BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan Industri yang digunakan adalah manufaktur karena terdiri dari banyak perusahaan yang memiliki persaingan ketat untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Kementerian Perindustrian mencatat, selama periode Januari-September 2011, secara kumulatif, pertumbuhan sektor manufaktur mencapai 6.49 persen (okezone.com). Tahun yang digunakan adalah tahun 2010 dan 2011 karena tahun ini belum diberlakukannya peraturan BAPEPAM No Kep-431/BL/2012 mengenai pengungkapan etika. Tahun ini cocok untuk merepresentasikan sebelum adanya penekanan terhadap penyajian informasi terkait pengungkapan etika. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah perusahaan yang go public, yaitu sahamnya dapat dimiliki oleh publik. Untuk mempertanggungjawabkan dan melaporkan kinerjanya, perusahaan harus mempublikasikan laporan keuangan tahunan kepada BAPEPAM sebagai bentuk pengendalian dan pertanggungjawaban kepada investor. Laporan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan salah satunya telah diaudit dan sesuai kriteria pengungkapan. Dengan pemenuhan kriteria tersebut, maka penulis mendapatkan data yang valid dan mampu melakukan analisa yang memadai untuk memenuhi tujuan penelitian ini. 40

2 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian digunakan untuk mendeskripsikan tentang jenis dan sumber data, jumlah sampel, metode analisis dan variabel penelitian yang digunakan serta metode yang akan digunakan dalam pengolahan data. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan time series. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan sumber yang mendukung lainnya. Metode yang digunakan dalam pengolahan data meliputi uji hipotesis menggunakan analisis koefisien regresi binary logistic dan menganalisis hasil pengolahan data berdasarkan hasil regresi binary logistic baik secara keseluruhan maupun parsial. Untuk mendukung hasil tersebut dilakukan uji analisa deskriptif yang bertujuan untuk meringkas data dan menampilkan di dalam tabel berupa data mininum, maximum, mean, dan standard deviation. Penelitian ini juga melakukan pengujian t-test yang bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan variabelvariabel independen terhadap pengkategorian variabel dependen Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh auditor independen. Data sekunder ini dapat diunduh pada website resmi BEI yaitu Selain itu, penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan dengan mengumpulkan materi, jurnal penelitian, buku dan sumber lain yang berkaitan yang dapat membantu dan mendukung validitas hasil penelitian. Penelitian ini menganalisis pengungkapan etika, komite audit independen, komisaris independen, kepemilikan manajerial, EPS, dan reputasi KAP sebagai 41

3 variabel bebas yang mempengaruhi kemungkinan kecurangan laporan keuangan. Data yang dijadikan populasi adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan Penentuan Jumlah Sample Populasi perusahaan yang terdaftar di BEI dipergunakan karena dianggap sebagai kumpulan subjek yang memiliki karakteristik tertentu yaitu memiliki laporan keuangan. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011, sampel diseleksi menggunakan pendekatan purposive sampling dimana menggunakan pertimbangan tertentu. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011 terbagi menjadi 3 sektor, yakni sektor industri dasar dan kimia, aneka industri dan industri barang konsumsi. Karena adanya ketidakcocokan dengan kriteria, maka jumlah sampel penelitian ini adalah 106 perusahaan Metode Pengumpulan Sample Populasi penelitian ini adalah perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengambilan sampel non probabilitas yakni purposive sampling, yaitu pemilihan dilakukan berdasarkan pemenuhan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia tahun 2009, 2010 dan Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan 42

