BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Sumantri No. 57 Pucangan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Pucangan 03 letaknya sangat strategis, karena berada di tengah perkampungan dan berjarak ±100 meter dari jalan raya. SD Negeri Pucangan 03 juga berdampingan dengan SD Negeri Pucangan 04 yang tepatnya berada di belakang Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Kartasura. Gedung atau bangunan SD Negeri Pucangan 03 terdiri dari enam ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, kantin, kamar mandi, dan gudang. (Denah lokasi SD Negeri Pucangan 03 terlampir pada lampiran 2 halaman 126). Pemilihan SD Negeri Pucangan 03 sebagai tempat penelitian karena adanya beberapa pertimbangan, yaitu : (a) Sekolah bersedia memberikan data data yang diperlukan peneliti selama melakukan penelitian, (b) kemudahan kerjasama antara peneliti, pihak sekolah, dan objek yang diteliti, (c) Sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis, sehingga terhindar dari penelitian ulang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, selama delapan bulan dari bulan Desember 2015 hingga Juli Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yang meliputi tahap perencanaan, penelitian, dan tahap penyelesaian. Jumlah siklus yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Jadwal penelitian tindakan kelas terdapat pada lampiran 1 halaman

2 45 B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kualitatif melalui jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian bertujuan untuk mencari data secara merata dari siswa secara komprehensif tentang pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. Dengan demikian siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri untuk membuat perubahan-perubahan yang signifikan. Menurut Arikunto, Suhardjono, & Supriyadi (2015: 1), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut. Menurut Arikunto, Suhardjono, & Supriyadi (2015: 210), langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas ada empat langkah, yaitu : 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dimulai dari penemuan masalah sampai akhirnya ditentukan rencana tindakan kelas. Secara terperinci langkah-langkah pada tahapan ini antara lain : a) Penemuan masalah di lapangan; b) Pemilihan masalah; c) Perumusan hipotesis tindakan.; d) Rancangan pemecahan masalah. 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan peneliti untuk memperbaiki masalah. Selama melakukan tindakan, guru mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan disepakati bersama jika dilaksanakan secara kolaborasi. Untuk mengurangi kemungkinan terjadi kelemahan dalam pelaksanaan tindakan, maka dalam persiapan dan perencanaan perlu dilakukan secara maksimal. 3. Observasi. Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti menguraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, cara pengumpulan data, dan alat koleksi

3 46 data (angket/wawancara/observasi) tentang fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan informasi yang berharga. 4. Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti mencoba untuk mengatasi kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Siklus ini merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah ibu Siti Jamilatun, S.Pd., sebagai guru kelas VA dan seluruh siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas VA ada 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki laki. Dari 28 siswa tidak ada satupun siswa yang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Selain itu, guru juga menjadi subjek penelitian, karena berhubungan dengan kegiatan guru pada saat mengajar. D. Data dan Sumber Data 1. Data Data merupakan pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka (Arikunto 2010: 161). Adapun data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data tentang : a. Hasil nilai prasiklus siswa tentang keterampilan memaca pemahaman siswa dan hasil nilai keterampilan membaca pemahaman siswa yang didapat dari siklus I dan siklus II. b. Hasil nilai aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui strategi True Or False. c. Hasil nilai kinerja guru dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui strategi True Or False.

4 47 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010: 172). Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2009: 308). Sumber data primer dalam penelitian ini berupa : 1) Guru kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo dengan melakukan wawancara sebelum dan sesudah penerapan strategi True Or False dan melakukan pengamatan kinerja guru pada saat proses pembelajaran dalam menerapkan strategi True Or False. 2) Siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016, dengan melakukan pengamatan keterampilan membaca pemahaman pada saat proses pembelajaran dengan menerapkan strategi True Or False. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2009: 309). Sumber data sekunder dalam penellitian ini berupa : 1) Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). 2) Nilai keterampilan membaca pemahaman siswa pada saat prasiklus, siklus I, siklus II. 3) Hasil observasi keterampilan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. 4) Hasil observasi kinerja guru dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

5 48 mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono 2009: 308). Untuk memperoleh data yang sesuai, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata 2013: 220). Observasi dilakukan untuk mengetahui dampak pembelajaran supaya pada pembelajaran berikutnya dapat menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yang dilakukan secara formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap guru dan siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03 Sukoharjo. Observasi kepada siswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran. Instrumen yang digunakan berupa lembar keterampilan membaca pemahaman siswa (lampiran 16 halaman 148) dan lembar observasi aktivitas siswa (lampiran 17 halaman 150). Selanjutnya observasi terhadap kinerja guru dengan berpedoman pada lembar observasi kinerja guru pada lampiran 18 halaman Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono 2009: 317). Wawancara pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap guru dan semua siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dan data yang

