BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
|
|
- Budi Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Seiring dengan perkembangan jaman, terjadi pergeseran budaya, semua serba canggih, praktis, tersaji dengan cepat mungkin, seiring itu juga timbul masalahmasalah baru seperti kelangkaan sumber daya energi, perubahan pola kehidupan, pencemaran semakin tinggi dan masih banyak lagi. Karena itu agar mampu bertahan dan bersaing, kualitas bangsa perlu ditingkatkan, salah satunya melalui pemahaman serta pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tepat dan benar. Hal ini menjadi semakin mutlak diperlukan apalagi peranan IPTEK dalam kehidupan manusia semakin luas, hampir semua bidang berhubungan dengan IPTEK. Perkembangan IPTEK yang sangat cepat tersebut perlu dikuasai untuk kemajuan suatu bangsa. Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara tetangganya misalnya seperti India yang termasuk dalam negara sedang berkembang memiliki 28 fasilitas IPTEK dalam skala besar. Malaysia dengan jumlah penduduk sekitar 20 juta jiwa memiliki 2 fasilitas IPTEK, Thailand berpenduduk 45 juta jiwa memiliki 3 fasilitas IPTEK dan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Perancis dan Inggris hampir disetiap kotanya memiliki fasilitas IPTEK. Di Indonesia memiliki beberapa fasilitas IPTEK yang berada dikota-kota besar di pulau Jawa, namun Medan sebagai salah satu kota besar di pulau Sumatera belum memiliki fasilitas IPTEK tersebut. Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan juga menjadi salah satu gerbang bagi dunia internasional menuju Indonesia. Dengan demikian akan banyak pengaruh dari luar terhadap masyarakatnya. Maka untuk mengatasinya masyarakat harus mampu mengimbanginya dengan penguasaan pengetahuan dan teknologi yang berkembang. Sehingga kota Medan memiliki peranan dalam usaha meningkatan pemahaman bagi masyarakat. Salah satu cara dalam meningkatkan kualitas bangsa yaitu dengan menumbuhkan pengertian dan apresiasi masyarakat akan peranan IPTEK dalam pembangunan bangsa dan kehidupan sehari-hari. Karena itu dibutuhkan suatu wadah dimana memudahkan masyarakat mengenal dan mengerti serta memahami IPTEK melalui cara-cara yang menarik, mudah dan menghibur dimana kita ketahui bahwa IPTEK dimata masyarakat sekarang merupakan sesuatu yang dianggap membosankan dan terkesan formal.
2 Oleh karena itu perlu penerapan cara-cara yang menarik, mudah dan menghibur dalam pengenalan IPTEK ini yaitu dilakukan dengan menjadikan IPTEK ini menjadi sarana rekreasi yang edukatif. Rekreasi juga telah tumbuh menjadi bagian dari gaya hidup dan kebutuhan masyarakat kota Medan yang semakin menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Rekreasi itu sendiri ada bermacam-macam jenisnya terutama jika ditinjau dari sifat kegiatan rekreasi seperti bermain, bersuka dan bersantai. Sifat-sifat kegiatan rekreasi tersebut sering dikemas dengan konsep menarik dan menyenangkan. Saat ini pembangunan sarana rekreasi yang paling dominan di Medan adalah pusat perbelanjaan yang mengakomodasi kegiatan belanja (sifat kegiatan bersuka) yakni mencapai 60%. Sementara pembangunan sarana rekreasi permainan yang memperhatikan fungsi permainan itu sendiri seperti fungsi kognitif, social, dan emosi, masing sangat minim. Terutama setelah dibongkanya Fun Land Citra Garden dan Taman Ria di tahun Dalam hal ini tentu perencanaan tempat rekreasi yang berada di pusat kota menjadi alternatif masyarakat perkotaan yang cenderung lebih menyukai sesuatu yang praktis, mudah dijangkau. Berdasarkan dari wacana diatas, maka muncul suatu pemikiran untuk menyediakan tempat rekreasi yang memfasilitasi seluruh sifat kegiatan rekreasi yang edukatif secara lengkap dengan tetap memperhatikan fungsi kegiatan dan hal yang terpenting yaitu harus sesuai dengan penggunanya yang dalam hal ini adalah masyarakat baik dari luar kota maupun dari dalam kota Medan. Tentu saja