BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan penelitian dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga pelaporan tindakan penelitian. Penjelasan secara lebih detail sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl. Jamsaren No.41 Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Adapun alasan penelitian dilaksanakan di SD Negeri Serengan 2 Surakarta dengan mempertimbangkan beberapa faktor yaitu: a. Di SD Negeri Serengan 2 Surakarta terdapat permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan menulis narasi dengan nilai rata-rata kelas 63,79 dengan ketuntasan klasikal 22,5% (lampiran 12 halaman 174). b. SD Negeri Serengan 2 Surakarta belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. c. Lokasi SD Negeri Serengan 2 Surakarta mudah dijangkau oleh peneliti karena letaknya dekat dengan daerah tempat tinggal peneliti sehingga sudah ada kerjasama yang baik antara guru dan peneliti. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu dari bulan Desember 2015 hingga Mei 2016. Pelaksanan penelitian terdiri atas tiga tahapan yaitu persiapan penelitian (bulan Desember-bulan Februari), pelaksanaan tindakan (bulan Maret), analisis data dan pelaporan (bulan Maretbulan Mei). Jadwal penelitian lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 146. 53

54 B. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) dengan model siklus. Penelitian Tindakan Kelas menurut Kunandar (2010: 45) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tahapan PTK menurut Suwandi (mengutip pendapat dari Lewin) menggambarkan penelitian tindakan sebagai serangkaian langkah yang berbentuk spiral, Setiap langkah memiliki empat tahap yaitu, perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (2009: 27). Berdasarkan pendapat tersebut, tahap-tahap dalam penelitian ini terbentuk dalam satu siklus dan dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian menurut Suwandi (2009: 55) adalah peserta didik dan guru yang telibat dalam pelaksanaan pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta semester II tahun 2015/2016. Peserta didik kelas IV berjumlah 31 peserta didik yang terdiri dari 12 peserta didik laki-laki dan 19 peserta didik perempuan dan semua peserta didik tidak ada anak yang berkebutuhan khusus (ABK). Guru kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta bernama Iin Chrisna, S.Pd SD. D. Data dan Sumber Data 1. Data Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini berupa hasil wawancara terhadap guru dan peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan media Pop Up Book, nilai keterampilan menulis narasi sebelum dan sesudah adanya tindakan yang disajikan dalam angka-angka dan deskriptif persentase, nilai kinerja guru dalam pembelajaran yang disajikan dalam angka, dan nilai aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang disajikan dalam angka.

55 2. Sumber Data Menurut Arikunto, Suhardjono & Supardi (2010: 172) sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Penjelasan mengenai sumber data sebagai berikut: Sumber data primer adalah sumber data yang langsung menyediakan data utama kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010: 308). Sumber data primer dari penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta yang berjumlah 31 peserta didik dan guru kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta. Dari sumber data primer tersebut maka diperoleh data primer berupa daftar nilai keterampilan menulis narasi setelah penggunaan media Pop Up Book, hasil observasi keaktifan peserta didik, dan hasil kinerja guru. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2010: 309). Sumber data sekunder digunakan untuk mendukung data primer berupa silabus bahasa Indonesia kelas IV, RPP bahasa Indonesia kelas IV, dan foto, dan video hasil pembelajaran menulis narasi. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menurut Suyadi (2015:84) adalah metode yang digunakan oleh peneliti untuk merekam data (informasi) yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Setiap teknik tersebut memiliki kekurangan namun dapat ditunjang oleh teknik lain sehingga yang satu dengan yang lain saling melengkapi. Berikut penjelasan dari masingmasing teknik yang digunakan: Pertama, wawancara. Wawancara menurut Mulyasa (2011: 69) merupakan salah satu cara pengumpulan data secara lisan terhadap sumber data atau subjek penelitian secara langsung. Tujuan wawancara yang dikemukakan oleh Slamet (2007: 48) adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai tanggapan atau persepsi.

56 Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi wawancara terhadap guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dilaksanakan melalui kegiatan tanya jawab kepada guru dan siswa tentang keterampilan menulis narasi sebelum dan sesudah menggunakan media Pop Up Book. Hasil wawancara tersebut digunakan untuk mencari informasi-informasi yang mendalam terkait dengan pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam teknik pengumpulan data melalui wawancara berupa lembar wawancara dengan guru (lampiran 3 halaman dan lampiran 70 halaman ) dan peserta didik (lampiran 3 halaman dan lampiran 70 halaman ). Kedua, observasi. Menurut Daryanto (2014: 80), observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek yang difokuskan pada perilaku tertentu. Observasi ini dilakukan tanpa perantara terhadap objek yang diteliti. Data diperoleh dari pengamatan terhadap kegiatan guru dan sikap peserta didik saat pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini observasi yang akan digunakan adalah observasi partisipatn terbuka. Menurut Sulistyo & Basuki (2006: 150) observasi partisipan terbuka berarti subjek penelitian mengetahui bahwa mereka sedang diteliti. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi dan tindak lanjut. Pelaksanaan observasi mencakup guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta. Pelaksanaan observasi terhadap peserta didik untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam memulai proses pembelajaran, keaktifan, dan keterampilan menulis narasi melalui media Pop Up Book. Alat penilaian yang digunakan dalam observasi yaitu penilaian kinerja guru yaitu dengan menggunakan lembar penilaian kinerja guru (lampiran halaman ) dan observasi terhadap peserta didik (lampiran halaman ). Hasil observasi digunakan untuk mengetahui proses dan dampak pembelajaran yang selanjutnya diperlukan untuk memperbaiki pembelajaran untuk tahapan selanjutnya. Ketiga, tes. Menurut Mulyasa (2011: 69) menyatakan bahwa tes