6 49 berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan keterampilan membaca pemahaman baik sebelum maupun sesudah penggunaan strategi True Or False. Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada pedoman wawancara guru sebelum pelaksanaan tindakan (terdapat pada lampiran 4 halaman 128) dan setelah pelaksanaan tindakan (lampiran 46 halaman 307). Selain itu juga berpedoman pada wawancara siswa sebelum pelaksanaan tindakan (lampiran 6 halaman 131 ) dan sesudah pelaksanaan tindakan (lampiran 48 halaman 310). 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik (Sukmadinata 2013: 221). Dokumen dokumen yang dihimpun, dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan guna memperoleh data berupa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam bentuk silabus yang terdapat pada lampiran 19 halaman 159 dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang terdapat pada lampiran 20, 26, 33, dan 39 halaman 162, 201, 236, dan 272. Selain itu, teknik dokumentasi dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh hasil nilai tes individu siswa sebelum (pretest) dan sesudah menggunakan strategi True Or False. Selanjutnya, dokumentasi juga didapatkan melalui foto dan perekaman pada saat pembelajaran berlangsung menggunakan strategi True Or False. 4. Tes Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan, serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetauan intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan (Arikunto 2010:193). Tes yang digunakan dalam penelitian ini diberikan kepada siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016 yang berupa tes tertulis yang pada tiap siklusnya berbeda.tes tertulis dilakukan setelah

7 50 kegiatan inti dalam pembelajaran menggunakan strategi True Or False. Tes tertulis yang digunakan peneliti dalam mengukur keterampilan membaca pemahaman siswa yaitu berupa uraian. Hasil tes keterampilan membaca pemahaman sebelum tindakan terdapat pada lampiran 15 halaman 146, sedangkan hasil tes keterampilan membaca pemahman siklus I terdapat pada lampiran 32 halaman 235, kemudian hasil tes keterampilan membaca pemahaman pada siklus II terdapat pada lampiran 45 halaman 306. Berdasarkan hasil tes yang telah dikerjakan siswa, peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan supaya dapat memperbaiki proses pembelajaran berikutnya. F. Teknik Uji Validitas Data Informasi yang akan dijadikan data dalam penelitian harus diuji validitasnya agar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipercaya kebenarannya, sehingga data dijadikan sebagai dasar dalam penarikan simpulan. Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono 2009: 363). Teknik validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekkan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono 2009: 372). Adapun teknik-teknik uji validitas yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kebenaran data melalui sumber yang berbeda. Triangulasi sumber untuk menguji data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono 2009: 373). Data atau informasi yang diperoleh lebih valid bila diuji dan dikomparasikan atau dibandingkan dengan data dari sumber yang berbeda. Triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh melalui berbagai sumber yang berbeda yaitu data yang berasal dari guru kelas VA SD Negeri Pucangan 03 Sukoharjo dikroscekkan dengan data yang berasal dari

8 51 siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03 Sukoharjo sehingga memperoleh data yang valid. 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik yaitu penggunaan teknik atau metode yang beragam untuk mengumpulkan data yang sama. Menguji kredibilitas data dengan triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber yang samadengan teknik yang berbeda (Sugiyono 2009: 373). Pada penelitian ini, peneliti bertujuan mendapatkan data tentang pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. Peneliti membandingkan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik observasi pada keterampilan membaca pemahaman siswa, wawancara guru, dan tes unjuk kerja dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016. Data yang diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya akan dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan, sehingga data akan lebih kuat validitasnya. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam analisis data kualitatif adalah model analisis interaktif (Miles & Huberman dalam Sugiyono 2009: 337). Milles dan Huberman (2005: 16) mengemukakan bahwa tiga komponen tersebut sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Model analisis ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu : reduksi data (data reduction), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan (verification).

