Lampiran 1. Identifikasi sampel

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Identifikasi sampel

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Tabel konversi dosis hewan percobaan dengan manusia. (Laurence, Kucing 1,5 kg. Kelin ci

Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah

BAB IV PROSEDUR KERJA

Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun sirih hutan (Piper crocatum Ruiz & Pav).

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test

Lampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Lampiran Universitas Sumatera Utara

UJI ANTIDIABETES SECARA IN VIVO. Dwi Handayani Ni Luh Sukeningsih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Identifikasi sampel 74

Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian 75

Lampiran 3. Gambar nanas segar Gambar Buah Nanas Segar Gambar Makroskopik Kulit Buah Nanas Segar 76

Lampiran 4. Karakteristik Kulit Buah Nanas Gambar Makroskopik Simplisia Kulit Buah Nanas Gambar Serbuk Simplisia 77

Lampiran 5. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia kulit buah nanas 1 4 2 1 3 Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia kulit buah nanas pembesaran 10x40 Keterangan: 1. Jaringan parenkim 2. Sel batu 3. Kristal kalsium oksalat bentuk jarum 4. Berkas pembuluh (xylem) 78

Lampiran 6. Bagan alur penelitian Buah Nanas Dibersihkan dari pengotor Dicuci sampai bersih dan ditiriskan Dipisahkan kulitnya dan ditimbang berat basah Berat Basah 3000 g Dirajang dan dikeringkan pada suhu 40 o C Berat kering 500 g Disortasi kering dan diserbukkan Ditimbang 487 g serbuk simplisia Karakterisasi Simplisia 1. Pemeriksaan makroskopik 2. Pemeriksaan mikroskopik 3. Penetapan kadar air 4. Penetapan kadar sari larut air 5. Penetapan kadar sari larut etanol 6. Penatapan kadar abu total 7. Penetapan kadar abu tidak larut asam 8. Skrining Fitokimia Ekstraksi 400 g Maserat Ekstrak Kental 68,165 g Ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% yang sudah didestilasi (4 L) Diuapkan menggunakan rotary evaporator Aktivitas antihiperglikemia pada mencit Hasil Uji pengaruh terhadap kadar SOD pada pankreas mencit Hasil 79

Lampiran 7. Bagan Alur Pengukuran Aktivitas Antidiabetes Mencit Hasil Uji OGTT Dikondisikan selama 2 minggu untuk adaptasi Ditimbang dan ditandai dengan spidol Dipuasakan selama 10-18 jam hanya diberi minum air Dilakukan pengukuran KGD awal sebelum perlakuan Diberikan larutan uji, yaitu: EEKBN dosis 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB Setelah 30 menit di berikan larutan glukosa 50% Setelah 30 menit diberikan glukosa 50% dosis 3g/kg BB. Diukur KGD mencit pada menit ke 30, 60, 90, dan 120 setelah loading glukosa Mencit Dibiarkan satu minggu (Washing time) Dipuasakan selama 10-18 jam hanya diberi minum air Diberikan suntikan aloksan 160 mg/kgbb Ditunggu kenaikan KGD selama 3 7 hari Diukur KGD hiperglikemik >200 mg/dl Mencit Hiperglikemik Diberikan perlakuan selama 14 hari Kelompok 1: CMC 0,5%, dosis 1% BB Kelompok 2: EEKBN dosis 125 mg/kg BB Kelompok 3: EEKBN dosis 250 mg/kg BB Kelompok 4: EEKBN dosis 500 mg/kg BB Kelompok 5: Metformin 65 mg/kgbb Kelompok 6: Tanpa perlakuan (normal) Mencit Hasil Diukur KGD hari ke-3, 5, 9, 11, 13, 15 Mencit dikorbankan dan diambil organ pankreasnya untuk pemeriksaan SOD 80

