BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan dewasa, sehingga pertanyaan yang diberikan dapat seluruhnya dijawab dengan benar dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dalam kuesioner. 4.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P memiliki tingkat pendidikan yang cukup, paling rendah adalah lulusan D3 dan yang tertinggi adalah S2 (Pasca Sarjana), sehingga jawaban yang diberikan adalah sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh peneliti. 4.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pengalaman Kerja Responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P seluruhnya memiliki pengalaman bekerja minimum 3 (tiga) tahun, sehingga jawaban yang diberikan dianggap cukup akurat dan dapat memudahkan proses penelitian. 4.2 Analisis Hubungan Kerja Lembur terhadap Produktivitas Karyawan Kerja Lembur merupakan sebuah kondisi di mana karyawan diharuskan bekerja di luar jam kerja normal untuk menyelesaikan penugasan yang harus diselesaikan pada periode waktu tertentu. Penulis akan menguraikan serta menganalisa secara kualitatif jawaban 60
kuesioner mengenai Kerja Lembur yang telah disebarkan kepada karyawan Konsultan Pajak HB&P serta diisi dengan akurat oleh seluruh responden dengan sampel sejumlah 30 orang. Tabel 4.1 Karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan perusahaan tanpa harus kerja lembur Sangat Setuju 5 16.67 Setuju 15 50 Ragu-ragu 10 33.33 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 5 responden, atau sebesar 16,67%, yang menjawab Setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 50%, dan yang menjawab Raguragu sebanyak 10 responden atau sebesar 33.33%, 0% untuk jawaban Tidak Setuju maupun Sangat Tidak Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Konsultan Pajak HB&P ingin menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu tanpa harus kerja lembur sehingga manajemen tidak perlu mengkhawatirkan adanya kerja lembur yang cukup sering. 61
Tabel 4.2 Karyawan selalu merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas Sangat Setuju - 0 Setuju 3 10 Ragu-ragu 15 50 Tidak Setuju 10 33.33 Sangat Tidak Setuju 2 6.67 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebesar 0%, yang menjawab Setuju hanya 3 responden atau sebesar 10%, sedangkan sebagian responden berjumlah 15 responden atau sebesar 50% menjawab Ragu-ragu, 33.33% untuk jawaban Tidak Setuju dan 6.67% untuk jawaban Sangat Tidak Setuju. Hampir seluruh responden yaitu karyawan Konsultan Pajak HB&P kadang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Manajemen perlu untuk menganalisa apakah karyawan melakukan kerja lembur karena karyawan mengalami kesulitan sehingga proses pengerjaannya menjadi lebih lama. 62
Tabel 4.3 Pekerjaan yang dibebankan selama ini dapat dilaksanakan dengan cepat oleh setiap karyawan Sangat Setuju 5 16.67 Setuju 22 73.33 Ragu-ragu 3 10 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 5 responden, atau sebesar 16.67%, yang menjawab Setuju sebanyak 22 responden atau sebesar 73.33%, yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 10%, dan tidak ada responden yang memilih Tidak Setuju maupun Sangat Tidak Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang menjadi responden penelitian Kantor Konsultan Pajak HB&P dapat melaksanakan pekerjaan dengan cepat. Hal ini menjadikan manajemen perusahaan tidak merasa mengharuskan kerja lembur kepada karyawan. Manajemen dapat memberi beban penugasan yang lebih maksimal karena karyawan dianggap sudah dapat mengkoordinasi waktunya dengan baik. 63
Tabel 4.4 Pekerjaan menuntut karyawan untuk melakukan kerja lembur Sangat Setuju 6 20 Setuju 4 13.33 Ragu-ragu 14 46.67 Tidak Setuju 4 13.33 Sangat Tidak Setuju 2 6.67 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 6 responden, atau sebesar 20%, yang menjawab Setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 13.33%, yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 14 responden atau sebesar 46.67%, yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 13.33% dan 2 responden untuk yang menjawab Sangat Tidak Setuju atau sebesar 6.67%. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian dari responden tidak tentu dalam melakukan kerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. 64
