BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi
|
|
- Widyawati Liana Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan yang berat banyak membuat masyarakat lelah, baik pikiran maupun fisik mereka. Oleh karena itu, mereka harus mampu menjaga kesehatan mereka agar dalam kondisi yang selalu prima. Kesehatan merupakan salah satu topik yang banyak menjadi perbincangan dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini. Bahkan, masyarakat perkotaan menjadi lebih peduli terhadap kesehatan mereka seiring makin berkembangnya isu-isu tentang hal kesehatan ini. Fenomena tentang perubahan gaya hidup sekarang inilah yang sedang marak berkembang di kota-kota besar. Untuk itu, diperlukan gaya hidup yang sehat bagi masyarakat perkotaan sebagai solusi akan masalah menjaga kondisi tubuh mereka untuk tetap prima. Olahraga yang teratur tentunya membuat orang lebih awet muda, fit, dan segar. Aktifitas olahraga seperti fitness dan aerobik sudah dianggap sebagai kebutuhan untuk selalu sehat dan sebagai salah satu gaya hidup masyarakat kini. Fitness sudah menjadi bagian dari kehidupan, apalagi di kota besar. Ini menjadi tempat berkumpulnya para pekerja kantoran, dan juga anak-anak muda yang ingin bertubuh sehat dan juga membentuk badan. Nge-gym telah menjadi gaya hidup perkotaan masa kini, bahkan sekarang tempat fitness sudah muncul di
2 2 berbagai mal yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup berbelanja dan cuci mata. Dalam bahasa inggris, fitness center berasal dari kata fitness dan centre, yang dalam bahasa indonesia fitness artinya kebugaran dan centre artinya pusat, jadi fitness centre adalah pusat kebugaran. Pusat kebugaran menjadi salah satu tempat yang menyediakan dan menjalankan program-program latihan kebugaran jasmani, yang tidak saja memberikan manfaat secara langsung seperti peningkatan derajat kebugaran dan kesehatan jasmani, tetapi juga memberikan keleluasaan untuk meng-ekspresikan segala kebutuhan seperti sosialisasi, aktualisasi, pemanfaatan waktu luang, bisnis dan sebagainya Pengertian Judul Pengertian judul dari permasalahan yang diangkat adalah: Perancangan adalah suatu proses pemecahan masalah yang disertai dengan pemikiran kreatif guna mencapai hasil yang optimal. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta : Balai Pustaka, 1988) Perancangan adalah hasil proses pemecahan masalah yang disertai dengan pemikiran kreatif dan logis guna mencapai hasil yang optimal, melalui pengidentifikasi masalah, analisis, dan mengupayakan beberapa macam alternatif pemecahan masalah yang paling efektif. Pada proses tersebut didasari oleh pemikiran klien/konsumen dan juga oleh batasan-batasan lainnya.
3 3 Interior berasal dari bahasa Inggris yang bila diartikan ke bahasa Indonesia memiliki definisi bagian dalam ruang. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia online) Interior adalah pengaturan tata letak dalam ruang yang meliputi pengaturan perabot, aspek pembentuk ruang (lantai, dinding, plafon, dsb), aksesoris, dan aspek dekoratif, sistem interior, dll. Pengertian Perancangan Interior adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bangunan dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya-gaya kontemporer. (Suptandar 11), Proses merancang atau mendesain bagian dalam ruang, gedung dan sebagainya. (Sumber: Kamus Bahasa Indonesia, 1998:725,336) Fitness berasal dari bahasa Inggris yang bila diartikan ke bahasa Indonesia memiliki arti kebugaran, yang memiliki definisi hal sehat dan segar. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia online) Center berasal dari bahasa Inggris yang bila diartikan ke bahasa Indonesia memiliki arti pusat, yang memiliki definisi pokok pangkal atau yg menjadi pumpunan. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III) Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan
4 4 jalan yang teratur sehingga berada diantara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mall memiliki tinggi tiga lantai. (Sumber: Dewan Pusat Perbelanjaan Internasional, 1999) Jadi pengertian dari judul diatas adalah merencanakan interior ruang dalam sebuah pusat kebugaran pada suatu bangunan mal yang mengambil lokasi di kota Jakarta, dimana memiliki jumlah penduduk yang padat sehingga menjadi tempat yang cocok dalam pengadaan pusat aktifitas yang menyegarkan. 1.2 Ruang Lingkup Ruang Lingkup Permasalahan Masalah utama yang muncul pada perancangan fitness center di Jakarta adalah : Bagaimana menciptakan suatu interior fitness center yang dapat memberikan suasana nyaman agar dapat mengembalikan kebugaran kondisi pengguna setelah selesai dari pekerjaannya? Bagaimana penerapan dan pembagian ruang dalam fitness center supaya tercipta area yang efektif sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan pengunjung? Bagaimana mengatur dan menempatkan sirkulasi serta fasilitas yang ada sehingga kegiatan olahraga dapat berlangsung secara efisien? Bagaimana pengaturan penghawaan dan pencahayaan yang dapat menciptakan suasana ruang yang nyaman untuk berlatih?
