lib.archiplan.ugm.ac.id

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Transportasi Udara sebagai Pilihan Moda Transportasi yang Paling Efektif di Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan yang area daratannya dipisahkan oleh laut. Terbatasnya infrastruktur darat yang menghubungkan setiap area di Indonesia menjadi masalah utama dalam mendukung kelancaran pergerakan moda transportasi. Transportasi udara merupakan pilihan yang paling efektif dari segi waktu dan biaya untuk melakukan perjalanan khususnya perjalanan antar kota, antar provinsi, antar negara, dan antar benua. Sebagai contoh konkret; untuk menuju salah satu kota di Kalimantan dari Pulau Jawa satu-satunya pilihan moda transportasi yang dapat diandalkan adalah pesawat udara terutama dari segi waktu. Untuk perjalanan dalam pulau sebagai contoh dari Yogyakarta menuju Surabaya, pesawat udara merupakan pilihan yang paling efektif dari segi waktu dibandingkan dengan kereta api Ekspansi dan Pengembangan Fasilitas Bandara yang Berkala Seiring dengan Berjalannya Waktu Bandara adalah fasilitas publik yang melayani jasa transportasi udara. Pada praktiknya bandara tidak hanya melayani penumpang saja melainkan juga maskapai, pemerintah, dan berbagai perusahaan lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, lalu lintas udara semakin meningkat yang dibarengi dengan meningkatnya pula pergerakan penumpang, pesawat, dan kargo. Oleh karena itu untuk mengakomodasi hal tersebut maka suatu bandara akan secara berkala membutuhkan ekspansi baik itu ekspansi luas area gedung terminal ataupun penambahan fasilitas gedung terminal baru. Sebagai contoh adalah Bandara Juanda, yang pada tahun 2012 menghasilkan pergerakan penumpang sebanyak 16 juta sedangkan kapasitas maksimum Terminal 1 Juanda pada saat itu hanya 12 juta. Untuk mengakomodasi hal tersebut maka didirikan Terminal 2 yang resmi beroperasi pada pertengahan tahun 2013.! 1!

2 1.1.3 Pendapatan Bandara sebagai Aspek yang Menentukan Laju dan Kualitas Perkembangan Bandara Laju dan kualitas perkembangan suatu bandara tidak terlepas dari pendapatan yang dimiliki oleh bandara tersebut. Semakin tinggi jumlah pendapatan bersih suatu bandara maka semakin tinggi laju perkembangan bandara tersebut dan di kondisi yang bersamaan semakin baik kualitas bandara tersebut. Aspek penentu kualitas suatu bandara akan dijelaskan pada Bab Target Angkasa Pura I Sebagai Opertor Bandara di Indonesia Bagian Timur dalam Meningkatkan Non Aeronautical Revenue pada Tahun 2018 Angkasa Pura I sebagai operator seluruh bandara di Indonesia bagian Timur memiliki target untuk meningkatkan Non Aeronautical Revenue menjadi kurang lebih 57% pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan bandara di Indonesia masih cukup rendah dari sektor non aeronautical. Misi Angkasa Pura I ini sejalan dengan tren bandara modern sekarang ini yang berlomba meningkatkan pendapatan mereka melalui sektor non aeronautical. Non aeronutical revenue adalah pendapatan yang diperoleh suatu bandara yang berasala dari sektor diluar proses kebandarudaraan seperti penyewaan area komersial, penyewaan lahan kantor, area parkir, dan pelayanan jasa seperti agen perjalanan, penyewaan kendaraan pribadi, dan berbagai pelayanan/jasa lainnya Rendahnya Kontribusi Masyarakat terhadap Area Komersial Bandara Di Indonesia tingkat konsumsi masyarakat baik itu penumpang maupun pengunjung bandara masih sangat rendah. Hal ini cenderung disebabkan oleh kurangnya fasilitas dan variasi yang ditawarkan pada area komersial di dalam gedung terminal. Area komersial pada suatu gedung terminal merupakan inti dari non aeronautical revenue yang diperoleh suatu bandara. Sebagai contoh konkret adalah Bandara Internasional Heathrow di!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 1 Angkasa Pura I Annual Report, 2013! 2!

3 London yang sumber pendapatan utamanya berasal dari sektor non aeronautical. 1.2 Rumusan Permasalahan Rumusan permasalah yang akan dibahas disini meliputi permasalahan umum (non arsitektural) dan permasalahan khusus (arsitektural) Permasalahan Umum Permasalahan umum (non arsitektural) merupakan tanggapan terhadap kebutuhan masyarakat terhadap gedung terminal baik dari segi pola pikirnya maupun kepuasannya dalam menggunakan gedung terminal. 1. Bagaimana gedung Terminal 3 mampu untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap fasilitas bandara yang merupakan titik transit sebelum mereka melakukan perjalanan udara menjadi area rekreasi yang mampu memenuhi segala kebutuhan mereka. 2. Bagaimana gedung Terminal 3 mampu untuk menarik minat masyarakat baik itu penumpang maupun pengunjung bandara untuk dapat menghabiskan waktu pada gedung Terminal 3 dengan berbagai fasilitas yang telah disediakan. 3. Bagaimana gedung Terminal 3 mampu untuk mempengaruhi masyarakat umum untuk lebih menggunakan moda transportasi publik dibandingkan moda transportasi pribadi Permasalahan Khusus Permasalahan khusus (arsitektural) merupakan tanggapan terhadap isu-isu terkait perancangan Terminal 3 sebagai fasilitas umum yang tidak hanya melayani penumpang bandara melainkan seluruh masyarakat yang memenuhi kriteria perancangan arsitektur yang baik. 1. Bagaimana meningkatkan kelancaran operasional penerbangan dengan peningkatan fungsi-fungsi yang telah ada sebelumnya. 2. Bagaimana meningkatkan kualitas ruang untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengguna bandara. 3. Bagaimana gedung Terminal 3 dapat meningkatkan Non Aeronautical Revenue dari area komersial yang terdapat pada gedung Terminal 3.! 3!