Tabel 4.5 Kerja lembur menuntut karyawan harus pulang larut malam Sangat Setuju 3 10 Setuju 5 16.67 Ragu-ragu 15 50% Tidak Setuju 3 10% Sangat Tidak Setuju 4 13.33 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 3 responden, atau sebesar 10%, yang menjawab Setuju sebanyak 5 responden atau sebesar 16.67%, yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 15 responden atau sebesar 50%, kemudian yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 10%, sedangkan yang menjawab Sangat Tidak Setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 13.33%. Ini artinya bahwa sebagian besar responden tidak selalu pulang larut malam dalam melakukan kerja lembur. 65
Tabel 4.6 Perusahaan memberikan hak dalam kerja lembur seperti uang lembur Sangat Setuju 15 50 Setuju 5 16.67 Ragu-ragu 6 20 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju 4 13.33 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju atau sebesar 50%, yang menjawab Setuju sebanyak 5 responden atau sebesar 16.67% dan 6 responden atau 20% yang memilih Raguragu, dan tidak ada yang menjawab Tidak Setuju, sedangkan 4 responden atau sebesar 13.33% menjawab Sangat Tidak Setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa Kantor Konsultan Pajak HB&P selalu memberikan hak kepada karyawan yang melakukan kerja lembur. Tabel 4.7 Uang lembur yang diperhitungkan sesuai dengan UU Tenaga Kerja Sangat Setuju 8 26.67 66
Setuju 13 43.44 Ragu-ragu 7 23.33 Tidak Setuju 1 3.33 Sangat Tidak Setuju 1 3.33 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 26.67%, yang menjawab Setuju sebanyak 13 responden atau sebesar 43.44%, yang memilih Ragu-ragu sebanyak 7 responden atau sebesar 23.33%, sedangkan untuk yang menjawab Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju masing-masing sebesar 3.33% artinya bahwa sebagian responden setuju terhadap perhitungan lembur yang dilakukan oleh perusahaan karena sudah sesuai dengan UU Tenaga Kerja. Tabel 4.8 Perusahaan memberikan upah lembur kepada karyawan tepat waktu Sangat Setuju 23 76.67 Setuju 3 10 Ragu-ragu 4 13.33 Tidak Setuju - - 67
Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 23 responden, atau sebesar 76.66%, yang menjawab Setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 10% dan yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 4 orang atau sebesar 13.33%, artinya bahwa perusahaan telah melaksanakan kewajibannya dengan baik, salah satunya dengan memberikan upah lembur tepat waktu. Tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju maupun Sangat Tidak Setuju. Tabel 4.9 Perusahaan selalu memberikan tunjangan makan dan/atau tunjangan transportasi apabila karyawan bekerja lembur Sangat Setuju 18 60 Setuju 8 26.67 Ragu-ragu 4 14.33 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - 68
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 18 responden, atau sebesar 60%, yang menjawab Setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 26.67% dan Ragu-ragu sebanyak 4 responden atau sebesar 13.33%, Hal ini berarti lebih dari sebagian responden mendapatkan tunjangan makan dan/atau tunjangan tranposrtasi dalam melakukan kerja lembur. Tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju maupun Sangat Tidak Setuju. Tabel 4.10 Kerja Lembur membantu meningkatkan produktivitas karyawan Sangat Setuju 4 13.33 Setuju 9 30 Ragu-ragu 14 46.67 Tidak Setuju 2 6.67 Sangat Tidak Setuju 1 3.33 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 13.33%, yang menjawab Setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 30% dan Ragu-ragu sebanyak 14 responden atau sebesar 46.67%, sedangkan untuk yang menjawab Tidak Setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 6.67% dan yang menjawab Sangat Tidak 69
Setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3.33%. Hal ini berarti sebagian responden merasa belum dapat menentukan apakah dengan kerja lembur termasuk salah satu yang meningkatkan produktivitas mereka. 4.3 Produktivitas Karyawan karyawan: Berikut ini adalah hasil analisa yang dilakukan untuk produktivitas Tabel 4.11 Karyawan selalu menjalankan pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dari atasan Sangat Setuju 14 46.67 Setuju 14 46.67 Ragu-ragu 2 6.66 Kurang - - Sangat Kurang - - Tabel 4.11 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 14 responden atau sebesar 46.67%, Setuju sebanyak 14 responden atau sebesar 46.67% dan Ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 6.66%, hal ini dapat diartikan bahwa hampir seluruh karyawan selalu menjalankan pekerjaanya sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan 70
