BAB II LATAR BELAKANG DOKTER SOEDARSO

dokumen-dokumen yang mirip
TRILOGI NOVEL MARITO

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dan dibesarkan sehingga seringkali anak memiliki arti penting dalam

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB

I Love My Job and My Family:

Oleh: Windra Yuniarsih

Itu? Apakah. Pernikahan

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMASUKI TAHUN AJARAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

Rumah Tangga dibentuk untuk memulihkan kembali citra Allah pada pria dan wanita.

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial

BAB III PENYAJIAN DATA

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

MENGHAYATI PERAN ISTRI

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock

P E N E T A P A N Nomor: XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB VII SEJARAH DAN PENGALAMAN MOBILITAS PENDUDUK PEREMPUAN DESA KARACAK

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Lesson Sheet Kelas : Yupiter. A. Kisah Nabi Ayyub a.s

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

Lingkungan. Tema 2. Mari Berdiskusi. Kamu Harus Mampu

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Tarjo merupakan ayah dari Kusno. Ia lahir di Purbalingga pada 16 juli Namun

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

BAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

yang berhubungan dengan aturan agama Islam. Hal yang wajib dilakukan secara tertib adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan tiang agama Islam

BAB II. BIOGRAFI KANG ASEP PERMATA BUNDA DALAM KONTEKS BUDAYA SUNDA DI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

RAHASIA MAN JADDA WAJADA DALAM PENDIDIKAN

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS BIOGRAFILatihan Soal 2.2

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk

PUTUSAN Nomor : 0378/Pdt.G/2012/PA.Pkp DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.11

BAB I PENDAHULUAN. dengan melangsungkan Perkawinan manusia dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Menurut Reber (dalam Fatimah, 2008,h.143) kemandirian adalah

BAB II PROFIL INFORMAN

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. Judul: Analisis Peran Keluarga dalam Bisnis Keluarga Ditujukan untuk Owner/Pemilik

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi

Level 2 Pelajaran 12

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

P U T U S A N Nomor : 106/Pdt.G/2013/PA.Blu.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

Pelajaran 07: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 2) Kau Tidak Bisa Kembali 17 Agustus 2013

ANALISIS NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA.A. SARDJONO (KAJIAN RELATIVISME) Rahmat Kartolo 1. Abstrak

P E N E T A P A N. Nomor : 65/Pdt.P/2014/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

BAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat

33 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

Level 2 Pelajaran 10

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

Mengenal Lebih Dekat Dr. R. Soetomo

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN

Keluarga. Tema 1. Kamu Harus Mampu. Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu mengenal makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Kenapa Menolong Sesama dan Menjadi Relawan?*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

BAB II RIWAYAT KEHIDUPAN H. ALI MISNO

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan lembaga sosial bersifat universal, terdapat di semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di

dengan penuh hormat. rumah. mata.

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

Transkripsi:

A. Lingkungan Keluarga BAB II LATAR BELAKANG DOKTER SOEDARSO Dokter Soedarso adalah seorang Pejuang kemerdekaan di Kalimantan Barat pada masa penjajahan Kolonial Belanda. Dokter Soedarso sebenarnya bukan asli orang Kalimantan Barat, melainkan beliau berasal dari tanah Jawa tepatnya di daerah Pacitan di Jawa Tengah, Soedarso sendiri dilahirkan pada tanggal 29 Nopember 1906 dan Ayahnya bernama Atmosoebroto, ayahnya berprofesi sebagai Asisten Camat yang pada saat itu biasa disebut dengan nama Asisten Wedana. Ia termasuk orang yang sederhana, suka menolong dan disenangi oleh masyarakat sekitarnya (Purba Juniar, 1993:7). Wawancara Syafaruddin Usman ( Mei 2016) : sosok dokter Soedarso juga merupakan seorang Pejuang Perintis Kemerdekaan dan Tokoh Pejuang Angkatan 45 di Kalimantan Barat Bapaknya dokter Soedarso yang sering dipangil dengan nama Pak Atmo mendidik anak-anaknya agar pandai-pandai membawa diri dan tahu menggunakan waktu. Dan sebagai orang tua, pak Atmo mempunyai keinginan agar anak-anaknya maju dalam pendidikan, sehingga kelak dapat mencapai kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, disela-sela kesibukannya sebagai Camat, kadang-kadang pak Atmo menyempatkan diri untuk mengajar dan membimbing anak-anaknya.tugas ini dilakukan dengan bantuan istrinya. Dokter Soedarso merupakan anak keenam dari 11 bersaudara, beliau juga mempunyai hobi yaitu membaca antara lain buku ilmu pengetahuan umum, buku sejarah dan buku kedokteran yang sesuai dengan bidangnya. Selain itu, ia juga senang mengumpulkan perangko dari berbagai negara. Sampai sekarang album koleksi perangkonya ada sebelah album, semua itu masih tersimpan rapi di rumahnya. 22