Lampiran 8. Perhitungan Karakteristik Serbuk Simplisia Kulit Buah Nanas 1. Perhitungan Kadar Air Persen kadar air = Volumeair (ml ) Beratsampel (g) x 100% Berat sampel I = 5,00 gram Volume penjenuhan toluen = 1,8 ml Volume air I = 2,1 ml Persen Kadar air I = 2,1 1,8 x 100% = 5,99% 5,00 Berat sampel II = 5,00 gram Volume air I = 2,1 ml Volume air II = 2,4 ml Persen Kadar air I = 2,4 2,1 5,00 x 100% = 5,99% Berat sampel III = 5,00 gram Volume air II = 2,4 ml Volume air III = 2,7 ml Persen Kadar air I = 2,7 2,4 5,00 x 100% = 5,99% Persen rata-rata kadar air serbuk simplisia = (5,99%+5,99%+5,99%) 3 = 5,99% 81

Lampiran 8 (Lanjutan) 2. Perhitungan Kadar Sari Larut Air Persen kadar sari larut air = Berat sari I = 0,3329 gram beratsari (g) beratsampel (g) x 100 20 x 100% Berat sampel = 5,0010 gram Persen kadar sari larut dalam air I = 0,3329 100 xx 5,0010 20 Berat sari II = 0,3382 gram xx 100% = 33,2833% Berat sampel = 5,0004 gram Persen kadar sari larut dalam air II = 0,3382 100 xx 5,0004 20 Berat sari III = 0,3392 gram xx 100% = 33,8172% Berat sampel = 5,0011 gram Persen kadar sari larut dalam air III = 0,3392 100 xx 5,0011 20 xx 100% = 33,9125% Persen rata-rata kadar sari larut air = 33,2833 %+33,8172 %+33,9125% 3 = 33,67% 82

Lampiran 8 (Lanjutan) 3. Perhitungan Kadar Sari Larut Etanol (Lanjutan) Persen kadar sari larut etanol = Berat sari I = 0,3026 gram berat sari (g) berat sampel (g) x 100 20 x 100% Berat sampel = 5,0080 gram Persen kadar sari larut dalam etanol I = 0,3026 100 xx xx 100% = 30,2166% 5,0080 20 Berat sari II = 0,3084 gram Berat sampel = 5,0010 gram Persen kadar sari larut dalam etanol II = 0,3084 100 xx xx 100% = 30,8338% 5,0010 20 Berat sari III = 0,3082 gram Berat sampel = 5,0009 gram Persen kadar sari larut dalam etanol III = 0,3082 100 xx xx 100% = 30,8195% 5,0009 20 Persen rata-rata kadar sari larut etanol = 30,2166 %+30,8338 %+30,8195% 3 = 30,62% 83

Lampiran 8 (Lanjutan) 4. Perhitungan Kadar Abu Total (Lanjutan) Persen kadar abu = Berat abu I = 0,0875 gram berat abu (g) berat sampel (g) x 100% Berat sampel = 2,0017 gram Persen kadar abu total I = 0,0875 xx 100% = 4,3737% 2,0017 Berat abu II = 0,0656 gram Berat sampel = 2,0007 gram Persen kadar abu total II = 0,0656 xx 100% = 3,2788% 2,0007 Berat abu III = 0,07445 gram Berat sampel = 2,0208 gram Persen kadar abu total III = 0,07445 2,0208 xx 100% = 3,6842% Persen rata-rata kadar abu total = 4,3737 %+3,2788 %+3,6842 % 3 = 3,77% 84

Lampiran 8 (Lanjutan) 5. Perhitungan Kadar Abu Total Tidak Larut Asam (Lanjutan) Persen kadar abu tidak larut asam = berat abu (g) berat sampel (g) x 100% Berat abu I Berat sampel = 0,0193gram = 2,0017 gram Persen kadar abu tidak larut asam I = 0,0193 xx 100% = 0,9642% 2,0017 Berat abu II = 0,02 gram Berat sampel = 2,0007 gram Persen kadar abu tidak larut asam II = 0,02 xx 100% = 0,9966% 2,007 Berat abu III = 0,0197 gram Berat sampel = 2,0208 gram Persen kadar abu tidak larut asam III = 0,0197 xx 100% = 0,9749% 2,0208 Persen rata-rata kadar abu tidak larut asam = 0,9642%+0,9966%+0,9749% 3 =0,97% 85