produktivitas berjalan dengan baik. Tabel 4.12 Karyawan selalu berusaha memaksimalkan hasil pekerjaan yang dilakukan Sangat Setuju 21 70 Setuju 9 30 Ragu-ragu - - Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.12 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 21 responden atau sebesar 70%, Setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 30%, hal ini dapat diartikan bahwa seluruh karyawan memiliki produktivitas tinggi sehingga mampu memaksimalkan hasil pekerjaan yang dilakukan. Tabel 4.13 Karyawan selalu mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilakukan Sangat Setuju 20 66.67 Setuju 8 26.67 Ragu-ragu 2 6.66 71
Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.13 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 20 responden atau sebesar 66.67%, Setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 26.67% dan Ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 6.66%, hal ini dapat diartikan bahwa hampir seluru karyawan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya sehingga mampu mempertanggungjawabkan seluruh pekerjaannya. Tabel 4.14 Karyawan selalu masuk kerja tepat pada waktunya setiap hari Sangat Setuju 13 43.33 Setuju 13 43.44 Ragu-ragu 4 13.34 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.14 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab 72
Sangat Setuju sebanyak 13 responden atau sebesar 43.33%, Setuju sebanyak 13 responden atau sebesar 43.33% dan Ragu-ragu sebanyak 4 responden atau sebesar 13.34%, hal ini dapat diartikan bahwa karyawan memiliki kesadaran tinggi dalam hal disiplin. Tabel 4.15 Tingkat pendidikan dan keterampilan karyawan membantu dalam menyelesaikan setiap pekerjaan Sangat Setuju 13 43.33 Setuju 15 50 Ragu-ragu 2 6.67 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.15 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 13 responden atau sebesar 43.33%, Setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 50%, sedangkan yang menjawab Ragu-ragu adalah sebanyak 2 orang atau sebesar 6.67%. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat pendidikan dan keterampilan seorang karyawan besar pengaruhnya terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. 73
Tabel 4.16 Karyawan senang bekerja di perusahaan karena sikap pimpinan yang disiplin dan selalu menjaga hubungan baik dengan bawahan Sangat Setuju 9 30 Setuju 18 60 Ragu-ragu 3 10 Tidak Setuju - - Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.16 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 30%, Setuju sebanyak 18 responden atau sebesar 60% dan Ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 10%, hal ini dapat diartikan bahwa sikap pimpinan berpengaruh langsung terhadap produktivitas karyawan. Tabel 4.17 Karyawan selalu merasa lelah dalam bekerja Sangat Setuju - - Setuju 3 10 Ragu-ragu 18 60 74
Tidak Setuju 7 23.33 Sangat Tidak Setuju 2 6.67 Tabel 4.17 menunjukkan bahwa tidak ada responden yang menjawab Sangat Setuju, yang menjawab Setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 10%, Ragu-ragu sebanyak 18 responden atau sebesar 60%, Tidak Setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 23.33%, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 6.67%. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar karyawan terkadang merasakan lelah dalam bekerja dengan tuntutan penugasan, sehingga karyawan perlu memikirkan bagaimana caranya meningkatkan produktivitas mereka. Tabel 4.18 Jaminan sosial yang diberikan perusahaan membuat karyawan sangat setia terhadap perusahaan Sangat Setuju 6 30 Setuju 19 63.33 Ragu-ragu 3 10 Tidak Setuju 2 6.67 Sangat Tidak Setuju - - 75
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 6 responden atau sebesar 20%, Setuju sebanyak 19 responden atau sebesar 63.33%, Ragu-ragu sebanyak 3 responden atau sebesar 10%, dan Tidak Setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 6.67%. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian responden menilai dengan adanya jaminan sosial memberikan nilai loyalitas yang tinggi bagi karyawan, sehingga perusahaan perlu terus memikirkan jaminan yang baik bagi karyawan. Tabel 4.19 Konsentrasi dalam bekerja sangat diutamakan bagi setiap karyawan Sangat Setuju 15 50 Setuju 12 40 Ragu-ragu 2 6.67 Tidak Setuju 1 3.33 Sangat Tidak Setuju - - Tabel 4.19 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 15 responden atau sebesar 50%, Setuju sebanyak 12 76