9 berikut : Penjelasan alur kegiatan analisis interaktif dapat dilihat pada gambar Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Simpulan/ Verifikasi Sumber : (Sugiyono 2009: 338) Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Berdasarkan analisis data model interaktif gambar 3.1, maka langkahlangkah yang ditempuh dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Reduksi Data Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itulah perlu dicatat secara teliti dan rinci dengan melakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono 2009: 338). Pada tahap ini, data yang sudah dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi kemudahan dalam penampilan dan penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara. Proses reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Reduksi data

10 53 dilakukan dengan pemilihan data hal-hal pokok dan memfokuskan pada data nilai keterampilan membaca pemahaman serta data hasil observasi guru dan siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016. Data yang direduksi berupa : (1) data hasil wawancara dengan guru kelas VA SD Negeri Pucangan 03 Sukoharjo; (2) hasil nilai keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03 pada prasiklus, siklus I, dan siklus II; (3) hasil observasi kegiatan pembelajaran sebelum dan sesudah diterapkannya strategi True Or False. 2. Penyajian Data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya (Sugiyono 2009: 341). Melalui kegiatan tersebut, peneliti akan lebih mudah memahami dan membandingkan keadaan antara prasiklus, siklus I, dan siklus II, sehingga akan lebih mudah pula dalam mengambil simpulan dan validitas data. 3. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan simpulan dari tampilan data agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Setelah semua data disajikan, peneliti membandingkan rekapitulasi nilai keterampilan membaca pemahaman antara prasiklus dengan siklus I dan siklus II saat diterapkan strategi True Or False. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan terhadap data hasil penelitian yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian. H. Indikator Kinerja Penelitian Untuk mengukur keberhasilan sebuah penelitian dibutuhkan indikator kinerja. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila penerapan strategi True Or False dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada

11 54 siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016 dengan KKM (Ketuntasan Kriteria Minimal) 70. Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah 80% (23 siswa dari 28 siswa) mendapatkan nilai 70. Pada siklus I diharapkan 60% siswa mendapatkan nilai 70. Pada siklus II, keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan dapat meningkat hingga 80% dari seluruh jumlah siswa kelas VA. Tabel 3. 1 Indikator Ketercapaian Keterampilan Membaca Pemahaman. Aspek yang dinilai Kriteria Ketuntasan Cara Penilaian Keterampilan membaca pemahaman siswa diukur melalui tes dan unjuk kerja yang meliputi: 1. Mampu Siswa yang mendapat Dihitung dari jumlah mengidentifikasi nilai 70, adalah 80% siswa yang mendapatkan unsur unsur intrinsik nilai ketuntasan sama bacaan. 2. Mampu menjawab atau lebih dari nilai KKM (KKM =70). pertanyaan dan menanggapi pernyataan dari bacaan yang telah dibacanya. 3. Mampu menceritakan kembali isi bacaan yang dibaca dengan kalimat sendiri secara runtut. Diadaptasi dari Suwandi, S (2009:120) dengan pengembangan

12 55 I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal hingga akhir. Prosedur penelitian tindakan kelas meliputi beberapa siklus. Siklus tersebut sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : 1)Perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi tindakan (Arikunto 2010: 137). Adapun siklus-siklus tersebut digambarkan pada gambar 3.2 berikut : Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 1.2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sumber : Arikunto 2010: 137) Penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklusnya dilakukan dua kali pertemuan dengan rincian tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut : 1. Siklus I Pertemuan I a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan antara lain :

13 56 1) Melakukan wawancara terhadap guru kelas VA SD Negeri Pucangan 03 guna melengkapi data awal penelitian. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok keterampilan membaca pemahaman. 3) Menyusun lembar kerja siswa dan lembar kerja evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. 4) Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan yakni berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dan disesuaikan dengan menggunakan strategi True Or False pada pembelajaran keterampilan membaca pemahaman, serta telah disepakati bersama antara peneliti dan guru kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo. c. Tahap Pengamatan Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengamatan yang dimaksudkan untuk mengobservasi perilaku siswa (penilaian proses), yaitu tentang keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran, mengamati keaktifan siswa dalam bertanya maupun berpendapat, serta partisipasi siswa dalam penggunaan sumber belajar dan kinerja guru selama proses pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. Dalam kegiatan ini, peneliti berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil pengamatan ini digunakan sebagai acuan tindakan selanjutnya. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini, peneliti bersama guru kelas melakukan analisis dan refleksi terhadap hasil observasi dan hasil tes dari pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, dan kecapaian tujuan pembelajaran setelah diterapkannya strategi True Or False. Hasil refleksi dari siklus I

14 57 digunakan sebagai bahan pertimbangan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pertemuan 2 a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I pertemuan 2 meliputi rencana perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran keterampilan membaca pemahaman yang didasarkan pada refleksi siklus I pertemuan 1. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I pertemuan 2 antara lain : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok keterampilan membaca pemahaman. 2) Mengembangkan skenario pembelajaran. 3) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung. 4) Menyusun lembar kerja siswa dan lembar kerja evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. 5) Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan yakni berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I pertemuan 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat berdasarkan refleksi pembelajaran keterampilan membaca pemahaman pada pertemuan sebelumnya, serta RPP tersebut telah disepakati bersama dengan guru kelas. c. Tahap Pengamatan Pada tahap ini, pengamatan dilakukan saa seperti pada siklus I pertemuan 1. Pengamatan dilakukan untuk melihat dan menilai perubahan yang terjadi terhadap penerapan strategi True Or False. Diharapkan dengan pelaksanaan siklus I pertemuan 2 ini mengalami penyempurnaan sesuai hasil reflksi pada silklus I pertemuan 1, sehingga keterampilan membaca pemahaman siswa meningkat.