57 merupakan instrumen untuk mengumpulkan data prestasi belajar peserta didik, baik melalui tes lisan, tertulis, maupun perbuatan. Pemberian tes bertujuan untuk mengukur hasil pemberian tindakan yang dilakukan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis narasi peserta didik kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta tahun 2015/2016. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik tes tertulis dalam bentuk tes essay yang terdiri dari 3 soal. Tes essay merupakan tes yang menghendaki jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri. Tes ini diberikan sebagai penugasan menyimpulkan pada setiap pertemuan siklus untuk melihat perkembangan dan peningkatan penguasaan keterampilan menulis narasi melalui media Pop Up Book. Keempat, dokumentasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental seseorang. Pengertian dokumen menurut Slamet dan Suwarta (2007 : 52) yaitu bahan tertulis ataupun film yang digunakan sebagai sumber data. Dokumentasi digunakan untuk memberikan hasil penelitian yang lebih kredibel/dapat dipercaya. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu silabus bahasa Indonesia kelas IV, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilai hasil uji pratindakan, nilai hasil uji keterampilan menulis narasi pada siklus I, siklus II, siklus III, dan dokumentasi berupa foto-foto dan video selama proses pembelajaran baik sebelum maupun sesudah menggunakan media Pop Up Book. Dokumen berupa silabus dan RPP digunakan untuk mengetahui proses perencanaan guru sebelum mengajar. Dokumentasi berupa foto dan video digunakan untuk mengetahui keadaan riil di kelas saat pembelajaran. Nilai hasil uji tiap siklus digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran menulis narasi sebelum dan sesudah menggunakan media Pop Up Book. F. Teknik Uji Validitas Data Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian harus diuji validitasnya agar keakuratan data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan (Suwandi: 2009: 60).

58 Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik validitas isi (content validity). Sugiyono (2010: 176) mengemukakan pendapatnya bahwa untuk instrumen penelitian yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang sudah diajarkan. Pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen soal evaluasi karena didalamnya terdapat indikator dan nomor item. Dengan kisi-kisi instrumen soal evaluasi maka pengujian dapat dialkukan dengan mudah dan sistematis. Aspek yang akan dinilai dalam penelitian ini yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dengan teknik tes. Proses validasi data tes ini dilakukan dengan membandingkan secara rasional isi tes dengan kurikulum atau silabus mata pelajaran bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis narasi SD Negeri Serengan 2 Surakarta. Peneliti juga melakukan uji validitas data kepada ahli (expert judgement) yaitu dosen dan guru kelas. G. Teknik Analisis Data Wardhani & Wihardit (2014: 5.4) menyatakan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Sugiyono (mengutip pendapat dari Miles dan Huberman) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh (2010: 337). Aktivitas dalam analisis data yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification). Penjelasan secara lebih rinci mengenai skema atau komponen analisis data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, data collection (pengumpulan data). Pengumpulan data adalah kegiatan yang dilakukan peneliti untuk menghimpun informasi yang dibutuhkan. Data dapat dikumpulkan berupa data keterampilan menulis narasi peserta didik kelas IV, aktivitas peserta didik kelas IV, serta kinerja guru dalam pembelajaran.