23 Dalam kehidupan bertetangga, keluarga Pak Atmo bisa dikatakan keluarga yang harmonis, mereka termasuk keluargga yang beragama, karena agama Islam yang dianutnya dilaksanakan secara aktif dan teratur, bahkan menekuni ajarannya. Ini tercermin dalam hidupnya sehari-hari yang selalu berprinsip tolong menolong dan saling menghormati terhadap sesama. Ketika beliau sudah menginjak usia dewasa, beliau memulai hidup baru dengan melamar wanita pilihannya sendiri yang bernama Soetitah dan akhirnya mereka pun menikah dan dikaruniai 7 orang anak yang terdiri dari 3 orang lakilaki dan 4 orang perempuan dan satu diantara 4 putrinya telah dipanggil oleh Sang Pencipta, ia adalah Andarwini, setelah berusia 3 tahun yang merupakan anak ketiga. Di pedalaman daerah Kalimantan Barat merupakan tempat permulaan beliau bertugas sebagai seorang dokter, di tempat ini juga beliau bahkan pernah di penjarakan, namun dalam hal ini istrinya pendamping hidupnya ibu Soetitah selalu setia menemani dan mengurus rumah tangganya. Dalam cobaan di dalam keluarganya, istrinya selalu sabar dan tabah menghadapinya. Namun suatu ketika, pernikahan mereka kandas di ujung usia karena saat itu istri beliau ibu Soetitah mengalami sakit keras dan dipanggil oleh sang pencipta yang terjadi kisaran tahun 1961. Sejak kepergian ibu Soetitah, dokter Soedarso mengurus rumah tangga dan anak-anaknya dengan seorang diri belum juga ia harus bekerja untuk mengabdi kepada masyarakat sebagai seorang dokter. Suatu hari ia bermusyawarah dengan anak-anaknya dan meminta izin untuk menikah lagi guna mengurusi rumah tangga keluarga dan anak-anaknya kelak.

24 Jelang 1 tahun berlalu yakni tahun 1962, dokter Soedarso menikah lagi dengan wanita pilihannya yang dianggap pantas untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya dan mengurusi kehidupan keluarganya nanti. Dalam hasil pernikahan kedua dokter Soedarso mereka di karunia lagi 1 orang anak perempuan yang bernama Savitri Restu Wardhani dan sekarang bertempat tinggal di Kabupaten Bandung.Dengan lahirnya Savitri, berarti dokter Soedarso sekarang memiliki delapan orang anak. Kecuali Andarwini almarhumah, kini semua anakanaknya sudah berkeluarga. Keluarga dokter Soedarsohidup rukun dan damai. Ia seorang yang taat dalam menjalankan perintah agama. Terhadap anak-anaknya, dokter Soedarso selalu memberikan bimbingan dan mendidik mereka utnuk memtuhi ajaran agama, tahu menghargai orang tua dan sopan terhadap siapapun. Ia juga menekankan terhadap anak-anaknya agar mempunyai rasa tanggung jawab seta mau bekerja keras untuk kepentingan masyakarakat. Ia tidak mau memanjakan anak-anaknya dengan uang dan sebagai orang yang berpendidikan, ia berusaha menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi darinya agar kelak mereka berkehidupan yang layak. Ia tidak meninggalkan harta benda kepada anaknya tetapi hanya bekal ilmu pengetahuan. Dokter Soedarso juga mengingatkan kepada generasi muda agar jangan silau memandang kehidupan yang gemerlap, karena negara kita masih dalam tahap pembangunan. Ketekunan dan dedikasi kepada bangsa dan negara harus tetap dijaga karena semua peranan dan kesempatan ada di tangan generasi penerus bangsa ini.

25 B. Pendidikan Dokter Soedarso pernah bersekolah di Madiun, ELS kemudian juga pernah belajar di Stovia, dia juga aktif di dalam gerakan pemuda, Jong Java, kemudian melebur menjadi Indonesia Muda, memang jelas keahlian dari beliau adalah seorang dokter, tetapi dalam konteks ini dia juga ikut dalam organisasi untuk mendukung kemerdekaan, pada titik ini kita setuju kalau dia turut mengantarkan Indonesia merdeka dengan caranya sendiri dan ia bergabung ke dalam organisasiorganisasi yang memang punya tujuan untuk memerdekakan Indonesia. Ketika ia berada di Kalimantan Barat juga pernah merintis UNTAN dan berdirinya PMI, beliau layak kita katakan pejuang jika kita definiskan pejuang tidak dibatasi sebatas mengangkat Senjata (wawancara, Samsul Juli 2016: 13.45 WIB) Pada Saat usia dokter Soedarso menginjak 26 tahun. Ia telah berhasil menyelesaikan sekolahnya dari Stovia Jakarta, tepatnya tanggal 28 Juli 1932. Selama bersekolah, Soedarso telah berpisah dengan keluarga. Sebagai seorang anak perantau yang tinggal menumpang dirumah keluarga, ia pandai menempatkan dirinnya di tengah-tengah keluarga yang di tumpanginya. Ia selalu disiplin dalam mengatur kegiatan dan waktu belajarnya.setiap hari ia berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, hal ini telah biasa dilakukannya. Mengunjungi orangtua dan keluarga tetap dilakukannya sekali daklam setahun yaitu pada saat libur sekolah. Letak kampungnya jauh dari kota, selain dapat ditempuh dengan jalan kaki, juga bisa dengan menunggang kuda. Lama perjalanan memakan waktu dua hari dan untuk sampai kekampung, kadang-kadang sudarso terpaksa harus menginap ditengah perjalanan dengan menumpang dirumah pak lurah atau

26 keluarga lainnya. Sifat dan pembawaannya ramah sehingga orang tidak keberatan untuk menerimanya. Walaupun Soedarso berasal dari desa tetapi ia tidak pernah ketinggalan dengan anak-anak kota, dia tetap bersemangat mengikuti pelajarannya sampai akhirnya berhasil menjadi dokter (Purba Juniar, 1993:12).