Lampiran 9. Perhitungan hasil karakterisasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas 1. Perhitungan Kadar Air Volume Air (ml ) % Kadar Air = x 100 % Berat Sampel (g) Berat sampel I = 5,0007 gram Volume penjenuhan toluen = 1,8 ml Volume air I = 2,0 ml Persen Kadar air I = 2,0 1,8 5,0007 x 100% = 3,9994% Berat sampel II = 5,0004 gram Volume air I = 2,0 ml Volume air II = 2,1 ml Persen Kadar air I = 2,1 2,0 5,0004 x 100% = 1,9998% Berat sampel III = 5,0010 gram Volume air II = 2,1 ml Volume air III = 2,3 ml Persen Kadar air I = 2,3 2,1 5,0010 x 100% = 3,9992% Persen rata-rata kadar air serbuk simplisia = (3,9994%+1,9998%+3,9992%) 3 = 3,33% 86

Lampiran 9. (Lanjutan) 2. Perhitungan Kadar Abu Total Persen kadar abu = % Kadar Abu Total = berat abu (g) berat sampel (g) x 100% Berat abu I = 0,0806 gram Berat Abu (g) Berat Sampel (g) x 100 % Berat sampel = 2,0171 gram Persen kadar abu total I = 0,0806 xx 100% = 3,9958% 2,0171 Berat abu II = 0,0805 gram Berat sampel = 2,0011 gram Persen kadar abu total II = 0,0805 xx 100% = 4,0227% 2,0011 Berat abu III = 0,0809 gram Berat sampel = 2,0213 gram Persen kadar abu total III = 0,0809 xx 100% = 4,0024% 2,0213 Persen rata-rata kadar abu total = 3,9958%+4,0227 %+4,0024 % 3 = 4,00% 87

Lampiran 9. (Lanjutan) 3. Perhitungan Kadar Abu Tidak Larut Asam % Kadar Abu Total Tidak Larut Asam = Berat Abu (g) Berat Sampel (g) x 100 % Berat abu I = 0,0027gram Berat sampel = 2,0171 gram Persen kadar abu tidak larut asam I = 0,0027 xx 100% = 0,1349% 2,00171 Berat abu II = 0,0025 gram Berat sampel = 2,0011 gram Persen kadar abu tidak larut asam II = 0,0025 xx 100% = 0,1249% 2,0011 Berat abu III = 0,0031 gram Berat sampel = 2,0213 gram Persen kadar abu tidak larut asam III = 0,0031 xx 100% = 0,1534% 2,0213 Persen rata-rata kadar abu tidak larut asam = 0,1349%+0,1249%+0,1534 % 3 = 0,13% 88

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Dosis Konversi Perhitungan Dosis Antar Jenis Hewan Mencit 20 g Tikus 200 g Marmot 400 g Kelinci 1,5 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9 20 g Tikus 0,14 1,0 1,74 3,0 9,2 17,8 56,0 200 g Marmot 0,008 0,57 1,0 2,25 5,2 10,2 31,5 400 g Kelinci 0,04 0,25 0,44 1,0 2,4 4,5 14,2 1,5 kg Kera 0,016 0,11 0,19 0,42 1,0 1,9 6,1 4 kg Anjing 0,008 0,06 0,10 0,22 0,52 1,0 3,1 12 kg Manusia 70 kg 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,16 0,32 1,0 Perhitungan Metformin - Dosis manusia (berat 70 kg) = 500 mg - Dosis mencit (berat 20 g) = 500 mmmm xx 0,0026 xx 1000 20gg = 65 mmmm/kkkkkkkk - Menurut FI edisi III, penetapan kadar tablet = 20 tablet, maka diambil 20 tablet Metformin, digerus dan ditimbang berat totalnya = 10.810 mg - Berat bahan aktif Metformin-HCl dalam 20 tablet Metformin adalah = 500 mg/tab x 20 tab = 10.000 mg - Serbuk metformin yang digunakan = 65 10000 mmmm = XX 10810 mmmm XX = 70,26 70 mmmm 70 mg serbuk metformin ditambahkan dengan suspensi Na-CMC sampai 10,0 ml - Volume yang diberikan = 1 100 xxxxxx 89