Wahana Rekreasi IPTEK Medan ini berbeda dengan tempat rekreasi lainnya yang ada di Medan, dengan menggunakan konsep Edutainment dengan tujuan selain untuk memenuhi pemahaman serta pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tepat dan benar kepada masyarakat yang cenderung menyukai hal-hal yang bersifat hiburan juga untuk menumbuhkan kreativitas, kecintaan terhadap alam khususnya kondisi lingkungan perkotaan yang semakin memprihatinkan, serta sebagai wadah bersosialisai masyarakat dalam suatu wadah atau bangunan yang melingkupi berbagai macam aktivitas rekreasi Maksud dan Tujuan Maksud dari perencanaan dan perancangan Wahana Rekreasi IPTEK Medan ini adalah sebagai wadah rekreasi yang menyediakan fasilitas yang dapat memperkenalkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan mengenai alam melalui kegiatan permainan (alat peraga) yang dikemas dengan konsep edutainment. Sedangkan tujuan dari proyek ini adalah :
3 Menyediakan tempat yang dilengkapi fasilitas bermain untuk merangsang kreativitas dan pengetahuan pengunjung dalam bidang IPTEK dengan aktivitas-aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik pengunjung. Menyediakan fasilitas yang mampu berperan sebagai wadah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menjadi sarana pariwisata yang mendidik dan mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya kota Medan. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi untuk kemajuan bangsa Rumusan Masalah Masalah perancangan yang ada pada kasus proyek ini adalah: Bagaimana merencanakan tempat rekreasi yang dapat menyediakan fasilitas rekreasi berdasarkan kapasitas, ukuran, umur, karakteristik, standar, serta kualitas pelayanan. Bagaimana menerapkan tema Green Architecture ke dalam bangunan. Bagaimana merencanakan tampilan bangunan rekreasi yang terintegrasi dengan masalah teknik infrastruktur bangunan Pendekatan Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan konsep dan perencanaan selama proses perancangan berlangsung dengan cara : Studi literatur tentang tema yang terpilih sehingga mendapatkan informasi dan bahan berupa literature yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan, yang berguna untuk memperkuat pendekatan dengan tema secara ilmiah. Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Studi banding terhadap proyek-proyek yang menggunakan tema sejenis dengan menggunakan pendekatan tema pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet dan lain sebagainya. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.
4 1.5. Lingkup Batasan Lingkup pembahasan masalah ini adalah : Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan sarana hiburan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, dan perencanaan ruang. Perencanaan fasilitas rekreasi ini didasarkan pada tinjauan jenis-jenis rekreasi terutama dari segi sifat rekreasi yang akan diwadahi berikut kegiatan-kegiatan rekreasi di dalamnya. Teknologi yang diterapkan pada bangunan yang efisien, tepat guna, dan fleksibel. Sasaran proyek adalah keluarga dengan segala tingkatan usia, yakni : anakanak, remaja, dewasa, dan usia lanjut Asumsi Karena kasus proyek bersifat fiktif, maka diperlukan beberapa asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan yaitu: Diasumsikan kepemilikan bangunan oleh pihak swasta dengan penekanan bangunan yang mewadahi kegiatan komersil yang bersifat edutainment. Diasumsikan lokasi lahan studi dalam keadaan kosong dan layak untuk didirikan bangunan dengan peruntukan lahan sesuai Rencana Umum Tata Ruang Kotamadya Medan (RUTRK Medan) sebagai kawasan rekreasi dan komersil. Diasumsikan bahwa keberadaan sosial budaya masyarakat setempat tidak menjadi suatu permasalahan yang dapat menghambat keberadaan dari proyek ini. Diasumsikan bahwa perekonomian di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara berada dalam kondisi normal sehingga dapat mendukung keberadaan proyek ini.