4 yang dimulai pada tahun 2009 karena untuk menghitung Beneish M Score Model diperlukan perhitungan setahun sebelum periode penelitian. 2. Perusahaan yang diindikasikan melakukan kecurangan adalah ketika perusahaan tersebut memiliki nilai Beneish M Score > selama 2 tahun berturut-turut. 3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan dilengkapi dengan laporan auditor independen dan memiliki tanggal tutup buku 31 Desember. 4. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya Proses Pemilihan Sampel Proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun dan 2011 Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria tahun 2011 (36) Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria tahun 2010 (22) Jumlah perusahaan 202 Perusahaan yang diindikasikan melakukan kecurangan (fraud) (96) hanya salah satu tahun Jumlah sampel perusahaan 106 Sample perusahaan diindikasikan melakukan kecurangan 54 laporan keuangan (Fraud) Sample diindikasikan tidak melakukan kecurangan laporan 52 keuangan (Non Fraud) Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam menganalisis bagaimana faktor pengungkapan etika, komite audit independen, komisaris independen, kepemilikan manajerial, EPS dan reputasi KAP terhadap kemungkinan kecurangan laporan 43

5 keuangan ini adalah menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Metode analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Metode ini diharapkan mampu menyajikan informasi dalam bentuk yang dapat digunakan dan dapat lebih dimengerti serta mampu menjelaskan derajat hubungan antar variabel. Pengujian statistik pada penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Mengacu pada pendapat Herlina et. al (2009:1) pengertian statistik deskriptif dapat dikemukakan sebagai metode untuk menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti rata-rata, variasi data dan sebagainya. Metode ini juga digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data kuantitatif yang jumlahnya relatif besar dengan tujuan untuk menggambarkan data agar lebih mudah dimengerti. Statistik deskriptif merupakan metode untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), serta standar deviasi. 2. Regresi Logistik Penelitian ini menggunakan regresi logistik karena variabel dependen yang ada di dalam penelitian ini adalah data binary. Data binary adalah jenis data nominal dengan dua kriteria. Tujuan penggunaan regresi logistik adalah untuk memprediksi variabel dependen yang berupa variabel binary menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarannya. Variabel dependen penelitian ini merupakan variabel dikotomus dengan keterangan satu (1) untuk perusahaan yang terindikasi melakukan kecurangan 44

6 laporan keuangan (fraud), sedangkan keterangan nol (0) untuk perusahaan yang tidak terindikasi melakukan kecurangan laporan keuangan (non fraud). Regresi logistik dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan pengujian atas pengaruh dari pengungkapan etika, komite audit independen, komisaris independen, kepemilikan manajerial, EPS dan reputasi KAP terhadap indikasi kemungkinan kecurangan laporan keuangan perusahaan. Analisis penelitian ini tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel independennya (Ghozali; 2012:333). Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: FRAUD = α + β 1 ETHICS + β 2 INDAUD+ β 3 INDCOMM + β 4 MAN + β 5 EPS+ β 6 REPAUD + ε Keterangan: FRAUD : Dinilai dari hasil formulasi Beneish M Score Model. Perusahaan yang memiliki M-Score >-2,2 diindikasikan melakukan kecurangan (1) dan M-Score < -2,2 diindikasikan tidak melakukan kecurangan (0). α ETHICS INDAUD INDCOMM MAN EPS : Konstanta : Jumlah indeks pengungkapan etika sukarela (18 poin) : Persentase komite audit independen : Persentase komisaris independen : Persentase kepemilikan manajerial : Jumlah laba per saham tahun fiskal berjalan 45

7 REPAUD ε : Reputasi KAP (The Big Four atau non- The Big Four) : Error Metode Penyajian Data Untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian, metode penyajian data dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel untuk menunjukkan data yang sifatnya tabular didukung dengan penjelasan secara deskriptif dari hasil penelitian. 3.3 Uji Statistik Menurut Ghozali (2012:340), terdapat beberapa tahapan pengujian regresi logistik sebagai berikut: 1. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Langkah pertama adalah melakukan keseluruhan model regresi (overall model fit). Pengujian dalam tahap ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Blok number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Blok number = 1). Nilai 2 Log Likelihood (-2LL) pada awal hanya memasukkan konstanta sedangkan nilai 2 Log Likelihood (- 2LL) pada akhir memasukkan konstanta dan juga variabel bebas. Adanya penurunan nilai antara -2LL awal dengan -2LL akhir menunjukkan bahwa model regresi yang dihipotesiskan fit dengan data. 2. Menguji Kelayakan Model Regresi Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dalam menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Pengujian menggun5akan Goodness of fit test untuk menguji kelayakan model regresi logistik dan diukur dengan nilai Chi- 46