Lampiran 10. (Lanjutan) Misal Berat mencit 27 g. Maka volume suspensi Metformin yang diberikan adalah 1 xx27gg = 0,27 mmmm 100 Perhitungan Glibenklamid - Dosis manusia (berat 70 kg) = 5 mg - Dosis mencit (berat 20 g) = 5 mmmm xx 0,0026 xx 1000 20gg = 0,65 mmmm/kkkkkkkk - Menurut FI edisi III, penetapan kadar tablet = 20 tablet, maka diambil 20 tablet glibenklamid, digerus dan ditimbang berat totalnya = 4.010 mg - Berat bahan aktif glibenklamid dalam 20 tablet adalah = 5 mg/tab x 20 tab = 100 mg - Serbuk glibenklamid yang digunakan = 0,65 100 mmmm = XX 4010 mmmm XX = 26,065 26 mmmm 26 mg serbuk glibenklamid ditambahkan dengan suspensi Na-CMC sampai 10,0 ml - Volume yang diberikan = 1 100 xxxxxx - Misal Berat mencit 27 g. Maka volume suspensi glibenklamid yang diberikan adalah 1 xx27gg = 0,27 mmmm 100 Contoh Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas - Dosis suspensi ekstrak etanol teripang yang akan dibuat adalah 125 mg/kg bb, 250 mg/kg bb, 500 mg/kg bb. 90

Lampiran 10. (Lanjutan) Artinya dosis 125 mg, 250 mg, 500 mg itu diberikan untuk hewan dengan berat badan 1 Kg. Karena 1 1 xx 1 kkkk = xx 1000gg = 10 mmmm. Maka tiap dosis 100 100 dilarutkan dalam 10,0 ml suspensi Na-CMC - Cara pembuatan suspensi ekstrak kulit buah nanas : Timbang 125 mg, 250 mg, 500 mg ekstrak etanol kulit buah nanas, masingmasing dilarutkan dalam 10 ml suspensi Na-CMC. - Volume suspensi ekstrak kulit buah nanas yang diberikan pada mencit = 1 xx BBBB 100 Misal berat mencit : 30 g. Maka suspensi yang diberikan = 1 100 xx 30 gg = 0,3 ml Contoh Perhitungan Volume Larutan Induksi Aloksan untuk Diinjeksi Secara Intraperitoneal (i.p.) - Dosis induksi aloksan untuk mencit = 160 mg/kg BB (i.p.) Aloksan monohidrat ditimbang 160 mg dilarutkan dalam larutan fisiologis NaCl 0,9% dalam labu tentukur 10 ml. Volume larutan yang diberikan: = 1 xx BBBB 100 Misal berat mencit = 30 g. Maka aloksan yang diberikan = 1 100 xx 30 gg = 0,3 ml 91

Lampiran 11. Data Pengukuran Kadar Glukosa Darah (KGD) Mencit Metode Induksi Aloksan 1. KGD mencit setelah pemberian Suspensi Na-CMC 0,5% sebanyak 1% BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD puasa sebelum diinduksi aloksan (mg/dl) KGD puasa setelah diinduksi aloksan (mg/dl) ke-3 ke-5 KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-7 ke-9 ke-11 ke- 13 1 32,5 93 490 386 582 383 321 237 591 539 2 32,0 118 496 237 496 424 555 231 599 328 3 34,3 103 567 570 506 585 288 558 579 599 4 34,7 98 559 560 585 575 514 554 514 589 5 35,0 95 578 430 434 512 454 413 534 514 Rata-Rata 101,40 538,00 436,60 520,60 495,80 426,40 398,60 563,40 513,8 ke-15 SEM 4,479 18,641 61,428 28,491 40,231 52,553 72,100 16,699 49,026 92

