BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran singkat objek penelitian mengenai asumsi going concern: analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR BANK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. purposive sampling yaitu sampel yang diambil apabila memenuhi kriteria kriteria

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PEFINDO ( Fitch Ratings Indonesia (

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEI) sebanyak 24 perusahaan, sehingga sampel yang diperoleh dengan rentang tahun pengamatan 2012 hingga 2014 adalah 72 (24 x 3) perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi likuiditas, ukuran perusahaan, kualitas auditor dan financial distress. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat diperoleh juga melalui situs resmi dari masing-masing perusahaan yang terkait. Variabel dependen ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data yang diperoleh tersebut lalu diolah dengan menggunakan Microsoft excel untuk menghitung likuiditas dan ukuran perusahaan, selanjutnya dilakukan pengujian statistik dan pengujian hipotesis dengan menggunakan software SPSS 21. B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel variabel yang diteliti. Uji statistik deskriptif mencangkup nilai minimum, 60

61 maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi dari penelitian. Analisis statistik deskriptif untuk variabel Likuiditas dan Ukuran Perusahaan untuk perusahaan yang tepat waktu dan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan laporan keuangan perusahaan maupun secara keseluruhan disajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif Perusahaan Tepat Waktu Descriptive Statistics Std. N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Likuiditas 64.157 3.862 98.010 1.53141.790517 SIZE 64 185596 23471398 257141404 4017834.44 5148240.499 Valid N (listwise) 64 Sumber: Data Sekunder yang Diolah *) SIZE dalam jutaan rupiah Statistik Deskriptif Perusahaan Tidak Tepat Waktu Descriptive Statistics Std. N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Likuiditas 8.424 2.901 11.216 1.40196.777801 SIZE 8 172269 5790767 13141086 1642635.75 1783180.102 Valid N (listwise) 8 Sumber: Data Sekunder yang Diolah *) SIZE dalam jutaan rupiah

62 Statistik Deskriptif Perusahaan Secara Keseluruhan Descriptive Statistics Std. N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Likuiditas 72.157 3.862 109.226 1.51703.784747 SIZE 72 172269 23471398 270282490 3753923.47 4939281.889 Valid N (listwise) 72 Sumber: Data Sekunder yang Diolah *)SIZE dalam jutaan rupiah Sedangkan variabel Kualitas Auditor dan Financial Distress tidak dimasukkan dalam perhitungan statistik deskriptif karena kedua variabel ini merupakan skala nominal. Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subyek. Skala nominal hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Sehingga tidak tepat menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari skala nominal (Ghozali, 2013:3). Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah sampel (N) untuk perusahaan tepat waktu sebanyak 64 sampel dan 8 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai terendah likuiditas pada perusahaan yang tepat waktu sebesar 0,157 terdapat pada Asia Pasific Fibers, Tbk pada tahun 2014. Sedangkan nilai terendah likuiditas untuk perusahaan tidak tepat waktu sebesar 0,424 yang terdapat pada Apac Citra Centertex, Tbk pada tahun 2014. Nilai tertinggi likuiditas pada perusahaan yang tepat waktu sebesar 3,862 terdapat pada Pan Brothers, Tbk pada tahun 2014. Sedangkan nilai tertinggi

63 likuiditas untuk perusahaan tidak tepat waktu sebesar 2,901 yang terdapat pada Multi Prima Sejahtera, Tbk pada tahun 2012. Ukuran perusahaan dinyatakan dalam rupiah (Rp) memiliki nilai terendah pada perusahaan yang tepat waktu sebesar Rp. 185.595.748.325 terdapat pada Multi Prima Sejahtera, Tbk pada tahun 2014. Sedangkan nilai terendah ukuran perusahaan untuk perusahaan tidak tepat waktu sebesar Rp. 172.268.827.993 juga terdapat pada Multi Prima Sejahtera, Tbk pada tahun 2012. Nilai tertinggi ukuran perusahaan pada perusahaan yang tepat waktu sebesar Rp. 23.471.397.834.920 terdapat pada Indomobil Sukses International, Tbk pada tahun 2014. Sedangkan nilai tertinggi ukuran perusahaan untuk perusahaan tidak tepat waktu sebesar Rp. 5.790.766.805.820 yang terdapat pada Polychem Indonesia, Tbk pada tahun 2012. Sedangkan secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa variabel Likuditas memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 1,51703 dan standar deviasi sebesar 0,784747. Varibel Ukuran Perusahaan memiliki rata-rata (mean) sebesar Rp. 3.753.923,47 dan standar deviasi sebesar Rp. 4.939.281,889. Sesuai uraian diatas, dapat diartikan bahwa nilai rata-rata (mean) untuk perusahaan yang tepat waktu lebih besar dibandingkan dengan perusahana yang tidak tepat waktu. C. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan model regresi logistik untuk menguji pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Kualitas Auditor dan Financial Distress terhadap ketepatam waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Pengujian