15 58 d. Tahap Refleksi Pada tahap ini, peneliti bersama guru kelas melakukan analisis dan refleksi terhadap hasil observasi dan hasil tes dari pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, dan kecapaian tujuan pembelajaran setelah diterapkannya strategi True Or False. Berdasarkan tahap ini dapat diketahui tahap mana yang masih kurang dan masih perlu perbaikan. 2. Siklus II Pertemuan 1 a. Tahap Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I dengan memperhatikan kekurangan yang ada. Peneliti merencanakan tindakan yang meliputi : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok keterampilan membaca pemahaman. 2) Mengembangkan skenario pembelajaran 3) Menyiapkan lembar kerja siswa dan lembar kerja evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. 4) Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus II pertemuan 1 ini mengacu pada kekurangan yang ada pada siklus I. Guru melakukan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat dan disepakati bersama. Perbedaan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II yaitu terletak pada pembagian kelompok dan materi bacaan. Pada siklus I, kelompok dibagi secara acak, namun pada siklus II, kelompok dibagi secara heterogen. Setidaknya dalam satu kelompok tersebut terdapat siswa yang mumpuni dalam membaca pemahaman. Secara tidak langsung, siswa yang memiliki kemampuan tersebut akan menularkan ilmunya pada saat melakukan

16 59 diskusi. Selanjutnya, pada setiap pertemuan, siswa diberikan sebuah materi bacaan yang berbeda-beda. Hal tersebut akan menghadirkan suatu pengalaman dan pengetahuan yang baru kepada siswa. c. Tahap Pengamatan. Peneliti dalam kegiatan pengamatan pada siklus II pertemuan 1 ini memiliki tugas yang sama seperti siklus I, yaitu mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui strategi true or fasle. Pengamatan difokuskan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan yang bertujuan untuk mengobservasi perilaku siswa dan mengamati keaktivan siswa dalam bertanya ataupun berpendapat. Selain itu, peneliti juga mengamati aktivitas guru dalam mengelola kelas dan ketepatan guru dalam menerapkan strategi True Or False. d. Tahap Refleksi. Setelah peneliti melakukan tahap pengamatan, selanjutnya peneliti melakukan tahap refleksi. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil observasi dan hasil tes dari pembelajaran keterampilan membaca pemahaman. Hasil dari refleksi pada siklus II pertemuan 1, digunakan sebagai dasar tindakan berikutnya. Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca pemahaman dan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan strategi True Or False. Pertemuan 2 Pada tahap ini dilakukan tahapan-tahapan seperti yang dilaksanakan pada siklus II pertemuan 1. a. Tahap Perencanaan Perencanaan pada siklus II pertemuan 2 meliputi rencana perbaikan pembelajaran dan penyempurnaan keterampilan membaca pemahaman melalui strategi True Or False yang didasarkan pada hasil refleksi siklus II pertemuan 1. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II pertemuan 2 meliputi :

17 60 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok keterampilan membaca pemahaman. 2) Mengembangkan skenario pembelajaran 3) Menyiapkan lembar kerja siswa dan lembar kerja evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. 4) Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus II pertemuan 2 ini mengacu pada kekurangan yang ada pada siklus II pertemuan 2. Guru melakukan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat dan disepakati bersama. Perbedaan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II yaitu terletak pada pembagian kelompok dan materi bacaan. Pada siklus I, kelompok dibagi secara acak, namun pada siklus II, kelompok dibagi secara heterogen. Setidaknya dalam satu kelompok tersebut terdapat siswa yang mumpuni dalam membaca pemahaman. Secara tidak langsung, siswa yang memiliki kemampuan tersebut akan menularkan ilmunya pada saat melakukan diskusi. Selanjutnya, pada setiap pertemuan, siswa diberikan sebuah materi bacaan yang berbeda-beda. Hal tersebut akan menghadirkan suatu pengalaman dan pengetahuan yang baru kepada siswa. c. Tahap Pengamatan Pengamatan pada tahap ini dilakukan sama seperti pada saat siklus II pertemuan 1. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan untuk melihat dan menilai perubahan yang terjadi terhadap pembelajaran keterampilan membaca pemhaman melalui strategi True Or False. Diharapkan dengan pelaksanaan siklus II pertemuan 2 ini mengalami penyempurnaan sesuai dengan hasil refleksi pada siklus II pertemuan 1, sehingga hasil keterampilan membaca pemahaman siswa dapat meningkat.