5 1.7. KERANGKA BERPIKIR LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN IDENTIFIKASI MASALAH RUMUSAN MASALAH STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA STUDI BANDING HASIL SURVEY MASALAH ANALISA POTENSI PROSPEK PRA - DESAIN KONSEP DESAIN AKHIR Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir
6 1.8. SISTEMATIKA LAPORAN BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN Dalam bab hal ini berisikan uraian latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup batasan, asumsi, kerangka berpikir dan sistematika laporan. DESKRIPSI PROYEK Berisi tentang tinjauan umum yang berisikan uraian kasus proyek, tema proyek, dan lain sebagainya serta pemilihan lokasi, tinjauan literatur proyek, serta studi banding terhadap kasus proyek sejenis dan juga kesimpulan serta aplikasi penerapan tema. ELABORASI TEMA Berisi tentang kajian mengenai pengertian,interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama. ANALISA PERANCANGAN Berisi tentang bagan metode analisa, analisa terhadap konteks lingkungan tapak lokasi, analisa kegiatan, aktifitas pengunjung, dan media yang disajikan dan menganalisanya dalam suatu kebutuhan ruang berdasar hasil studi banding, dan menghasilkan rekomendasi program ruang, juga analisa terhadap pendekatan fungsi dan hubungan antar ruang yang bersifat analisa. KONSEP PERANCANGAN Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian sebagai keluaran dari hasil laporan kolokium ini yang digunakan dalam perancangan tugas akhir. PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi gambar-gambar desain dan foto maket hasil perancangan. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini.
Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana sebagian besar dari seluruh luas Indonesia adalah berupa perairan. Karena itu indonesia memiliki potensi laut yang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.
BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa
Lebih terperinciMedan Culinary Center Arsitektur Rekreatif
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kuliner semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi kuliner semakin lama semakin berkembang
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.
I.1 Latar Belakang. Bab I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata alam yang melimpah. Terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis yang mendapat sinar matahari yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kekayaan Indonesia akan flora dan faunanya membawa indonesia kepada sederet rekor dan catatan kekayaan di dunia. Tanahnya yang subur dan iklim yang menunjang, memiliki
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia fashion semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi fashion semakin berkembang diikuti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia selalu membutuhkan adanya rekreasi dan Olah raga. Jakarta sebagai kota metropolitan kususnya di Jakarta utara, dimana perkembangan penduduknya sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Medan, ibukota Sumatera Utara adalah kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Medan saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan budaya dan teknologi semakin lama semakin berkembang, perkembangan ini juga diikuti oleh perkembangan di dalam dunia kuliner. Dunia kuliner merupakan hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ini gerak perubahan zaman terasa semakin cepat sekaligus semakin padat. Perubahan demi perubahan terus-menerus terjadi seiring gejolak globalisasi yang kian
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 % wilayahnya merupakan perairan laut dengan garis pantai sepanjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan manusia karena olahraga merupakan bagian dari
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinci1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
BAB I LATAR BELAKANG Indonesia terletak pada koordinat 6 0 LU 11 0 08LS dan 95 0 BB 141 0 45 BT serta terletak diantara benua Asia dan benua Australia, yang mana di lalui garis khatulistiwa yang kaya akan
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciKAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Kawasan Wisata Bunga Kota Bandung 1.2. LATAR BELAKANG Tanaman dapat memberikan keindahan, kenyamanan, dan berbagai fungsi lainnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan
Lebih terperinciPusat Peragaan IPTEK Biologi Medan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Secara tertulis dalam sebuah artikel Dra. Ani M. Hasan menyebutkan bahwa abad ke-21 merupakan abad bagi Ilmu Pengetahuan. Para peramal masa depan (futurist) menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesenjangan dalam pembangunan, penyediaan infrastruktur, pola persebaran penduduk, dan investasi antar kota sebagai kota industry, wisata, jasa/perdagangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primata adalah salah satu bagian dari golongan mamalia (hewan menyusui) dalam kingdom animalia (dunia hewan). Primata muncul dari nenek moyang yang hidup di pohon-pohon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin cepat setiap waktu dan akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman,begitu pula dengan pola pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidang-Ro sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, informasi menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat modern. Informasi bisa didapatkan dari berbagai macam bahan atau sumber, salah satunya adalah buku
