PERANCANGAN INTERIOR PADA CLINIC DENTAL CENTER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB 3 METODE PERANCANGAN Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan. Gedung Marketing Office Metro Park yang akan dijadikan untuk


2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

Bab IV. Konsep Perancangan

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. 1.1.Latar Belakang

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

Transkripsi:

PERANCANGAN INTERIOR PADA CLINIC DENTAL CENTER Vendy Christian Valentino Jl. Pulau Damar 2 D9/27 082123580004 vendyvalentino@ymail.com ABSTRAK Tujuan Perancangan adalah merancang interior klinik dokter gigi yang nyaman bagaikan rumah sendiri dengan fokus kepada interior yang sesuai dengan kebutuhan fasilitas dokter gigi serta pasien agar stigma menyeramkan yang melekat pada klinik dokter gigi dapat hilang sekaligus mengedukasi anak-anak untuk tidak takut berkunjung ke klinik dokter gigi. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu pengumpulan data berdasarkan hasil studi lapangan dan literatur. Analisis dilakukan berdasarkan berbagai sumber referensi literatur, survey lapangan dan hasil wawancara. Hasil yang dicapai ialah konsep perancangan interior klinik dokter gigi dengan tema Home sweet Home dan inti desain Our Friendly Neighborhood Dentist. Simpulan yang didapat dari perancangan ini ialah penerapan desain yang merangkum estetis dan fungsional terlebih kepada sisi akustik yang mengurangi rasa gugup pengunjung. (VCV) Kata Kunci : Desain, Interior, Klinik, Dokter Gigi PENDAHULUAN Pasti kita semua masih teringat pada saat masih kecil, ketika orang tua kita selalu mengajarkan kita untuk selalu menggosok gigi setiap malam sebelum tidur dengan alasan agar gigi kita tidak berlubang. Tapi pada akhirnya karena tidak mau mendengarkan kata-kata orang tua kita, pada akhirnya kita harus ke dokter gigi untuk berobat seperti menambal gigi ataupun mencabut gigi. Beberapa dari kita pasti masih

ingat betapa menakutkannya pergi kedokter gigi karena suasana interiornya yang terkesan dingin dan menakutkan. Belum lagi dengan suara-suara peralatan yang dipakai oleh sang dokter yang cukup membuat perut melilit dan jantung berdebar ketika gigi kita sedang diperiksa. Ditambah dengan rasa sakit yang kerap menemani pasien dikarenakan kesalahan pasien sendiri yang selalu menunda kepergian ke klinik untuk merawat gigi. Sebenarnya, klinik dokter gigi itu tidak selalu identik dengan gigi yang berlubang, sakit gigi ataupun mencabut gigi. Pada umumnya apabila gigi kita berlubang pun dokter tidak akan langsung melakukan untuk pencabutan pada gigi, pergi ke dokter gigi juga tidak hanya harus untuk berobat tapi juga bisa untuk perawatan dan memperindah susunan gigi. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia secara tidak langsung sudah meyakini di dalam pemikiran mereka bahwa setiap kali pergi ke klinik dokter gigi pasti akan menyakitkan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah klinik dokter gigi yang mampu mengubah pencitraan masyarakat sehingga klinik dokter gigi menjadi tempat yang lebih nyaman dan menarik dikunjungi baik oleh orang dewasa maupun anak-anak, penulis ingin mengolah interior dari klinik dokter gigi tersebut agar tidak lagi menjadi tempat yang menyeramkan untuk dikunjungi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan melakukan studi literatur, survey lapangan dan interview.

HASIL DAN BAHASAN 1.1 Image Pra-Desain Image pre-desain adalah gambar-gambar refrensi yang dapat menjadi sebuah ide dalam perancangan clinic dental center. Gambar 1.1 Image pra-desain 1.2 Analisa Zoning dan Grouping 1.2.1 Zoning

Gambar 1.2 alternatif zoning 1 Analisa zoning alternatif 1 : + Area publik pada lantai 1 mendapatkan pencahayaan alami + Area publik pada lantai 1 mendapat 2 pintu masuk

+ Area private pada lantai 1,2 dan 3 mendapat pencahayaan alami karena adanya jendela - Area publik terlalu jauh dari akses tangga pada lantai 2 Gambar 1.3 alternatif zoning 2

Analisa layout alternatif 2 : + Area publik pada lantai 1 mendapat 2 pintu masuk + Area publik pada lantai 1 mendapatkan pencahayaan alami + Area private pada lantai 1,2 dan 3 mendapat pencahayaan alami + Area publik lantai 2 dekat dengan akses tangga - Area private jauh dari akses tangga

Gambar 1.4 alternatif zoning 3 Analisa layout alternatif 3 : + Area private pada lantai 1 dekat dengan akses tangga + Area publik lantai 1 dan 2 mendapatkan pencahayaan alami + Area private 1, 2 dan 3 mendapat pencahayaan alami dari hasil analisa zoning alternatif 2 dipilih karena banyaknya pencahayaan alami yang masuk, sehingga tidak harus selalu bergantung pada pencahayaan buatan. alasan lain dipilihnya alternatif ke dua adalah karean dekatnya area publik dengan akses jalur tangga.