8 square di bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow. Output dari Hosmer and Lemeshow adalah dengan hipotesis: H 0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data H a : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dasar pengambilan keputusan: Goodnes of fit test yang diukur dengan nilai Chi-square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow akan menghasilkan output yang harus diperhatikan yaitu: a. Jika probabilitas (Sig) > 0,05 maka H 0 tidak dapat ditolak b. Jika probabilitas (Sig) < 0,05 maka H 0 ditolak Jika nilai probabilitas (sig) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) 5% maka H 0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara model dengan nilai observasi, sehingga Goodness of Fit Test model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Sedangkan jika probabilitas (sig) lebih besar dari tingkat signifikansi (α) 5% maka H 0 tidak dapat ditolak, maksudnya model mampu memprediksikan nilai observasi atau dapat dikatakan model diterima karena cocok dengan data observasi. 3. Menguji koefisien determinasi Pengujian koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen melalui hubungan keduanya. Koefisien determinasi dapat diketahui berdasarkan nilai Nagelkerke R square. Koefisien determinasi dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Jika koefisien determinasi mendekati angka 1, maka variabel independen dikatakan berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen secara penuh. 47

9 4. Menguji hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan probabilitas (sig) dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%. Pada umumnya level 1 % (0.01) untuk quality insurance, level 5% (0.05) untuk riset konsumen, level 10% (0.10) untuk political polling. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah jika nilai signifikansi (α) < 0.05 maka H 0 ditolak dan H a diterima, berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel dependen. Begitu pula sebaliknya, jika nilai signifikansi (α) < 0.05 maka H 0 tidak dapat ditolak dan H a ditolak yang berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel dependen Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu dependen dan variabel independen. Menurut fungsinya, variabel dependen adalah karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Variabel dependen ini dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan variabel independen adalah kondisi atau karakteristik dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Kemungkinan kecurangan laporan keuangan menjadi variabel dependen dalam penelitian ini, dan pengungkapan etika sukarela, komite audit independen, komisaris independen, kepemilikan manajerial, EPS, dan ukuran KAP menjadi variabel independen. Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel dijelaskan pada tabel berikut: 48

10 Tabel 3.2 Variabel Penelitian Variabel Indikator Skala Dokumentasi Kecurangan Perusahaan dikategorikan kedalam perusahaan yang diindikasikan melakukan kecurangan (fraud) jika memiliki Beneish M Score > -2.2 bernilai 1 dan sebaliknya jika Beneish M Score < 2.2 maka perusahaan dikategorikan kedalam perusahaan yang tidak diindikasikan melakukan kecurangan (non fraud) bernilai 0. Nominal Laporan Keuangan Etika Komite Audit Independen Komisaris Independen Etika dilihat apakah ada penyajian 18 aspek pengungkapan etika menurut Persons (2010). Setiap aspek yang terpenuhi bernilai 1 dan sebaliknya jika tidak terpenuhi akan bernilai 0, sehingga perusahaan dapat memiliki poin paling tinggi 18 poin. Presentase perbandingan komite audit independen dengan jumlah komite audit perusahaan. Presentase perbandingan komisaris independen dengan jumlah komisaris perusahaan. Ordinal Rasio Rasio Laporan Tahunan Laporan Tahunan Laporan Tahunan Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Manajerial = Saham kepemilikan Manajerial Jumlah saham beredar EPS Earning Per Share = Laba tahun berjalan Jumlah saham beredar Reputasi KAP Jika perusahaan di audit oleh KAP The Big Four diberi nilai 1 sebaliknya, jika di audit oleh KAP selain The Big Four diberi nilai 0. Rasio Rasio Nominal Laporan Tahunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan dijabarkan sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecurangan. Dalam penelitian ini, kecurangan dikhususkan kecurangan atas laporan keuangan. Terdapat dua kategori yaitu perusahaan yang melakukan kecurangan (fraud) dan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan (non fraud). Perusahaan dikategorikan melakukan kecurangan apabila memiliki Beneish M- Score > -2.2 yakni perusahaan diindikasikan melakukan manipulasi atas pendapatannya. Variabel ini diukur menggunakan variabel dikotomus dengan 49