2. KGD mencit setelah pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas dosis 125 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD puasa sebelum diinduksi aloksan (mg/dl) KGD puasa setelah diinduksi aloksan (mg/dl) ke-3 ke-5 KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-7 ke-9 ke-11 ke- 13 1 20,7 132 245 218 215 211 192 188 159 108 2 20,2 133 376 322 290 185 172 169 165 129 3 21,0 153 451 424 367 229 206 203 185 167 4 20,5 112 268 253 229 217 215 203 172 116 5 20,8 115 348 209 198 175 173 138 121 107 ke-15 Rata-Rata 129,00 337,60 285,20 259,80 203,40 191,60 180,20 160,40 125,40 SEM 7,369 37,324 39,987 30,967 10,107 8,617 12,261 10,759 11,120 93

3. KGD mencit setelah pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas dosis 250 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD puasa sebelum diinduksi aloksan (mg/dl) KGD puasa setelah diinduksi aloksan (mg/dl) ke-3 ke-5 KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-7 ke-9 ke-11 ke- 13 1 27,8 71 384 409 369 324 263 245 197 145 2 29,2 97 320 261 239 199 198 182 146 100 3 28,4 95 222 167 164 145 126 121 116 91 4 29,6 83 344 271 241 149 116 102 91 90 5 27,8 105 453 560 319 219 213 140 124 93 ke-15 Rata-Rata 90,20 344,60 333,60 266,40 207,20 183,20 158,00 134,80 103,80 SEM 5,953 38,039 68,515 35,479 32,484 27,625 25,470 17,864 10,447 94

4. KGD mencit setelah pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas dosis 500 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD puasa sebelum diinduksi aloksan (mg/dl) KGD puasa setelah diinduksi aloksan (mg/dl) ke-3 ke-5 KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-7 ke-9 ke-11 ke- 13 1 29,6 108 229 154 132 131 123 123 121 97 2 29,2 133 415 249 256 231 213 179 157 155 3 27,4 103 300 241 162 139 138 134 130 108 4 28,8 108 364 347 317 282 232 226 182 154 5 28,1 80 217 174 172 174 167 140 128 117 ke-15 Rata-Rata 106,40 305,00 233,00 207,80 191,40 174,60 160,40 143,60 126,20 SEM 8,430 38,161 33,940 34,185 28,699 21,011 18,922 11,387 11,981 95

5. KGD mencit setelah pemberian Metformin Dosis 65 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD puasa sebelum diinduksi aloksan (mg/dl) KGD puasa setelah diinduksi aloksan (mg/dl) ke-3 ke-5 KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-7 ke-9 ke-11 ke- 13 1 23,8 98 530 398 289 178 166 146 126 84 2 23,7 58 502 546 464 369 259 244 232 153 3 24,5 100 594 560 406 404 269 198 124 77 4 23,5 106 585 535 350 291 245 196 142 98 5 24,5 156 242 177 165 163 157 121 94 51 Rata-Rata 103,60 490,60 443,20 334,80 281,00 219,20 181,00 143,60 92,60 ke-15 SEM 15,613 64,454 72,644 51,441 48,737 23,905 21,573 23,421 16,919 96

6. KGD mencit Tanpa Perlakuan No Hewan BB Hewan (gram) Ke-1 ke-3 KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-5 ke-7 ke-9 ke-11 ke- 13 1 21,2 118 135 135 135 139 139 114 108 2 20,2 109 108 112 115 108 86 98 101 3 21,6 107 106 113 117 128 114 105 103 4 22,0 108 119 103 103 108 105 107 109 5 22,0 106 101 94 120 136 135 106 103 ke-15 Rata-Rata 109,60 113,80 111,40 118,00 123,80 115,80 106,00 104,80 SEM 2,159 6,061 6,831 5,138 6,696 9,785 2,550 1,562 97