5 Ruang Lingkup Penelitian Kawasan Penelitian berlokasi di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, yaitu Fitness First sebagai studi kasus. Kemudian akan dilakukan pula penelitian terhadap Celebrity Fitness Mal Puri Indah, Jakarta Barat dan Gold s Gym yang berada di Mal PX Pavillion, Puri Indah, Jakarta Barat sebagai studi banding. Batasan Penelitian Batasan-batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Data Meliputi data-data internal dari Fitness First. 2. Fasilitas dan aktifitas yang dilakukan Meneliti aktivitas apa saja yang terjadi dan fasilitas apa saja yang diperlukan oleh Fitness First, hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui kapasitas, sirkulasi dan kebutuhan apa saja yang diperlukan pengunjung. 3. Survey Lokasi Meliputi penelitian, pengamatan, dan pengambilan gambar lokasi Fitness First. Batasan Perancangan Batasan perancangan dari Fitness Center adalah : Fitness Center yang akan dirancang konsep images baru interior desain dalam ruangnya yang akan dibatasi pada pusat kebugaran Fitness First.
6 6 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan Tujuan utama dari perancangan Fitness Center di Jakarta antara lain : Menciptakan nuansa dan karakter baru yang nyaman dan dikenal sehingga dapat mengundang pengunjung lebih banyak. Memberikan dan menciptakan ruang gerak dalam suatu tempat fitness center, yang memudahkan melakukan kegiatan masing-masing olahraga sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pemakai ketika berada disana. Menghasilkan fitness center yang mampu memberikan kesegaran fisik dan memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan pengguna. Menciptakan sirkulasi yang optimal dalam ruang latihan maupun hubungan antar ruang lain Manfaat Manfaat utama dari perancangan Fitness Center di Jakarta antara lain : Menambah dan menghasilkan sebuah karya desain interior sebuah fitness center yang nyaman dan dapat dinikmati penduduk kota Jakarta dengan maksimal. Menjawab & memenuhi kebutuhan olahragawan dalam hal kesehatan dan pembentukan tubuh yang optimal. Meningkatkan kepuasan olahragawan dalam penyegaran tubuh di sela-sela kesibukan pekerjaan mereka sehari-hari. Memberikan kenyamanan lebih, dan memberi motivasi kepada pengguna ruang latihan dengan desain interior yang baru.