11 kategori 1 bagi perusahaan yang diindikasikan melakukan kecurangan dan 0 bagi perusahaan yang tidak diindikasikan melakukan kecurangan. 2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Etika Pengungkapan etika sukarela dapat dilihat dari adanyaa penyajian 18 aspek pengungkapan etika menurut Persons (2010). Setiap aspek yang terpenuhi bernilai 1 poin sehingga perusahaan dapat memiliki poin paling tinggi 18 poin. Menurut Persons (2010), pemeriksaan pengungkapan kode etik setelah SOX dapat dilihat dari 18 aspek etik, yakni: 1. Apakah perusahaan menegaskan bahwa mereka memiliki kode etik bisnis dan etika tertulis? 2. Apakah perusahaan memiliki komite khusus dari dewan direksi yang bertanggung jawab melakukan pengawasan terkait dengan etika? 3. Apakah perusahaan memiliki etika perusahaan atau bagian kepatuhan? 4. Apakah perusahaan mempertimbangkan etika dalam mempekerjakan seorang direktur atau eksekutif? 5. Apakah perusahaan menghubungkan kompensasi eksekutif untuk perilaku etis perusahaan? 6. Apakah perusahaan menyediakan pelatihan etika bagi karyawan atau membutuhkan karyawan untuk menandatangani surat 50

12 pengakuan bahwa karyawan telah membaca dan akan mematuhi kode etik? 7. Kode etik diterapkan untuk beberapa bidang berikut: 1. Pemeliharaan pencatatan perusahaan yang akurat; 2. Komunikasi dengan masyarakat; 3. Konflik kepentingan antara hubungan pribadi dan profesional; 4. Perlakuan informasi rahasia; 5. Penggunaan asset perusahaan; 6. Anti-nepotisme; 7. Pelaporan keluhan akuntansi dan perilaku ilegal/tidak etis; 8. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku termasuk diskriminasi, pelecehan, lingkungan dan hak asasi manusia; 9. Penyuapan berkaitan dengan perdagangan; 10. Kompetisi dan kesepakatan secara adil. 11. Perdagangan pihak dalam (insider trading) berkaitan dengan saham perusahaan; dan 12. Tindakan disiplin atas pelanggaran kode etik. b. Komite Audit Independen Komite audit Independen dalam penelitian ini menggunakan presentase, yaitu perbandingan jumlah anggota komite audit independen dibagi dengan keseluruhan anggota komite audit. 51

13 c. Komisaris Independen Komisaris independen dalam penelitian ini menggunakan presentase, yaitu perbandingan jumlah anggota komisaris independen dibagi dengan keseluruhan anggota komisaris perusahaan. d. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah struktur kepemilikan saham, yang diterbitkan perusahaan, yang dimiliki oleh manajemen perusahaan. Kepemilikan manajerial ini dapat dinilai dari persentase kepemilikan yang dihitung dengan rumus: KP = Saham kepemilikan manajerial Junlah saham beredar e. EPS Earning per Share (EPS) adalah rasio yang menunjukan pendapatan yang diperoleh setiap lembar saham. Pada penelitian ini EPS dilihat dari tingkat EPS perusahaan. Rumus EPS dapat dihitung dengan rumus: f. Reputasi KAP EPS = Laba tahun berjalan Junlah saham beredar Reputasi KAP dapat diukur dengan melihat termasuk atau tidaknya KAP dalam The Big Four. Dalam penelitian ini reputasi KAP diukur menjadi dua yaitu kategori 1 diberikan untuk perusahaan yang menggunakan jasa KAP non The Big Four dan kategori 0 diberikan untuk perusahaan yang menggunakan jasa KAP The Big Four. 52