Lampiran 12. Data Persentase Penurunan KGD Mencit 1. Persentase Penurunan KGD mencit setelah pemberian Suspensi Na-CMC 0,5% sebanyak 1% BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-3 ke-5 ke-7 ke-9 ke-11 ke-13 ke-15 1 32,5 21% -19% 22% 34% 52% -21% -10% 2 32,0 52% 0% 15% -12% 53% -21% 34% 3 34,3-1% 11% -12% 49% 2% -2% -6% 4 34,7 0% -10% -8% 8% 1% 8% -5% 5 35,0 26% 25% 11% 21% 29% 8% 11% Rata-Rata 19,60 1,40 5,60 20,00 27,40-5,60 4,80 SEM 9,750 7,737 6,638 10,502 11,413 6,547 8,133 98

2. Persentase Penurunan KGD mencit setelah pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas dosis 125 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-3 ke-5 ke-7 ke-9 ke-11 ke-13 ke-15 1 20,7 11% 12% 14% 22% 23% 35% 56% 2 20,2 14% 23% 51% 54% 55% 56% 66% 3 21,0 6% 19% 49% 54% 55% 59% 63% 4 20,5 6% 15% 19% 20% 24% 36% 57% 5 20,8 40% 43% 50% 50% 60% 65% 69% Rata-Rata 15,40 22,40 36,60 40,00 43,40 50,20 62,20 SEM 6,337 5,474 8,250 7,797 8,177 6,176 2,518 99

3. Persentase Penurunan KGD mencit setelah pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas dosis 250 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-3 ke-5 ke-7 ke-9 ke-11 ke-13 ke-15 1 27,8-7% 4% 16% 32% 36% 49% 62% 2 29,2 18% 25% 38% 38% 43% 54% 69% 3 28,4 25% 26% 35% 43% 45% 48% 59% 4 29,6 21% 30% 57% 66% 70% 74% 74% 5 27,8-24% 30% 52% 53% 69% 73% 79% Rata-Rata 6,60 23,00 39,60 46,40 52,60 59,60 68,60 SEM 9,479 4,858 7,201 5,988 7,061 5,767 3,696 100

4. Persentase Penurunan KGD mencit setelah pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas dosis 500 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-3 ke-5 ke-7 ke-9 ke-11 ke-13 ke-15 1 29,6 33% 42% 43% 46% 46% 47% 58% 2 29,2 40% 38% 44% 49% 57% 62% 63% 3 27,4 20% 46% 54% 54% 55% 57% 64% 4 28,8 5% 13% 23% 36% 38% 50% 58% 5 28,1 20% 21% 20% 23% 35% 41% 46% Rata-Rata 23,60 32,00 36,80 41,60 46,20 51,40 57,80 SEM 6,038 6,380 6,553 5,501 4,398 3,696 3,200 101

5. Persentase Penurunan KGD mencit setelah pemberian Metformin dosis 65 mg/kg BB No Hewan BB Hewan (gram) KGD setelah perlakuan (mg/dl) ke-3 ke-5 ke-7 ke-9 ke-11 ke-13 ke-15 1 23,8 25% 45% 66% 69% 72% 76% 84% 2 23,7-9% 8% 26% 48% 51% 54% 70% 3 24,5 6% 32% 32% 55% 67% 79% 87% 4 23,5 9% 40% 50% 58% 66% 76% 83% 5 24,5 27% 32% 33% 35% 50% 61% 79% Rata-Rata 11,60 31,40 41,40 53,00 61,20 69,20 80,60 SEM 6,630 6,353 7,332 5,630 4,488 4,934 2,943 102

Lampiran 13. Data Pengukuran Rata-Rata KGD Mencit Setelah Perlakuan Induksi Aloksan Kelompok Uji Kontrol Na-CMC 0,5% EEKBN dosis 125 mg/kg BB EEKBN dosis 250 mg/kg BB EEKBN dosis 500 mg/kg BB Metformin dosis 65 mg/kg BB Tanpa Perlakuan KGD Awal 101,4 4,479 129,00 7,369 90,20 5,953 106,40 8,430 103,60 15,613 109,60 2,159 KGD setelah perlakuan (mg/dl) SEM ke-1 ke-3 ke-5 ke-7 ke-9 538,00 436,60 520,60 495,80 426,40 18,641 61,428 28,491 40,231 52,553 337,60 285,20 259,80 203,40 191,60 37,324 39,987 30,967 10,107 8,617 344,60 333,60 266,40 207,20 183,20 38,039 68,515 35,479 32,484 27,625 305,00 233,00 207, 80 191,40 174,60 38,161 33,940 34,185 28,699 21,011 490,60 443,20 334,80 281,00 219,20 64,454 72,644 51,441 48,7373 23,905 109,60 113,80 111,40 118,00 123,80 2,159 6,061 6,831 5,138 6,696 ke- 11 398,60 72,100 180,20 12,261 158,00 25,470 160,40 18,922 181,00 21,573 115,80 9,785 ke-13 563,40 16,699 160,40 10,759 134,80 17,864 143,60 11,387 143,60 23,421 106,00 2,550 ke-15 513,80 49,026 125,40 11,120 103,80 10,447 126,20 11,981 92,60 16,919 104,80 1,562 103