7 7 1.4 Metodologi Metode Penelitian secara langsung Survei Lapangan Melakukan survey ke Fitness First, Mal Taman Anggrek sebagai studi kasus, kemudian melakukan survey ke Celebrity Fitness, Puri Indah dan Gold s Gym, PX Pavillion sebagai studi banding terhadap Fitness First. Survey lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk perancangan interior Fitness First. Data survey yang dibutuhkan mencakup foto interior ruang, aktifitas dalam area fitness, fasilitas yang terdapat di fitness center dan flow activity dalam sebuah fitness center. Wawancara Melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait yang memiliki potensi di bidangnya masing-masing. Wawancara perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai fitness center yang disurvei, informasi seperti jumlah banyaknya kelas, informasi mengenai fasilitas olahraga, informasi mengenai sarana dan prasarana yang ada di fitness center. Observasi Lapangan Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung tentang aktifitas yang biasa dilakukan pengunjung dan mengamati kondisi ruang yang disurvei Metode Penelitian secara tidak langsung Studi Literatur Studi literatur merupakan bentuk pencarian data-data yang berhubungan dengan fitness center, mulai dari fungsi, jenis, sistem, fasilitas
8 8 umum dan semua yang berhubungan dengan fitness center sehingga dapat membantu dalam perancangan interior fitness center. Informasi juga dapat diperoleh dari sumber-sumber yang ada seperti buku referensi, majalah, website dan brosur yang membahas tentang fitness center. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terbagi atas : BAB 1 PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang pemilihan proyek, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, kontribusi penelitian, ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, kerangka berpikir, tinjauan pustaka, sistematika penulisan dan rencana jadwal kerja. BAB 2 LANDASAN TEORI Berisi tinjauan mengenai teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Bab ini menjabarkan teori yang akan digunakan untuk membantu penelitian yang akan dilakukan dan merupakan uraian mengenai datadata umum dan khusus mengenai sistem kerja fitness centre seperti sejarah, visimisi, jumlah kelas, pembagian area, dan fasilitas fitness center yang ada di dalamnya. BAB 3 METODE PERANCANGAN Berisi penjelasan tentang metode yang akan digunakan untuk mendesain interior, berupa studi aktifitas, studi ergonomis, studi sirkulasi, studi material, sistem furnitur, bentuk dan studi keamanan. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
9 9 Berisi tentang penjelasan hasil dari proyek yang telah dirancang, berupa sketsa image dan penjelasan terperinci tentang konsep material, warna, desain dan citra interior yang berhubungan dengan citra fitness center. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran dari perancangan yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada bab1-4 akan diringkas dan dijabarkan di bab 5 secara umum untuk mendapatkan kesimpulan dari semua data yang telah di dapatkan.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Semakin maju peradaban suatu tempat maka semakin maju juga pola pikir masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena gaya hidup sehat masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. I.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Tuntutan untuk memenuhi gaya hidup di kota-kota besar, memaksa orang untuk bekerja lebih keras. Beban pekerjaan yang berat banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada perkembangan zaman saat ini, olahraga bagi orang-orang yang tinggal di kota-kota besar bukan lagi menjadi kebutuhan untuk tetap sehat saja, melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dunia yang maju seperti sekarang ini, semua orang sangat sibuk dan terus berusaha mengerjakan segala kegiatan mereka. Pekerjaan yang dhadapi bukanlah hal yang mudah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang semakin bervariasi. Terkadang orang ingin bertemu di tempat yang tidak hanya menyenangkan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Negara Indonesia yang sedang berkembang turut memicu pembangunan di Indonesia, salah satunya adalah pembangunan hotel. Hotel yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu industri jasa, usaha perkantoran dalam menyelenggarakan pelayanannya harus didukung oleh sarana dan fasilitas yang memadai, antara lain fasilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena wanita sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Pembangunan perekonomian Jakarta sebagai ibu kota semakin meningkat.seiring dengan pembangunan ini telah menjadikan jakarta dan menuntut ibu kota ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan tradisional atau sering disebut dengan permainan rakyat yang merupakan permainan anak yang sudah ada pada zaman nenek moyang kita dan kemudian turun menurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan bidang kuliner yang cukup terkenal. Hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki bermacam suku bangsa yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis.