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara BAB 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Pemuda sebagai salah satu faktor pendukung untuk keberhasilan suatu konsep perancangan kawasan kurang mendapatkan tempat untuk mengekspresikan diri dalam hal-hal positif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi sekarang ini menjadi salah satu tolok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan objek Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi sekarang ini menjadi salah satu tolok ukur dari berkembangnya suatu bangsa. Namun yang terjadi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tekonologi informasi telah menghasilkan sebuah industri baru yang disebut industri Teknologi Informasi. Industri teknologi informasi ini memiliki potensi pangsa pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di dunia dengan lebih dari 2/3 luasnya terdiri dari wilayah perairan. Indonesia dikenal sebagai negara
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang adalah sebuah perihal atau peristiwa yang menjadi sebab, alasan, awal, sejarah untuk melahirkan suatu perihal dan peristiwa yang baru di masa mendatang. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahorok dengan pemandangan alam yang indah, udara yang sejuk, sungai dengan air yang jernih, walaupun keadaan hutannya tidak asli lagi, menjadikan tempat ini ramai
Lebih terperinciKegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Indonesia yang posisinya terletak sangat strategis berada pada silang dunia yang menghubungkan antara dua benuaasia dan Australia dan juga sebagai jalur lalu lintas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Globalisasi sering diterjemahkan sebagai gambaran dunia yang lebih seragam dan terstandar melalui teknologi, komersialisasi, dan sinkronisasi budaya yang dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi wisata di Aceh saat ini sangatlah besar, dan banyak yang belum dimanfaatkan sebagai objek wisata di setiap daerah. Hampir semua kabupaten di Aceh memiliki keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Animasi, atau film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER
Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER I.1. Latar Belakang Anak-anak adalah anugerah dan titipan Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Anak yang sehat jasmani rohani merupakan idaman setiap keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Aerotropolis adalah pengembangan dari konsep aerocity, yang merupakan konsep paling modern dalam pembangunan dan pengelolaan bandara dewasa ini. Pada konsep aerotropolis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada BAB I ini menyajikan beberapa topik yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan.
BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini menyajikan beberapa topik yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan. 1.1 Latar Belakang Bandar udara merupakan prasarana penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari pentingnya sektor pariwisata ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Kota pada masa sekarang ini semakin tidak memperhatikan sisi-sisi kemanusiaan dan hubungan sosial dengan masyarakat sekitar,dengan semakin terbukanya lahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah. cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan suatu individu yang dinamis namun sudah cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan antara perkembangan intelektual dan emosional para remaja saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I I.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Bandara Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciKasino Hotel di Bintan Kasino Hotel BAB I PENDAHULUAN. Suwanti Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gambling merupakan sebuah dunia lain yang bersifat untung-untungan dimana kegiatan ini telah berkembang sejak dahulu kala, dan terus mengalami perkembangan seiring
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang termasuk 5 (lima) kota besar yang ada di Indonesia. Kelebihan kota Bandung dibandingkan kota kota lainnya adalah banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang lebih dari 2/3 wilayahnya berupa perairan. Dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal dan menggunakan transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Banda Aceh merupakan salah satu kota yang dilanda bencana alam Tsunami pada Desember Tahun 2004. Pasca bencana Tsunami, kota Banda Aceh kembali di bangun oleh Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciMedan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Cilegon merupakan gerbang masuk ke pulau Jawa menuju ibu kota Negara yaitu DKI Jakarta dan kota-kota lain yang ada di pulau Jawa. Kota Cilegon juga merupakan
Lebih terperinciFasilitas sportainment Di Taman Ria Senayan Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia dan sebagai ibu kota, memiliki perkembangan paling pesat dibandingkan dengan kota kota besar lainnya di Indonesia. Konsekuensi
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia
Lebih terperinciGambar 1.1 Skema Aerotropolis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aerotropolis adalah pengembangan dari konsep aerocity yang tergolong paling modern dalam pembangunan dan pengelolaan bandara dewasa ini. Dalam konsep aerocity, bandara
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bandara kualanamu adalah sebuah Bandar udara internasional yang melayani kota medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota medan. Bandara ini adalah bandara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolam renang merupakan fasilitas umum yang digemari oleh anakanak, remaja dan juga dewasa. Terutama remaja dan anak-anak sangat menyukai tempat yang menyediakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Isu akan dihidupkannya kembali jalur kereta api Bandung Ciwidey memiliki keuntungan tersendiri bagi sektor pariwisata disepanjang jalur tersebut. Dukungan infrastruktur