Lampiran 14. Data Persentase Penurunan Rata-Rata KGD Mencit Setelah Perlakuan Induksi Aloksan Kelompok Uji Kontrol Na-CMC 0,5% EEKBN dosis 125 mg/kg BB EEKBN dosis 250 mg/kg BB EEKBN dosis 500 mg/kg BB ke-3 19,60 8,750 15,40 6,337 6,60 9,479 23,60 6,038 P - 0,478 0,708 0,735 0,253 0,656 0,721 0,291 ke-5 1,40 7,737 22,40 5,474 23,00 4,858 32,00 6,380 P - 0,003* 0,027 # 0,320 0,024 # 0,352 0,002 # 0,946 % Penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dl) SEM ke-7 5,60 6,638 36,60 8,250 39,60 7,201 36,80 6,553 P - 0,002* 0,007 # 0,643 0,003 # 0,862 0,006 # 0,657 ke-9 20,00 10,502 40,00 7,797 46,40 5,988 41,60 5,501 P - 0,005* 0,068 0,225 0,019 # 0,532 0,050 0,285 ke-11 27,40 11,431 43,40 8,177 52,60 7,061 46,20 4,398 P - 0,005* 0,151 0,112 0,029 # 0,431 0,094 0,176 ke- 13-5,60 6,547 50,20 6,176 59,60 5,767 51,40 3,696 P - 0,000* 0,000 # 0,024* 0,000* 0,233 0,000 # 0,034* ke-15 4,80 8,133 62,20 2,513 68,60 3,696 57,80 3,200 P - 0,000* 0,000 # 0,010* 0,000 # 0,079 0,000 # 0,002 Metformin dosis 65 mg/kg BB 11,60 6,630 0,478-31,40 6,353 0,003 # - 41,40 7,332 0,002 # - 53,00 5,630 0,005 # - 61,20 4,488 0,005 # - 69,20 4,934 0,000 # - 80,60 2,943 0,000 # - Keterangan : * = berbeda signifikan dengan kelompok pembanding metformin # = berbeda signifikan dengan kelompok kontrol CMC 104

Lampiran 15. Alat-Alat yang Digunakan A B C Gambar Alat Pengukur Glukosa Darah Keterangan: A = Glukometer ( Gluko DrTM ) B = Wadah Penyimpanan Test Strip C = Test Strip 105

Lampiran 15. (Lanjutan) Gambar Mikroskop 106

Lampiran 16. Gambaran Histologi pankreas mencit dengan pewarnaan imunohistokimia Zn-SOD dengan pengamatan di bawah mikroskop pembesaran 10x10 1. kelompok normal (tanpa perlakuan) 107

Lampiran 16. (Lanjutan) 2. Kelompok pemberian CMC 0,5% 108

Lampiran 16. (Lanjutan) 3. Kelompok pemberian EEKBN dosis 125 mg/kg BB 109

Lampiran 16. (Lanjutan) 4. Kelompok pemberian EEKBN dosis 250 mg/kg BB 110

Lampiran 16. (Lanjutan) 5. Kelompok pemberian EEKBN dosis 500 mg/kg BB 111

Lampiran 16. (Lanjutan) 6. Kelompok pemberian metformin dosis 65 mg/kg BB 112