Lebih terperinciKementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Menurut catatan sejarah umat manusia yang sempat terungkap tentang keberadaan dan perkembangan perpustakaan menunjukkan bahwa perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangnya mobilitas kegiatan masyarakat kelas menengah atas mempengaruhi perkembangan bisnis.bisnis Spa And Fitness Centre merupakan bisnis yang menjanjikan. Pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era moderenisasi ini bahasa Inggris menjadi bagian dari Gaya Hidup manusia, salah satunya adalah pembangunan tempat bimbingan belajar bahasa inggris.tempat bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecantikan adalah: anggapan untuk suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) Kecantikan juga mulai menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tempat kebugaran dan perawatan menjadi kebutuhan masyarakat kota Bandung pada umumnya. Khususnya kalangan remaja, eksekutif muda, dan dewasa yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat penampungan untuk manusia lanjut usia. Sebuah sarana dimana manula diberikan fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktifitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perkotaan yang semakin pesat, khususnya pada daerah Kiara Condong kota bandung. Memiliki dampak yang membuat situasi menjadi padat, polusi, panas, dan macet.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior EF English First. Pendidikan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior EF English First Pendidikan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kemampuan setiap individu. Banyak pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat perkotaan mengacu pada keadaan kehidupan suatu kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu dengan gaya hidup yang mengimbangi dinamika
Lebih terperinciMereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Asmat adalah suku terbesar di Irian Jaya yang terkenal dengan seni pahatan kayunya. Uniknya, ketika mereka membuat ukiran tersebut, mereka tidak membuat sketsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa kini pola kehidupan manusia terlebih masyarakat kota besar atau masyarakat urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingginya tuntutan akan hidup sehat disaat sekarang ini, membuat banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tingginya tuntutan akan hidup sehat disaat sekarang ini, membuat banyak orang lebih memilih hanya mengkonsumsi pil- pil diet, meminum multivitamin daripada berolahraga,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Di era moderenisasi ini Kopi menjadi bagian dari Gaya Hidup manusia. Kepenatan dan kesibukan dalam pekerjaan membuat kita jenuh dan
Lebih terperinciperawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior pada Tempat Perawatan Kulit dan Tubuh Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran; waktu atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelompok Bermain atau yang biasa disingkat dengan KB termasuk dalam pendidikan yang tidak formal dan berada dibawah TK. Waktu belajar mereka hanya beberapa jam sehari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan di bidang teknologi, ekonomi ataupun sosial. Pendidikan sangat diperlukan untuk pengembangan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, dan juga memiliki garis pantai yang sangat indah. Salah satu pulau yang mempunyai garis pantai yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak kemajuan yang dicapai oleh manusia, sejalan dengan perkembangan teknologi, perekonomian, industri, komunikasi, dan rekreasi. Sehingga membawa masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana penyucian jiwa dan pengenalan unsur rohani dari diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa dan hati pendengarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Amos Rapoport arsitektur dibentuk dari latar belakang kebudayaan dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi dua bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses perkembangan budaya saat ini melaju dengan sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan tren gaya hidup. Gaya
Lebih terperinci-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BlueBird adalah sebuah perusahaan yang awalnya bergerak dalam bidang penyedia layanan transportasi umum berupa taxi reguler berdiri pada tahun 1972, lalu berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel merupakan fasilitas akomodasi yang menyediakan sarana penginapan sekaligus pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Secara umum,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan Ibukota Negara yang berkembang pesat dan menjadi pusat dari segala macam aktifitas. Jakarta merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa jenuh, baik jenuh yang disebabkan karena pekerjaan maupun karena rasa bosan yang tiba-tiba
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC
PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciPERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA
PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR SYLVANI LAURENCIA 1501144856 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Cahaya merupakan sumber kehidupan bagi setiap manusia. Cahaya sangat membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali, manusia menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah kreatif media adalah sebuah lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai wadah bagi para insan kreatif dalam menyalurkan bakat mereka dalam bidang media kreatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maraknya pertumbuhan sarana Sports Club atau sarana olahraga di kota kota besar,tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Maraknya pertumbuhan sarana Sports Club atau sarana olahraga di kota kota besar,tidak lepas dari derasnya permintaan dan kebutuhan pengguna jasa kebugaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua manusia itu membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang yang dapat dijadikan sandaran hidup. Area public yang diharuskan dapat membuat seluruh manusia nyaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni tari merupakan ekspresi yang diungkapkan oleh jiwa seseorang melalui gerakan tubuh yang diiringi musik tertentu sesuai dengan ekspresi yang ingin disampaikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN
1 PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang diperlukan bagi setiap manusia dalam memperoleh ilmu dan wawasan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum zoologi di Indonesia sangat dibutuhkan, mengingat Indonesia sendiri merupakan Negara kepulauan dengan berbagai ekosistem sehingga memunculkan banyak jenis flora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian, pembangunan dan kemajuan teknologi dan pariwisata. Dilain pihak
- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang gencar mengembangkan perekonomian, pembangunan dan kemajuan teknologi dan pariwisata. Dilain pihak perkembangan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya. Pegunungan, pantai, sawah
Lebih terperinci1.4 Metodologi Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Seni dan desain (art and design) dipandang sebagai dua elemen menyatu yang tidak terpisahkan. Tiap perkembangan seni selalu diikuti oleh visualisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas untuk mendapatkan sebuah pendidikan secara langsung maupun tidak langsung dengan mudah. Kebiasaan dan budaya
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Cilegon merupakan gerbang masuk ke pulau Jawa menuju ibu kota Negara yaitu DKI Jakarta dan kota-kota lain yang ada di pulau Jawa. Kota Cilegon juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita memiliki kebutuhan untuk mempercantik diri dan untuk merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat salon, spa, refleksi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai pendahuluan dari penelitian Tugas Akhir Hotel Transit Bandara Soekarno-Hatta, akan dipaparkan hal-hal yang melandasi terjadinya penelitian ini, seperti latar belakang, permasalahan,
Lebih terperinciWomen and Child Center di Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan jaman di abad modern dimana dunia hampir tiada batas, gaya hidup wanita perkotaan pun ikut berubah. Hal ini dapat dilihat dari emansipasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karaoke adalah satu bentuk nyanyian yang mengeluarkan suara dalam bentuk minus one seperti yang terdapat dalam video karaoke. Sekarang ini karaokecukup canggih, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya Sunda kini tengah menghadapi tantangan besar dalam proses regenerasi budaya. Banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya terjadi degradasi nilai budaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masa kini yang telah modern ditandai oleh era globalisasi di dalam berbagai hal. Salag satunya dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adapun dalam pembuatan laporan tugas akhir ini terdapat dua hal yang melatar belakanginya, yaitu : I.1.1 Latar Belakang Proyek I.1.2 Latar Belakang Topik dan Tema I.1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Eksistensi green desain pada dunia arsitektur dan interior merupakan hal yang sangat disadari bagi para pekerja dunia arsitektur dan interior desain. Pada saat ini,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang dapat menunjang kualitas hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minat dan bakat anak berkembang sesuai dengan bertambahnya umur dan tingkatan kemampuan dari masing-masing anak, namun untuk meningkatkan kemampuan diperlukan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya taraf kehidupan kota menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas perkotaan yang lebih terencana. Hal ini terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I. A Latar Belakang Masalah Pola kehidupan masyarakat kota besar /urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal- hal itu memaksa masyarakat modern harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Deskripsi Proyek Judul : Topik : Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara Ekspresionisme Tema : Pengolahan Bentuk Kampus yang Ekspresif dalam Menaungi Kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak tahun 2013, depok mencanangkan dirinya sebagai kota layak anak (kla). Kota layak anak adalah sebuah kebijakan yang selalu mengutamakan hak-hak anak dalam segala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas merupakan tempat pendidikan tinggi pada perguruan tinggi setelah masa sekolah menengah atas telah diselesaikan. Pendidikan menjadi kebutuhan pokok dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pengertian olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak tubuh yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan kumpulan dari suatu kelompok. Namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial untuk membantu anakanak yang sudah tidak memiliki orang tua. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011),
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan Game Online tidak lepas dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer itu sendiri. Maraknya Game Online merupakan cerminan dari pesatnya
Lebih terperinciPURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki masyarakat yang aktif dalam hal bersosialisasi dan berkreasi. Aktif bersosialisasi dapat dilihat dari banyaknya jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari manusia melakukan banyak sekali aktivitas seperti bekerja, bermain dan aktivitasaktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Olahraga merupakan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup akan menjadi semakin sehat
Lebih terperinci