59 Data tersebut akan dikumpulkan dengan menggunakan berbagai cara misalnya dengan wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes. Kedua, data reduction (reduksi data). Data yang diperoleh saat melakukan penelitian sangat banyak sehingga peneliti perlu melakukan analisis data dengan cara reduksi data. Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan melakukan reduksi data maka peneliti akan memperoleh gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, reduksi data yang dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan hasil wawancara dengan guru dan nilai hasil tes yang berkaitan dengan menulis narasi. Hasil wawancara dengan guru dan nilai hasil tes yang tidak berkaitan dengan keterampilan menulis narasi tidak dimasukkan dalam data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Begitu pula dengan video dan foto yang dilakukan dalam teknik dokumentasi. Video dan foto yang diamati peneliti harus memiliki kaitan dengan keterampilan menulis narasi melalui media Pop Up Book. Jadi, semua data yang digunakan dalam penelitian ini benar-benar data yang diperlukan dan penting. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam penghitungan pada analisis data. Ketiga, data display (penyajian data). Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya yaitu penyajian data. Penyajian data akan memudahkan peneliti untuk memahami hal yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya. Dalam penelitian ini, data yang disajikan berupa data keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book, data aktivitas peserta didik dengan menggunakan media Pop Up Book, serta kinerja guru dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book. Data tersebut disajikan dalam tabel, grafik, serta dinarasikan dalam pembahasan penelitian. Keempat, conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan atau verifikasi). Penarikan kesimpulan tentang peningkatan keterampilan menulis narasi yang terjadi dilaksanakan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, kesimpulan yang ditarik pada akhir siklus I dan siklus II, dan kesimpulan terakhir pada siklus III. Secara diagramatik, hubungan interaksi antara unsur-unsur kerja

60 analisis tersebut dapat divisualisasikan seperti gambar berikut. Gambar 3.1 Analisis Data Model Miles & Huberman (Sumber : Miles & Huberman dalam Sugiyono, 2010: 338) Dalam menganalisis data, peneliti juga menggunakan teknik deskriptif komparatif. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil antarsiklus. Nilai keterampilan menulis narasi peserta didik yang diperoleh melalui evaluasi pembelajaran dan observasi pada hasil uji pratindakan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh saat siklus I. Hasil hasil tindakan pada siklus I dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada saat siklus II dan hasil tindakan pada siklus II akan dibandingkan dengan siklus III. Semua hasil yang diperoleh meliputi hasil uji pratindakan, siklus I, siklus II, siklus III dibandingkan secara keseluruhan sehingga akan terlihat peningkatan dalam keterampilan menulis narasi atau tidak. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan perolehan nilai keterampilan menulis narasi sebelum dan sesudah digunakannya media Pop Up Book. Penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan cara berdiskusi dengan guru kelas IV tentang perkembangan keterampilan menulsi narasi peserta didik yang telah dicapai dalam setiap siklus untuk menentukan dan melanjutkan langkah penelitian berikutnya. Jika nilai keterampilan menulis narasi melalui media Pop Up Book mengalami peningkatan maka tindakan yang dilakukan peneliti dikatakan berhasil.

61 H. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja merupakan rumusan indikator kinerja yang dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian (Suwandi, 2009: 61). Indikator kinerja yang ditargetkan dalam penelitian ini 80% atau sejumlah 24 peserta didik dari 31 peserta didik di kelas IV. Indikator kinerja penelitian tersebut disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut: Aspek yang diukur Keterampilan Menulis Narasi Tabel 3.1 Indiaktor Kinerja Penelitian Persentase Peserta Didik yang Cara Mengukur Ditargetkan 80% peserta didik Diukur hasil evaluasi pada akhir atau sejumlah 24 pembelajaran dalam setiap siklus peserta didik dapat (pertemuan 1 dan 2) dan dihitung dari mencapai KKM jumlah peserta didik yang dapat yaitu >75 mencapai KKM yaitu >75 I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan berupa tindakan melalui siklus-siklus yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi peserta didik kelas IV SD Negeri Serengan 2 Surakarta dengan media Pop Up Book. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit tiap pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran akan disesuaikan dengan silabus dan RPP KTSP kelas IV yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas menurut Kurt Lewin dengan pengembangan dari Kemmis dan Mc Tagart dalam Arikunto, dkk. (2010:131) yaitu perencanaan (planning), penerapan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Secara ringkas langkah-langkah penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :

62 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan SIKLUS ke - Gambar 3.2. Model Langkah-Langkah PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, Supardjono, & Supardi, 2014 : 16) Berdasarkan model penelitian tindakan kelas Gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah komponen yang membentuk sebuah siklus yang saling berhubungan. Apabila peneliti sudah mengetahui letak hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, maka guru menentukan rancangan tindakan seperti pada siklus I yang terapkan pada siklus II dan siklus III. Kegiatan pada siklus II merupakan kelanjutan keberhasilan pada siklus I dan kegiatan pada siklus III merupakan kelanjutan dari siklus II, namun pada siklus II dan siklus III terdapat tambahan untuk perbaikan dari hambatan dan kesulitan yang ditemukan pada siklus I dan siklus II. Jika hasil penelitian telah mendapatkan hasil yang memusakan dalam perbaikan dan peningkatan pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat menghentikan dan mengambil kesimpulan. Prosedur tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