18 61 d. Tahap Refleksi Pada tahap refleksi ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas VA SD Negeri Pucangan 03, Sukoharjo. Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi. Refleksi yang dilakukan adalah refleksi terhadap hasil ketercapaian siswa, hambatan-hambatan yang dihadapi, serta kelemahankelemahan siswa yang sudah teratasi. Berdasarkan tahap ini, dapat diketahui tahap mana yang masih kurang atau perlu perbaikan atau bahkan telah memenuhi target.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/ 2016. Lokasi sekolah berada di Kecamatan Karanganyar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bangsalan 1, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Posisi Kecamatan Teras di sebelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan sebagai tempat penelitian, sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sekolah ini dipimpin oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Setono No.95 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada kelas II tahun ajaran 2015/2016 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 7 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Ampih yang beralamat di Jalan HM Sarbini, kilometer 4,5, Dukuh Krajan, Desa Ampih, RT: 01 RW:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kedungwaru yang beralamat di Desa Kedungwaru, Kecamatan Karangsambung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada dasarnya jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan data secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan penelitian merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Sumber 3 Surakarta yang beralamat di Jalan Pajajaran 2 Sumber Rt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat penelitian Sekolah Dasar Negeri 4 Kutosari dahulu berdiri pada tahun 1951 dengan nama PR Kebumen 1 atau Sekolah Perempuan Kebumen 1. Nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Al-Islam 1 Surakarta semester genap Tahun Ajaran 2015/ 2016. SMA Al-Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Gondangrejo, Karanganyar. Penelitian dilaksanakan di kelas X-5. Alamat sekolah berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Thinking

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGSEM II NO 172 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sarana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Tadika Puri yang beralamatkan di Jl. Kota Surakarta, Jawa Tengah, Tempat penelitian dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PLUPUH I TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : ARIKA YULIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta dengan pertimbangan mudahnya akses untuk mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangsari yang beralamat di Jalan Cincin Kota No. 15 Karangsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mempunyai sifat kolaboratif antara guru bidang studi matematika di MTs Negeri Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali. Sekolah terletak di jalan Tentara Pelajar Boyolali.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas data

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Dalam penentuan waktu ini diharapkan pengadaan PTK berjalan dengan efektif. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Sekolah ini terdiri dari enam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Metode Buzz Group dengan Media Konkret dalam Pembelajaran Pembagian Bilangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian mengenai pola asuh keluarga broken home dalam perkembangan anak ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type Bamboo Dancing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangaan Deskripsi Pada Siswa Kelas IV SD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Purwotomo No.97 yang terletak di Jl. Sidoasih Barat, Kelurahan Purwosari, ± 1 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam metode penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Sekolah ini terletak di jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MANTINGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Surakarta kelas X MIA 4 semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif ini dilaksanakan di SDN Tanjungrejo yang terletak di Desa Tanjungrejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN II Logandu, yang berlokasi di Desa Logandu, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen.Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 4 Klaten. Alamat Jl. Mataram No.05, Belangwetan, Klaten Utara 57436 Klaten. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang akan dijadikan obyek untuk mendapatkan sumber data yang dapat mendukung tercapainya

Lebih terperinci

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan CAR (Class Room Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif, di mana dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 99), desain penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitaian A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti berada di SD Negeri Pandanlor, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di SMA Bung Karno Karangpandan di jalan raya Solo Tawangmangu km 27 Kabupaten Karanganyar. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian, disain penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, artinya penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur dan Alur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada PTK yang dirumuskan oleh Arikunto, yang terdiri dari empat komponen: perencanaan, pelaksanaan tindakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif kuantitatif sederhana atau yang disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu peneliti ingin melihat gambaran apa adanya tentang suasana proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sawit yang beralamat di Jalan Raya Solo-Yogya Km.15, Bendosari, Sawit, Boyolali. Kelas yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta, yang terdiri dari 30 kelas, yakni kelas X MIPA berjumlah 5 dan X IPS berjumlah 5 kelas, kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Gunungmujil, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan : a. Hasil

Lebih terperinci