64 hipotesis meliputi (1) menilai kelayakan model regresi, (2) menilai keseluruhan model, dan (3) menguji koefisien regresi. 1. Hasil Menilai Kelayakan Model Regresi (goodness of fit test) Langkah pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi. Perhatikan nilai goodness of fit test pada tabel 4.2 yang diukur dengan nilai chisquare pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow. Pada tabel tersebut terlihat bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test sebesar 9,119 dengan probabilitas signifikansi 0,332 yang nilainya diatas 0,05. Tabel 4.2 Hosmer and Lemeshow Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 9.119 8.332 Sumber: Data Sekunder yang Diolah Karena angka probabilitas 0,332 > 0,05. Hal ini berarti model regresi layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.

65 2. Hasil Penilaian Keseluruhan Model (overall model fit test) Langkah kedua adalah menilai keseluruhan model regresi. Uji model fit ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (block number = 0) dengan -2 log likelihood pada akhir (block number = 1). Nilai -2 log likelihood awal pada block number = 0, ditunjukkan melalui tabel berikut ini: Tabel 4.3 Nilai -2 Log Likelihood Awal (-2LL Awal) Iteration History a,b,c Iteration Step 0 1-2 Log Coefficients likelihood Constant 52.466 1.556 2 50.284 1.995 3 50.232 2.077 4 50.232 2.079 5 50.232 2.079 Sumber: Data Sekunder yang Diolah

66 Tabel 4.4 Nilai -2 Log Likelihood Akhir (-2LL Akhir) Iteration History a,b,c,d -2 Log Coefficients Iteration likelihood Constant Likuiditas SIZE Auditor FD Step 1 1 49.820-2.232.120.119.447.076 2 45.480-6.780.250.283.935.174 3 44.695-11.226.346.438 1.316.265 4 44.629-12.976.382.499 1.471.302 5 44.628-13.166.386.506 1.490.306 6 44.628-13.169.386.506 1.491.306 7 44.628-13.169.386.506 1.491.306 Sumber: Data Sekunder yang Diolah Bedasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat terlihat -2 log likelihood awal pada block number = 0 yaitu model hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 5, memperoleh nilai sebesar 50,232. Selanjutnya pada tabel dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number =1, nilai -2 LL pada tabel 4.4 mengalami perubahan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2 LL akhir pada step 7 menunjukkan nilai sebesar 44,628. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan -2LL akhir pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2012). 3. Hasil Pengujian Koefisien Regresi Tahap terakhir adalah uji koefisien regresi. Dimana hal ini akan menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5 persen.

67 Tabel 4.5 Koefisien Determinasi Model Summary -2 Log Cox & Snell Nagelkerke R Step likelihood R Square Square 1 44.628 a.075.149 Sumber: Data Sekunder yang Diolah Pada tabel 4.5 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,149 yang berarti kombinasi variabel independen yaitu likuiditas, ukuran perusahaan, kualitas auditor dan financial distress mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu ketepatan waktu adalah sebesar 14,9% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model. Dari pengujian persamaan regresi logistik tersebut, maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut: Y = a + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + Y = -13,169 + 0,386 Likuiditas + 0,506 Size + 1,491 Auditor + 0,306 FD + e Y akan bernilai -13,169 jika variabel independent bernilai konstan atau 0. Nilai 0,386 Likuiditas yaitu, apabila Likuiditas naik sebesar 1 poin, maka Y akan naik sebesar 0,386. Nilai 0,506 Size yaitu, apabila Size naik sebesar 1 poin, maka Y akan naik sebesar 0,506. Dan nilai 1,491 Auditor yaitu, apabila Auditor naik sebesar 1 poin, maka Y akan naik sebesar 1,491. Serta, nilai 0,306 FD yaitu, apabila Financial Distress naik sebesar 1 poin, maka Y akan naik sebesar 0,306.

68 Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a Likuiditas.386.565.466 1.495 1.471 SIZE.506.500 1.023 1.312 1.659 Auditor 1.491 1.145 1.695 1.193 4.440 FD.306.849.130 1.718 1.358 Constant -13.169 14.143.867 1.352.000 a. Variable(s) entered on step 1: Likuiditas, SIZE, Auditor, FD. Sumber: Data yang Diolah *) Signifikan pada level 5% 1. H1 : Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Variabel Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CA) menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,386 dengan probabilitas variabel sebesar 0,495 di atas tingkat signifikansi 0,05 (5 persen). Artinya dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa likuditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 2. H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Variabel Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Total Asset (TA) menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,506 dengan probabilitas variabel sebesar 0,312 di atas tingkat signifikansi 0,05 (5 persen). Artinya dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa Ukuran