63 1. Siklus I Dalam setiap siklus ada empat tahapan yang dilakukan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan pengamatan. Penjelasan keempat aspek tersebut sebagai berikut: Pada tahap pertama yaitu perencanaan. Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia dengan pokok bahasan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book, menyusun lembar observasi guru dan peserta didik, mengembangkan format evaluasi pembelajaran beserta instrumen penilaiannya,menyiapkan indikator ketercapaian yang dilaksankan dalam pembelajaran, dan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk proses pembelajaran seperti pembuatan media Pop Up Book. Tahap kedua yaitu pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun yaitu guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media Pop Up Book, peserta didik mempelajari keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book, dan memantau perkembangan keterampilan menulis narasi pada pesera didik. Tahap ketiga yaitu observasi. Kegiatan observasi dilakukan saat guru melakukan tindakan di dalam kelas. Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan yang terjadi saat pelaksanaan tindakan pembelajaran. Pengumpulan data observasi ini menggunakan format instrumen yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya. Dalam tahap ini akan melakukan pengamatan terhadap guru, peserta didik, dan penerapan media Pop Up Book. Pengamatan guru meliputi pengamatan kinerja guru dalam mengajar, sedangkan pengamatan terhadap peserta didik berupa pengamatan aktivitas belajar peserta didik yang meliputi aspek kognitif dan psikomotor. Pengamatan terhadap hasil keterampilan menulis narasi pada setiap akhir pertemuan. Pengamatan ini diarahkan pada pedoman pengamatan yang telah disiapkan oleh peneliti.

64 Tahap keempat yaitu refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan analisis proses pembelajaran siklus I dan memaknai hasil belajar peserta didik tentang keterampilan menulis narasi. Keterampilan menulis narasi pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal namun belum mencapai indikator penelitian yang ditetapkan (lebih lengkapnya pada bab IV). Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus II. 2. Siklus II Pada siklus II juga terdapat empat tahapan yang akan dilakukan. Penjelasan keempat aspek tersebut sebagai berikut: Tahap pertama, perencanaan. Pada perencanaan peneliti dan guru melakukan identifikasi masalah pada siklus I dan menetapkan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada siklus II, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia dengan pokok bahasan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book, menyusun lembar observasi guru dan peserta didik, mengembangkan format evaluasi pembelajaran beserta instrumen penilaiannya, menyiapkan indikator ketercapaian yang dilaksankan dalam pembelajara, dan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk proses pembelajaran seperti pembuatan media pembelajaran. Tahap kedua, pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan yang dilakukan yaitu memperbaiki tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media Pop Up Book, peserta didik mempelajari keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book dan memantau perkembangan keterampilan menulis narasi pada pesera didik. Tahap ketiga, observasi. Dalam tahap ini akan melakukan pengamatan terhadap guru, peserta didik, dan penerapan media Pop Up Book. Pengamatan guru meliputi pengamatan kinerja guru dalam mengajar, sedangkan pengamatan terhadap peserta didik berupa pengamatan aktivitas belajar

65 peserta didik yang meliputi aspek kognitif dan psikomotor. Pengamatan terhadap hasil keterampilan menulis narasi pada setiap akhir pertemuan. Tahap keempat, refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan analisis proses pembelajaran siklus I dan memaknai hasil belajar peserta didik tentang menulis narasi. Keterampilan menulis narasi pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan siklus II namun belum mencapai indikator penelitian yang ditetapkan (lebih lengkapnya pada bab IV). Hasil refleksi pada siklus II digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus III. 3. Siklus III Pada siklus III juga terdapat empat tahapan yang akan dilakukan. Penjelasan keempat aspek tersebut sebagai berikut: Tahap pertama, perencanaan. Kegiatan yang dilakukan anatar lain melakukan identifikasi masalah pada siklus II dan menetapkan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada siklus III, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book, menyusun lembar observasi guru dan peserta didik, mengembangkan format evaluasi pembelajaran beserta instrumen penilaiannya, menyiapkan indikator ketercapaian yang dilaksankan dalam pembelajaran, dan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk proses pembelajaran seperti pembuatan media pembelajaran. Tahap kedua, pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan meliputi memperbaiki tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media Pop Up Book, peserta didik mempelajari keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media Pop Up Book, dan memantau perkembangan keterampilan menulis narasi pada pesera didik. Tahap ketiga, observasi. Dalam tahap ini akan melakukan pengamatan terhadap guru, peserta didik, dan penerapan media Pop Up Book. Pengamatan guru meliputi pengamatan kinerja guru dalam mengajar sedangkan

66 pengamatan terhadap peserta didik berupa pengamatan aktivitas belajar peserta didik yang meliputi aspek kognitif dan psikomotor. Guru melakukan pengamatan terhadap hasil keterampilan menulis narasi pada setiap akhir pertemuan. Tahap keempat, refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan analisis proses pembelajaran siklus II dan memaknai hasil belajar peserta didik tentang menulis narasi. Keterampilan menulis narasi pada siklus III menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan siklus II dan telah mencapai indikator kinerja (lebih lengkapnya pada bab IV).