang permasalahan yang menyebabkan perlunya konsep desain yang baru untuk Pasar Bunga Kayoon. 5
BAB II PASAR BUNGA KAYOON Menguraikan tentang tinjauan pasar umum dan pasar bunga, yaitu pengertian pasar, fungsi dan klasifikasi pasar, jenis pasar, aktivitas, materi perdagangan. Untuk meredesain sebuah bangunan diperlukan mempelajari kondisi eksistingnya terlebih dahulu, oleh karena itu dijelaskan pula tinjauan tentang Pasar Bunga Kayoon yaitu tinjauan kawasan, sejarah, kondisi eksisting, potensi dan permasalahan yang muncul serta studi kasus. BAB III ANALISIS SITE PASAR BUNGA KAYOON Penjabaran data-data fisik maupun non-fisik batas-batas Pasar Bunga Kayoon, bentuk dan dimensi pasar, arsitektur sekitar Pasar, potensi Kalimas, infrastruktur kawasan tapak, analisa tapak serta aktivitas dalam pasar. BAB IV KONSEP PERANCANGAN Bab ini berisi tentang konsep dasar dalam bentuk berbagai pendekatan desain serta implementasinya ke dalam elemen-elemen arsitektur bangunan seperti pendekatan site, ruang luar, ruang dalam, lansekap, bentuk bangunan, fasad, utilitas, dan struktur. 1.7 Keaslian penulisan Berikut tugas akhir yang mengangkat tema Pasar Bunga antara lain : Elly Nurdina. Pasar Bunga di Yogyakarta. Skripsi, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 1988. Karya skripsi di atas membahas Pasar Bunga di Yogyakarta, sedangkan karya penulis adalah membahas Pasar Bunga di Surabaya. Dari segi lokasi, karya penulis berbeda dengan skripsi yang pernah ada. Karya skripsi yang digunakan oleh Elly Nurdina mengangkat unsur promosi dan rekreasi sebagai penekanan pada desain. Sedangkan karya 6
penulis lebih menekankan pada penyelesaian pada permasalahan ruang dalam dan site. Dari segi pembahasan, karya penulis berbeda dengan skripsi yang pernah ada. 7