4 1.3 Tujuan Pembahasan Tujuan Umum 1. Merancang Terminal 3 berdasarkan rencana induk AP1 yang mampu mengintegrasikan pengunjung, penumpang, dan objek yang berperan dalam operasional bandara. 2. Meningkatkan Non Aeronautical Revenue Bandara Juanda 3. Mengubah pola pikir masyarakat terhadap gedung terminal yang kaku melalui peningkatan pelayanan terminal terhadap masyarakat Tujuan Khusus 1. Merancang fungsi baru yang mampu meningkatkan operasional bandara Juanda melalui Terminal 3 2. Merancang area komersial yang sifatnya rekreatif dan mampu menarik perhatian masyarakat. 3. Merancang fasilitas pendukung seperti signage, information board yang informatif dan interaktif. 1.4 Sasaran Pembahasan Sasaran Umum 1. Mengkaji proses operasional penerbangan yang terjadi pada komplek Bandara Juanda. 2. Mengkaji dasar-dasar dalam perancangan bandara khususnya gedung terminal. 3. Mengkaji isu-isu yang terkait dengan non aeronautical revenue pada suatu bandara di Indonesia Sasaran Khusus 1. Mengkaji tingkat kelancaran operasional penerbangan pada bandara di Indonesia 2. Mengkaji tingkat kontribusi masyarakat terhadap area komersial pada bandara di Indonesia 3. Mengkaji kebutuhan setiap penumpang dan pengunjung bandara 4. Mengkaji hubungan kebutuhan pengunjung dan penumpang bandara dengan area komersial.! 4!

5 1.5 Lingkup Pembahasan Arsitektural Lingkup pembahasan arsitektural meliputi analisis permasalahan yang muncul pada daerah perencanaan, secara makro maupun mikro. Permasalahan arsitektural disini difokuskan kepada integrasi fungsi, kualitas ruang dalam, dan kualitas ruang luar Non Arsitektural Lingkup permasalahan non arsitektural meliputi isu-isu yang terkait dengan operasional penerbangan di Indonesia, visi dan misi Angkasa Pura I sebagai operator bandara di Indonesia bagian Timur serta isu terkait kontribusi masyarakat terhadap area komersial pada bandara. 1.6 Metode Pembahasan Metode Pengumpulan Data a. Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer mencakup keadaan lahan, kondisi bangunan eksisting, alur kegiatan yang berlangsung, serta permasalahan yang ada. Data primer diperoleh dari observasi langsung dan diskusi dengan pihak atau instansi yang terkait. b. Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder mencakup studi kasus, standar bangunan, teori penunjang, dan data normatif seputar perencanaan perancangan Terminal 3. Data sekunder diperoleh penulis dengan melakukan studi literatur melalui media buku dan internet Metode Pengolahan Data Data yang diperoleh akan melalui proses sebagai berikut: 1. Analisis Proses analisis diterapkan dengan mengemukakan data-data standar, tipologi, dan morfologi. 2. Sintesis Proses sintesis diterapkan dengan mengolah data keadaan lahan, Kondisi bangunan eksisting, permasalahan yang ada, studi kasus, serta teori dan standar menjadi rumusan konsep awal perencanaan dan perancangan.! 5!

6 3. Penyusunan Konsep Hasil dari poses analisis dan sintesis akan diolah menjadi rumusan konsep dasar perencanaan dan perancangan Terminal 3 Juanda. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan ini terdiri dari beberapa bagian a. Bab I Pendahuluan Memuat latarbelakang pemilihan kasus, permasalahan kasus, tujuan dan sasaran, ruang lingkup pembahasan, metode dan sistematika penulisan yang digunakan. b. Bab II Tinjauan Pustaka Memuat tinjauan umum mengenai perancangan gedung terminal serta fungsifungsi yang beroperasi didalamnya. Fungsi-fungsi yang ditinjau disini adalah fungsi gedung terminal secara spesifik untuk operasional penerbangan. c. Bab III Tinjauan Empiris Memuat tinjauan peraturan yang berlaku pada lokasi perancangan, deskripsi lokasi perancangan, serta tinjaun terhadap kondisi maupun karakteristik pengguna fasilitias terminal nantinya. d. Bab IV Analisis Memuat hasil analisis penulis terkait dengan hubungan antara fungsi, teori, dan konsep. e. Bab V Konsep Dasar Perancangan Memuat konsep dasar perancangan yang ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang ada 1.8 Keaslian Penulisan Penulisan pra tugas akhir dengan judul Perancangan Terminal 3 dengan Konsep Leisure and Integrated Terminal, dalam beberapa hal memiliki persamaan tema dengan beberapa judul pra tugas akhir berikut:! 6!

7 Judul : Terminal Penumpanga Bandara dengan Konsep Regionalisme Oleh : Phillip Sandoro Tahun : 2013 Judul : Bandar Udara D.I Yogyakarta dengan Alur Sirkulasi yang Efektif Oleh : Zakky Nur Muhammad Odang Tahun : 1998 Judul : Bandar Udara Singkawang dengan Penerapan Sistem Sirkulasi Linear Oleh Tahun : 2006 : Robby Asmana Dari ketiga judul diatas, Pra Tugas Akhir ini paling memiliki kemiripan dengan tulisan berjudul Terminal Penumpang Bandara dengan Konsep Regionalisme oleh Philip Sandoro! 7!

8 1.9 Kerangka Pemikiran Diagram'1.'1'Kerangka'Pemikiran' Sumber: penulis, 2014!! 8!