69 Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 3. H3 : Kualitas Auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Variabel Kualitas Auditor yang menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 1,491 dengan probabilitas variabel sebesar 0,193 di atas tingkat signifikansi 0,05 (5 persen). Artinya dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa Kualitas Auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 4. H4 : Financial Distress berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Variabel Financial Distress yang menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,306 dengan probabilitas variabel sebesar 0,718 di atas tingkat signifikansi 0,05 (5 persen). Artinya dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa Financial Distress berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. D. Pembahasan 1. Pengaruh Likuiditas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo. Pada penelitian ini variabel likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR). Hasil uji regresi logistik

70 menunjukkan bahwa likuiditas tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Seni dan Mertha (2015) serta Hilmi dan Ali (2008) yang berpendapat bahwa likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan dan mengungkapkan bahwa semakil liquid perusahaan maka menunjukkan perusahaan mampu memenuhi utang jangka pendeknya. Sehingga, kondisi seperti itu semakin mendorong perusahaan untuk segera menyampaikan laporan keuangannya karena hal ini merupakan berita baik yang harus segera di sampaikan kepada publik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sigit (2015) yang menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Dalam penelitian ini, likuiditas yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menunaikan kewajiban jangka pendeknya ternyata tidak mendorong perusahaan untuk menunaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi likuiditas suatu perusahaan, seperti pergantian pimpinan, pembelian aktiva tetap, peraturan dalam bidang ekonomi dan moneter, perubahan musim serta kebiasaan masyarakat. Sehingga hal ini mengindikasikan bahwa kewajiban untuk menyelesaikan pembayaran kewajiban jangka pendeknya tidak berkaitan dengan pelaporan laporan keuangan.

71 2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Ukuran perusahaan merupakan skala atau besaran perusahaan. Pada penelitian ini, variabel ukuran perusahaan akan diukur dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Toding dan Wirakusuma (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian Vita dan Peni (2012) dan Mareta (2015) yang menyatakan bahwa ketepatan waktu dipengaruhi oleh seberapa besar tanggung jawab suatu perusahaan dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan mengenai keterbukaan informasi khususnya mengenai ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan dan seberapa besar tanggung jawab perusahaan dalam memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentinga lainnya. Penelitian ini menyatakan bahwa pada kenyataannya perusahaan besar yang akan cenderung lebih tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan kecil terbukti tidak berpengaruh, dikarenakan perusahaan besar dapat tidak tepat waktu karena memiliki masalah yang lebih kompleks dibandingkan perusahaan kecil dan ketepatan waktu dipengaruhi oleh seberapa besar rasa tanggung jawab perusahaan dalam menaati peraturan yang ditetapkan mengenai keterbukaan informasi kondisi perusahaan kepada pihak-pihak yang

72 berkepentingan untuk tujuan menganalisis keuangan dalam rangka menentukan keputusan investasi. 3. Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Kualitas auditor digambarkan melalui reputasi auditor yang telah banyak di berikan kepercayaan oleh jasa auditor. Sehingga, KAP the big4 menjadi patokan dalam variabel ini. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa kualitas auditor tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan Seni dan Mertha (2015) serta Hilmi dan Ali (2008) yang berpendapat bahwa perusahaan yang menggunakan jasa KAP Big4 akan cenderung dan memiliki peluang untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya. Dari hasil penelitian ini, beberapa laporan keuangan perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk The Big Four. Namun, terdapat banyak juga perusahaan yang menggunakan jasa KAP selain The Big Four yang melaporkan laporan keuangan perusahaan dengan tepat waktu. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sigit (2015) yang menyatakan KAP Big4 secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan dan berpendapat bahwa hal ini menunjukkan tidak adanya jaminan dalam ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan dengan informasi tentang kualitas auditor. Dalam hal ini juga dapat diindikasikan bahwa KAP the Big4 dapat tidak tepat waktu dikarenakan masalah yang terjadi pada perusahaan, seperti audit

73 internal lamban dalam menyelesaikan dan melaporkan laporan keuangannya kepada auditor eksternal yang bekerja di KAP, sehingga KAP the Big4 juga akan tidak tepat waktu dalam pelaporan laporan keuangan perusahaan tersebut. 4. Pengaruh Financial Distress Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Financial Distress merupakan masalah likuiditas yang sangat parah yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu menjalankan operasi dengan baik. Pada penelitian ini, Financial Distress dirpoksikan dengan Z-Score. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa financial distress tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seni dan Mertha (2015) yang menyatakan bahwa kesulitan keuangan yang di proksikan dengan leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa banyaknya perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan yang diakibatkan beberapa faktor, seperti perusahaan memperoleh laba bersih operasi yang bersifat negatif dan perusahaan tidak melakukan pembayaran dividen. Dalam hasil kesulitan keuangan terhadap ketepatan waktu adalah tidak berpengaruh. Maka, kondisi tersebut yang mengindikasikan suatu perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan (financial distress) tidak membuat perusahaan menjadi tidak tepat waktu dalam pelaporan laporan keuangan. Karena perusahaan dapat lebih mementingkan kewajibannya dalam mematuhi peraturan yang berlaku.