responden atau sebesar 40%, Ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 6.67% dan Tidak Setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 3.33%, hal ini dapat diartikan bahwa karyawan juga membutuhkan suasana kerja yang tenang dan kondusif untuk meningkatkan konsentrasi dalam bekerja sehingga perusahaan perlu menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi karyawan. Tabel 4.20 Karyawan harus selalu bekerja sama dengan teman sekerja dalam menyelesaikan pekerjaan Sangat Setuju 12 40 Setuju 16 53.33 Ragu-ragu 2 6.67% Kurang - - Sangat Kurang - - Tabel 4.20 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 12 responden atau sebesar 40%, Setuju sebanyak 16 responden atau sebesar 53.33%, dan Ragu-ragu sebanyak 2 responden atau sebesar 6.67%, hal ini dapat diartikan sebagian karyawan memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerjanya. 77
1.4. Analisis Kerja Lembur Terhadap Produktivitas Dalam merumuskan besarnya pengaruh variabel kerja lembur terhadap variabel produktivitas kerja karyawan Konsultan Pajak HB&P, peneliti melakukan metode dalam pengumpulan data dan kemudian mengedit jawabanjawaban atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel. Dalam merumuskan hubungan antara variabel kerja lembur terhadap variabel produktivitas kerja, peneliti menggunakan analisa korelasi dan untuk mengetahui pengaruh antara kedua variabel tersebut digunakan analisa regresi. Berikut adalah data yang telah diolah dari kuesioner untuk dianalisa: Tabel 4.21 Kerja Lembur KKP HB&P Sumber : data diolah 78
Tabel 4.22 Produktivitas KKP HB&P Sumber : data diolah 4.4.1 Analisis Hubungan Kerja Lembur Terhadap Produktivitas Untuk merumuskan ada atau tidaknya hubungan antara Kerja Lembur (X) dengan Produktivitas (Y), peneliti menggunakan penelitian sebagai berikut: 1. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana (Rank Spearman) Untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan yaitu melihat adanya pengaruh antara variabel. Peneliti menggunakan program SPSS Versi 17 sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: 79
Correlations Kerja Lembur Produktivitas Kerja Kerja Lembur Pearson Correlation 1 -.223 Sig. (2-tailed).237 N 30 30 Produktivitas Kerja Pearson Correlation -.223 1 Sig. (2-tailed).237 N 30 30 Menurut J. Supranto dalam buku Statistik: -1 r 1 yang artinya jika: r = 1 : hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati hubungan sangat kuat dan positif r = 0 : hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan sama sekali r = -1: hubungan X dan Y sempurna negatif (mendekati -1 hubungannya sangat kuat dan negatif / bertolak belakang) Dari tabel Correlations diatas terlihat bahwa korelasi Spearman Product Moment r = - 0,223 dan P-value = 0,237. Karena P-value = 0,237 lebih besar dari α = 0,05 maka H 0 : β 1 = 0 diterima. Dari hasil analisis di atas diperoleh koefisien korelasi (r) = (-) 0,223 mempunyai arti bahwa antara kerja lembur terhadap produktivitas karyawan KKP Hasibuan Bawazier & Pramono ada korelasi atau hubungan namun lemah. Kerja Lembur (X) dikatakan mempunyai hubungan terhadap Produktivitas Karyawan (Y), maka diartikan bahwa peningkatan dan penurunan nilai X akan 80
diikuti oleh peningkatan atau penurunan (Y) ke arah yang berbeda atau saling betolak belakang. 2. Uji t Uji t adalah pengujian variabel independent secara individu yang dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Pengujian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut: - H 0 : β 1 = 0 - H1 : β 1 0 Dengan kriteria sebagai berikut: Jika t tabel <t hitung <t tabel maka H 0 diterima Jika thitung<-t tabel atau t hitung >t tabel maka H 1 diterima Dalam analisi ini uji t dilakukan penghitungan sebagai berikut: t hitung = t hitung = = -1,218 Sedangkan t tabel dengan taraf kepercayaan 95% apabila dilihat pada α 0,025 (karena dilakukan uji 2 sisi) dengan derajad kebebasan = n-2 = 30-2 = 28 maka t tabel (0,025;28) = 2,048 Karena t tabel <t hitung <t tabel maka H 0 diterima atau dengan kata lain antara kerja lembur dan produktivitas karyawan terdapat korelasi atau hubungan namun lemah. 81
area H 0 diterima -2,048-1,218 0 2,048 area H 0 ditolak area H 0 ditolak Untuk mengetahui besarnya kontribusi kerja lembur (X) terhadap naik atau turunnya produktivitas karyawan (Y) maka digunakan Koefisien Penentu (Kp) sebagai berikut: Kp = r 2 x 100% = (-) 0,223 2 x 100% = 0,049 x 100% = 4,9 % ~ 5% Dari hasil perhitungan di atas diperoleh hasil Koefisien Penentu (Kp) = 5% yang menunjukkan adanya kontribusi Kerja Lembur (X) terhadap naik atau turunnya Produktivitas Karyawan (Y). Berarti ada 95% faktor lain yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan Produktivitas Karyawan. Dengan demikian dari hasil di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Kebijakan Kerja Lembur pada Kantor Konsultan Pajak HB&P mempunyai korelasi atau hubungan terhadap Produktivitas Karyawan HB&P. 82