1.2.2 Grouping

Gambar 1.5 alternatif grouping 1 Analisa layout grouping alternatif 1 : + Area komputer, stall, display makanan, kasir dan respsionis mendapat pencahanyaan alami + Area rapat, Area panoramic x-ray dan perawatan mendapat pencahayaan alami + Area perawatan dekat dengan akses tangga

Gambar 1.6 alternatif grouping 2 Analisa layout grouping alternatif 2 : + Area perawatan lantai 1 dekat denga akses pintu utama + Area tunggu di lantai dua dekat dengan akses tangga + Area perawatan mendapat pencahayaan alami

Gambar 1.7 alternatif grouping 3 Analisa layout grouping alternatif 2 : + Area perawatan di lantai 2 mendapat cahaya alami + Area tunggu di lantai 2 dekat dengan akses tangga + Area panoramic x-ray dekat dengan akses tangga Dari hasil analisa ketiga alternatif grouping, maka hasil grouping yang terpilih adalah alternatif 3

1.3 Konsep Perancangan Gambar 1.8 Mindmap Konsep dental clinic center memiliki design statement our friendly neighborhood dentist, statement ini menjelaskan tentang dental clinic center yang akan dibuat dengan tema homey pada interiornya. Sehingga para pasien atau pengunjung yang datang ke klinik tersebut, tidak merasakan dirinya seperti di dalam sebuah klinik akan tetapi sama seperti saat kita mengunjungi rumah teman atau pun saudara. Tema yang digunakan untuk clinic dental center yang akan didesain adalah "home sweet home", alasan mengapa tema tersebut dipakai untuk membuat clinic dental center agar ambiance pada interior klinik tersebut tidak terasa seperti interior klinik, kemudian pengunjung dan pasien pun merasa nyaman saat sedang menunggu atau melakukan perawatan. Teman "home sweet home" digunakan juga untuk membuat para pekerja yang selalu berada diklinik tersebut pun akan merasa nyaman dan dapat melakukan pekerjaan dengan lebih maksimal.

1.4 Citra Ruang Berikut adalah contoh citra ruang yang akan digunakan sebagai ide-ide yang akan digunakan pada dental clinic center yang menggunakan tema "home sweet home" Gambar 1. 9 konsep citra ruang Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/twelve_west_(building) 18.47, 1/4/2013 http://photographyconcentrate.com/our-mistakes-and-solutions-setting-up-a-home-office/ 18.49, 1/4/2013 www.ddpc.co.uk 18.49, 1/4/2013

Konsep citra yang mengggunakan banyak menggunakan warna-warna natural dan material kayu untuk memberikan rasa nyaman kepada orang-orang yang berada didalam klinik tersebut. 1.5 Konsep Material Lantai, Dinding dan Ceiling Pada area yang cukup bising seperti didalam ruang perawatan karena adanya suara bor akan digunakan material lantai berupa kayu yang dapat meredam suara agar tidak membuat suara terlalu bising. Pemakaian timbal pada dinding panoramic x-ray perlu digunakan agar radiasi tidak menyebar. Pada ceiling akan digunakan penggunaan material gipsum untuk meredam suara pada ruang perawatan dan area-area publik. 1.6 Konsep Warna Gambar 1.10 daftar warna Konsep warna yang akan digunakan adalah warna-warna natural seperti warna cokelat agar dapat membuat pasien, pengunjung dan orang-orang yang bekerja disitu merasa nyaman dan tenang, sedangkan warna hijau untuk memberikan rasa

segar dan menyejukan.kemudian warna orange untuk memberikan warna aksen pada interior. 1.7 Konsep Pencahayaan pencahayaan pada clinic dental center adalah hal yang paling penting untuk aktifitas didalamnya karean berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan, karena itu lampu yang akan digunakan adalah general lighting, task lighting dan decorative lighting. Pada ruang perawatan akan digunakan pencahayaan general lighting dan task lighting agar dapat mendukung kegiatan yang ada pada ruangan tersebut, cahaya lampu yang cocok itu klinik adalah daylight, jadi bisa memberikan kesan bersih dan memberikan sinar yang terang. Gambar 1.11 konsep pencahayaan Sumber: www.bright.gr 18.50, 1/4/2013 1.8 Konsep Penghawaan Penghawaan yang akan digunakan adalah penghawaan AC (Air Conditioner), penghawaan yang sesuai untuk membuat manusia tidak merasa terlalu kepanasan dan terlalu kedinginan adalah diskeitar suhu 23 c, akan tetapi semua itu kembali pada daya tahan tubuh masing-masing terhadapa penghawaan buatan.

