BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Berpenampilan menarik merupakan suatu kebutuhan hidup setiap individu karena penampilan merupakan sarana representatif bagi setiap individu yang dapat mencerminkan kepribadian maupun karakter orang tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka diperlukan suatu tempat yang memberikan jasa dan pelayanan dalam hal penampilan. Tata rias wajah dan rambut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan sangat penting dalam mendukung penampilan. Hal ini disadari oleh masyarakat, sehingga diangganggap perlu dilakukan perawatan di salon kecantikan. Kondisi ini memberikan peluang bagi jasa pelayanan kecantikan untuk terus berkembang di samping adanya pembaruan pada bidang tren rambut dan tata rias lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, untuk menunjang usaha salon kecantikan, maka diperlukan perlengkapan dan peralatan yang lengkap dan canggih, dengan mengikuti perkembangan teknologi alat-alat kecantikan termasuk pula produk-produk perawatan pendukungnya. Penggunaan peralatan yang canggih ini harus didukung oleh kemampuan dan keterampilan dalam mengoperasikan alat tersebut, yang secara langsung akan berpengaruh pada hasil akhir perawatan. Selain merupakan kebutuhan hidup akan penampilan, padatnya aktifitas keagamaan di Bali serta banyaknya hotel yang menawarkan paket pernikahan (wedding) kepada wisatawan membuat jasa pelayanan kecantikan semakin dibutuhkan. Kegiatan adat yang seringkali digelar di Bali menuntut jumlah perias yang relatif banyak. Adanya permintaan upacara, parade, atau sekedar berfoto dalam pakaian adat Bali, mendorong permintaan penata rias pengantin Bali. Menurut A. A. Ayu Ketut Agung, Ketua Yayasan Kecantikan dan Salon Agung prospek jasa merias penganten tradisional Bali masih terbuka lebar Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar 1

2 meskipun sudah banyak bermunculan salon dan pelatihan-pelatihan. Hal ini disebabkan oleh tingginya aktifitas keagamaan yang memerlukan jasa merias ala tradisional Bali. Selain itu, di Bali banyak hotel-hotel yang menawarkan paket pernikahan dalam busana tradisional Bali. Paket wisata ini banyak diminati dan menjadi lahan potensial untuk dikembangkan. 1 Kebutuhan yang tinggi akan jasa salon dan adanya kemajuan teknologi, sehingga membutuhkan tenaga yang terampil dan profesional, otomatis akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan tenaga penyedia jasa. Karena itu, diperlukan suatu wadah untuk memberikan pendidikan dan pelatihan untuk membina orang-orang yang mempunyai keinginan, kemampuan maupun keterampilan dalam bidang kecantikan. Wadah tersebut berupa jasa pelatihan kecantikan. Adanya kebutuhan akan jasa pelatihan dan jasa pelayanan kecantikan inilah yang kemudian melatar belakangi perencanaan suatu Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar. Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar, merupakan bangunan komersial yang memberikan jasa pelatihan kecantikan baik berupa teori maupun praktek mengenai tata rias, kecantikan kulit, dan kecantikan rambut serta memberikan jasa pelayanan berupa perawatan maupun penataan pada rambut dan wajah, perawatan tubuh, serta konsultasi kecantikan. Selain perawatan, jasa pelayanan kecantikan juga dapat mengatasi masalah pada kulit wajah seperti jerawat dan komedo, serta masalah yang timbul pada rambut, seperti ketombe, kebotakan, dan rambut rontok. Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan ini diperuntukkan bagi pria dan wanita dengan status ekonomi menengah ke atas. 1 Wawancara (27 Februari 2009) Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar 2

3 1. 2 RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang, maka dapat diungkapkan rumusan masalah sebagai berikut. A. Programming a. Aktivitas apa saja yang dapat ditampung oleh Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar? b. Sarana dan prasarana apa saja yang terdapat pada Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar sehingga dapat menunjang kegiatan di dalamnya? c. Kurikulum apa saja yang diberikan pada Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar? d. Jenis pelayanan apa yang diberikan pada jasa pelayanan? e. Bagaimana merencanakan suatu pelatihan dan pelayanan kecantikan dalam satu wadah? f. Di manakah lokasi yang memadai di kawasan kota Denpasar untuk merealisasikan sebuah Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar? B. Konsep Perencanaan dan Perancangan a. Bagaimana konsep perancangan pada tapak sehingga dapat memberikan keamanan, kenyamanan, dan mudah dalam sirkulasi keluar atau menuju tapak? b. Bagaimana konsep perancangan penataan bangunan Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan agar bisa memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pelanggan, siswa pelatihan salon maupun para pegawai salon? 1. 3 TUJUAN Tujuan dari Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar adalah sebagai berikut: a. Memberikan materi pelatihan bagi masyarakat berupa teori maupun praktek dalam keahlian di bidang kecantikan sehingga mereka bisa memiliki Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar 3