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. TAHAPAN PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Pusat Peragaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, diuraikan dalam beberapa tahapan. Pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar Udara Internasional Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara Internasional yang terletak di kawasan Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini menggantikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang dapat diolah dan dikembangkan untuk dikenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang semakin maju di Indonesia. Di provinsi Sumatera Utara terdapat beberapa kota
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Animasi (anime) merupakan sebuah produk entertaintment, media, bahkan industri yang sangat pesat perkembangannya seiring dengan perkembangan teknologi. Penggunaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 peranan Bali dengan sektor unggulan pariwisata telah memiliki posisi strategis pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)
BAB I PENDAHULUAN Kota Medan merupakan kota yang berada di posisi strategis IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) dari keadaan itu pula kota Medan menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang tercatat dalam sejarah manusia, NAPZA dipuja karena manfaatnya bagi manusia tetapi sekaligus dikutuk karena efek buruk yang diakibatkannya. NAPZA alami sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Pada negara yang sedang berkembang, salah satunya adalah negara Indonesia, kehidupan masyarakat akan mengalami perkembangan ke arah struktur dan sistem masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Zaman sekarang ini, media elektronik merupakan salah satu pemberi informasi tercepat, namun walaupun media elektronik dapat cukup memberi informasi yang menjanjikan,
Lebih terperinciPusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Bagi bangsa Indonesia, kopi merupakan salah satu komoditi perdagangan yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009
BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang sering disebut Taman Jurug adalah obyek wisata yang terletak di tepian sungai Bengawan Solo dengan luas lahan 13.9 Ha, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kota Medan merupakan kota metropolitan. Kota Medan merupakan sebuah kota yang letaknya strategis dari segi business. Kota Medan sebagai kota metropolitan terus mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang memiliki budaya yang kental. Banyak kebudayaan yang tertinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengalami kemajuan pesat sejak Perang Dunia ke 2. Salah satu bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengalami kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kota pastinya memiliki nilai sejarah tersendiri, dimana nilai sejarah ini yang menjadi kebanggaan dari kota tersebut. Peristiwa peristiwa yang telah terjadi
Lebih terperinciGALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan dan pembenahan sebuah kota sekarang ini tidak hanya berfokus pada daerah pusat kota saja, hal ini disebabkan tanah kosong di pusat perkotaan sudah mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa
Lebih terperinciPEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam teknologi, manajemen dan sumberdaya manusia. Keunggulan teknologi akan menurunkan biaya produksi, meningkatkan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gedung Asrama Putra (USU) sudah tidak layak dihuni mahasiswa dikarenakan tidak mengalami perkembangan dalam konteks pembangunan sejak tahun 1987 dan juga minimnya fasilitas-fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Korps Pegawai Republik Indonesia, atau disingkat Korpri, adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, pegawai BUMN, BUMD serta
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000
I.1. BAB I PENDAHULUAN Lalar Belakang Indonesia adalah Negara Kepulauan yang besar wilayahnya merupakan lautan yang diperkirakan mengandung sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat potensial. Sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Sport Hall Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan komoditas pertanian yang sangat besar. Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan negara Indonesia yang utama. Kondisi pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. BalapDrag (Drag race)merupakankompetisidimanadua kendaraan berupa mobil atau sepeda motor bersainguntukmenjadiyang pertamamenyeberangi garisfinishdariawalberdiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kwala Bekala pada awalnya merupakan wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kemudian, sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
9 BAB II ISU KAWASAN TERPADU HAMDAN 2.1. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalan perencanaan perancangan Kawasan Terpadu Hamdan, Medan Maimun Sumatera Utara ini adalah: 1. Bagaimana merancang suatu
Lebih terperinci2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu tujuan dari UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini musik di Indonesia sangat berkembang, dan juga sangat banyak sumber daya manusia Indonesia yang berbakat dalam musik baik itu dalam olah tarik suara, menabuh drum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11
BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Pasar bunga di Surabaya Kebutuhan bunga dalam masyarakat kini semakin meningkat seiring berubahnya gaya hidup masyarakat. Dapat dikatakan bahwa bunga
Lebih terperinciTAMAN RIA DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN RIA DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : LIA MARLIANAH L2B 097 257
Lebih terperinci