1.9 Konsep Akustik Ruang Akustik pada klinik yang sesuai dengan tagline "Our friendly neighbourhood dentist" yaitu akustik yang tenang dan nyaman. penggunaan material yang tepat untuk tema tersebut adalah material yang dapat meredam suara seperti karpet, parket dan gipsum. 1.10 Konsep Keamanan dan Signage Penggunaan kunci pada pintu dan area-area yang hanya khusus untuk staff, lalu penggunaan kaca tempered, dan CCTV. Berikut adalah konsep citra signage yang akan digunakan pada clinic dental center. Gambar 1.12 konsep citra signage1 idealsignsolutions.com,18.53,1/4/2013 1.11 Local Content Awal mula munculnya dokter gigi di Indonesia pertama kali berasal dari kota Surabaya, Surabaya pada awal munculnya dokter gigi bukan merupakan sebuah kota yang besar dan juga bukan merupakan sebuah ibukota seperti kota Jakarta. Lokasi perancangan Clinic Dental Center pada kesempatan ini berada didaerah ibukota Jakarta, bila kita meperhatikan klinik gigi yang berada disekeliing

kita sekarang ini sudah tersebar dari surabaya hingga ke seluruh pulau di Indonesia termasuk ibukota Jakarta sendiri. Bila ditarik kesimpulan perpindahan klinik gigi yang tadinya hanya berasal dari Surabaya kini juga berada di ibukota Jakarta, Klinik gigi pun juga mengalami "urbanisasi". Menurut kamus besar bahasa indonesia kata urbanisasi sendiri juga berasal dari kata urban yang berarti ur ban 1 a berkenaan dng kota; bersifat kekotaan; 2 n orang yg berpindah dr desa ke kota;. Gedung metropark yang akan digunakan sebagai Clinic Dental Center berasal dari kata metropolitan yang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya met ro po li tan /métropolitan/ 1 n metropolis; 2 n penduduk metropolis; 3 n orang yg mempunyai tata cara hidup metropolitan; 4 a berkenaan dng atau bersifat metropolis. Local Content yang akan diterapkan adalah material-material yang berasal atau bersumber dari indonesia, yang kemudian diolah sedemikian rupa agar sesua dengan bentuk gedung metropark yang modern. Dengan demikian penggunaan material-material tersebut akan memberikan citra ruangan yang modern atau urban. lain : Berikut adalah contoh material-material yang berasal dari indonesia, antara Kayu jati Kayu merbau

Kayu mahoni Kayu sungkai Gambar 1.13 jenis-jenis kayu Sumber : sari-jati.com/kayu.html SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Salah satu permasalahan pada sebagian pengunjung yang jarang atau takut mengunjungi dokter gigi adalah ada pada akustik, biasanya akan terdengar suara bor yang dilakukan dokter saat menangani pasien dan membuat pasien yang sedang mengantri merasa seram ataupun ngilu, karena itu untuk akan lebih baik bila ruang perawatan menggunakan material yang dapat meredam suara. Perancangan dan penggunaan warna di klinik gigi pada umunya juga kurang variatif, hanya menggunakan warna putih agar memberikan kesan yang luas dan bersih. Para pengunjung tidak hanya membutuhkan dokter yang pintar dan hebat,

akan tetapi juga tempat klinik yang nyaman dan memberikan suasana yang menenangkan. Pada perancanga Dengan demikian, perancangan interior clinic dental center dimaksudkan untuk menjadi salah satu usaha untuk membuat klinik yang tidak selalu bernuansa putih, tapi juga warna-warna yang menenangkan dan homey. Saran Untuk klinik gigi jangan hanya mengunakan warna yang monoton seperti putih, tetapi lebih banyak lakukan permainan warna dan bentuk. REFRENSI Julius Panero dan Martin Zelnik. (2003). Cetakan 1. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Littlefield, David. (2008). Metric Handbook Planning & Design Data. Great Britain: Elsevier Ltd. Reznikoff, S.C. (1986). Interior Graphic and Design Standards. United States: Library of Design. Thallon, Rob.(1998).Graphic Guide To Interior Details Details For Builders. United States Of America: The Taunton Press, inc. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik. Diperoleh (03-01-2013) dari http://klikharry.com/ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.1 Tahun 1988 Tentang Masa Bakti dan Praktek Dokter Gigi. Diperoleh (03-01-2013) dari http://utamadental.wordpress.com/ Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1173/MENKES/PER/X/2004 Tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Diperoleh (04-02-2013).

RIWAYAT PENULIS Vendy Christian Valentino lahir di kota Surakarta pada tanggal 14 Februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun 2012.