4 keterampilan untuk dipakai sendiri serta bisa membuka lapangan kerja sendiri. b. Memberikan jasa pelayanan di bidang kecantikan untuk golongan menengah ke atas METODE PERANCANGAN Teknik Pengumpulan Data A. Data Primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengumpul data yang diperoleh melalui: a. Wawancara Wawancara atau tanya jawab dilakukan penulis dengan pihak-pihak yang mengerti terhadap permasalahan yang terkait dengan judul. Yaitu melakukan wawancara dengan orang yang bekerja atau mengikuti kursus di pelatihan dan salon kecantikan, serta pelanggan salon. b. Teknik Observasi Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung yang berkaitan dengan pokok bahasan, dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mendapatkan lokasi tapak dan data fisik tapak yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan berpotensi untuk dibangunnya Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar. B. Data Sekunder, adalah data-data yang dikumpulkan oleh pihak lain, yang kemudian digunakan oleh peneliti sebagai pertimbangan dalam penelitiannya. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pemakai data. Data sekunder diperoleh dari: a. Teknik Kepustakaan, merupakan teknik pengumpulan data melalui literatur-literatur atau buku-buku yang berkaitan dengan judul, yaitu mencari data literatur yang berkaitan dengan judul serta masalah yang diangkat melalui buku-buku, majalah, dan artikel tentang Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup layanan, dan fasilitas yang tersedia. Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar 4

5 b. Browsing Internet, merupakan teknik pengumpulan data melalui internet (online), yaitu mencari data mengenai proyek tersebut dan tentang proyek sejenis sebagai bahan perbandingan yang terkait dengan judul Teknik Pengolahan Data Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk mendapatkan suatu konsep yang nantinya akan digunakan dalam perancangan. Adapun beberapa langkah dalam pengolahan data, yaitu sebagai berikut: A. Kompilasi Data Data yang telah dikumpulkan, dikelompokkan dengan kriteria data masingmasing, kemudian dicari kaitannya satu dengan yang lain. B. Analisis Data Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis terhadap data dengan berbagai pertimbangan, yang pendekatannya dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Kualitatif, yaitu menganalisis data mengenai pengertian, fungsi, tujuan, kegiatan dan fasilitas yang tersedia pada Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar, serta lingkup pelayanannya dengan cara mendeskripsikan data dan membuat diagramatik seperti menyimpulkan beberapa tinjauan proyek sejenis. b. Kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis seperti membandingkan luas setiap unit dan kapasitas pada tinjauan proyek sejenis sebagai dasar penentuan jumlah studi kapasitas proyek, baik itu civitas dan lain-lain. C. Sintesis Mengintegrasikan setiap permasalahan yang ada ke dalam kelompokkelompok beserta faktor pengaruhnya sebagai jalan keluar yang terbaik untuk memecahkan permasalahan. Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar 5

6 1. 5 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan landasan konsepsual perancangan Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar dibagi menjadi lima bab, yakni sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Merupakan gambaran umum dari laporan yang akan dibuat. Di dalamnya diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Pemahaman Terhadap Proyek Menguraikan teori yang berkaitan dengan judul, kajian terhadap proyek sejenis, dan spesifikasi umum proyek. Bab III Kajian Proyek Pada Lokasi Bab ini membahas tentang potensi yang ada pada lokasi perencanaan, permasalahan yang terdapat pada lokasi dan pemecahannya, dan spesifikasi khusus proyek. Bab IV Pemrograman Ruang Menguraikan tentang penyusunan tema yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan tugas ini, penyusunan program perencanaan dan perancangan, yaitu program fungsional, program performansi, program arsitektural, dan menganalisis tapak yang akan digunakan. Bab V Konsep Perancangan Merupakan landasan atau arahan yang akan dipakai dalam proses perancangan selanjutnya. Fasilitas Pelatihan dan Pelayanan Kecantikan di Denpasar 6